Kesehatan

Cara Mengeluarkan Serpihan Kayu dan Kaca di Kulit Si Kecil

Cara Mengeluarkan Serpihan Kayu dan Kaca di Kulit Si Kecil

Serpihan kaca, kayu, logam, atau plastik bisa menempel di bawah kulit. Anak rentan mengalami hal ini terutama bila mereka sering menghabiskan waktu bermain di luar rumah tanpa alas kaki. Serpihan yang menempel bisa terasa sangat sakit dan perlu segera diangkat untuk menghindari infeksi.

Bunda, kebanyakan serpihan kayu dan benda kecil seperti kaca bisa diangkat di rumah dengan menggunakan alat jepit dan jarum. Caranya sterilkan jarum dan alat jepit dengan alkohol atau panaskan dengan korek api lalu dinginkan. Cuci tangan Anda dan area yang tertusuk serpihan dengan sabun dan air.

Tenangkan si kecil, bila memungkinkan, dudukkan ia di pangkuan Anda ketika mengeluarkan serpihan, atau minta bantuan orang dewasa lain memegang dan menenangkannya. Bila serpihan menonjol cukup jauh dari kulit, Anda bisa menariknya dengan mudah hanya dengan menggunakan alat jepit:

  • Pegang perlahan bagian serpihan yang menonjol dari kulit dengan alat jepit lalu tarik lurus.

  • Bila serpihan tidak bisa keluar, jangan mematahkannya, karena Anda akan meninggalkan sisa serpihan di dalam kulit.


Mengeluarkan Serpihan Menggunakan Isolasi atau Lem

Bila serpihan sangat kecil tapi menonjol, Anda bisa mengangkatnya dengan:

  • Menggunakan selotip pada area serpihan lalu mengangkatnya. Kadang cara ini berhasil untuk serpihan yang mudah diangkat, seperti bagian dari tanaman atau duri kaktus.

  • Mengoleskan lem ke area yang terkena serpihan juga bisa dicoba. Biarkan lem mengering selama 5 menit, lalu tarik. Biasanya serpihan kecil akan ikut tertarik.


Mengeluarkan Serpihan Kayu Menggunakan Jarum Streil

Bila belum juga berhasil, atau serpihan yang menempel di kulit itu sedikit atau tidak ada bagian yang menonjol untuk ditarik, Anda perlu menggunakan mengangkatnya dengan jarum steril. Caranya:

  • Rendam area yang terkena serpihan dengan air hangat selama beberapa menit untuk melembutkan kulit. Tapi ini tidak berlaku untuk serpihan kayu ya Bun. Jangan rendam serpihan kayu karena bisa jadi mengembang.

  • Gunakan jarum untuk perlahan membuat celah di kulit tepat di bagian yang menempel dengan serpihan dan dengan hati-hati angkat serpihan dengan alat jepit.

Bila jarum dan alat jepit membuat anak takut, Bunda bisa coba cara lain seperti:

Menggunakan Salep Ichthammol

Penggunaan salep Ichthammol sangat efektif dan tidak membuat anak takut. Salep ini tersedia di apotek. Salep bekerja dengan melembutkan kulit di sekitar serpihan, membiarkan tubuh mengeluarkan serpihan secara alami. Prosesnya biasanya butuh sekitar satu hari:

  • Oleskan sedikit salep di area serpihan.

  • Tutup dengan perban, jangan sampai salep mengenai baju atau seprei karena bisa meninggalkan noda.

  • Angkat perban setelah 24 jam dan periksa apakah serpihan sudah tertarik keluar dari kulit.


Menggunakan Pasta Baking Soda

Baking soda jadi cara yang patut dicoba sebagai usaha terakhir karena cara ini bisa menyebabkan kulit bengkak.

  • Buat pasta menggunakan air dan ¼ sendok teh baking soda, pasta harus kental dan tidak berair.

  • Gunakan pasta pada area kulit yang terkena serpihan dan tutup dengan perban.

  • Angkat perban setelah 24 jam. Serpihan akan keluar ke perban atau menonjol dari kulit.

  • Bila terlihat serpihan menonjol dari kulit, angkat dengan alat jepit steril.

  • Bila serpihan masih menempel, kembali gunakan pasta baking soda dan bersihkan perban setelah 24 jam lagi.


Yang Harus Dilakukan Saat Serpihan Sudah Keluar

  • Cuci area yang terkena serpihan dengan sabun dan air hangat.

  • Tutup dengan salep antibiotik dan perban.


Infeksi Lanjutan Yang Bisa Disebabkan Oleh Serpihan

Bila serpihan kayu atau kaca berukuran besar atau serpihan berupa benda yang melengkung, Anda perlu dokter untuk mengangkatnya. Tapi bila ukurannya kecil, Anda bisa coba mengangkatnya dalam beberapa hari. Ada kemungkinan serpihan  akan keluar dengan sendirinya, terutama bila anak berendam di bak mandi. Air hangat akan melonggarkan kulit di sekitarnya. Infeksi akibat serpihan jarang terjadi, tapi Anda perlu mengawasi tanda-tandanya. Bawa anak ke dokter bila area terasa hangat, kemerahan, bengkak, atau bernanah.

Serpihan kayu atau kaca yang masuk ke kulit anak biasanya tidak berbahaya. Tapi bisa saja membahayakan. Bila vaksinasi anak belum lengkap, serpihan bisa menyebabkan tetanus, infeksi potensial yang fatal yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke darah melalui luka.


Vaksin DPT Untuk Melindungi Anak Dari Infeksi

Vaksin DPT melindungi anak dari tiga jenis penyakit yakni diphteri, tetanus, dan pertussis (batuk rejan).


1. Diphtheria

Infeksi bakteri ini menyebabkan demam, lemah, dan sakit tenggorokan. Lapisan berwarna abu yang tebal berkembang di belakang tenggorokan, yang membuat anak sulit bernafas atau menelan dan kadang menyebabkan tersedak. Bila infeksi tidak ditangani, racun yang dihasilkan dari bakteri bisa mempengaruhi jaringan dan organ di seluruh tubuh, kemungkinan memicu  gagal jantung atau kelumpuhan.

Kematian yang terjadi hingga 20 persen kasus pada usia kurang dari 5 tahun dan lebih dari 40 tahun. Sebelum vaksin diphtheria ditemukan di tahun 1920an, rata-rata ada lebih dari 175.000 kasus per tahun di Amerika.


2. Tetanus

Tetanus merupakan infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kejang otot yang parah dan terasa sakit, kejang, dan kelumpuhan. Tetanus tidak menular. Bakteri hidup di tanah dan debu lalu masuk ke tubuh melalui pecahan di kulit. Orang biasanya terkena tetanus dari luka atau cedera lain.

Ketika berada di dalam tubuh, bakteri memproduksi neurotoxin, protein yang bertindak sebagai racun bagi sistem saraf tubuh yang menyebabkan kejang otot. Racun bisa menjalar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Ketika menyebar, racun mengganggu aktivitas normal saraf di tubuh dan memicu kejang otot. Kejang bisa merobek otot atau menyebabkan retak tulang belakang. Tanpa penanganan, tetanus bisa berakibat fatal.


3. Pertussis

Pertussis (batuk rejan) merupakan infeksi bakteri yang sangat menular dan penyakit paling umum yang bisa dicegah melalui vaksin. Pertussis menyebabkan batuk yang sangat parah sehingga anak sulit makan, minum, atau bernafas. Pertussis bisa memicu pneumonia, kejang, kerusakan otak, dan kematian.

Vaksin DTaP biasanya diberikan pada usia 2,4, dan 6 bulan, kembali diberikan di usia 15 hingga 18 bulan. Dosis selanjutnya diberikan lagi antara usia 4 hingga 6 tahun dan lagi di usia antara 11 dan 13 tahun. Setelah itu, pemberian vaksin diberikan setiap 10 tahun.


Cara Mencegah Agar Serpihan Kayu Atau Kaca Tidak Masuk Ke Kulit Anak

Berikut beberapa langkah untuk menghindari serpihan kayu atau kaca:

  • Jangan biarkan anak berada di luar rumah tanpa alas kaki, atau di dalam rumah bila lantai terbuat dari kayu.

  • Bila memecahkan kaca, pastikan untuk membersihkan bagian kecil yang kadang berhamburan.

  • Pastikan pagar kayu dan mainan kayu yang anak gunakan mulus dan bebas serpihan.

  • Jauhkan anak dari semak dan tanaman yang memiliki duri atau penyebab serpihan lain.

Cara terbaik untuk melindungi anak dari serpihan adalah dengan waspada terhadap apa yang ia pegang. Memang tidak mungkin melarang anak menyentuh apapun yang bisa menimbulkan luka. Yang bisa Anda lakukan adalah menjauhkan sumber serpihan dari jangkauan anak dengan menutup permukaan kasar di rumah seperti pinggir pintu atau mainan kayu dan jauhkan anak bila Anda melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kayu.


(Ismawati)