Keluarga

Siapkah Anda Untuk Punya Anak Lagi?

Siapkah Anda Untuk Punya Anak Lagi?

Sepertinya tak ada orangtua yang langsung menyatakan kesanggupan untuk memiliki anak lagi setelah melahirkan anak pertama. Banyak sekali hal yang menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk siap menerima anggota keluarga baru. Beberapa hal yang biasanya menjadi pertimbangan para orang tua adalah kesiapan untuk mengurus lebih dari satu anak dan kemampuan untuk menggunakan jasa pengasuh anak.

Ada yang mengatakan bahwa mempunyai anak kedua jauh lebih sulit dari memutuskan untuk memiliki anak pertama. Hal ini dikarenakan Anda tidak hanya memikirkan tentang bayi yang baru lahir, tapi juga harus memikirkan perubahan yang terjadi dalam keluarga. Setiap kelahiran anak akan mempengaruhi gaya hidup, keuangan, dan pekerjaan Anda. Begitu pula hubungan dengan anak Anda yang lebih tua.

Dokter, ilmuwan, hingga teman atau tetangga pasti punya pendapat masing-masing berkaitan dengan waktu paling tepat untuk memiliki anak lagi. Kalau masih bingung, pertimbangkanlah secara matang sebelum Anda membuat keputusan.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan punya anak kedua:

1. Waktu yang Tepat dan Usia yang Pas

Ada orangtua yang menunggu selama beberapa tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk memiliki anak lagi. Jika Bunda salah satunya, ini artinya anak pertama Anda bisa mendapatkan banyak waktu bersama Anda dan suami. Kalau sudah besar, si kecil bisa lebih dapat mengerti dan bahkan mau membicarakan apa yang akan mereka rasakan bila punya adik baru.

Namun, ada juga yang mengatakan memiliki anak dengan jarak usia yang berdekatan dapat membuat mereka akrab seperti layaknya teman. Selain itu, Anda juga tak perlu waktu lama untuk membesarkan anak-anak karena mereka tumbuh dan berkembang di waktu yang tidak berjauhan. Apapun pilihan Anda, pertimbangkan dulu baik-baik.

Tapi ingat, usia Bunda juga bisa menjadi masalah. Jika sekarang Bunda umur 38 tahun dan menginginkan dua anak lagi, mungkin Anda tidak memiliki cukup waktu untuk memberi jeda jarak selama tiga tahun untuk tiap kelahiran.

Beda dengan Anda yang masih berumur di bawah 30 tahun. Anda bisa lebih fleksibel menentukan jeda umur antar anak dan tidak ada masalah kesehatan yang dapat menyulitkan proses kehamilan, seperti yang dialami ibu hamil di atas 40 tahun.

Bicarakan juga dengan suami perihal jeda umur yang pas untuk melahirkan. Karena setiap orang yang punya pendapat sendiri tentang hal tersebut.

2. Kesiapan Kedua Pihak

Ada kondisi di mana sang istri siap untuk hamil lagi, tapi sang suami masih merasa ragu. Sering kali pasangan sulit untuk bisa kompak dalam hal-hal tertentu. Cara pertama untuk mengatasinya adalah dengan membicarakannya.

Duduk bersama dan diskusikan pendapat Anda. Mungkin dalam waktu dekat belum ada jalan keluar yang bisa diambil, tapi setidaknya Anda memiliki pemahaman yang lebih baik berkaitan dengan hal ini. Pada situasi yang sama, berbicara dengan orang lain selain pasangan juga akan sangat membantu.

3. Hasil Penelitian Sebagai Rujukan Anda

Jeannie Kidwell, seorang profesor di University of Tennessee yang berada di Knoxville, mengatakan waktu yang tepat untuk memiliki anak lagi adalah saat anak pertama di bawah usia 1 tahun atau lebih besar dari umur 4 tahun. Hal ini terkait dengan hubungan antara anak dan orangtua, persaingan antar saudara, dan rasa penghargaan terhadap diri anak yang pertama.

Anak di bawah usia 1 tahun belum memiliki status eksklusif sehingga ia cenderung lebih mudah menerima orang baru. Sedangkan anak dengan usia lebih dari 4 tahun telah puas menikmati waktu dan perhatian dari ayah dan ibunya. Ditambah lagi kini mereka telah memiliki kehidupan dan kesibukan sendiri bersama teman atau kegiatan sekolahnya.

Dari segi kesehatan bayi, menunggu selama tiga tahun sebelum hamil lagi bisa menghilangkan resiko kesehatan pada bayi Anda. Sebuah studi menunjukkan janin yang dilahirkan satu setengah tahun setelah bayi pertama biasanya memiliki resiko lahir prematur dan berat badan yang tidak mencukupi.

Studi lain tentang kelahiran anak kedua elama periode 10 tahun di California menemukan fakta bahwa bayi bisa tiga kali lebih berpeluang terdiagnosa autis jika sang ibu hamil setelah satu tahun melahirkan anak pertama. Resiko autis menjadi sedikit turun setelah tahun pertama. Tapi resiko kesehatan tetap lebih tinggi pada bayi yang dikandung kurang dari tiga tahun setelah sang kakak dilahirkan.

Autisme terjadi pada 1 diantara 180 anak di Amerika Serikat. Meski pendapat yang populer mengatakan resiko autis diasosiasikan dengan gen atau keturunan, mungkin menunggu sedikit lebih lama sebelum hamil lagi bisa menjadi jalan keluarnya.

Namun menunggu lebih dari lima tahun untuk punya anak kedua juga kurang ideal, Bun. Hasil penelitian menunjukkan, berat badan kurang dan kelahiran sebelum waktunya sangat mungkin terjadi pada bayi yang ibunya melewati lebih dari lima tahun tanpa hamil.

Duh, terdengar membingungkan, ya. Peneliti memang tidak mengetahui secara pasti kenapa menunggu dengan waktu yang singkat atau lebih dari lima tahun untuk tiap kehamilan dapat menimbulkan resiko tertentu. Tapi mereka punya argumen sendiri, salah satunya bahwa tubuh ibu memerlukan waktu untuk mendapat vitamin dan gizi sebelum melahirkan kembali.

Jadi jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau ingin menunggu beberapa tahun lagi untuk hamil, temui dokter lebih dulu untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran yang tepat. Jangan lupa makan makanan dengan gizi seimbang dan sebisa mungkin jaga agar tubuh tetap sehat.

4. Biaya Hidup Si Kecil

Uang memang bukan segalanya, tapi saat mengurus sebuah keluarga, banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi dengan uang. Setiap anak membutuhkan biaya untuk makan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dan banyak lagi. Ide yang bagus bila Anda menyisihkan sejumlah dana sebelum Anda hamil lagi.

Juga penting untuk mempertimbangkan situasi kerja Anda. Banyak wanita yang kesulitan untuk tetap bekerja full time atau paruh waktu saat anak kedua atau ketiga lahir. Mampukah Anda berhenti bekerja jika itu adalah pilihan yang terbaik? Bagaimana dengan pengeluaran untuk membayar jasa pengasuh bila Anda kembali bekerja? Uang dan karir menjadi pertimbangan terbesar dalam pembiayaan seorang anak.

5. Anak Bertambah, Gaya Hidup Berubah

Sekarang Anda bisa jadi telah merasa mapan dengan rutinitas bersama anak Anda saat ini. Cara membesarkan anak yang telah Anda terapkan berjalan cukup baik. Semua anggota keluarga bisa tidur dengan nyenyak di malam hari. Anda juga merasa senang dapat kembali melakukan pekerjaan yang Anda sukai. Tapi bagaimana bila Anda hamil lagi dan punya bayi baru? Sepertinya tak ada lagi waktu untuk Anda dan pasangan.

Ini merupakan pemikiran yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memiliki anak lagi. Ingat, newborn akan mengambil alih hidup Anda. Pertimbangkan apakah Anda memiliki waktu dan energi yang dibutuhkan untuk mengurus bayi. Lalu perhatikan juga kesiapan anak Anda yang lebih tua untuk menerima adik baru di rumah.

Pada akhirnya, Anda pasti mampu menjalani apa yang telah menjadi keputusan Anda. Ini semua berkaitan dengan hati. Jadi ikuti kata hati Anda. Jika Anda menginginkan bayi dan pasangan Anda juga demikian, tak ada lagi alasan untuk menunggu bukan?

(Ismawati)