Balita

Perhatikan Ini Sebelum Mengenalkan Gadget pada Anak

Perhatikan Ini Sebelum Mengenalkan Gadget pada Anak

Jaman sekarang pasti Bunda sering sekali ya melihat anak kecil bermain dengan gadget? Tak hanya game console yang membuat anak bisa duduk diam, tapi juga TV, smartphone, komputer, tablet, dan lainnya. Anak cenderung menjadi konsumen aktif, sehingga banyak produk gadget ditargetkan pada pasar anak kecil. Orang tua juga merasa lebih mudah membuat anak diam di satu tempat dengan memberi mereka gadget untuk dimainkan.


Dampak gadget pada anak

Semua hal memiliki aspek positif dan negatif, termasuk gadget bagi anak. Bagi anak kecil di bawah usia prasekolah, gadget bisa membantu menstimulasi panca indera dan imajinasi. Beberapa aplikasi gadget dapat meningkatkan kemampuan mendengar, mempelajari suara, dan juga kemampuan berbicara.

Gadget termasuk games yang ada di dalamnya, memiliki efek positif dalam memicu pembelajaran koginitif dan mengembangkan kemampaun analitik, yang dapat membangun cara berpikir inovatif, kemampuan investigatif, pemikiran strategis, dan kreatifitas anak.

Meski begitu, ada sebuah fakta yang mencengangkan. Berdasarkan sebuah penelitian, anak-anak menghabiskan rata-rata lebih dari 7 jam per hari dengan alat elektronik seperti televisi, internet, dan gadget lainnya. Data ini menunjukkan anak menghabiskan lebih dari 50 jam dalam seminggu untuk bermain gadget, yang berarti melebihi waktu yang digunakan orang dewasa untuk bekerja dalam satu minggu.


Hal yang harus diperhatikan saat memperkenalkan gadget ke si kecil

Ketika anak mulai bisa menggenggam benda, ia juga akan meraih gadget dengan tangannya, khususnya handphone dan laptop yang sering digunakan Bunda. Lalu sebaiknya kapan dan bagaimana memperkenalkan anak pada teknologi ini? Berikut tips dari Ibupedia:


  1. Tunggu hingga usia prasekolah

    Melihat batita suka menekan tombol dan menonton video di gadget bukan berarti mereka siap untuk menggunakan smartphone. Para ahli menyarankan orang tua menunggu hingga anak setidaknya di usia prasekolah sebelum mengenalkan mereka pada smartphone. Anak di bawah usia dua tahun paling baik belajar dari interaksi dan pengalaman dunia sebenarnya. Jika anak menghabiskan satu menit di depan layar gadget, itu artinya satu menit pula anak tidak menggunakan panca inderanya untuk mengeksplorasi dunianya. Padahal itu sangat penting dalam proses perkembangannya.

    Meski begitu, di usia 3 tahun, banyak anak jadi pengguna aktif gadget dan mendapatkan manfaat dari media yang berisi kandungan edukatif. Konten edukatif untuk smartphone ini sering menggunakan strategi berupa menampilkan gambar dan suara yang menarik perhatian, dan menggunakan suara anak untuk karakternya.

    Anak cepat atau lambat akan siap menggunakan gdaget. Tapi untuk memulainya tergantung pada pengawasan yang Bunda lakukan. Anak usia 4 atau 5 tahun bisa belajar menggunakan smartphone dan tablet, asalkan ada orang yang selalu mengawasi. Tapi jika tidak ada pengawasan dari siapapun, lebih baik jangan kenalkan anak pada gadget sampai ia berusia 11 atau 13 tahun.


  2. Panduan orangtua

    Para ahli menyarankan orang tua untuk terlibat dalam aktivitas anak dengan alat elektronik, terutama di usia dini. Orang tua harus meletakkan gadget di ruang keluarga agar saat anak menggunakan gadget, Anda bisa tetap mengawasi. TV serta komputer juga harus berada di luar kamar tidur. Anda juga bisa membantu anak saat ia sedang menjelajah smartphonenya. Temani saat anak mencoba aplikasi baru, tanyakan tentang game yang dimainkan, dan bahas aspek lain dari kontennya. Praktek semacam ini yang disebut co-viewing, ketika diaplikasikan saat anak menonton TV, bisa membantu meningkatkan kemampuan pemahaman anak.

    Tapi Bunda juga harus ingat untuk tidak menyepelekan kekuatan dari membaca buku bersama anak atau menghabiskan waktu mengeksplorasi luar ruangan. Anda harus jadi model bagi anak, yang artinya Bunda perlu menyeimbangkan keduanya. Jadi tidak ada salahnya jika sesekali matikan gadget dan habiskan waktu bersama anak.


  3. Batasi waktu penggunaan gadget

    Waktu pemakaian gadget sebaiknya tidak lebih dari 1 jam selama sehari untuk anak usia di atas 2 tahun. Sedangkan usia 2 tahun ke bawah disarankan tidak bermain gadget. Ketika anak bertambah besar, Anda bisa beri kebebasan lebih. Tapi jangan lupa Bun, ada kemungkinan anak mengalami masalah kesehatan pada mata akibat terlalu lama menatap layar gadget. Dianjurkan setelah 20 menit anak ber-gadget ria, gunakan 20 detik untuk menatap sesuatu yang berjarak 20 kaki jauhnya.


  4. Masalah konten

    Memperhatikan konten itu penting saat Bunda mempercayakan anak memegang gadget. Apa yang ditonton dan dimainkan anak jadi pertimbangan penting. Bunda harus belajar membedakan antara konten hiburan dan edukasi. Cara lain bisa dengan melihat rentang usia yang dianjurkan pada aplikasi.

    Untuk pengguna iPad atau iPhone, ada banyak aplikasi yang mengajarkan matematika dasar, konversi metrik, waktu, uang, geografi, sekaligus seni dan musik. Ada banyak game dan aktivitas interaktif di handphone yang tidak berhubungan dengan mata pelajaran sekolah tapi masih bermanfaat untuk anak sekaligus menghibur. Permainan dan aktivitas yang melibatkan anak dalam kemampuan berpikir seperti game memori, puzzle, kemampuan kreatif seperti menggambar dan bermusik, jadi pilihan yang bagus.

    Untuk anak usia sekolah, smartphone atau tablet bisa memberi mereka dimensi belajar tambahan, di luar buku atau ruang kelas tradisional. Smartphone dan tablet memberi siswa banyak kesempatan untuk terhubung dengan dunia luar.


Aturan penggunaan gadget untuk anak

Berikut beberapa aturan yang bisa Anda terapkan pada anak ketika menggunakan gadget:

  • Tidak menggunakan gadget di kamar mandi.  Beberapa anak menggunakan iPhone atau iPad saat sedang di toilet atau kamar mandi. Mereka harus bisa meletakkan gadget untuk rutinitas harian seperti ini.

  • Tidak boleh menggunakan gadget saat makan. Waktu makan bersama harus digunakan untuk saling bicara dengan anggota keluarga lain.

  • Tidak menggunakan gadget selain akhir pekan. Karena anak harus sekolah dan setelah sekolah, mereka punya tugas yang perlu dikerjakan.

  • Penggunaan komputer di hari sekolah hanya untuk tugas sekolah dan harus diawasi.

  • Gadget harus diletakkan di luar kamar saat tidur. Ini akan mendisiplinkan anak untuk tidak membawa gadget ke kamar tidur yang bisa membuat anak jadi kurang tidur dan bisa menyebabkan masalah kesehatan.

  • Gadget dan TV bisa dinikmati di akhir pekan hanya jika tugas sekolah sudah selesai. Sekolah harus jadi yang utama. Bila Anda ingin membuat batasan penggunaan gadget pada hari Sabtu dan Minggu, beri waktu misalnya 2 jam di depan komputer di sore hari saja.

  • Tidak menggunakan gadget selama minggu ujian termasuk akhir pekan. Bila memungkinkan, biarkan anak bermain di taman atau luar rumah karena akan menstimulasi sel otaknya.

  • Batasi jenis games, program, dan aplikasi untuk anak yang lebih kecil.

Aturan-aturan ini tidak sulit dibuat, bagian sulitnya adalah mengikutinya dengan pengawasan dan pemberian konsekuesi pada anak yang melanggarnya. Pada akhirnya semua bergantung pada Anda sebagai orangtua.

(Ismawati)