Balita

6 Manfaat Momen Ibu Bayi di 1 Jam Pertama Paska Persalinan

6 Manfaat Momen Ibu Bayi di 1 Jam Pertama Paska Persalinan

Pada umumnya, setelah lahir, bayi dipisahkan dari ibu untuk menjalani prosedur seperti mandi, menimbang, dan mengukur, akibatnya bayi kehilangan momen penting untuk kontak kulit bersama ibu, yang memiliki konsekuensi jangka pendek dan panjang. Semua prosedur tersebut tidak dibutuhkan untuk menjaga atau mempertahankan kondisi ibu maupun bayi. Jam pertama setelah kelahiran harus difokuskan pada bayi yang menyusu pada ibu dan jalinan kedekatan ibu dan bayi. Pihak rumah sakit perlu mendukung momen pribadi ibu dan bayi baik pada persalinan normal maupun melalui operasi sesar.

Bunda, yang dimaksud momen pribadi di sini adalah saat di mana bayi yang baru saja lahir segera ditengkurapkan di atas perut ibu. Selimut hangat  bisa diletakkan di atas ibu dan bayi, agar keduanya tidak kedinginan. Ini bertujuan memperlambat produksi hormon adrenalin sehingga tidak mengganggu produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang penting untuk proses menyusui dan jalinan kedekatan ibu dan bayi.

Yang dibutuhkan ibu hanyalah kehangatan, keheningan, dan lingkungan yang tenang. Pada saat ini, bisa dibilang ibu masih dalam proses persalinan, plasenta dan membrannya perlu dikeluarkan, dan rahim masih berkontraksi.

Berikut beberapa alasan kenapa momen pribadi ibu dan bayi pada jam pertama setelah kelahiran itu sangat penting sekali.

1. Membantu Kedekatan Ibu Dan Bayi

Kontak kulit setelah bayi lahir membuat ibu dan bayi saling mengenal. Ibu yang langsung bersentuhan kulit dengan bayinya setelah lahir lebih merasa percaya diri dan nyaman dalam memenuhi kebutuhan bayi dibanding yang tidak. Pelekatan pada puting juga penting agar bayi bisa bertahan hidup dengan meminum ASI dan ibu merasa mampu merawatnya. Reseptor oksitosin pada otak wanita meningkat selama hamil, jadi ketika bayi lahir, ibu lebih responsif pada hormon yang membangun perilaku keibuan ini. Oksitosin dihasilkan dalam jumlah banyak ketika menyusui dan kontak kulit antara ibu dan bayi. Ibu yang melakukan kontak kulit dengan bayi lebih mungkin menunjukkan perilaku kedekatan nantinya dalam kehidupan anak, seperti akan sering mencium, menyentuh, berbicara positif, dan seterusnya.

2. Inisiasi Menyusui Dini Pada Bayi

Biasanya pihak rumah sakit menyarankan bayi untuk mulai menyusui di jam pertama setelah lahir. Selain untuk melatih pelekatan yang baik dan menjalin kedekatan antara ibu dan bayi, inisiasi menyusui dini juga berperan untuk mengeluarkan plasenta lebih cepat dan mudah, sehingga mengurangi resiko pendarahan pasca persalinan. Umumnya perawat akan membantu bayi melakukan pelekatan ke puting, tapi sebenarnya bantuan ini tidak dibutuhkan. Bila bayi tidak terpapar obat bius yang biasanya didapat saat ibu harus operasi caesar, si kecil akan merangkak ke payudara dan menemukan puting ibu dengan instingnya saat ditengkurapkan di perut ibu dan dibiarkan tanpa gangguan. Penelitian lebih lanjut juga menemukan kalau bayi itu lahir dengan insting bawaan yang akan membantu mereka menemukan  puting ibu, seperti semua hewan mamalia yang baru lahir.

3. Meningkatkan Kemungkinan Keberhasilan Menyusui 

Bayi yang dibiarkan mengalami kontak kulit dengan ibu dipercaya memiliki kemungkinan keberhasilan menyusui yang sukses. Agar memperoleh kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan yang optimal, ibu sangat dianjurkan menyusui bayinya secara eksklusif setidaknya selama 6 bulan.

Agar Bunda bisa menyusui dengan durasi yang lama setelah bayi dilahirkan, inisiasi menyusui dini menjadi kondisi yang sangat penting untuk diciptakan. Bayi yang dibiarkan sendiri tanpa gangguan bersama ibu segera setelah lahir  diyakini memiliki potensi berhasil lebih baik, dan lebih cepa bisat dalam menyusui. Ada banyak manfaat dari inisiasi menyusui dini. Untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan menyusui, ibu direkomendasikan menghabiskan waktu setidaknya satu jam tanpa gangguan bersama bayi.

Bila bayi dibiarkan bersama ibu tanpa diganggu di jam pertama setelah lahir, para ahli meyakini bayi bisa menemukan posisi lidah yang lebih baik ketika melakukan proses pelekatan ke puting. Dengan begitu, menyusui bayi akan lebih mudah untuk jangka panjang dan masalah untuk ibu jadi jauh berkurang.

4. Pengaturan Sistem Tubuh  

Bayi yang melakukan kontak kulit dengan ibu pada satu jam pertama setelah lahir juga lebih baik dalam mengatur suhu tubuh dan pernafasan. Bayi baru lahir belum bisa menyesuaikan suhu tubuh sebaik anak yang lebih besar atau orang dewasa karena belum memiliki tingkat insulasi lemak yang sama. Bayi menghabiskan 9 bulan di lingkungan yang suhunya terkontrol dengan baik. Bila bayi melepas terlalu banyak panas, ia harus menggunakan lebih banyak energi dan oksigen yang ia sisakan untuk menjaga suhu tubuh stabil.

Satu jam pertama tanpa gangguan dengan kontak kulit ibu dan bayi mengurangi risiko tingkat gula darah rendah. Bayi baru lahir bisa memproduksi glukosa dari simpanan energi tubuh hingga ia menyusu dengan baik dan lebih mungkin melakukannya ketika tetap kontak kulit dengan ibu.

5. Menunda Pemotongan Tali Pusar

Membiarkan tali pusar melekat ketika ari-ari masih berdenyut membuat bayi menerima oksigen melalui plasenta, ketika ia menyesuaikan diri bernafas melalui paru-paru. Kontak kulit dengan ibu membantu bayi menstabilkan pernafasan, berarti tali pusar tetap melekat lebih lama, bayi menerima sel darah merah, dan mengurangi risiko kekurangan zat besi.

Penelitian juga menunjukkan membiarkan anak mengalami kontak kulit dengan ibu dan membiarkan tali pusar melekat memungkinkan bayi mendapat setidaknya 30 persen volume darah lebih banyak dari plasenta dibanding yang akan ia peroleh bila tali pusar segera dipotong. Setelah bayi lahir, plasenta dan tali pusar akan terus mengandung setidaknya sepertiga dari darah bayi, dan sisanya akan ada di tubuhnya.

Meskipun menjalani operasi caesar, penundaan pemotongan tali pusar masih memungkinkan untuk dilakukan kok Bun. Bicaralah pada dokter tentang keinginan Anda ini agar ia bisa mengetahui dan mendukung keputusan  Anda untuk menunda pemotongan tali pusar segera setelah bedah sesar. Secara keseluruhan, hal mendasar dibalik penundaan pemotongan tali pusar adalah untuk membuat transisi bayi dari rahim ke dunia luar lebih mudah dan lancar.

6. Peningkat Kekebalan Alami Bagi Bayi

Saat lahir, bayi datang dari lingkungan yang 100 persen steril. Lingkungan di rahim steril dan bayi terlindungi dari bakteri ibu. Hal ini jadi permulaan bagi sistem kekebalan bayi untuk melindungi tubuhnya dari infeksi. Bahkan kontak kulit pada momen pribadi ibu dan bayi memungkinkan bayi mendapat perlindungan dari berbagai penyakit di masa depan. Proses ini dimaksudkan membantu sel bayi memahami perbedaan dasar antara bakteri baik dan jahat, yang membantunya terlindungi terhadap infeksi.

Bayi yang tidak dibiarkan terpapar pada bakteri ibu, baik karena tidak dilahirkan secara normal, tidak menyusu, atau tidak melakukan kontak kulit dengan ibu, tidak memiliki sistem kekebalan yang optimal. Hal ini berpotensi meningkatkan kemungkinan serangan penyakit di masa mendatang.
Jadi bila Anda ingin sistem kekebalan tubuh si kecil mencapai titik optimal sehingga ia bisa terlindungi dari penyakit dan infeksi di masa mendatang, maka paling baik untuk menjaga kontak kulit dengannya dan inisiasi menyusui dini setelah lahir.

Tips Merencanakan Momen Pribadi Tanpa Gangguan Untuk Ibu Dan Bayi

Momen pribadi di satu jam pertama saat si kecil lahir akan berdampak pada proses menyusui, perkembangan bayi, dan kondisi ibu. Pilihlah rumah sakit dan lingkungan yang tepat untuk meningkatkan kemungkinan Anda memperoleh momen pribadi ini di jam-jam pertama setelah kelahiran. Dokter dan perawat harus mendukung Anda dan menunda rutinitas pemeriksaan bayi hingga Anda siap.

Ciptakan lingkungan yang hangat, tenang, pribadi, dan suportif. Ini juga akan mengurangi intervensi medis yang bisa menyebabkan pemisahan bayi dari ibu. Untuk memaksimalkan produksi oksitosin dan prolaktin, pastikan lingkungan setelah kelahiran tetap hangat dan tenang.

(Ismawati)