Balita

Cara Mengasah Kemampuan Bicara Anak

Cara Mengasah Kemampuan Bicara Anak

Anak-anak tidak secara otomatis bisa mengetahui kapan dan bagaimana ia harus berbicara. Mereka tidak memahami waktu yang tepat untuk menyela pembicaraan. Mereka juga belum dapat memahami kekuatan kata serta bagaimana menggunakannya untuk menciptakan perubahan dalam hidup mereka.


Cara paling efektif bagi anak untuk belajar kapan dan bagaimana berbicara adalah dengan Anda mengajarkannya. Jika Anda ingin si kecil belajar menggunakan suaranya dengan cara yang sesuai dan pada waktu yang tepat, maka Anda harus membantunya. Anak perlu menyuarakan sendiri kata-kata mereka untuk bisa menjadi anak yang percaya diri, memiliki kontrol, dan bertanggung jawab pada diri sendiri.


Belajar dan mengetahui bagaimana menggunakan kata-kata yang keluar dari mulut mereka merupakan proses seumur hidup bagi anak-anak. Dengan menanamkan rasa hormat, kesabaran, dan pemahaman, kita bisa membantu anak meraih keterampilan dan kepercayaan diri saat berbicara atas nama diri mereka sendiri.


Mungkin kadang Bunda mengalami kesulitan untuk memahami apa yang diucapkan anak Anda. Sebenarnya Anda dapat membantunya mengasah kemampuan berbicara dengan menjadi pendengar yang aktif. Ini berarti Anda tidak hanya menjadi pendengar untuk anak tapi juga menjadi terlibat dalam percakapan yang sesungguhnya bersama si kecil. Anda dapat mengajukan pertanyaan, memberikan komentar, mempertahankan percakapan, dan memberi ia banyak kesempatan untuk mengutarakan apa yang ada di pikirannya.


Berikut ini adalah beberapa permainan dan aktifitas yang bisa Anda gunakan untuk membuat buah hati Anda aktif berbicara. Karena anak belajar dengan cara yang tidak sama, aktifitas yang kami berikan digolongkan berdasarkan gaya belajar. Tapi jangan merasa terikat pada hanya satu kelompok saja ya Bun, semua anak bisa mendapat keuntungan dari semua aktifitas yang tertera di bawah ini.

 

Untuk gaya belajar kinestetik

1. Bermain “waktu cerita keluarga”

Permainan ini dapat dimulai dengan cara satu orang mulai berbicara dan mengarang sebuah cerita, contohnya “Zaman dahulu kala, hidup seekor naga kecil yang tinggal di gua di bukit yang tinggi,” lalu anggota keluarga yang lain bisa melanjutkan kalimat berikutnya, dan begitu seterusnya.

Biarkan si kecil mengucapkan kalimatnya kapanpun ia mau, dan jika ia tidak bisa menyelesaikannya, bantu dengan mengajukan pertanyaan seperti, “Apa warna naganya?” atau “Apakah si naga punya kakak atau adik?” Anda bisa mencatat atau merekam kalimat dari semua orang yang berbicara.

 

2. Minta anak Anda menceritakan cerita sederhana 

Anda bisa membantunya dengan mengajukan pertanyaan tentang peristiwa khusus seperti pesta ulang tahun atau pertemuan keluarga. Jika ia lupa mengatakan poin penting dari ceritanya atau mengatakan sesuatu yang tidak bisa Anda mengerti, minta ia untuk mengulanginya lagi.

Saat ia menjelaskan sesuatu pada Anda, coba ubah sedikit kalimatnya lalu katakan kembali padanya, misalnya, “Jadi, kamu dan temanmu datang ke pesta ulang tahun memakai mahkota seperti putri raja?” Ini akan membantu ia berpikir tentang cara berbeda untuk menjelaskan hal yang sama.

Minta ia membuat gambar yang sesuai dengan ceritanya dan kumpulkan gambar yang ia buat menjadi sebuah buku. Sesekali Anda bisa membukanya dan meminta si kecil menceritakan kembali kisahnya.

 

3. Berjalan menelusuri alam terbuka 

Ajak buah hati Anda ke tanah lapang, bawa serta kotak atau wadah sebagai tempat untuk menyimpan harta karun yang Anda temukan seperti batu berbentuk unik atau daun aneka warna. Saat tiba di rumah, minta anak Anda menjelaskan setiap benda yang ia temukan pada anggota keluarga lain dengan menggambarkan bentuk, warna, ukuran, fungsi, dan lokasi ia menemukannya.

 

Untuk gaya belajar visual

1. Minta anak Anda menjelaskan sebuah acara televisi 

Anak suka membicarakan banyak hal yang mereka ketahui dan nikmati. Salah satu cara paling mudah untuk memulai percakapan adalah meminta anak Anda menceritakan apa yang terjadi pada acara televisi favoritnya. Aktifitas ini tidak hanya membangun kemampuan berbicara tapi juga mendorong anak Anda merasa dirinya sebagai pembaca sebenarnya meski ada kata yang tidak bisa ia pahami artinya.

 

2. Buat video rekaman saat anak Anda melihat buku atau bercerita 

Untuk membuatnya lebih menyenangkan, minta si kecil berpakaian sesuai dengan karakter dalam buku dan memerankan beberapa adegan. Putar kembali rekaman video yang Anda buat dan tonton bersamanya. Tanyakan pendapat anak Anda tentang gaya acting-nya, dan beri pujian untuk kemampuan bicaranya.

Jangan terlalu mempersoalkan kesalahan pelafalan ya Bunda. Yang terpenting adalah membuat anak Anda merasa nyaman berbicara di depan orang lain, bukan untuk mempersiapkannya berbicara di sebuah suasana yang resmi.

 

Untuk gaya belajar auditori

1. Ajukan pertanyaan terbuka

Jika Anda mengajukan pertanyaan yang lebih luas, seperti “Apa yang kamu lakukan di taman tadi?” Anda akan mendapat jawaban yang lebih rinci daripada Anda hanya mengajukan pertanyaan dengan pilihan jawaban ya atau tidak seperti, “Apakah kamu bersenang-senang di taman?” Jika si kecil melambatkan jawabannya, buatlah pertanyaan menjadi lebih spesifik, misalnya, “Tadi Kakak main apa aja di taman?”

Beri ia kesempatan untuk menjelaskan apa yang ia lakukan dan dengarkan jawabannya dengan penuh antusias meski ia kelihatannya tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan Anda atau menjelaskan hal yang sepertinya ngelantur. Tapi semua ini menjadi proses penting baginya.

Anda juga akan menikmati percakapan ini, karena mungkin sebentar lagi ia akan tumbuh menjadi remaja yang duduk di seberang meja makan tanpa mau membuka mulut untuk bercakap-cakap dengan Anda yang berada di hadapannya.

 

2. Selalu bicara pada anak kapanpun Anda bersamanya

Ceritakan tentang informasi menarik dari surat kabar yang Anda baca. Jelaskan percakapan yang Anda lakukan di tempat kerja bersama seorang teman. Saat pergi berbelanja bersama, terangkan tentang benda yang Anda beli. Biasakan diri Anda untuk membuat narasi dari setiap aktifitas keseharian yang Anda lakukan. Misalnya saat Anda mencuci pakaian, Anda bisa katakan, “Ayo, Kak, kita pisahkan baju berdasarkan warna, lalu takar sabun cucinya, masukkan pakaian, dan pasang timer di mesin cuci…”

Anak Anda mungkin terlihat tidak terlalu memperhatikan apa yang Anda katakan, tapi sebenarnya ia sedang menyerap kosa kata dan struktur kalimat Anda tanpa ia menyadarinya. Jadi jangan terkejut ya jika Anda mendengar ia mengulangi sesuatu yang Anda katakan saat ia berbicara pada orang lain.

 

3. Buat rekaman saat ia bernyanyi atau menceritakan sesuatu

Anak Anda akan senang mendengarkan suaranya sendiri, dan ia pasti terkejut dengan bagaimana suaranya terdengar bagi orang lain. Simpan rekaman yang Anda buat, beberapa tahun dari sekarang Anda akan merasa senang memiliki gambaran oral dari anak Anda pada usia ini.

 

4. Membaca buku

Cari salah satu buku lama yang sudah lusuh dan kusam milik anak Anda, lalu bacakan isinya dengan suara lantang. Di tengah Anda membaca, berhentilah sejenak dan biarkan ia melanjutkan kalimat berikutnya. Atau Anda bisa membacakan cerita dan mengganti kalimat sesuka hati dan lihat apakah ia akan mengoreksi kesalahan Anda.


(Ismawati)