Balita

10 Cara Mengatasi Anak Yang Terlalu Aktif

10 Cara Mengatasi Anak Yang Terlalu Aktif

Ketika si kecil sudah memasuki usia batita, rasa ingin tau nya mulai muncul. Mereka mulai aktif dalam setiap gerak gerik nya. Hal ini terkadang membuat Anda menjadi khawatir dan jengkel.

Si kecil mulai terlihat suka melompat-lompat di tempat tidur atau meja, memanjat tembok bahkan lemari es di rumah pun tak luput dari sasarannya, melempar-lemparkan mainannya ketika marah merupakan ciri-ciri batita yang terlalu aktif menurut Mary Sheedy Kurcinka, penulis buku yang dikenal dengan karyanya yaitu Raising Your Spirited Child and Kids, Parents, and Power Struggles: Winning for a Lifetime

Mendidik batita yang begitu aktif memang merupakan satu tantangan tersendiri bagi para orangtua. Anda harus benar-benar bekerja keras untuk bisa mengendalikan sikap si kecil. Anda pun harus mengajari buah hati Anda agar bisa meredam amarah nya sehingga sikapnya tidak menjadi semakin aktif. Berikut cara mengatasi anak aktif yang bisa Anda praktekkan dirumah untuk mengendalikan buah hati Anda yang aktif dikutip dari buku Kurcinka:

1. Jelas dan Konsisten

Si kecil yang sikapnya sangat aktif memerlukan aturan-aturan jelas yang diterapkan secara terus menerus serta tegas. Jadi sangat penting untuk memberikan batasan-batasan pada si kecil. Jika memang telah waktunya untuk si kecil tidur siang segeralah ajak ia tidur. Bila si kecil berontak tetaplah konsisten untuk mengajaknya tidur siang.

Jangan pernah sekalipun melewatkan jadwal tidur siangnya, hanya untuk sekedar menonton film favoritnya. Hal ini akan jadi boomerang bagi Anda. Si kecil mungkin akan terus meminta hal serupa di hari-hari berikutnya. Jadi kedisiplinan harus Anda terapkan terus.

2. Tetap Jaga Kontak Fisik Anda Dengan Si Kecil

“Batita yang mulai mandiri dalam melakukan semua kegiatannya tetap memerlukan sentuhan kasih orangtua mereka” kata Kurcinka. Sentuhan kasih seperti ketika Anda mengelus-elus punggung si kecil sebelum tidur atau memeluk buah hati Anda sambil bersenda gurau di pagi hari.

Hal-hal semacam ini membuat buah hati Anda merasa dekat dengan Anda dan percaya bahwa Anda bukanlah orang yang akan membuat ia merasa terancam. Sehingga ketika buah hati Anda berada di dekat Anda hanya ada kegembiraan tanpa harus ada pertengkaran dan perselisihan.

3. Buatlah Situasi “Ya”

“Ya, aku mau coba” adalah kata-kata yang paling disukai batita” jelas Kurcinka. Biarkan anak Anda belajar menuangkan jus kedalam gelasnya, belajar menggunakan garpu saat makan malam dan biarkan si kecil belajar mengenakan sepatunya sendiri, meskipun hasilnya akan terlihat berantakan.

Kegiatan ini sangat menguntungkan Anda, lewat kegiatan ini Anda bisa mengajari beberapa keterampilan pada si kecil, sekaligus Anda bisa mengajari ia agar bisa melakukan hal-hal tersebut dengan baik dan benar.

4. Beritahulah Apa Yang Akan Dihadapinya

Semua batita mulai gelisah dan khawatir memikirkan apa yang terjadi setelah ini? Apakah ia akan melakukan sesuatu yang menyenangkan ataukah sesuatu yang ia tidak sukai? Maka dari itu sebaiknya para orangtua harus selalu mengingatkan dan memberitahu apa yang akan si kecil lakukan sehingga si kecil tidak merasa tertekan ketika orangtua ingin buah hatinya melakukan sesuatu yang orangtua inginkan.

5. Hindarkan Si Kecil Dari Tempat-Tempat Berbahaya 

Mengingat batita Anda masih sangat aktif sebaiknya Anda harus pandai-pandai dalam memilih perabotan di rumah. Pilihlah perabotan-perabotan yang aman untuk si kecil dengan menghindari memilih perabotan rumah tangga yang mudah pecah. Pilihlah perabotan yang mudah dijangkau oleh anak sehingga si kecil tak usah memanjat-manjat ataupun harus naik kursi untuk mendapatkan suatu barang karena letaknya lebih tinggi.

Begitupun ketika Anda mengajak si kecil keluar rumah untuk makan di restaurant, pergi piknik atau berkunjung ke rumah teman. Pilihlah dan pikirkan dengan matang kemana Anda harus pergi mengajak buah hati Anda. Hal ini agar si kecil tidak merugikan orang lain disekitarnya dengan sikap aktifnya. Kewaspadaan tinggi orangtua harus terus dijaga agar si kecil terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

6. Kendalikan sikap Aktif Anak Anda

Untuk mengendalikan batita Anda yang aktif, Anda bisa membujuknya dengan permainan-permainan yang menarik dan menantang. Anda bisa mencoba untuk memberinya clay atau lego, untuk batita perempuan Anda bisa mengajaknya belajar mengenakan kutek dengan aksesoris- aksesorisnya. Hal ini bisa jadi alternatif untuk membantu Anda menyalurkan sikap aktif anak Anda.

7. Katakanlah Bahwa Anda Mengerti Apa Yang Si Kecil Rasakan 

Bicaralah pada buah hati Anda kenapa mereka harus segera tenang dan menghentikan marahnya. Berilah alasan pada mereka dengan lembut dan penuh pengertian, walaupun pada usia batita si kecil belum mengerti sepenuhnya apa yang Anda bicarakan tapi mereka akan lebih menerima bila Anda mengungkapkan perasaan Anda dengan lembut dan hangat. Lewat hal ini Anda pun mulai mengajak dan mengajarinya untuk bertoleransi pada keadaan sekitar.

8. Jika Si Kecil Bersikap Baik Berilah Pujian

Jika si kecil bersikap baik di rumah, berilah pujian padanya. Jangan khawatir buah hati Anda akan besar kepala bila mendapat pujian. Justru sebaliknya hal itu akan memicu si kecil untuk menjadi lebih baik lagi.

9. Hindari Memanggil Si Kecil Dengan Sebutan Negatif 

Hal penting yang harus para orang tua ingat adalah jangan pernah memanggil  buah hati Anda dengan sebutan negatif seperti “Anak liar”, “keras kepala”, “bikin capek”, atau “anak cengeng” karena hal tersebut tidak baik dan akan berdampak pada sikap anak Anda pula. Pada usia batita, buah hati Anda meniru apa yang Anda lakukan.

Bila Anda bersikap tidak baik seperti itu maka si kecil pun akan mengikuti tingkah Anda. Mungkin si kecil akan memanggil teman teman nya dengan sebutan negatif seperti yang Anda sebutkan tadi. Maka berhati-hatilah, anak Anda meniru apa yang tengah Anda lakukan.

10. Pastikan Buah Hati Anda Mempunyai Waktu Untuk Bermain

Anak pada usia batita tentu masih sangat suka bermain dan berlari-lari di luar ruangan. Bermain sebenarnya bisa mengendalikan tingkat keaktifan buah hati Anda. Dengan bermain si kecil harus bisa bertoleransi dan menyesuaikan sikap dengan teman-teman lainya. Misalnya Anda mengajak si kecil untuk bermain bola, Anda menendang bola kearahnya lalu bola tersebut ditendang balik kearah Anda dan seterusnya.

Anda bisa lihat disini bahwa ternyata bermain hal kecil seperti itu memberi pelajaran pada si kecil untuk mampu mengontrol diri sehingga bola tidak keluar jalur dan bisa ditendang bergiliran. Jadi biarkan si kecil bermain dan berkembang secara alami. Semakin banyak ia bersosialisasi, semakin besar kemampuannya dalam mengontrol dirinya.

Memang tidak mudah mengendalikan batita yang begitu aktif. Diperlukan kesabaran dan tenaga ekstra. Maka dari itu jagalah selalu stamina tubuh Anda dan pastikan agar Anda selalu sabar agar Anda mampu mengajari buah hati Anda dengan maksimal tanpa harus memarahi, membentak apalagi memukulnya.

(Wati)