Balita

Gimana dan Mulai Kapan Sih Bayi Bisa Mengecap Rasa? Ini Penjelasannya…

Gimana dan Mulai Kapan Sih Bayi Bisa Mengecap Rasa? Ini Penjelasannya…

Indera pengecap yang digabungkan dengan rasa penasaran bayi, membantu buah hati Anda mengeksplorasi dunianya. Bahkan sebelum mulai makan makanan padat, pengecap rasa bisa membantu menentukan apakah ia suka atau tidak suka tekstur dan rasa berbeda dari makanan.

Indera pengecap bayi mulai berkembang saat di dalam rahim. Di usia kehamilan 9 bulan, mulut dan lidah telah terbentuk disertai pengecap rasa. Cairan ketuban mengitari bayi di dalam rahim. Ia secara alami menghirup dan menelan cairan ini, yang membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan. Rasa makanan yang Anda makan dan minum melewati aliran darah ke cairan ketuban.

Ketika bayi mencicipi cairan ketuban, ia mengalami pengalaman pertama untuk berbagai rasa. Ia bisa menciumnya juga, baik rasa manis, asam, atau pedas yang berasal dari makanan yang Anda konsumsi. Setelah lahir, indera pengecap bayi sangat sensitif. Ia bisa mengenali rasa manis dan asam, tapi lebih menyukai rasa manis. Ini salah-satu alasan kenapa ia menyukai rasa ASI Anda.

Indera perasa dan penciuman saling terkait, dan bayi juga memiliki indera penciuman yang berkembang baik saat lahir. Ia bahkan bisa membedakan ASI Anda dan ASI ibu lain. Indera pengecap bayi saat lahir dalam kondisi baik, tapi jumlah pengecap rasa di mulutnya dan reaksi pada rasa berbeda kian meningkat seiring pertumbuhannya.

Saat baru lahir, indera pengecap bayi sangat sensitif. Faktanya, bayi memiliki distribusi pengecap rasa yang lebih luas di mulut dibanding Anda sebagai orang dewasa. Pengecap rasa pada bayi baru lahir bisa ditemukan pada amandel dan bagian belakang tenggorokan, serta lidah. Selama tiga bulan pertama, bayi bisa membedakan rasa manis dan pahit. Ia lebih suka rasa manis, seperti rasa ASI.

Di usia 3 bulan, lidah bayi telah berkembang. Ia menjadi sering memasukkan benda ke mulut, seperti mainan atau selimut. Ini menunjukkan ia menggunakan lidah untuk merasakan tekstur dan rasa yang berbeda. Pada sekitar usia 5 bulan, indera pengecap bayi berubah dan ia mampu bereaksi lebih pada rasa asin. Tapi tidak baik memberi bayi makanan dengan rasa asin pada tahap ini, ya Bun.

Setelah 6 bulan hanya minum ASI atau susu formula, bisa dimengerti kalau rasa baru menjadi kejutan bagi bayi ketika mulai dikenalkan dengan makanan padat. Wajar jika bayi merasa penasaran tentang rasa makanan, setelah terbiasa dengan rasa manis ASI.

Ketika mulai makan makanan padat, bayi mungkin langsung suka beberapa rasa makanan baru. Bisa juga ia menolak beberapa makanan, dan Anda harus menawarkannya beberapa kali. Para ahli menyarankan menawarkan makanan setidaknya 8 kali sebelum memutuskan bayi tidak menyukainya.

Sekitar bulan 7 atau 8, bayi memiliki kemampuan untuk mencoba finger food. Ini jadi kesempatan bagus untuknya mencoba rasa baru dan mengeksplorasi tekstur berbeda dengan variasi buah atau sayuran lembut.

Bayi tidak sepenuhnya mewarisi preferensi rasa orang tua. Indera pengecap bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor, hanya beberapa yang bersifat genetis. Bayi mungkin cenderung lebih suka makanan yang ia rasakan dari makanan Anda saat berada di dalam rahim, tapi ia juga menyukai makanan yang biasa dimakan. Jika

Anda menawarkan variasi makanan, ia lebih mungkin untuk terus memakannya ketika bertambah besar.

Bayi juga meniru Anda untuk reaksi terhadap makanan. Jadi sebaiknya sembunyikan rasa tidak suka Anda pada makanan tertentu, terutama makanan sehat yang Anda perkenalkan agar ia menyukainya.

Variasi makanan yang bayi nikmati ketika ia bertambah besar juga bergantung pada berapa lama Anda menyusui. Penelitian menunjukkan bahwa rasa berbeda di ASI bisa memberi efek positif pada pengecap rasa bayi dan membuat ia lebih terbuka untuk makan makanan berbeda ketika bertambah besar.

Beri bayi makanan berbeda untuk dicoba, dengan variasi rasa dan tekstur, untuk membantunya menikmati variasi makanan ketika bertambah besar. Ketika pertama kali memberi makanan padat pada bayi, pilih puree buah atau sayuran. Lalu perlahan perkenalkan pada rasa baru.

Biarkan bayi mengeksplorasi makanan dengan caranya sendiri. Awalnya ia bereksplorasi dengan lidah, sebelum menggiring makanan keluar. Dengan dukungan Anda, ia akan terbiasa pada rasa berbeda dan merasa percaya diri mencoba makanan baru. Berhati-hatilah dengan garam dan gula. Jangan tambahkan garam atau gula pada makanan bayi. Paru-paru yang masih muda tidak bisa menyesuaikan diri ketika memproses terlalu banyak garam, dan gula bisa menyebabkan kerusakan gigi. Juga jangan memberi bayi makanan asin atau manis, karena ia akan lebih memilih dua rasa ini dibanding pilihan yang lebih sehat.

Bayi menggunakan mulut sebagai cara untuk bereksplorasi, belajar, dan menginderakan dunia di sekitarnya. Pada bayi, mulut lebih sensitif dibanding tangan atau jari. Jadi mulut memberi cara untuk mengenal tekstur dan rasa berbeda, baik makanan atau non-makanan. Ini yang disebut dengan “mouthing.” Itu sebabnya Anda sering melihat bayi mengambil mainan, buku, atau benda lain dan langsung memasukkannya ke dalam mulut.

Bisa mengkhawatirkan bila bayi memasukkan apa saja ke mulutnya. Anda perlu berhati-hati agar ia tidak memasukkan benda yang tajam, kotor, atau yang membuatnya tersedak. Tapi Bunda bisa membantunya belajar dengan menawarkan mainan yang sesuai usia dan minat untuk bereksplorasi dengan mulutnya.

Sediakan mainan dengan tekstur berbeda, atau yang memiliki warna menarik, bercahaya, atau bersuara.

Karena beberapa alasan, beberapa anak mengalami kesulitan memproses sensasi yang mereka terima secara eksternal dari dunia luar atau internal dari tubuh mereka. Sering kali anak dengan kondisi berikut mengalami proses penginderaan yang buruk:

  • Mengalami serebral palsy atau ada area otak yang tidak berkembang.

  • Prematur, terutama yang lahir saat kehamilan kurang dari 32 minggu.

  • Keterlambatan perkembangan, kegagalan berkembang, atau autisme.

  • Bayi yang secara medis rentan atau baru mengalami bedah mayor dan memiliki waktu terbatas untuk bereksplorasi dengan mainan. Seringkali ketika masalah medis teratasi, bayi bisa mengejar ketinggalannya.

  • Terpapar obat tertentu saat masih berada di dalam rahim.

  • Terdiagnosa mengalami gangguan makan.

  • Masalah genetik dimana saudara kandung atau orangtua mengalami kesulitan dengan prose penginderaan atau ketidak-mampuan belajar.

  • Bayi kembar dua, tiga, atau lebih.

Secara spesifik untuk indera pengecap, berikut adalah tanda untuk proses penginderaan yang buruk:

  • Pilih-pilih makanan, pilih-pilih susu formula atau makanan bayi dan tidak suka tekstur seperti makanan bayi atau cemilan finger food.

  • Mudah muntah karena makanan atau bau, yang tidak terkait dengan refluks bayi.

  • Cenderung menyimpan makanan di mulut dan tidak merasakannya di atap mulut atau di dalam pipi, terutama makanan dengan tekstur lunak.


(Ismawati)