Balita

6 Jawaban Atas Dilemma Yang Sering Dihadapi Para Orang Tua Baru

6 Jawaban Atas Dilemma Yang Sering Dihadapi Para Orang Tua Baru

Ayah Bunda yang baru menjadi orangtua pasti akan mempertanyakan banyak hal. Apakah bayi harus tidur dalam ruangan yang tenang? Bolehkah menonton TV ketika menyusui? Perlukah memperdengarkan musik untuk bayi? Apakah dot boleh diberikan ke bayi? Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya. Tidak ada aturan khusus untuk hal-hal semacam ini, maka jawabannya tergantung Anda, keluarga, dan bayi.

Nah, kali ini Ibupedia akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ada di benak setiap orang tua baru. Simak yuk, siapa tahu rasa penasaran Anda akan terjawab.

  • Menonton TV Saat Menyusui

    Banyak ibu baru yang menonton TV ketika menyusui di larut malam. Tak ada salahnya dengan menonton TV ketika menyusui, atau bermain handphone serta menjelajah internet. Ketika bayi sudah lebih besar, semua ini akan mengalihkannya dari menyusu, tapi tak ada resiko yang perlu dikhawatirkan pada bayi baru lahir.
    Tapi jika di tengah malam, atur TV dengan volume rendah dan jangan nyalakan lampu agar ruangan tetap gelap dan tenang. Dengan begitu, Anda bisa mengajarkan perbedaan antara malam dan siang untuk si kecil.

  • Apakah Rumah Harus Selalu Dalam Kondisi Tenang?

    Banyak orangtua baru yang mencoba meminimalisir kebisingan di rumah, terutama ketika bayi tertidur, tapi ini sulit dilakukan. Kebanyakan bayi baru lahir bisa tidur ketika lingkungannya tenang, dan beberapa bayi lain bisa lebih baik tidurnya dengan adanya white noise, khususnya suara dari peralatan rumah seperti mesin pencuci piring atau pengering rambut. Jika ada anak yang lebih besar, tentu tidak mungkin membuat rumah dalam kondisi selalu sepi.

    Untuk mempermudah Anda, bantu bayi membedakan antara siang dan malam sejak awal. Anda bisa melakukan ini dengan bermain bersamanya di siang hari, membiarkan suara bising dan cahaya terang di kamarnya, dan membuat malam harinya tenang dan hening.

  • Musik Untuk Bayi

    Musik bisa menyenangkan dan menenangkan. Selama tidak mengganggu bayi, silakan saja mainkan lagu untuknya. Sangat direkomendasikan untuk terus memperdengarkan si kecil lagu-lagu yang biasa Anda mainkan saat hamil. Bayi Anda mungkin sudah mendengar semua lagu favorit Anda ketika ia masih berada di dalam rahim. Tapi jangan terlalu berharap si kecil akan merespon musik yang ia dengar ya Bun. Ia bisa saja menjadi pecinta musik nantinya, tapi saat ia baru lahir, mungkin hanya Anda yang bisa menikmati musik tersebut.

  • Waktu Mandi Bunda

    Bila Anda sendirian di rumah dan ingin mandi, tak apa meletakkan bayi di tempat yang aman. Beberapa ibu meletakkan bayi di bouncer di lantai kamar mandi, atau tunggu hingga bayi tertidur dan bawa monitor bayi ke kamar mandi. Waktu mandi Anda memang tidak akan tenang, tapi ini bisa mengisi energi Anda.

  • Dot Untuk Si Kecil

    Beberapa orang tua memberikan dot dengan tujuan bayi tidak lagi menghisap jari dan dot juga diberikan supaya anak tenang. Memang ada bukti bahwa dot bisa membantu menurunkan resiko SIDS/Sudden infant death syndrome (Sindrom kematian mendadak pada bayi). Untuk menghindari bingung puting, disarankan untuk menunggu hingga bayi lebih ahli dalam menyusu, yakni setelah  sekitar satu bulan, sebelum memperkenalkannya pada dot.

    Jika ingin memperkenalkan dot, cari model yang memiliki bagian ujung yang lembut dan ukurannya sesuai untuk bayi baru lahir. Sebaiknya tawarkan dot hanya di antara atau setelah sesi menyusu, karena Anda pasti tidak ingin dot menggantikan atau membuatnya menunda sesi menyusui.

  • Tamu Yang Datang Menjenguk

    Setiap orang rata-rata menyukai bayi baru lahir, tapi di hari pertama tiba di rumah, terlalu banyak tamu bisa membuat Anda lelah. Minta pasangan, anggota keluarga, atau teman untuk membantu memastikan Anda tidak menerima terlalu banyak tamu. Anda bisa membatasi tamu hanya teman yang datang membawa keperluan Anda, menyiapkan makanan, atau bersih-bersih rumah, bukan mereka yang ingin duduk santai dan ngobrol atau mereka yang ingin dijamu sebagai tamu.

    Untuk mengabarkan berita gembira ke orang-orang, Anda bisa meng-update status di media sosial, mengirim SMS atau email. Letakkan tulisan “Jangan berisik, bayi sedang tidur,” di pitu depan untuk mengantisipasi kunjungan tak terduga.

Kesalahan Yang Sering Dilakukan Para Orang Tua Baru

Bunda, ada lagi nih beberapa kesalahan paling umum yang dilakukan para orangtua baru terhadap buah hati mereka. Disimak ya supaya tidak sampai terjadi pada Anda.

  1. Membawa Bayi Baru Lahir Ke Tempat Ramai

    Anda tidak memiliki alasan untuk membawa bayi baru lahir ke tempat ramai, seperti ke mall atau pesta ulang tahun anak. Gunakan akal sehat Anda, membawa bayi ke keramaian hanya akan mengakibatkan dua masalah. Pertama, ia bisa terkena infeksi bakteri yang mengancam keselamatannya. Kedua, meski ia terkena demam akibat virus, yang kurang berbahaya,  dokter masih harus merawatnya untuk memastikan tidak ada kondisi yang bertambah buruk.

    Demam pada bayi yang berusia kurang dari 6 minggu akan menjadi tiket untuk menginap di rumah sakit selama dua hari. Anak Anda akan menerima suntikan, diambil darahnya, dan dikateter untuk urin.

  2. Membiarkan Bayi Tidur Sepanjang Malam Saat Masih Newborn

    Orang tua perlu membangunkan newborn untuk menyusu setiap 4 jam. Bayi baru lahir tidak boleh tidur sepanjang malam pada dua minggu pertama setelah kelahirannya. Bayi yang terlalu lama tidak menyusu bisa mengalami dehidrasi. Selain itu, tidur selama 8 jam bisa menjadi tanda penyakit kuning yang parah. Bayi kemungkinan sangat lesu sehingga tidak bisa terbangun untuk menyusu.

  3. Tidak Menyusui Sesuai Keinginan Bayi

    Orang tua baru kadang keliru dengan menginginkan bayi makan pada jadwal yang ketat. Dokter mengatakan selama bayi makan setidaknya setiap 4 jam, orang tua bisa menerapkan jadwal yang diinginkan.

    Bayi lebih cerdas dari orang dewasa. Baik menyusu pada payudara atau melalui botol, mereka tahu saat merasa lapar dan ketika kenyang. Bayi tidak makan berdasarkan pola tertentu. Jika Anda mengikuti kemauan bayi, ia akan menyusu lebih baik.

  4. 4. Mengabaikan Insting

    Banyak orang tua baru tidak mempercayai insting mereka. Dengarkan dan percayai diri sendiri. Tapi memang ketika ada terlalu banyak masukan dari teman atau kerabat, akan sulit untuk menahan semua komentar itu.

    Jika tidak mempercayai diri sendiri, Anda bisa membahayakan bayi. Misalnya orang tua yang merasa bayinya sakit, tapi orang-orang mengatakan bayi baik-baik saja. Jadi meski insting mereka mengatakan ada yang salah, mereka menunggu terlalu lama untuk membawa bayi ke dokter karena banyak orang yang menenangkan mereka.

  5. Bayi Selalu Di Dalam Rumah

    Keluar rumah ke tempat ramai bukan ide bagus, tapi juga bukan berarti Anda tinggal di rumah 24 jam setiap hari selama 6 minggu setelah bayi lahir. Waspadai depresi pasca persalinan. Lagi pula, apa yang lebih membuat depresi selain bersama anak yang belum bisa bicara dan terus menangis? Jadi ajaklah si kecil jalan-jalan di luar rumah. Jika harus membawanya ke tempat belanja, pilih waktu yang tidak banyak pengunjung.

Dan berikut tiga kesalahan lain yang dilakukan para orangtua baru:

  • Tidak membawa bayi yang demam ke dokter. Bayi yang mengalami demam perlu dievaluasi oleh dokter.

  • Meletakkan bayi yang tidur dengan posisi miring atau tengkurap, posisi telentang paling baik untuk menghindari SIDS.

  • Tidak memvaksinasi bayi meski telah disarankan oleh dokter.


(Ismawati)