Konsepsi

8 Cara untuk bisa Mendapatkan Anak Laki-Laki

8 Cara untuk bisa Mendapatkan Anak Laki-Laki

Ibu dan Ayah ingin mendapatkan anak laki-laki? Sebenarnya belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan kalau posisi saat berhubungan seks atau makanan tertentu bisa mempengaruhi jenis kelamin bayi. Meski begitu, ada banyak mitos yang beredar dan dipercaya masyarakat. Kalau Ibu mau mencoba, tidak ada salahnya kok. Tapi Ibu perlu ingat, apapun jenis kelamin si kecil nantinya, yang terpenting adalah si kecil bisa lahir dengan sehat.

Kalau bicara mengenai cara tentang mendapatkan anak laki-laki, kita harus kenal dulu dengan kromosom pada sperma. Ada dua jenis sperma yang dikeluarkan oleh Ayah saat ejakulasi, yaitu sperma yang membawa kromosom X, dan sperma yang membawa koromosom Y. Nah, jenis sperma yang membuahi sel telur ini nantinya akan menentukan jenis kelamin bayi. Sperma dengan kromosom X akan menghasilkan bayi perempuan dan sperma dengan kromosom Y akan menghasilkan anak laki-laki.

Dr Shettles, ilmuwan yang ahli dalam bidang ini, melalui penelitiannya menemukan fakta kalau sperma bayi laki-laki itu lebih lemah, lebih kecil, dan lebih cepat mati dibanding sperma bayi perempuan. Sebaliknya,  sperma bayi perempuan bisa bertahan hidup lebih lama di dalam tubuh wanita.

Nah, berbekal fakta tersebut, berikut beberapa cara mendapatkan anak laki-laki yang bisa Ibu coba seperti yang dilansir dari BellyBelly.

  1. Berhubungan Intim Mendekati Waktu Ovulasi

    Karena sperma untuk bayi laki-laki mampu berenang lebih cepat, Shettles menyarankan agar Ibu dan Ayah berhubungan intim mendekati waktu ovulasi. Bila Ibu berhubungan seks beberapa hari sebelum ovulasi, maka sperma laki-laki yang tidak bisa bertahan hidup lama akan mati, dan sperma bayi perempuanlah yang nantinya membuahi sel telur.

    Buat yang belum tahu tentang ovulasi, ini adalah saat-saat di mana sel telur terlepas dari indung telur. Ibu harus dapat memprediksi masa subur karena metode Shettles sangat bergantung pada hal ini demi mendapatkan anak laki-laki. Ada beberapa cara untuk menentukan masa subur, yaitu:

    • Perhatikan tanda alami ovulasi. Bila Ibu perhatikan, tubuh akan menunjukkan tanda alami ketika sel telur terlepas dari indung telur. Ibu akan merasakan sakit atau kram di perut bagian bawah selama pertengahan siklus yang menandakan tubuh sedang melepas sel telur.

    • Sistem kalender. Rata-rata penjangnya siklus menstruasi adalah sekitar 28 hari. namun ini bisa berbeda pda tiap wanita. Nah, ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus, yakni sekitar hari ke-14 dari hari pertama dimulainya haid. Bila siklus Ibu lebih dari 30 hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter dulu sebelum mulai memprediksi masa subur Ibu.

    • Lendir serviks berubah. Perubahan pada lendir serviks bisa jadi petunjuk datangnya masa subur. Lendir serviks biasanya tidak mucul pada awal siklus dan akan bertambah banyak hari lepas hari. Selama fase pertama, lendir serviks atau cairan vagina biasanya berwarna putih dan kelabu. Lalu ketika ovulasi terjadi, warnanya berubah menjadi transparan dan teksturnya sangat kental.

    • Suhu basal tubuh. Mengukur suhu basal tubuh juga bisa jadi cara untuk menentukan masa subur. Ibu membutuhkan termometer Basal (berbeda dari termometer biasa) jika mengikuti cara ini. Ukurlah suhu tubuh setiap pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur dan catat suhunya setiap hari. Di hari terjadi ovulasi, biasanya akan ada peningkatan suhu dibandingkan hari biasanya.

    • Alat medis. Saat ini ada beberapa alat yang bisa melacak masa subur. Alat ini bisa Ibu beli dengan mudahh di ecommerce maupun di apotek. Namun, harganya cukup mahal dan sebagian besar alat untuk memprediksi kesuburan ini hanya bisa digunakan satu kali saja. Juga ada baiknya bila Ibu menggunakan alat ini disertai dengan metode alami di atas agar makin efektif saat memprediksi masa subur.

  2. Biarkan Suami Minum Kopi

    Meski hal ini belum diteliti secara ilmiah, banyak Ibu merasa cara ini sangat membantu untuk mendapatkan anak anak laki-laki. Menurut Dr. Shettles, para suami disarankan untuk  minum kopi sebelum berhubungan intim. Kafein dipercaya membuat sperma bayi laki-laki menjadi lebih aktif.

  3. Posisi Berhubungan Intim

    Dr. Shettles juga meyakini penetrasi lebih dalam bisa membuat kesempatan untuk mendapatkan anak laki-laki jadi lebih besar. Dengan posisi berhubungan intim yang tepat, sperma bayi laki-laki bisa berenang lebih cepat melampaui sperma bayi perempuan untuk mencapai sel telur.

    Metode Shettles mengklaim bahwa untuk meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki, Ibu perlu berhubungan intim dengan posisi yang memungkinkan penetrasi dalam. Semakin dekat ke serviks saat seperma diejakulasi, semakin besar kemungkinan sperma bayi laki-laki berenang lebih cepat mencapai sel telur. Berikut beberapa posisi berhubungan intim untuk bisa mendapatkan anak laki-laki:

    • Doggy Style. Posisi ini dapat membuat penetrasi jadi lebih dalam, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki makin besar. Untuk melakukan posisi ini, Ibu bisa berlutut dan meminta Ayah untuk melakukan penetrasi dari arah belakang. Ibu juga bisa bereksperimen melakukan posisi ini dengan cara berlutut di permukaan yang lebih tinggi dari pasangan.

    • Posisi woman on top. Minta Ayah untuk berbaring atau duduk di tempat tidur atau sofa, lalu Anda bisa melakukan penetrasi di atas suami. Posisi ini membuat penetrasi jadi lebih dalam dan membuat Ibu bisa mengontrol kedalaman penetrasi. 

    • Posisi berdiri. Posisi lain untuk memperoleh penetrasi dalam adalah dengan cara berdiri. Beberapa orang juga yakin kalau sperma laki-laki sangat diuntungkan jika pasangan melakukan posisi ini saat berhubungan intim. Posisi ini membuat sperma bayi laki-laki berenang lebih cepat untuk melawan gravitasi demi mencapai sel telur. Untuk berhubungan intim dengan posisi seperti ini, Ayah bisa mengangkat tubuh Ibu atau Ibu bisa bersandar pada tembok saat Ayah melakukan penetrasi.

  4. Pastikan Ayah Tidak Pakai Celana Dalam yang Ketat

    Ibu mungkin pernah mendengar kalau celana dalam yang dikenakan Ayah bisa mempengaruhi produksi sperma. Penggunaan celana pendek jenis boxer, dianggap lebih baik untuk sperma bayi laki-laki dan membuat kemungkinan untuk mendapatkan bayi laki-laki jadi lebih besar. Ini karena skrotum tidak kepanasan dan tidak membatasi produksi sperma. Penggunaan celana dalam yang lebih ketat lebih disarankan untuk digunakan jika ingin mendapatkan bayi perempuan karena sperma bayi perempuan bisa punya daya tahan hidup lebih baik. Tapi ingat, celana dalam yang ketat juga akan menurunkan produksi sperma karena suhu di sekitar skrotum jadi panas.

  5. Orgasme Ibu Itu Penting

    Seperti kebanyakan mitos yang beredar, ada pendapat yang menyebutkan kalau orgasme Ibu sangat berperan penting untuk mendapatkan anak laki-laki. Beberapa ahli meyakini kalau selama Ibu mengalami orgasme, ada sekresi alkalin yang terlepas ke vagina, sehingga membuat sperma laki-laki punya kemungkinan lebih besar untuk membuahi sel telur. Nah, demi mendapatkan anak laki-laki, Ibu harus mencapai orgasme sebelum suami. Meski hal ini tidak didukung oleh teori ilmiah, tapi tak ada salahnya untuk mencobanya.

  6. Terapkan Pola Makan Kaya Alkalin

    Menjalani pola makan kaya alkalin juga bisa dilakukan untuk mendapatkan anak laki-laki. Selain itu, menjaga Ph yang tinggi di tubuh Ibu bisa membantu sperma Y bertahan hidup lebih lama dan berenang lebih cepat ke sel telur. Ada beberapa makanan yang bisa Ibu makan, seperti pisang dan daging merah. Makanan ini mengandung banyak sodium dan potasium yang membantu tingkat Ph menjadi tinggi. Ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan bayi laki-laki.

  7. Hindari Panas

    Sperma pembawa kromosom Y cenderung lebih cepat mati di suhu panas. Jadi selain memastikan Ayah untuk selalu pakai celana boxer yang longgar, Ayah juga dianjurkan untuk menghindari mandi air panas atau sauna.

Percaya nggak percaya, cara-cara di atas katanya bisa membuat Ibu mendapatkan anak laki-laki. Mau mencobanya?

(Ismawati)