Balita

9 Hal Yang Akan Terjadi Jika Anda Menyusui Anak dengan ASI

9 Hal Yang Akan Terjadi Jika Anda Menyusui Anak dengan ASI

Saat menantikan kelahiran si buah hati, pasti Anda mulai berpikir tentang menyusui. Belajar sebanyak mungkin tentang menyusui sebelum bayi lahir akan jadi permulaan yang baik. Menyusui merupakan hal yang natural, tapi ini juga merupakan keterampilan yang perlu dipelajari ibu.

Seperti keterampilan-keterampilan lain, butuh waktu untuk menguasainya. Anda mungkin sudah mendengar banyak komentar dari para ibu lain seperti, “ASI saya sedikit,” “Bayi saya nggak mau berhenti menyusu,” “Payudara saya sakit sekali tiap menyusui anak,” atau “Menyusui sangat melelahkan.”

Anda pasti cemas saat mendengar semua komentar itu ya Bun? Well, Bunda bisa membekali diri dengan informasi yang dibutuhkan seputar menyusui bayi. Setiap Ibu yang menerima informasi yang tepat dan mendapat dukungan dari oarang-orang terdekat punya kemungkinan besar untuk bisa berhasil dalam menyusui.
Nah, ini dia 9 hal yang yang akan terjadi pada Anda saat mulai menyusui si kecil.


1. Puting Lecet Dan Sakit

Banyak ibu mengalami sakit pada puting di minggu-minggu awal menyusui, tapi mereka terus melanjutkan proses menyusui hingga berbulan-bulan atau beberapa tahun selanjutnya. Ada juga ibu yang mengalami sakit pada puting dan membuatnya berhenti menyusui meski baru sekali mencoba untuk menyusui anaknya. Weel, bila payudara Bunda terasa sakit saat menyusui atau ada luka pada puting seperti pecah atau berdarah, hubungi konselor atau konsultan laktasi. Biasanya penyebab utama sakit pada puting adalah posisi menyusui dan pelekatan.


2. Anda Khawatir ASI Tidak Cukup

Kebanyakan ibu bisa menghasilkan banyak ASI untuk bayinya. Tapi satu alasan utama yang menghambat proses menyusui adalah kecemasan tentang persediaan ASI. Untuk menentukan apakah Anda memiliki cukup ASI atau tidak, perhatikan tanda yang muncul, misalnya pertumbuhan bayi, buang air besar, dan buang air kecilnya. Bila persediaan ASI tidak mencukupi, Anda masih bisa mengambil langkah untuk meningkatkannya.

Bunda, sebenarnya tak ada yang perlu dicemaskan dengan ukuran payudara atau kemampuannya untuk memproduksi ASI yang cukup. Tak masalah ukuran payudara besar atau kecil, karena keduanya dirancang untuk memproduksi ASI. Biasanya penyebab utama masalah kurangnya persediaan ASI adalah pelekatan yang tidak tepat dan jadwal menyusui.

Payudara memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi semakin sering bayi menyusu, akan semakin banyak ASI yang diproduksi payudara. Yang juga perlu diperhatikan, bayi tidak menghisap ASI pada puting, tapi di keseluruhan aerola. Jadi pastikan bayi membuka mulut cukup lebar dan puting serta sebagian besar aerola Bunda masuk ke mulutnya.


3. Merasa Lelah

Menyusui membuat Anda merasa lelah, sangat lelah, tapi kondisi ini akan membaik kok Bun. Jam tubuh bayi belum berfungsi hingga ia berumur 2 atau 3 bulan. Ini berarti sebelum usia tersebut, ia belum bisa membedakan siang atau malam hari. Mulai dari usia 2-3 bulan, kebanyakan bayi mulai tidur lebih lama dan lebih konsisten di malam hari, dengan begitu  ibu juga bisa beristirahat.

Ada mitos yang menyebut kalau bayi yang minum susu formula atau campuran ASI dan susu formula akan tidur lebih banyak dibanding bayi yang menyusu eksklusif. Kenyataannya, penelitian mengindikasikan ibu yang memberi susu formula atau mencampur ASI dan susu formula sebenarnya tidur lebih sedikit dibanding ibu yang menyusui eksklusif.


4. Bayi Rewel

Wajar bila bayi usia di bawah 3 bulan sering rewel satu atau dua kali dalam sehari. Kondisi ini cenderung mencapai puncak di sekitar usia 6 minggu, lalu mulai menurun di sekitar usia 2 bulan kemudian menjadi jarang terjadu atau hilang sama sekali di sekitar usia 3 bulan.

Selama periode ini bayi akan sering:

  • Sering menyusu tapi sebentar-sebentar

  • Menangis, bahkan setelah menyusu

  • Wajah kemerahan

  • Menekuk lutut ke arah dada

  • Sulit untuk tenang dan tidur, atau tidur hanya sebentar

  • Menekuk punggung

  • Wajah meringis


Tidak diketahui secara pasti kenapa bayi rewel dan tidak tenang. Kemungkinan ada kaitannya dengan sistem pencernaan bayi atau saraf pusat yang belum matang.


5. Bayi Sering Buang Air Besar

Salah satu tanda bayi mendapat cukup ASI adalah banyak buang air besar. Bayi yang menyusu ASI sangat sering buang air besar, kadang lebih dari 8 kali dalam sehari. Ini berarti Anda akan sering mengganti popok. Berita bagusnya Bunda, bau feses bayi yang minum ASI tidak terlalu menyengat dibanding feses bayi yang minum susu formula.


6. Bayi Sangat Sering Menyusu

Bayi yang mendapat ASI eksklusif biasanya menyusu bisa sampai 11 kali dalam sehari (rentangnya 6 hingga 18 kali). Ada rentang yang luas untuk kategori normal ketika berbicara tentang pola menyusu bayi yang minum ASI, dan wajar bila polanya berubah, bahkan dalam periode 24 jam. Kebanyakan bayi menyusu dari satu payudara pada beberapa sesi dan dari kedua payudara pada sesi lain. Yang penting adalah bayi disusui ketika ia menunjukkan tanda ingin menyusu. Ini untuk memastikan ia mendapat jumlah ASI yang ia butuhkan.


7. Pentingnya Support dari Orang Lain

Anda akan segera menyadari kalau merawat bayi baru lahir memiliki tantangan tersendiri. Tiap hari emosi Anda naik-turun ibarat rollercoaster. Dukungan dari keluarga dan teman akan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Bersosialisasi dengan ibu lain yang sedang atau sudah melewati hal yang serupa dengan yang Anda rasakan jadi cara yang baik. Dukungan sangat penting agar proses menyusui berjalan baik.


8. Mendengar Saran Yang Membingungkan

Banyak ibu baru yang mendengar saran yang bertentangan, yang sering kali mengakibatkan frustrasi. Tapi Anda tidak akan menerima saran membingungkan bila menghubungi konsultan laktasi. Jika mendapat saran yang membingungkan, ikuti insting Anda. Coba cari tahu saran mana yang terasa benar dan ikuti. Ingat, Anda yang lebih mengenal si kecil dibanding orang lain.


9. Jadi Lebih Mencintai Ibu

Menjadi ibu baru membantu Anda lebih menyadari seperti apa rasanya ibu mengurus Anda ketika kecil. Pada beberapa ibu dan anak perempuannya, pengalaman ini membuat hubungan mereka jadi lebih dekat.

Bun, ASI jadi makanan terbaik untuk bayi, dan manfaat menyusui tidak hanya menjamin ketersediaan nutrisi dasar untuk si kecil. Selain mengandung semua vitamin dan nutrisi yang dibutuhan bayi di 6 bulan pertama kehidupannya, ASI juga memiliki kandungan untuk melawan penyakit.  Ini yang menjadi salah satu alasan kenapa penting sekali untuk memberikan bayi ASI eksklusif selama 6 bulan.

Banyak penelitian dari seluruh dunia menunjukkan kalau penyakit pernafasan, infeksi telinga, dan meningitis jarang terjadi pada bayi yang menyusu ASI. Kendati terserang penyakit, kondisi mereka tidak akan parah.  Memberi bayi ASI eksklusif selama 6 bulan menjadi perlindungan paling baik untuk bayi. Selain itu, sebuah penelitian besar menunjukkan kalau bayi ASI memiliki 20 persen risiko kematian lebih rendah antara usia 28 hari hingga 1 tahun dibanding bayi yang tidak menerima ASI.


(Ismawati)