Kehamilan

Tertarik Melahirkan dengan Lotus Birth? Ini Penjelasannya!

Tertarik Melahirkan dengan Lotus Birth? Ini Penjelasannya!

Early cord clamping (ECC) atau pemotongan tali pusar segera setelah bayi lahir menjadi standar praktik medis di tahun 1960-an. Tindakan ini diyakini untuk mengurangi kemungkinan pendarahan pasca melahirkan. Penelitian kemudian menemukan kalau ECC tidak menurunkan risiko pendarahan pasca persalinan atau memberi manfaat lain, tapi praktek ini terus berlanjut.

Sedangkan Lotus birth adalah proses persalinan yang membiarkan tali pusar dan plasenta tetap melekat pada bayi setelah dilahirkan. Bayi, tali pusar, dan plasenta dianggap sebagai satu kesatuan karena berasal dari sumber yang sama yakni sel telur dan sperma.  Pemutusan tali pusar setelah 4 hingga 6 jam setelah lahir (Lotus birth pendek) jadi hal yang umum untuk bidan tradisional. Persalinan Lotus birth penuh membiarkan tali pusar mengering dan secara alami terlepas.

Lotus birth banyak dilakukan di Bali dan beberapa rumah sakit di Australia. Plasenta bayi dan tali pusar dibungkus dalam kain atau diletakkan di dalam wadah di dekat ibu. Tali pusar dengan cepat mengering dan panjangnya mengkerut, lalu terlepas 3 hari setelah kelahiran atau hingga seminggu pada kondisi udara lembab. Yang menarik, penundaan pemotongan tali pusar setelah bayi lahir membuat proses penyembuhan pusar lebih cepat, rata-rata hanya satu minggu sejak terlepas.

Manfaat Lotus Birth

Lotus birth digiatkan oleh praktisi yoga modern yang mengeksplorasi kelahiran alami di tahun 1980-an. Banyak pasangan yang memilih Lotus birth karena beberapa pertimbangan. Tidak ada luka pada area pusar, sehingga menurunkan kemungkinan infeksi. Selain itu bayi mendapat manfaat dari transfusi darah lengkap dari tali pusar dan plasenta, yang kemungkinan menambah sistem kekebalan dan perkembangan sel darah. Ibu juga bisa segera menjalin kedekatan dengan bayi, tanpa invasi pemotongan tali pusar.

Tapi Lotus birth juga punya risiko. Tanpa sirkulasi darah yang aktif, tali pusar dan plasenta hanya menjadi jaringan mati yang akan membusuk. Karena plasenta mengandung darah, rentan terjadi infeksi yang bisa menyebar ke bayi. Setelah hari pertama, plasenta mulai mengeluarkan aroma tidak sedap dan berbau daging busuk saat terlepas bila tidak dirawat dengan tepat. Tapi ini tentu tidak menghalangi ibu yang memilih Lotus birth.

Pro-Kontra Lotus Birth

Meski tidak ada dukungan ilmiah yang kuat untuk Lotus birth, berikut beberapa argumen yang sering didengar tentang Lotus birth dan bagaimana pihak pendukung Lotus birth meresponnya.

  1. Lotus birth butuh waktu lama

    Tidak juga, terutama ketika Anda mempertimbangkan manfaatnya. Hampir sepertiga volume total darah ada di plasenta saat lahir. Setengah dari jumlah darah itu di transfusi ke bayi pada usia satu menit. Di usia 3 menit, terjadi lebih dari 90 persen transfusi.

  2. Pemotongan tali pusar segera setelah lahir membantu mencegah pendarahan parah pasca persalinan

    Tidak ada bukti meyakinkan untuk mendukung pendapat ini. Beberapa penelitian besar, termasuk tinjauan yang melibatkan lebih dari 2200 wanita, menemukan tidak ada perbedaan signifikan antara pemotongan tali pusar segera setelah lahir dan Lotus birth dalam hal pendarahan pasca persalinan atau pendarahan parah pasca persalinan.

  3. Bayi yang sehat tidak mendapat banyak manfaat dari Lotus birth

    Baik pada bayi prematur atau cukup umur, sekitar sepertiga dari total volume darah bayi ada di plasenta. Ini sama dengan volume darah yang akan dibutuhkan untuk mengalir ke paru-paru, liver, dan ginjal saat lahir. Selain manfaat berupa simpanan zat besi  yang cukup, bayi yang tali pusarnya dipotong dalam 2 hingga 3 menit, memiliki volume total darah meningkat dibanding bayi yang tali pusarnya langsung dipotong.

    Manfaat berikutnya, meningkatkan level batang sel, yang memiliki peran penting dalam perkembangan kekebalan, pernafasan, kardiovaskular, dan sistem saraf pusat. Konsentrasi batang sel pada darah bayi saat lahir lebih tinggi dibanding pada waktu lain dalam hidupnya.

  4. Bayi bisa kehilangan volume darah yang mengalir kembali ke plasenta bila pemotongan tali pusar ditunda

    Ini tidak mungkin terjadi pada kelahiran tanpa komplikasi. Aliran darah setelah bayi dilahirkan terjadi satu arah, yakni dari plasenta ke bayi.

  5. Lotus birth bisa berisiko tinggi penyakit kuning yang berbahaya pada bayi baru lahir

    Karena bilirubin, yang menjadi penyebab penyakit kuning pada bayi baru lahir, berasal dari sel darah merah, terlihat logis kalau peningkatan volume darah karena penundaan pemotongan tali pusar bisa memicu hyperbilirubinemia yang parah. Tapi beberapa penelitian menunjukkan peningkatan bilirubin pada bayi Lotus birth di beberapa hari pertama setelah lahir, kebanyakan tidak ditemukan perbedaan signifikan antara Lotus birth dan pemotongan tali pusar segera setelah lahir.

    Memang lebih banyak darah berarti lebih banyak bilirubin, yang pada gilirannya bisa berarti lebih besar risiko penyakit kuning, tapi aliran darah yang lebih baik membuat liver memproses bilirubin lebih efisien.

  6. Lotus birth tidak memungkinkan ibu dan bayi memiliki kontak kulit dengan kulit

    Bila Anda menempatkan bayi di perut ibu, di atas tingkat plasenta, gravitasi akan menurunkan aliran darah dari plasenta ke bayi. Bayi yang diletakkan di bawah tingkat plasenta akan menerima transfusi penuh dalam 3 menit. Ketika posisinya di atas plasenta, misalnya untuk kontak kulit dengan kulit, bayi tetap akan menerima transfusi penuh, hanya saja butuh waktu lebih lama, sekitar 5 menit.

  7. Bagaimana bila bayi perlu penanganan dokter? Apakah tidak lebih baik segera menyerahkannya langsung ke dokter anak?

    Yang akan diterima bayi di ruang NICU rumah sakit adalah pemberian cairan, dan inilah yang terjadi jika plasenta tidak langsung dipotong. Ada bukti kalau bayi yang sakit, baik prematur atau cukup waktu, akan lebih baik kondisinya dengan Lotus birth. Akan lebih baik jika alam yang melakukan transfusi sendiri.

  8. Menunda pemotongan tali pusar bisa meningkatkan kesehatan bayi prematur

    Bayi prematur dapat mendapat manfaat dari penundaan pemotongan tali pusar. Pertama, bayi jadi lebih dekat dengan ibu melalui plasenta sehingga bisa kontak kulit lebih lama yang akan meningkatkan kesehatan dan membantu mengatur detak jantung bayi.

    Alasan terbaik menunda pemotongan tali pusar untuk bayi prematur terkait dengan bahaya pendarahan pada otak. Menunda memotong tali pusar berarti darah dari plasenta menggunakan batang sel dan immunoglobulin untuk memulihkan tubuh bayi agar pulih dengan sendirinya. Bayi yang lahir prematur juga kurang membutuhkan transfusi bila tali pusar tidak langsung dipotong.

Bunda, berikut ini beberapa argumen dari mereka yang kontra Lotus birth:

  1. Pemotongan tali pusar tidak boleh ditunda bila bayi terlilit tali pusar

    Kadang tali pusar yang panjangnya 20 inci melilit leher bayi ketika ia bergerak turun dan keluar dari rahim. Kondisi bayi terlilit tali pusar ini disebut nuchal cord. Tekanan pada tali pusar terjadi ketika aliran darah terganggu karena tali pusar terlilit.

    Ini tidak sering terjadi tapi pada kondisi ini dokter akan segera memotong tali pusar bayi untuk mencegah masalah kesehatan serius pada bayi. Kadang muncul masalah serius pada tali pusar yang mengharuskan dokter segera memotong tali pusar bayi.

  2. Tali pusar bayi harus segera dipotong jika ibu memiliki  penyakit tertentu

    Ada beberapa penyakit yang bisa ditularkan melalui darah plasenta, dan ini tidak bagus untuk bayi yang tidak memiliki penyakit yang sama seperti ibu. Untuk wanita dengan HIV, dokter tidak menganjurkan penundaan pemotongan tali pusar karena ibu bisa menularkan sel darah merah yang terinfeksi HIV melalui plasenta dan tali pusar ke bayi dan menyebabkan bayi terinfeksi penyakit ini. Penyakit lain yang mengharuskan pemotongan tali pusar antara lain Hepatitis, Cytomegalovirus, dan Parvovirus B19.

Lotus Birth Dan Kelahiran Sesar

Praktik yang biasa dilakukan pada kelahiran sesar adalah pemotongan tali pusar, tapi bayi yang lahir melalui operasi caesar bisa mendapat manfaat dari transfusi plasenta yang dihasilkan dari Lotus birth. Penelitian menyatakan transfusi plasenta tidak terjadi saat kelahiran sesar. Peneliti mendemonstrasikan transfusi plasenta penuh memang terjadi pada kelahiran sesar tapi waktu optimal untuk Lotus birth masih belum jelas. Penundaan pemotongan tali pusar selama 40 detik membuat bayi menerima transfusi dari plasenta sebagian.

Pendapat Dokter Tentang Bahaya Lotus Birth

Beberapa ibu memilih kelahiran alami, yang lain memilih epidural, dan ada juga yang memilih Lotus birth. Metode melahirkan ini semakin populer pada beberapa tahun terakhir, tapi sejumlah dokter mengemukakan pendapat mereka tentang Lotus birth.

Lotus birth adalah praktik melahirkan di mana tali pusar bayi tidak dipotong, jadi bayi tetap terhubung di plasenta hingga tali pusar terlepas dengan sendirinya. Tali pusar akan terlepas dalam 3 sampai 10 hari dan beberapa orang yang melakukannya menambahkan herbal seperti lavender, rosemary, atau garam laut untuk membantu mengawetkan plasenta.

Pengikut praktik ini meyakini ini lebih sehat dan lebih spiritual dibanding metode melahirkan lain. Lotus birth bertujuan agar bayi bisa menyerap lebih banyak darah dan nutrisi dari plasenta hingga mengering. Lotus birth juga memberi transisi alami untuk bayi dari rahim ke dunia, serta membangun kedekatan antara ibu dan bayi.

Meski sebagian penelitian menyatakan menunda pemotongan tali pusar bisa memberi pengaruh positif pada kesehatan bayi secara keseluruhan, ini hanya berlaku pada 30 sampai 120 detik pertama.

Penundaan untuk waktu singkat tidak masalah, tapi ada bahaya dibalik Lotus birth. Tidak ada bukti tentang manfaat membiarkan plasenta dan tali pusar melekat pada bayi hingga terlepas secara alami. Pada akhirnya ini jadi keputusan Anda, tapi pastikan Anda tahu cara mencegah berkembangnya infeksi.

Membiarkan bayi menempel pada jaringan yang telah mati bisa memicu infeksi. Bakteri tumbuh sangat cepat di jaringan mati dan darah yang tidak mengalir. Membahayakan nyawa bayi jadi alasan para profesional medis untuk menolak metode melahirkan ini.

Yang Perlu Anda Perhatikan Ketika Merencanakan Lotus Birth

Manusia terus mencari cara untuk melahirkan lebih nyaman. Ada banyak alasan personal dibalik pilihan Lotus birth. Bila Anda tertarik dengan metode ini, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

  • Apa alasan Anda menjalani Lotus birth?

    Motivasi menjalani Lotus birth biasanya lebih ke arah spiritual dibanding medis. Beberapa orang berpendapat plasenta akan terlepas sendiri bila bayi telah siap, bukan dengan dipotong di rumah sakit. Orang beranggapan plasenta memberi energi spiritual untuk bayi sehingga Anda harus tetap menyatukan keduanya.

    Sebagian lagi berpendapat Lotus birth bisa meningkatkan proses pemulihan dan kedekatan antara ibu dan bayi. Lotus birth juga memungkinkan darah mengalir ke bayi, yang bisa mencegah anemia.

  • Apakah Lotus birth tepat untuk Anda?

    Banyak penelitian menunjukkan kalau penundaan memotong tali pusar (dokter menunggu sebelum memotong tali pusar hingga darah berhenti mengalir, baru memotongnya) bisa memiliki banyak manfaat psikologis. Tapi ini tidak sama dengan Lotus birth.

    Anda perlu menunggu antara 30 detik sampai 1 menit sebelum memotong tali pusar. Menunggu di waktu singkat ini bisa meningkatkan level zat besi, sirkulasi, dan volume sel darah merah pada bayi. Bukan hal yang asing bagi bidan untuk menunda memotong tali pusat untuk mendapat manfaat ini. Tapi bila menunda lebih lama (seperti pada Lotus birth) akan muncul risiko infeksi dan masalah perkembangan.

  • Lotus birth berarti membawa plasenta kemana-mana

    Plasenta yang berada di luar tubuh dan diletakkan di sebelah bayi sangat berisiko karena ini seperti membawa organ tubuh. Karenanya bila memilih cara ini, Anda membutuhkan panduan tentang bagaimana menanganinya, mulai dari terjadi persalinan hingga merawat plasenta di rumah.

    Misalnya, Anda perlu menggunakan minyak atau garam dan meletakkan organ ini di kantong plastik. Tapi banyak orang hanya meletakkan plasenta di udara terbuka. Sebaiknya bilas plasenta di air hangat dan dikeringkan dengan handuk agar tetap bersih dan kering. Akan muncul bau tak sedap bila Anda tidak menangani plasenta dengan baik.

    Tetap ada kekhawatiran lain selain masalah kebersihannya. Misalnya, bila tali pusar tertekan atau plasenta terjatuh, bayi bisa mengalami pendarahan. Juga penting untuk diketahui kalau plasenta adalah buangan medis yang perlu ditangani dengan tata cara medis.

Bagi para profesional medis, Lotus birth dianggap sebagai  di luar kewajaran dan berlawanan dengan prosedur medis. Ada satu alasan kenapa Anda tak perlu mengikuti metode ini; karena ini membuat bayi terpapar pada risiko potensial yang serius.

Misalnya, sebuah penelitian di tahun 2016 menemukan kalau bayi yang lahir dengan Lotus birth masuk rumah sakit 25 hari setelah lahir karena berat badan yang tidak mencukupi, respon buruk, penyakit kuning, liver yang melebar, dan tidak bisa menyusu dengan baik. Tapi ini hanya dari satu penelitian, belum ada cukup bukti yang mendukung atau menolak praktik Lotus birth ini.

Pada akhirnya, Anda punya hak untuk memilih yang terbaik untuk Anda dan bayi. Tapi menurut banyak profesional medis, risiko tren ini jauh lebih besar dibanding manfaat yang diterima. Lagi pula Bunda, bagi kebanyakan orang Lotus birth terlihat ekstrim dan menjijikan, meski ada juga yang berpendapat metode ini sebenarnya akan jadi pengalaman melahirkan yang lembut dengan membiarkan kelahiran kembali ke kondisi yang lebih alami.

Seperti melahirkan dalam air, hanya ada sisi positif dari Lotus birth pada bayi dan keluarganya. Semuanya tidak terlihat tapi hanya bisa dirasakan. Tali pusar yang tetap melekat membuat bayi dan plasenta berada di tempat tidur yang sama seperti berada di tempat yang tidak bisa dijangkau orang lain. Ini mencegah bayi digendong dari satu tangan ke tangan lain oleh tamu yang datang menjenguk dan bisa mengganggu jalinan kedekatan dengan ibu yang seharusnya terjadi di hari-hari awal setelah melahirkan.   

(Ismawati)