Kehamilan

Bagaimana Menghadapi Kontraksi Palsu (Braxton Hicks)?

Bagaimana Menghadapi Kontraksi Palsu (Braxton Hicks)?

Biasanya pada awal trimester kedua masa kehamilan, Bunda akan merasakan otot rahim yang mulai mengencang, hal ini ditandai dengan perut yang mulai terasa keras apabila dipegang. Namun, otot perut Anda hanya mengencang selama sekitar satu setengah menit saja lalu mengendur kembali. Biasanya sensasi tersebut hanya berlangsung setiap jam sekali dan membuat Anda bertanya-tanya, apakah ini ya tanda-tanda konstraksi?

Well, apa yang Bunda alami tersebut adalah konstraksi palsu yang disebut Braxton Hicks. Sebutan kontraksi Braxton Hicks sendiri diambil dari nama penemunya, yakni seorang dokter dari Inggris pada tahun 1872. Beliau menjelaskan bahwa kontraksi palsu tersebut adalah pertanda bahwa tubuh Bunda telah siap untuk mengalami kontraksi yang sebenarnya. Memang bukan hal mudah untuk dapat membedakan mana kontraksi yang asli dengan kontraksi Braxton Hicks ini, mengingat gejala yang Bunda rasakan memang sama.

Para ahli kandungan berpendapat bahwa kondisi leher rahim wanita hamil dipengaruhi oleh kontraksi-kontraksi. Pada trimester awal kehamilan, leher rahim Bunda yang sebelumnya sempit akan menjadi lebih lembut dan memanjang agar memudahkan si kecil untuk keluar saat persalinan nanti.

Nah, kontraksi Braxton Hicks ini adalah salah satu cara untuk melatih leher rahim Bunda agar makin panjang. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kontraks Braxton Hicks tidak akan merubah kondisi leher rahim wanita, kalaupun berubah maka hal tersebut hanya bersifat temporer selama masa pra-melahirkan.


Perbedaan  kontraksi asli dengan kontraksi Braxton Hicks

Kebanyakan jawaban yang diberikan atas pertanyaan tersebut adalah, "Ya nanti kan Bunda pasti tahu kalau sudah saatnya melahirkan". Selain jawaban tersebut sama sekali tidak memuaskan, juga akan membuat hati Bunda tidak tenang selama kontraksi palsu berlangsung. Nah, oleh karena itu Ibupedia akan berbagi informasi mengenai cara membedakan kedua kontraksi tersebut, yakni:


Kontraksi Braxton Hicks

  • Datangnya tidak teratur, walau teratur pun kontraksi ini hanya berlangsung sebentar saja.

  • Kontraksi biasa terjadi kurang dari satu menit.

  • Tidak ada intensitas tambahan, meski Bunda sedang berjalan-jalan sekalipun.

  • Biasanya kontraksi ini tidak lebih dari sekali atau dua kali dalam kurun waktu satu jam dan hanya terjadi beberapa kali sehari.

  • Kontraksi ini datangnya tidak dapat diduga dan memiliki pola tertentu.


Kontraksi Sebenarnya

  • Berlangsung dalam kurun waktu yang lama.

  • Lebih menyakitkan karena ada rasa nyeri yang menjalar dari pinggang belakang menuju perut. Bunda juga akan merasa mulas luar biasa.

  • Kontraksi ini lebih sering terjadi juga memiliki interval tertentu yakni makin lama akan makin sering dan kuat.

  • Intensitas sakit akan menguat setiap Bunda menggeser tubuh karena kontrasi terasa begitu melilit

Singkatnya, kontraksi yang asli lebih panjang, berkala, serta lebih menyakitkan.


Bagaimana jika kontraksi Braxton Hicks terasa semakin menyakitkan?

Seiring berlalunya masa kehamilan terutama di trimester akhir, wajar saja bila kontraksi palsu ini terasa kian sakit dan berlangsung sedikit lebih lama. Meski bagaimanapun, tetap percayalah bahwa kontraksi Braxton Hicks akan mereda. Untuk mengalihkan rasa sakit, Bunda dapat menganggap kontraksi ini sebagai suatu latihan. Tak hanya bagi leher rahim, namun juga untuk melatih pernafasan Bunda agar lancar saat proses persalinan yang asli terjadi.

Namun, jika kontraksi ini terasa begitu menyakitkan dan sukar dialihkan, maka Bunda dapat berbaring sejenak atau pergi berjalan-jalan. Terkadang berendam di bak air hangat juga membantu Bunda merasa lebih rileks, loh.


Apa harus langsung ke rumah sakit saat kontraksi terjadi?

Kalau umur kehamilan Bunda kurang dari 37 minggu, maka sebaiknya Bunda menemui dokter apabila kontraksi yang Anda rasakan diikuti oleh beberapa gejala lain seperti kejang-kejang atau sakit pinggang. Selain itu, apabila ada pendarahan juga sebaiknya Bunda segera ke Rumah Sakit karena dikhawatirkan si kecil akan lahir prematur.

Namun, jika umur kehamilan sudah lebih dari 37 minggu, Bunda wajib menghubungi dokter apabila pergerakan bayi dalam kandungan sudah jauh berkurang. Selain itu, pendarahan serta ketuban pecah juga menjadi pertanda kehamilan yang tidak boleh Bunda anggap remeh.

Nah, seiring bertambah seringnya interval kontraksi yang terjadi, maka kemungkinan Bunda akan segera melahirkan sang buah hati dalam waktu dekat. Jangan lupa untuk selalu berkonsutasi pada dokter Anda untuk mempersiapkan proses kelahiran sebaik mungkin, ya Bun.

(Yusrina)