Balita

Anak Ngeces Lebih Dari Usia 2 Tahun? Orang Tua Wajib Waspada!

Anak Ngeces Lebih Dari Usia 2 Tahun? Orang Tua Wajib Waspada!

Memiliki buah hati merupakan impian bagi siapa saja yang telah menikah, tak heran bila setiap tumbuh kembang anak menjadi perhatian khusus bagi para orang tua. Salah satunya momen saat anak ngeces yang kerap berulang meski sudah dibersihkan.

Anak bayi ngeces umumnya dianggap hal biasa, karena sering dihubungkan dengan tumbuh gigi atau usia bayi yang belum mampu mengontrol air liurnya. Melansir dari laman WebMD, alasan mengapa anak ngeces ada kaitannya dengan tumbuh kembangnya.

Bahkan, hal ini berlangsung ketika si kecil menginjak usia 15-19 bulan. Ibu perlu waspada mengapa anak ngeces meski usianya sudah lebih dari 4 tahun.

Karena kemungkinan ada indikasi medis tertentu yang harus diwaspadai. Wah, kira-kira apa ya penyebab anak ngecesan dan bagaimana mengatasi anak ngeces?

Mengapa anak ngeces meski usianya sudah lebih tua?


Anak ngeces adalah hal yang lumrah, apalagi bagi bayi yang belum bisa mengontrol air liurnya atau sedang tumbuh gigi. Melansir dari laman National Center for Biotechnology Information (NCBI), anak ngeces di atas usia 2 tahun memiliki indikasi medis tertentu, misalnya anak dengan gangguan neurologis, gangguan menelan, hingga hipersekresi air liur.

Kondisi tersebut kerap kali disebut dengan Sialorrhea yang merupakan sekresi mulut berlebihan yang bisa menghasilkan air liur lebih dari kondisi normalnya yaitu sebanyak 1,5 liter. Laman WebMD menjelaskan, anak ngeces akibat menderita Sialorrhea umumnya dibagi menjadi dua jenis:

  • Sialorrhea anterior

Anak ngeces karena Sialorrhea anterior biasanya sering mengeluarkan air liur yang mengalir, hingga pada area wajah kemudian pakaiannya. Hal ini dapat menyebabkan adanya masalah pada perawatan dan kebersihan kulitnya.

Penyebab anak ngecesan yang seperti ini, kerap membuat penderitanya kesulitan bersosialisasi dan kerap dikucilkan. Pendampingan penuh keluarga hingga bantuan medis mungkin diperlukan untuk mengatasinya.

  • Sialorrhea posterior

Sialorrhea posterior dapat menjadi salah satu penyebab mengapa anak ngeces. Kondisi ini menyebabkan air liur tumpah ke saluran napas alih-alih tertelan. 

Ini merupakan salah satu bentuk hipersalivasi, yang menyebabkan iritasi paru-paru kronis sehingga dapat berpengaruh juga pada masalah kesehatan lainnya.

Penyebab anak ngecesan karena penyakit Sialorrhea, biasanya disertai dengan penyakit komorbid (penyakit bawaan) sebelumnya. Anak ngeces pada kondisi ini, memengaruhi otak yang bisa menyebabkan berkurangnya kontrol otot terutama pada area mulut dan tenggorokan.

Hal tersebut akan menyebabkan anak ngeces karena kesulitan menelan air liur, sehingga air liur yang dikeluarkan berlebih. Sekresi oral yang berlebihan ini sering terjadi pada anak-anak yang terlahir dengan kondisi Cerebral Palsy, yaitu sebuah kondisi yang berpengaruh pada kemampuan otak untuk menggerakkan otot.

Masih melansir melalui laman WebMD, beberapa penelitian menunjukkan bukti bahwa sekitar 58% anak-anak yang memiliki kondisi Cerebral Palsy juga menderita Sialorrhea. Sementara itu, penyebab anak ngecesan bisa juga dikarenakan:

  • Bentuk lidah yang besar
  • Mengalami cacat rahang
  • Cacat pada area tenggorokan
  • Terdapat masalah ortodentik
  • Terdapat celah pada bagian bibir atau langit-langit
  • Menderita stroke
  • Cedera otak traumatis
  • Kelainan otak bawaan
  • Kondisi keterlambatan mental
  • Adanya infeksi pada bagian mulut.

Tak hanya itu saja, anak ngeces dapat juga disebabkan karena kondisi neurologis, gangguan pernapasan, atau efek samping obat-obatan tertentu.

Mengatasi anak ngeces berlebihan


Anak bayi ngeces dianggap wajar karena ia belum mampu mengendalikan air liur di mulutnya, apalagi bila sedang tumbuh gigi. Namun ada batasan juga, kapan anak bayi ngeces bisa berhenti dan Ibu wajib waspada bila disertai tanda-tanda yang tidak wajar.

Melansir dari laman Mom Junction, ada beberapa cara mengatasi anak ngeces yang mampu mengurangi produksi air liur berlebihnya, seperti berikut ini:

1. Position training (latihan posisi atau postur tubuh)

Anak bayi ngeces bisa disebabkan juga karena posisi duduknya belum sempurna, meski begitu Ibu tak perlu khawatir karena hampir sebagian besar anak bayi ngeces. Namun, bila usianya sudah lebih dari dua tahun tapi anak ngeces masih berlanjut, Ibu bisa mulai memperhatikan posisi atau postur tubuhnya.

Postur tubuh yang tepat, umumnya memiliki kontrol kepala dan badan yang baik sehingga mampu membantu mengatasi masalah air liur. Terutama proses menelan yang diakibatkan karena kontrol mulut yang belum sempurna.

2. Melatih ketrampilan makan dan minumnya

Jika anak ngeces, cobalah untuk melatih ketrampilan makan dan minumnya dengan baik dan benar. Caranya dengan, mencontohkan bagaimana menutup bibir dan menggerakkan lidah dengan tepat supaya dapat mengurangi sekresi air liur yang berlebihan.

3. Oral facial facilitation techniques (teknik fasilitas wajah oral)


Teknik yang satu ini, akan membantu mengontrol gerakan motorik, otot mulut, serta menambah frekuensi menelan. Pelatihan ini, umumnya akan diberikan oleh terapis wicara menggunakan otot hiper dan hipotonik.

Sehingga Ibu harus berkonsultasi dulu pada klinik tumbuh kembang untuk mendapatkannya. Pelatihan ini termasuk menerapkan teknik mengompres, menyikat, menggetarkan, hingga melakukan gerakan manipulasi seperti menepuk atau membelai untuk membantu meningkatkan kesadaran (refleks) dan kontrol mulut.

4. Terapi wicara dan terapi perilaku

Anak ngeces bisa disebabkan karena gangguan tumbuh kembang tertentu, meski tidak semua anak dengan gangguan tumbuh kembang sudah pasti akan terus mengeluarkan air liur. Terapi wicara, dapat membantu mengatasi anak ngeces dan dilakukan oleh terapis wicara profesional di klinik tumbuh kembang.

Terapi wicara dapat membantu meningkatkan mobilitas lidah, kekuatan, hingga kemampuan menelan. Terapi wicara, juga membantu bagaimana cara menutup bibir anak supaya tidak mudah ngeces.

Selain terapi wicara, terapi perilaku juga penting diterapkan pada anak ngeces supaya mereka mampu mengatasi kondisi yang dialami, misalnya mengurangi isapan jempol, menutup mulut, atau menyeka air liurnya sendiri. Disarankan agar, pelatihan ini dimulai sejak dini supaya hasilnya lebih maksimal dan dilakukan menurut rekomendasi dokter ahli terkait.

5. Peralatan mulut atau perangkat prostetik

Terdapat peralatan mulut atau perangkat prostetik, untuk membantu mengurangi anak ngeces berlebihan. Namun, untuk menerapkannya, Ibu harus mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari dokter ahli. Jadi lakukan konsultasi terlebih dahulu ya!

Editor: Aprilia