Kehamilan

Tips Agar Ibu Hamil Tetap Sehat Saat Menjalankan Puasa

Tips Agar Ibu Hamil Tetap Sehat Saat Menjalankan Puasa

Hukum Islam tidak mewajibkan ibu hamil untuk berpuasa. Anda bisa mengganti puasa selepas Ramadhan atau mengeluarkan fidyah, keduanya menjadi kompensasi dari puasa yang ditinggalkan. Tapi bila tetap ingin berpuasa, akan lebih aman dilakukan jika ibu hamil dan janin memang merasa kuat dan kehamilan berjalan baik.

Bila merasa tidak terlalu sehat untuk berpuasa atau khawatir dengan kesehatan Anda atau janin, bicaralah pada dokter atau bidan dan lakukan pemeriksaan sebelum memutuskan untuk berpuasa. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan adalah kapan puasa dilakukan. Bila bulan Ramadhan jatuh di musim kemarau, berarti cuaca akan panas sepanjang hari yang membuat Anda lebih beresiko mengalami dehidrasi. Hal ini lah yang harus jadi pertimbangan ibu hamil sebelum memutuskan untuk puasa.


Persiapan Sebelum Berpuasa

Jika Anda ingin berpuasa selama hamil, buatlah persiapan terlebih dahulu agar semua hal berjalan lebih mudah selama Ramadhan. Lakukanlah hal berikut ini:

  • Berkonsultasi pada bidan atau dokter kandungan Bunda. Mereka akan mengidentifikasi kemungkinan komplikasi kehamilan yang lebih rentan saat Bunda berpuasa, seperti diabetes dan anemia. Anda perlu lebih sering konsultasi ke dokter kandungan selama berpuasa untuk memonitor tingkat gula darah. Berpuasa dianggap tidak aman bila Anda positif mengalami diabetes dan sedang hamil.

  • Bila terbiasa banyak mengkonsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, atau minuman karbonasi, kurangi jumlahnya sebelum Anda berpuasa untuk mencegah sakit kepala. Anda tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 200 mg kafein (sekitar dua gelas kopi instan) dalam sehari saat hamil. Perhatikan juga, coklat dan teh hijau juga mengandung kafein loh Bun.

  • Bicara pada atasan di kantor tentang penyesuaian jam kerja selama Ramadhan, baik dengan mengurangi jam kerja atau minta waktu istirahat lebih banyak.

  • Mulai lakukan persiapan puasa lebih awal, misalnya dengan berbelanja keperluan puasa.

Berat badan dan gaya hidup yang sehat memungkinkan Anda menjalankan puasa lebih baik. Janin butuh nutrisi dari Anda, dan bila tubuh memiliki simpanan energi yang cukup, puasa akan lebih sedikit dampaknya. Bagaimana tubuh menyesuaikan diri dengan kegiatan puasa akan bergantung pada:

  • Kesehatan umum sebelum Anda hamil

  • Tahapan kehamilan Anda

  • Panjang waktu Anda berpuasa dalam sehari.

Puasa di musim kemarau kemungkinan lebih berat untuk Anda dibanding di musim hujan karena suhu menjadi semakin tinggi.


Tanda Peringatan Yang Perlu Diwaspadai

Ada beberapa kondisi yang perlu Bunda waspadai selama menjalankan puasa ketika hamil. Segera bicara pada dokter bila:

  • Berat badan berkurang. Coba timbang berat badan Anda secara teratur di rumah selama berpuasa.

  • Anda merasa sangat haus, jarang buang air kecil, atau warna urin menjadi gelap dan berbau menyengat. Ini merupakan tanda dehidrasi dan bisa membuat Anda rentan mengalami infeksi saluran kemih atau komplikasi lain.

  • Anda mengalami sakit kepala, nyeri, atau demam.

  • Anda sering mual atau muntah.

  • Terjadi perubahan pada gerakan bayi, seperti bayi tidak bergerak atau tidak banyak menendang.

  • Merasakan sakit seperti kontraksi. Ini bisa jadi pertanda persalinan prematur.

  • Anda merasa pusing, lemah, lelah bahkan setelah mendapat istirahat yang cukup. Segera batalkan puasa dan minum air yang mengandung garam dan gula dan hubungi dokter.


Agar Puasa Ramadhan Lebih Mudah Untuk Ibu Hamil

Bunda, beberapa tips berikut bisa membantu Anda lebih mudah menjalani puasa selama hamil:

  • Tetap tenang dan hindari stres. Perubahan pada rutinitas serta kurangnya makan dan minum dapat menyebabkan stres. Ibu hamil yang berpuasa selama Ramadhan memiliki tingkat hormon stres kortisol lebih tinggi di dalam darah dibanding wanita yang tidak berpuasa.

  • Pelan-pelan saja dan terima bantuan yang ditawarkan. Meski keluarga dan teman terjaga hingga larut malam, yang perlu diingat Anda membutuhkan istirahat lebih banyak.

  • Minta saran dari keluarga atau teman yang pernah berpuasa ketika hamil.

  • Jaga asupan cairan karena Anda bisa dengan cepat mengalami dehidrasi yang tidak baik untuk Anda dan bayi.

  • Rencanakan aktivitas harian agar Anda bisa istirahat teratur.

  • Hindari berjalan kaki jarak jauh atau membawa beban berat.

  • Kurangi pekerjaan rumah atau aktivitas yang bisa membuat lelah.

Beberapa ibu hamil diberkahi dengan kehamilan rendah resiko dan keluarga yang suportif sehingga bisa menjalani puasa selama Ramadhan. Meski sah-sah saja untuk ibu hamil dengan usia kandungan tua untuk berpuasa, Bunda harus selalu dengarkan sinyal dari tubuh Anda. Lakukan hal berikut ini ya Bun selama puasa saat hamil:

  • Jangan lupa sahur. Saat berpuasa Anda hanya makan dua kali dengan jarak waktu yang jauh.

  • Minum banyak air putih.

  • Makan makanan dengan variasi nutirsi selama buka dan sahur.

  • Minum vitamin pranatal secara teratur.

  • Beri kesempatan keluarga dan teman untuk mendapat pahala dengan membantu Anda melakukan pekerjaan rumah dan memasak.

  • Hindari buka puasa dengan langsung makan besar.

  • Makan secukupnya saat berbuka. Hindari makan hingga kekenyangan. Anda bisa makan cemilan sehat setelah tarawih atau di sela waktu sholat.

  • Hindari makanan yang mengandung asam dan minyak yang bisa menimbulkan heartburn, terutama sebelum tidur. 


Yang Perlu Diperhatikan Saat Sahur Dan Berbuka Puasa

  • Pilih variasi makanan sehat dan banyak minum saat sahur dan buka. Juga makan cemilan sehat dan atur alarm bila perlu agar Anda tidak kesiangan sahur.

  • Pilih makanan yang melepas energi perlahan. Karbohidrat kompleks dan makanan tinggi serat seperti sayur dan buah kering dapat mencegah konstipasi.

  • Hindari konsumsi makanan manis berlebihan yang bisa meningkatkan tingkat gula darah dengan cepat. Gula darah bisa turun drastis dan membuat Anda merasa pusing.

  • Pastikan Anda mendapat cukup protein dari daging, telur, atau kacang. Ini akan membantu janin tumbuh dengan baik.

  • Minum sekitar 1,5 hingga 2 liter air atau cairan lain antara waktu berbuka dan sahur.

Bunda, berdasarkan beberapa penelitian, sekitar tiga perempat wanita muslim yang hamil memilih untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Tapi tiap orang punya cara sendiri untuk melewati bulan penuh berkah ini. Kebanyakan pendapat mengatakan Anda bisa puasa bila cukup sehat. Tapi ada keringanan untuk tidak berpuasa bagi ibu hamil. Sebaiknya Anda tidak mengabaikan kemudahan ini bila merasa tidak sehat atau Anda takut puasa bisa membahayakan diri sendiri atau janin.

Ibu hamil yang berniat puasa dan puasa bertepatan dengan bulan-bulan akhir kehamilan harus lebih berhati-hati karena periode ini lebih kritis dibanding beberapa bulan pertama kehamilan, kecuali kehamilan memang normal sepanjang periode pertama. Bila ibu hamil perlu energi ekstra dibanding biasanya untuk merawat anak atau mengurus rumah, akan lebih baik baginya untuk tidak berpuasa karena ini bisa membuat lelah, lapar, dan haus. Sebaliknya, bila hal ini tidak menyebabkan tekanan fisik apapun, maka ia bisa berpuasa.

Hanya diri sendiri yang bisa menilai seberapa sehat Anda, dan keputusan yang tepat ada di tangan Anda. Bicaralah pada keluarga, bidan, dokter, dan pemuka agama untuk membantu Anda membuat keputusan.

(Ismawati)