Kesehatan

Normalkah Kaki Berbentuk O Pada Bayi?

Normalkah Kaki Berbentuk O Pada Bayi?

Bayi terlahir hanya dengan 22 tulang pada tiap kaki, tapi ketika menginjak usia 5 tahun, jumlah tulang bertambah menjadi 26. Beberapa tahun pertama anak dianggap penting, karena tulang kaki bayi terdiri dari tulang rawan lembut dan fleksibel yang perlahan berubah menjadi tulang. Kaki bayi rentan terhadap cedera jika tidak dirawat dengan baik.


Penyebab Kaki O Pada Anak

Sangat normal jika kaki bayi berbentuk seperti huruf “O.” Begitu juga ketika ia berdiri, jari-jari kakinya menghadap depan dan kedua mata kaki bersentuhan, tapi dua lututnya tidak. Bayi terlahir dengan kaki “O” karena posisi di dalam rahim.

Anda akan melihat kaki si kecil berbentuk “O” ketika ia mulai berdiri dan belajar berjalan, tapi biasanya secara perlahan kaki akan lurus. Di usia 3 tahun, kebanyakan anak tidak lagi memiliki kaki “O,” dan pada usia 7 atau 8 tahun, kaki anak telah mencapai bentuk yang akan bertahan hingga ia nanti dewasa.

Pada beberapa kasus, kaki “O” bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin D atau kondisi yang disebut penyakit Blount, yakni gangguan tulang. Yang lebih jarang lagi terjadi, kaki “O” pada anak bisa disebabkan oleh gangguan genetik.


Bentuk Kaki Pada Anak

Bila anak Anda berdiri dengan jari kaki menghadap depan dan dua mata kaki berdempetan sedangkan lutut tidak bersentuhan, berarti ia berkaki “O.” Jika kedua lututnya bersentuhan tapi mata kaki tidak, berarti ia berkaki “X.” Kaki “X” umumnya paling jelas terlihat antara usia 3 hingga 6 tahun. Seperti kaki “O,” biasanya kaki “X” membaik dengan sendirinya.

Di usia anak 2 tahun bentuk kaki anak mulai jelas. Ada tiga bentuk utama, dan ia akan mewarisi salah-satunya dari Anda:

  • Bentuk runcing, jempol kaki menjadi jari paling panjang.

  • Bentuk bundar, jari telunjuk atau jari tengah lebih panjang dari jempol.

  • Bentuk kotak, semua jari memiliki panjang yang hampir sama.

Kaki “O” dianggap normal jika anak Anda masih bayi atau batita, tapi jika khawatir, periksakan buah hati Anda ke dokter. Saat anak baru berumur 2 tahun, ia mungkin sedikit terlihat berkaki “O,” tapi ini akan membaik kok. Jika menginjak usia 3 tahun dan kaki “O” masih terlihat, ada baiknya Anda membawanya ke dokter. Pada usia berapapun, bawa anak ke dokter jika ada hal yang menurut Anda harus dicurigai, misalnya kondisi bentuk kaki yang semakin memburuk.


Penanganan Pada Kaki Anak Yang Berbentuk O

Dokter kemungkinan akan memeriksa anak dan melihat riwayat kesehatannya. Tes darah bisa dilakukan untuk mendeteksi kekurangan vitamin D dan penyinaran dengan sinar-X untuk mendeteksi penyakit Blount. Bila terjadi kekurangan vitamin, dokter akan meresepkan suplemen. Anak juga akan dirujuk ke ahli ortopedi anak untuk evaluasi dan pengobatan lebih lanjut.

Pengobatan untuk kaki “O” jarang sekali dibutuhkan, tapi pembedahan bisa dilakukan untuk memperbaiki lengkungan pada kaki. Kebanyakan ahli saat ini tidak menyarankan penggunaan alat penunjang kaki atau sepatu khusus karena bisa menyebabkan masalah pertumbuhan fisik.


Cara Mencegah Bentuk O Pada Kaki Anak

Bunda, rawatlah kaki batita Anda mulai dari sekarang untuk mencegah masalah pada kaki nantinya. Pastikan kaos kaki dan sepatu yang ia kenakan memberi ruang gerak dan perenggangan dengan mudah. Periksa kakinya secara teratur. Ini akan membantu mengetahui masalah tertentu. Cuci kaki dan keringkan dengan baik sela-sela jari kakinya. Potongan kuku yang lurus akan mencegah kuku menusuk ke kulit.

Sesekali biarkan bayi bertelanjang kaki agar ia bisa melatih kaki dan jari kakinya. Buat permainan dengan menggelitik kaki bayi untuk mendorongnya melenturkan dan merenggangkan otot kaki. Jangan terburu-buru membelikan si kecil sepatu bayi. Kaos kaki yang terbuat dari katun dan campuran wol adalah yang paling baik untuk melindunginya tetap hangat. Periksa ukuran kaos kaki anak secara teratur. Kaos kaki bisa mengkerut, dan jika terlalu ketat, bisa membatasi pertumbuhan kaki bayi.

Periksa kaki bayi secara teratur, karena tidak mungkin kan Bun ia memberitahu Anda kalau kakinya terasa sakit? Lecet sering disebakan oleh sepatu baru atau yang tidak sesuai. Ini bisa berakibat buruk karena bayi tidak bisa memberitahu jika kakinya terasa tidak nyaman.

Periksa ukuran sepatu anak untuk melihat perubahan pada ukuran kaki. Lepaskan kaos kaki dan sepatu agar luka lecet mengering. Jika kulit mengalami kerusakan, gunakan antiseptik. Jangan memencet luka lecetnya karena bisa menyebabkan infeksi.

Waspadai juga penyakit tangan, kaki, dan mulut alias Flu Singapura yang umum terjadi pada anak kecil. Infeksi virus ringan dapat menyebabkan lecet pada mulut, tangan, dan kaki anak, kadang juga disertai demam ringan. Biasanya kondisi ini mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Bayi yang baru saja belajar berjalan melangkah 176 kali dalam satu menit. Semakin lama batita berjalan tanpa sepatu, akan lebih memudahkan kaki berkembang secara alami. Ketika batita mulai belajar berjalan, biarkan ia berjalan bertelanjang kaki di dalam ruangan, tapi pastikan lantai bersih dan aman. Berjalan bertelanjang kaki membantu perkembangan dan memperkuat kakinya.

Ketika anak bisa berjalan beberapa langkah dan berjalan di luar ruangan pada permukaan kasar, lindungi kakinya di luar ruangan dengan sepatu pertamanya. Pilih sepatu yang terbuat dari kulit halus, ringan, dan sol yang fleksibel, terdapat lapisan pada bagian mata kaki, dan anti slip pada bagian bawah. Sisakan ruang di area jari kaki, pengaman berupa perekat atau tali akan menahan tumit tetap berada di tempatnya serta melindungi anak tergelincir ke depan sehingga melukai jari kakinya.

Kaki batita Anda harus diukur tiap 6 hingga 8 minggu. Kaki anak terus tumbuh, rata-rata dua ukuran dalam setahun hingga usia 4 tahun. Sisakan setidaknya 1 cm ruang antara ujung jari terpanjang anak dan ujung sepatu. Sepatu juga harus cukup lebar untuk menempatkan semua jari kakinya.


Masalah Perkembangan Pada Kaki Bayi

Selain kaki berbentuk “O”, ada beberapa kondisi perkembangan yang bisa mempengaruhi kaki anak:

  • Kaki datar, terjadi pada semua bayi saat lahir. Ini bisa karena postur dan keberadaan lemak pada kaki batita yang membuat kakinya terlihat datar. Sulit untuk menentukan apakah anak memiliki kaki datar, karena kaki belum sepenuhnya berkembang hingga ia berusia 10 tahun. Kebanyakan anak belum melangkah seperti orang dewasa hingga usia sekitar 3 tahun. Jangan khawatir jika lekukan terbentuk ketika anak berdiri di atas jari kaki. Tapi hubungi dokter jika anak masih terlihat memiliki kaki datar ketika ia berumur 5 atau 6 tahun dan terasa sakit.
  • Talipes, adalah kodisi bawaan yang terjadi pada dua dalam 1000 bayi. Bentuk satu atau kedua kaki terpelintir ke dalam dan keluar. Tidak bisa dipastikan penyebab talipes, tapi kondisi ini lebih umum terjadi pada anak lelaki, dan kadang keturunan dalam keluarga. Pengobatannya dimulai segera setelah lahir dan biasanya melibatkan ahli fisioterapi untuk memanipulasi kaki bayi secara perlahan kembali ke bentuk yang benar. Bayi perlu mengenakan sepatu khusus.
  • Berjalan jinjit, terjadi ketika anak berjalan dengan jari-jari kaki tanpa memberi beban pada tumitnya. Jika berkelanjutan hal ini bisa menjadi tanda abnormal dan membutuhkan perawatan oleh ahli fisioterapi.

(Ismawati)