Konsepsi

Cara Menghitung Masa Subur Agar Cepat Hamil

Cara Menghitung Masa Subur Agar Cepat Hamil

Mengetahui cara menghitung masa subur menjadi salah satu upaya yang bisa Ibu usahakan agar cepat hamil. Ibu bisa mengandalkan fertility awareness methods (FAM) atau metode kesadaran fertilitas untuk mengidentifikasi siklus menstruasi dan menentukan kapan masa subur datang.

Banyak Ibu yang memanfaatkan data tentang siklus menstruasi dan periode masa subur ini sebagai cara agar bisa cepat hamil. Tapi ada juga yang menggunakan info tersebut untuk tujuan sebaliknya, yaitu untuk menghindari terjadinya kehamilan.

Nah, kalau Ibu sedang dalam masa menunda kehamilan, maka sebaiknya jangan berhubungan intim dulu saat Ibu sedang di dalam puncak masa subur atau gunakan KB untuk mencegah kehamilan. Misalnya dengan memakai kondom (baik kondom pria atau khusus wanita), diafragma, atau suntik KB.

Mengenal Masa Subur Wanita

Jika Ibu ingin menggunakan cara menghitung masa subur pakai metode kesadaran fertilitas, itu artinya Ibu harus telaten mencatat siklus menstruasi. Jika sudah rutin mencatat siklus menstruasi selama beberapa bulan, Ibu bisa tahu kapan masa subur terjadi.

Buat yang belum familiar dengan istilah 'masa subur', kita akan jelaskan secara singkat ya. Jadi, masa subur adalah periode di mana sel telur dilepaskan dari rahim menuju tuba falopi. Nah, di saat-saat seperti ini, sel telur siap untuk dibuahi oleh sperma sehingga kemungkinan untuk terjadi kehamilan sangat besar. Agar cepat hamil, maka penetrasi melalui vagina mutlak diperlukan tanpa penggunaan proteksi apapun, misalnya kondom.

Sel telur yang sudah dilepaskan ini dapat bertahan selama 1 hari. Sedangkan sperma dapat bertahan di tubuh Ibu sekitar 6 hari lamanya. Itulah kenapa banyak ahli yang menyarankan untuk berhubungan intim beberapa hari sebelum dan setelah perkiraan masa subur.

Setiap siklus menstruasi, setidaknya ada 7 hari masa puncak kesuburan yang paling memungkinkan terjadinya kehamilan. Tujuh hari tersebut mencakup:

  • 5 hari sebelum ovulasi.

  • Hari di mana ovulasi terjadi.

  • Sehari atau 2 hari pasca ovulasi (meski kemungkinan hamil semakin kecil).

Mengetahui kapan masa subur diri sendiri sangatlah penting untuk merencanakan atau menunda kehamilan. Tapi ingat ya Bu, setiap wanita memiliki pola masa subur yang berbeda-beda. Terkadang, jangka waktu menstruasi dari satu bulan ke bulan lainnya juga berbeda. Itu berarti, Ibu harus teliti mencatat tanggal dan jangka waktu siklus menstruasi Anda.

Cara Menghitung Masa Subur Secara Alami

Nah, ada beberapa metode untuk menghitung masa subur Ibu secara manual, antara lain:

  • Metode suhu basal tubuh - Ibu diharuskan memeriksa temperatur tubuh setiap hari sebelum bangun tidur di pagi hari. Biasanya suhu tubuh Anda naik sedikit saat ovulasi terjadi.

  • Metode lendir serviks - Ibu wajib memeriksa perubahan yang terjadi pada mukus serviks (lendir di serviks) setiap harinya, mulai dari awal siklus. Pada saat ovulasi, penampilan lendir serviks akan seperti putih telur.

  • Metode kalender - Ibu bisa membuat semacam grafik siklus menstruasi pada kalender. Untuk menghitung masa subur, Ibu harus melacak siklus menstruasi selama 6 bulan. Setelah semua data terkumpul, Ibu bisa mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek, dan mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang untuk menentukan hari pertama dan hari terakhir masa subur. Simak yuk contohnya berikut ini.

    • Misalnya siklus menstruasi terpendek ibu selama 6 bulan adalah 28 hari. Ibu bisa mengurangi 28-18=10. Itu berarti hari pertama masa subur ibu adalah hari ke-10 setelah hari pertama menstruasi.

    • Lalu siklus haid terpanjang Ibu dalam 6 bulan adalah 32 hari. Ibu bisa mengurangi 32-11=21. Itu artinya, hari terakhir masa subur Ibu adalah hari ke-21 setelah hari pertama menstruasi.

  • Metode symptothermal Ini adalah cara mengetahui masa subur yang paling efektif karena menggabungkan ketiga metode di atas, yaitu metode suhu basal tubuh, metode lendir serviks, dan metode kalender.

  • Metode Standard Days - Ibu harus mengecek siklus menstruasi selama beberapa bulan agar bisa memastikan apakah siklus tersebut selalu berjarak antara 26 sampai 32 hari. Tunggulah sampai setidaknya siklus menstruasi Anda teratur dan tak pernah lebih pendek atau lebih panjang dari 26-32 hari. Kemudian, Ibu boleh melakukan hubungan intim melalui vagina tanpa penggunaan kondom pada hari ke 8 sampai hari ke 19 agar cepat hamil.

Semua cara menghitung masa subur di atas banyak manfaatnya. Metode-metode tersebut tidak butuh biaya, tidak menimbulkan efek samping, dan kita tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi yang harus dipakai atau dimasukkan ke dalam tubuh. Ibu juga akan lebih leluasa untuk merencanakan kehamilan atau menunda kehamilan sesuai dengan keinginan Ibu.

Kalau Anda merasa metode ini rumit dan membingungkan, maka mintalah bantuan dokter atau orang yang lebih berpengalaman dalam hal ini untuk membantu Ibu menghitung masa subur. Jangan ragu untuk bertanya ya, karena kalau salah perhitungan bisa-bisa keinginan Ibu akan terwujud sebaliknya. Dari yang sebenarnya ingin menunda kehamilan, eh malah ternyata hamil lebih cepat dari perkiraan deh.

Menghitung masa subur juga akan sulit dilakukan (serta makin membuat pusing) apabila selama ini masa menstruasi Ibu tidak lancar. Bisa jadi kadang sebulan sekali, kadang juga sebulan setengah baru mengalami menstruasi. Hmm, kalau begitu sih ada baiknya Ibu menunggu sampai masa haid teratur terlebih dahulu.

Selain itu, memiliki pasangan yang kurang kooperatif juga bisa menjadi hambatan tersendiri. Rasanya sia-sia saja kalau Ibu seorang diri berjuang merencanakan kehamilan kalau sang suami menolak diajak berhubungan intim di masa subur karena alasan sibuk dan sebagainya. Karena itulah, selalu bicarakan dengan suami tentang apa yang sebenarnya Ibu mau dan mohon padanya untuk meluangkan waktu khusus demi kehadiran sang calon buah hati.

Kalau siklus menstruasi lancar dan suami kooperatif, maka kini saatnya untuk mengecek kesehatan masing-masing! Sudahkah Ibu dan Ayah yakin tidak terinfeksi penyakit menular seksual? Apakah Ibu sekarang dalam keadaan sehat dan tidak ada cairan aneh yang keluar dari vagina? Penting sekali untuk memperhatikan hal-hal seperti itu sebelum memutuskan untuk menjalani program hamil. 

Sebagai tambahan, menghitung masa subur nampaknya akan sulit bagi para ibu yang sedang menyusui atau ibu yang menjelang masa menopause. Pasalnya, hormon dalam tubuh para wanita di atas bisa berubah-ubah sepanjang waktu sehingga sukar untuk diprediksi.

Bagi para Ibu yang sedang menyusui secara eksklusif, maka biasanya masa kesuburan Ibu belum muncul kembali secara teratur. Bahkan, mungkin saja Ibu tidak mengalami menstruasi untuk beberapa bulan setelah melahirkan. masa subur pasca melahirkan bisa kembali dalam waktu beberapa bulan atau lebih dari satu tahun.

Apakah penggunaan obat-obatan tertentu dapat menghambat kita menghitung masa subur?

Tentu saja, metode kesadaran fertilitas tidak akan sukses apabila selama ini Ibu mengonsumsi obat-obatan yang dapat menunda ovulasi, meningkatkan suhu tubuh, atau mempengaruhi sekresi serviks. Sebaiknya Ibu berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum menggunakan metode ini atau bisa juga Ibu menggunakan metode KB yang lain dulu.

Pengobatan yang dapat mempengaruhi efektivitas penggunaan metode kesadaran fertilitas ini meliputi: obat anti-kecemasan (kecuali benzodiazepin), antidepresan (inhibitor serotonin reuptake, trisiklik, atau tetracyclics), antipsikotik (termasuk klorpromazin, thioidazine, haloperidol, risperidone, clozapine, atau lithium), penggunaan jangka panjang antibiotik tertentu, penggunaan jangka panjang dari acetaminophen, penggunaan jangka panjang dari obat-obatan anti-inflamasi nonsteroid (seperti aspirin atau ibuprofen), dan antihistamin.

(Yusrina, Atalya)