Kehamilan

24 Pantangan Ibu Hamil Yang Harus Dihindari

24 Pantangan Ibu Hamil Yang Harus Dihindari

Pantangan Ibu hamil memang banyak macamnya. Mulai dari yang sekedar mitos, sampai ke hal-hal yang benar-benar membutuhkan perhatian khusus Ibu. Terlebih bagi para Ibu yang baru pertama kali merasakan kehamilan, pastinya ada banyak sekali pertanyaan yang timbul di benak Ibu. Produk apa saja yang aman digunakan selama hamil? Apa olahraga yang tepat bagi Ibu dan janin? Adakah makanan yang membahayakan untuk ibu hamil? Nah daripada semakin resah, yuk simak daftar pantangan Ibu hamil berikut ini:


1. Merokok

Racun pada rokok dengan cepat mempengaruhi perkembangan dan kesehatan bayi. Jadi merokok atau berada di lingkungan penuh perokok benar-benar harus Ibu hindari, ya! Nikotin dan kandungan lain pada rokok sangat berbahaya dan bisa menyebabkan berat lahir rendah dan masalah fisik lain pada si kecil.


2. Minum Alkohol

Sampai saat ini belum ada bukti yang mampu membuktikan bahwa konsumsi alkohol aman bagi wanita hamil. Jadi, jauh lebih aman bagi Ibu untuk sepenuhnya menghindari alkohol. Meski ada pendapat bahwa konsumsi alkohol dalam takaran tertentu tidak akan membahayakan janin, kebanyakan wanita menjadikan alkohol sebagai pantangan bagi Ibu hamil yang paling utama.


3. Konsumsi Kafein Berlebihan

Apakah Ibu termasuk orang yang tidak bisa melewatkan kopi setiap harinya? Memang sih, ketergantungan kafein dapat membuat orang merasa pusing atau moody jika tidak mendapatkan dosis yang mereka inginkan. Namun, hati-hati bagi ibu hamil karena ada batasan jumlah konsumsi  kafein yang dianggap aman selama kehamilan. Selain itu, minuman bersoda, minuman berenergi, kopi, teh, serta coklat juga mengandung kafein lho. Pastikan Ibu menghitung semua sumber kafein untuk kontrol yang lebih akurat. Bukan berarti kafein adalah pantangan Ibu hamil yang harus dipangkas sama sekali, hanya saja pastikan dosisnya terjaga ya, Bu.


4. Paparan Zat Kimia Berbahaya

Paparan zat kimia yang berisiko pada orang dewasa juga berbahaya pada janin yang sedang berkembang. Batasi kontak dengan bahan kimia selama kehamilan sebab janin dapat menyerap paparan zat kimia tersebut. Bagaimanapun juga, ukuran, berat, dan kesehatan janin pada dasarnya bergantung pada gizi Ibu. Pembersih berbahan keras, produk seperti cat dan pernis adalah pantangan Ibu hamil yang wajib diwaspadai. Selain itu, penggunaan anti serangga juga bisa membuat bayi terpapar bahan kimia berbahaya.


5. Menyelam 

Pantangan Ibu hamil lainnya adalah menyelam. Pasalnya, saat menyelam, gelembung udara bisa saja terbentuk di aliran darah dan akibatnya sangat berbahaya bagi Ibu maupun janin yang sedang tumbuh. Jika Ibu senang berada di dekat air atau pantai, ubah aktivitas agar lebih aman dan nyaman. Misalnya berjemur di tepi pantai atau snorkeling dengan pemandu terlatih.


6. Makan Sembarangan

Konsumsi makanan sehat selama hamil pastinya mendukung kelancaran persalinan. Pola makan Ibu hamil akan sedikit berbeda dibanding orang pada umumnya. Makanan mentah atau tidak dimasak seperti daging hingga telur harus dihindari. Makanan lain yang rentan pencemaran bakteri atau kemungkinan terpapar polusi juga perlu dihindari karena paparan merkuri dan zat berbahaya lainnya bisa berdampak pada bayi yang sedang berkembang. Terlalu banyak mengonsumsi makanan siap saji, kalengan, rendah nutrisi, atau berbahan pengawet tinggi juga merupakan pantangan Ibu hamil nomor satu.


7. Sauna dan Berendam Air Panas

Sauna dan berendam air panas tidak disarankan sebab kebanyakan Ibu hamil cukup sensitif terhadap keduanya. Aktivitas apapun yang berpotensi membuat calon ibu kepanasan baik dengan berkeringat atau berendam di air panas bisa mengganggu perkembangan bayi.

Hindari aktivitas yang membuat Ibu kepanasan. Hal ini memompa aliran darah pada kulit untuk membantu Ibu mengurangi panas dengan cara berkeringat. Akibatnya, aliran darah berkurang ke organ internal seperti otak. Bila ini terjadi, otak tidak mendapat darah dan oksigen yang cukup sehingga Ibu mendadak pusing.

Di saat hamil, perubahan hormon di tubuh membuat Ibu sering merasa pusing, jadi hindari duduk di Jacuzzi atau ruang uap, ya! Ketika menggunakan sauna, jacuzzi, atau berendam air panas, tubuh tidak bisa mengeluarkan panas secara efektif dengan berkeringat. Suhu tubuh Ibu pun akan meningkat. Peningkatan suhu tubuh bisa mempengaruhi perkembangan bayi yang belum lahir, khususnya di 12 minggu pertama kehamilan. Selain itu, berhati-hati lah ketika Ibu keluar dari bak mandi atau berdiri dengan gerakan cepat karena ini membuat Ibu pusing mendadak.


8. Stres 

Mempersiapkan kelahiran dapat menimbulkan stres bagi calon Ibu. Mood swing dan emosi lainnya perlu diatasi selama hamil. Kenali situasi yang menimbulkan stres dan cari strategi agar calon ibu bisa melewati masa sulit ini.  Membiarkan diri Ibu terjebak dalam situasi yang menguras pikiran dan hati adalah pantangan Ibu hamil nomor satu! Jika stres tidak terkendali hingga berujung depresi, cobalah melakukan healing therapy seperti meditasi.


9. Gerakan traumatik

Tetap aktif selama hamil memang disarankan, meski aktivitas fisik tertentu yang high-impact dan bisa mengganggu perkembangan bayi harus dibatasi. Olahraga yang merupakan pantangan ibu hamil misalnya tenis dan lari sprint. Ada banyak pilihan aktivitas fisik yang khusus dimodifikasi untuk wanita hamil. Bila ragu, calon ibu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat panduan yang tepat.


10. Hewan peliharaan dan kehamilan

Keberadaan hewan peliharaan bisa menjadi kebutuhan bagi sebagian orang, tapi anjing dan kucing bisa memberi dampak negatif pada kehamilan. Ibu bisa meminta bantuan orang lain untuk membersihkan tempat kotoran hewan peliharaan untuk menghindari toksoplasmosis. Kontak langsung terhadap feses atau urine hewan peliharaan adalah pantangan Ibu hamil yang wajib diwaspadai. Bagi pemilik anjing, harap hati-hati jangan sampai anjing besar peliharaan Ibu mendorong atau menabrak tubuh Ibu hingga terjatuh.

Toksoplasmosis adalah infeksi yang umum terjadi pada kebanyakan burung dan mamalia, termasuk manusia. Parasit yang disebut Toxoplasma gondii’ (T. gondii) dapat ditemukan di feses kucing atau tanah. Risiko terkena toksoplasmosis ketika hamil sangat rendah, tapi bila Ibu terkena toksoplasmosis di tahap awal kehamilan, risiko keguguran meningkat dan bisa menyebabkan kebutaan dan kerusakan otak pada bayi yang belum lahir.
  
Tanda toksoplasmosis berupa gejala mirip flu ringan seperti suhu tubuh tinggi, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Tapi pada kebanyakan kasus, toksoplasmosis tidak menimbulkan gejala apapun. Pada umumnya, Ibu hamil tidak secara rutin menjalani pemeriksaan toksoplasmosis, karenanya penting untuk mengetahui cara mencegah infeksi.


11. Mengenakan sepatu hak tinggi

Penggunaan hak tinggi bisa menyebabkan perenggangan otot di area pinggang. Ketika hamil tubuh cenderung menekuk ke depan, jadi saat Ibu menggunakan sepatu hak tinggi, perenggangan terjadi pada punggung dan pinggang yang menyebabkan dua bagian tubuh ini mengalami nyeri. Selain itu, penggunaan hak tinggi bisa mengganggu keseimbangan tubuh, terutama ketika perut mulai membesar yang menyebabkan ibu berisiko terjatuh. Menggunakan alas kaki berhak tinggi memang akan mempercantik penampilan Ibu, tapi jika malah membahayakan maka sudah wajar jadi pantangan Ibu hamil yang harus diperhatikan.


12. Menggunakan obat anti nyamuk

Anti nyamuk mengandung bahan kimia, termasuk pestisida. Efek samping bahan kimia ini bisa memicu kerusakan saraf. Anti nyamuk semprot bahkan mengandung kerosene yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal pada janin. Anti nyamuk dalam bentuk oles atau lotion mengandung material korosif dan bisa terserap oleh kulit dan menjadi racun di dalam tubuh. Anti nyamuk yang dibakar memproduksi banyak asap dan bisa mengganggu pernafasan. Aduh! Wajar bila penggunaan anti nyamuk baik dalam bentuk semprot, cairan, elektrik, atau lotion merupakan pantangan Ibu hamil yang harus diseriusi.


13. Berselancar

Berselancar memiliki risiko terjatuh dan peningkatan kemungkinan trauma pada perut. Aktivitas yang menimbulkan trauma memang pantangan Ibu hamil yang kadang kerap kali dilupakan oleh para orang tua. Padahal banyak hal bisa menyebabkan trauma, tidak hanya berselancar, tapi juga squash, tenis, dan aktivitas berbahaya di air.


14. Melewati jalan yang bergelombang

Banyak orang menganggap ibu hamil tidak boleh mengendarai motor atau mobil, tapi bila kehamilan tidak mengalami masalah, calon Ibu boleh mengemudi asalkan jarak dan durasi berkendara sudah dipertimbangkan matang-matang. Ibu hamil tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor melewati jalan yang bergelombang karena bisa memberi goncangan pada kehamilan. Melewati area terjal berliku seperti menaiki gunung dalam waktu lama adalah pantangan Ibu hamil yang juga harus menjadi perhatian Ibu dan relasi terdekat. Jika kerabat atau sahabat mengajak road trip, sebaiknya bicarakan dulu rute yang akan dilalui.

Pasalnya, goncangan yang terjadi bisa menimbulkan trauma pada kehamilan. Selain goncangan, melewati jalan bergelombang juga membuat otot pinggang, punggung, dan perut serta paha merenggang sehingga wanita hamil merasa cepat lelah. Cobalah mengurangi kecepatan ketika melewati jalan yang tidak rata atau cari rute lain yang dianggap lebih aman.


15. Minum obat tanpa persetujuan dokter

Tidak semua ibu hami tahu obat yang aman dan tidak aman diminum selama hamil. Ibu perlu berkonsultasi dengan dokter, karena obat yang dikonsumsi wanita hamil bisa masuk ke plasenta dan sirkulasi darah ke janin. Beberapa jenis obat bahkan bisa tersekresi melalui ASI dan membahayakan bayi.  Duh, ngeri! Asal-asalan menerima saran teman atau ikut-ikutan mengonsumsi obat hanya karena sedang tren adalah pantangan Ibu hamil yang wajib diwaspadai.


16. Diet

Diet selama hamil menjadi salah satu pantangan Ibu hamil yang harus dihindari. Diet menyebabkan kekurangan vitamin, mineral, dan unsur lain yang sangat dibutuhkan selama hamil. Diet hanya dilakukan atas persetujuan dokter. Beberapa wanita hamil sebenarnya dianjurkan menjalani diet untuk makanan tertentu. Tujuannya bukan untuk mengurangi berat badan, tapi agar berat tidak meningkat drastis. Peningkatan berat badan yang normal ketika hamil tidak lebih dari 0,9 kg dalam satu bulan.


17. Rontgen

Semua bentuk radiasi berpotensi bahaya bagi perkembangan janin. Saat ini janin sedang berkembang dan semua jenis radiasi bisa merusak perkembangan sel dan menyebabkan mutasi sel yang bisa berkembang menjadi kanker, disabilitas, dan sebagainya. Ketika Ibu membutuhkan rontgen, misalnya untuk memeriksa tulang atau gigi yang patah, jangan lupa beritahu dokter kalau Ibu sedang hamil.  

Bila memungkinkan, hindari penyinaran dengan sinar X selama hamil. Dokter akan memastikan apakah pengobatan Ibu bisa menunggu hingga bayi lahir. Dokter juga akan mempertimbangkan penggunaan metode pencitraan lain seperti USG.

Rontgen menjadi pantangan Ibu hamil karena besarnya risiko radiasi sinar X yang mencakup cacat lahir dan masalah perkembangan mental dan fisik. Paparan berulang pada radiasi bisa merusak sel tubuh yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker. Ini sebabnya dosis radiasi yang digunakan pada sinar X selalu serendah mungkin.

Nah, sebelum menjalani pemeriksaan gigi dengan sinar X, pastikan dokter tahu kalau Ibu sedang hamil. Bila Ibu membutuhkan  penyinaran dengan sinar X untuk gigi, dokter biasanya akan menunggu hingga bayi lahir, meski kebanyakan penyinaran sinar X pada gigi tidak mempengaruhi perut atau area panggul.


18. Akupunktur dan pijat

Akupunktur dan pijat tak melulu aman bagi Ibu hamil. Ada masa selama kehamilan di mana dua hal ini kurang dianjurkan. Misalnya, perut tidak boleh dipijat selama 3 bulan pertama kehamilan.

Akupunktur umumnya aman dilakukan ketika Ibu hamil, tapi pastikan Ibu mencari ahli akupunktur yang tepat, terlatih, dan memiliki pengalaman menangani wanita hamil. Beritahukan kalau Ibu sedang hamil, karena ada beberapa titik akupunktur yang tidak aman bagi Ibu hamil. Beri tahu dokter atau bidan bila Ibu berencana menjalani terapi akupunktur.


19. Mewarnai rambut

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mewarnai rambut selama hamil aman dilakukan. Tapi penelitian lainnya menemukan dosis bahan kimia yang sangat tinggi pada pewarna rambut bisa menyebabkan bahaya. Banyak ibu hamil memutuskan untuk menunggu mewarnai rambut hingga lewat 12 minggu pertama kehamilan ketika risiko kandungan bahan kimia yang membahayakan bayi sudah lebih rendah. Jika Ibu memutuskan untuk mewarnai rambut sendiri, Ibu bisa mengurangi risiko bahayanya dengan:  

  • Menggunakan pewarna rambut dalam waktu singkat.

  • Mengenakan sarung tangan.

  • Mewarnai rambut di ruang yang berventilasi udara baik.

Highlight pada rambut juga bisa menurunkan risiko bahaya. Bahan kimia yang digunakan hanya terserap oleh rambut yang diwarnai, tidak pada kulit kepala atau aliran darah. Pewarna rambut nabati semi permanen seperti henna juga bisa jadi alternatif yang aman.

Ingat ya Bu, kehamilan bisa mempengaruhi kondisi normal rambut. Misalnya, rambut Ibu bisa bereaksi berbeda terhadap berbagai merk pewarna. Ada baiknya tes lebih dulu pewarna rambut yang ingin Ibu gunakan.  


20. Ski air

Aktivitas ini memiliki risiko terjatuh dan peningkatan risiko trauma pada perut.  Aduh, benar-benar pantangan Ibu hamil nih!


21. Duduk dengan menyilangkan kaki

Ibu harus membiasakan diri untuk duduk dengan posisi punggung dan bahu tegak. Bokong harus menyentuh bagian punggung kursi. Duduklah dengan bantuan penopang seperti gulungan handuk atau bantal kecil pada punggung.


22. Sunbed (alat yang memancarkan radiasi untuk menggelapkan kulit)

Ibu hamil kerap kali merasa kulit mereka lebih sensitif dibanding biasanya. Bila menggunakan sunbed ketika hamil, kulit bisa lebih mudah terbakar. Sunbed mengeluarkan sinar ultraviolet (UV), jenis radiasi yang berbahaya yang ada pada sinar matahari. Menggelapkan kulit menggunakan sunbed bisa jadi lebih berbahaya dari berjemur di bawah sinar matahari. 

Pada beberapa kasus, sunbed  memancarkan dosis sinar UV yang lebih besar dibanding sinar matahari di siang hari.   Paparan lama pada sinar UV meningkatkan risiko kanker kulit, termasuk malignant melanoma, yakni bentuk kanker kulit paling serius.   Sinar ultraviolet bisa menyebabkan kulit terbakar dan menua. Sinar UV juga bisa merusak mata dengan menyebabkan masalah seperti iritasi atau katarak, khususnya bila Ibu tidak mengenakan kaca mata.


23. Berlari

Bila Ibu hobi berlari sebelum hamil, sekarang bukan waktu yang aman melakukannya. Meski bukan termasuk pantangan Ibu hamil asal tidak dilakukan berlebihan. Mulai dari trimester kedua, risiko terjatuh meningkat, jadi Ibu perlu berhati-hati ketika berlari. Seperti jenis olahraga lainnya, hindari kepanasan dan minum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang ketika berkeringat.


24. Tenis 

Olahraga tenis yang tidak berlebihan masih dibolehkan bila Ibu sebelumnya memang melakukan permainan ini. Tapi Ibu akan mengalami masalah keseimbangan, jadi berhati-hatilah. Kebanyakan ibu hamil merasa kesulitan melakukan permainan ini karena perut semakin membesar di trimester kedua dan ketiga.

Beberapa pantangan Ibu hamil lainnya:  

  • Menahan nafas ketika mengangkat benda berat. Tanyakan dokter batas berat beban yang aman untuk Ibu angkat.

  • Duduk lebih dari 30 menit tanpa jeda untuk melakukan perenggangan.

  • Mengejan ketika buang air besar.

Ibu hamil memang dianjurkan untuk tetap aktif selama masa kehamilan, tapi tetap berhati-hati untuk memilih aktivitas yang aman ya, Bu! Meski sangat aktif sebelum hamil, Ibu perlu membatasi aktivitas bila memiliki risiko atau terdiagnosa masalah tertentu seperti persalinan prematur, preeklampsia, pecah ketuban, pendarahan, atau anemia berat. Dokter bisa membantu merencanakan rutinitas kebugaran yang tepat untuk Ibu. Segera berhenti berolahraga bila mengalami gejala berikut:   

  • Keluarnya cairan berlebih dari vagina

  • Pendarahan vagina

  • Kontraksi yang terasa sakit

  • Nyeri dada atau jantung berdebar cepat

  • Pusing atau ingin pingsan

  • Penglihatan kabur

  • Sakit kepala

  • Bengkak atau sakit di betis yang bisa mengindikasikan pembekuan darah

  • Rasa sakit pada perut atau dada.


Satu hal yang paling dianjurkan sebagai pantangan ibu hamil adalah menghindari aktivitas apapun yang membuat Ibu berisiko terjatuh atau meningkatkan kemungkinan trauma pada perut. Tentunya risiko cedera bergantung pada tingkat skill Ibu, tapi ingat kalau kemampuan Ibu untuk menjaga keseimbangan bisa jadi menurun seiring perkembangan kehamilan dan perubahan pusat gravitasi Ibu.

(Ismawati, Yusrina / Dok. Shutterstock)