Balita

Bawa Ke Dokter Jika Bayi Mengalami Masalah Kesehatan Ini

Bawa Ke Dokter Jika Bayi Mengalami Masalah Kesehatan Ini

Buat Bunda yang baru punya bayi tentu terbiasa bolak-balik ke dokter. Bahkan Anda akan melakukannya cukup sering. Alasannya karena sistem kekebalan tubuh bayi masih dalam proses pematangan. Jadi ia rentan mengalami penyakit ringan seperti batuk, demam, atau masalah perut, dibanding anak yang lebih besar dan orang dewasa.

Bayi yang masih kecil juga bisa bertambah parah tiba-tiba ketika sakit, jadi orang tua perlu selalu melakukan pencegahan. Meski Anda merasa bayi hanya sedikit tidak enak badan, akan lebih baik untuk memeriksakannya ke dokter. Meski bayi bisa cepat sakit, mereka juga sembuh dengan segera ketika mendapat penanganan yang tepat.

Tanda Masalah Kesehatan Yang Butuh Penanganan Dokter

Beberapa masalah kesehatan perlu diperiksa langsung oleh dokter, sedang lainnya bisa dibiarkan beberapa jam. Temui dokter segera jika bayi mengalami:

  • Muntah berulang kali, atau muntah selama lebih dari 12 jam. Atau muncul gejala seperti muntah, diare, demam, atau ruam.

  • Diare lebih dari 12 jam. Bayi baru lahir banyak buang air kecil. Anda mungkin cemas bayi mengalami diare padahal buang air besarnya normal untuk usianya. Juga, seberapa sering bayi buang air besar akan bergantung apakah ia minum ASI atau susu formula. Berikut tanda-tanda proses buang air besar yang normal pada bayi:

    1. Kadang bayi yang minum ASI akan buang air besar selama atau setelah menyelesaikan sesi menyusu. Ini terjadi karena ketika perutnya terisi, ASI menstimulasi seluruh jalur pencernaan dan mendorong buang air besar.

    2. Feses dari bayi yang minum ASI biasanya berwarna kekuningan dan lunak atau cair. Bayi bisa buang air besar hingga 5 kali sehari.

    3. Dalam sebulan, kebanyakan bayi yang minum ASI buang air besar satu atau dua kali sehari. Bayi yang minum susu formula buang air besar sekali sehari dengan feses yang keras dan berbau.

  • Demam. Bawa bayi ke dokter jika ia mengalami demam 38 derajat C atau lebih dan usianya dibawah 3 bulan, atau 39 derajat C atau lebih jika ia lebih dari 3 bulan.

  • Ada benda tertahan di hidung, mata, mulut, atau vaginanya. Jangan pernah mengambil benda itu sendiri. Dokter akan memeriksa telinga atau hidung anak, lalu memutuskan apa yang harus dilakukan. Ada sejumlah teknik dan alat yang bisa digunakan saat ada benda asing masuk dalam tubuh anak:

    1. Dokter akan menahan satu lubang hidung dan meminta anak Anda untuk meniup hidungnya.

    2. Dokter menggunakan forcep atau mesin penghisap. Ia bisa menggunakan anestesi lokal untuk membuat anak lebih nyaman sebelum mengangkat benda asing yang masuk ke anggota tubuhnya. Setelah dokter mengangkat objek itu, ia akan memeriksa telinga dan hidung kembali untuk memastikan tak ada yang tersisa. Ia bisa meresepkan tetes hidung atau telinga, atau salep antibiotik untuk mencegah anak terkena infeksi.

  • Terus menangis. Sebagai orangtua Anda mengetahui pola tangisan bayi lebih baik dari siapapun. Temui dokter jika ia menangis tidak seperti biasanya, atau tangisannya terdengar terpekik atau mengerang.

  • Luka bakar, terutama bila kulit melepuh.

  • Batuk dengan suara keras dan terdengar suara ketika bernafas. Ini mungkin batuk disertai sesak nafas.

  • Muntah atau feses mengandung darah. Ini sering kali bukan disebabkan oleh hal serius, tapi masih perlu segera diperiksa oleh dokter.

  • Ruam tanpa sebab, khususnya bila disertai demam.

  • Ia tidak mau minum lebih dari 8 jam. Atau ia minum kurang dari setengah jumlah cairan yang diminum selama 24 jam. Kategori ini termasuk bayi yang masih minum ASI eksklusif atau susu formula eksklusif, kira-kira umur 0-6 bulan.

  • Ada kotoran dari telinga, mata, pusar, atau organ genital keluar dalam jangka waktu yang sering selama 24 jam terakhir.

  • Ubun-ubun cekung disertai gejala dehidrasi lain, termasuk bibir kering, urin berwarna kuning gelap, dan pipis lebih sedikit dari biasanya.

  • Bayi moody karena alasan yang tidak jelas dalam 24 jam terakhir.

  • Mata bayi berwarna merah muda, berair, atau lembab. Ini bisa jadi tanda infeksi mata seperti konjunktivitis yang membutuhkan penanganan tepat.

Percayai insting Anda ya Bun. Jika Anda merasa perlu menghubungi dokter, maka lakukan. Cari bantuan medis bila terjadi:

  • Seizure

  • Pendarahan yang tidak bisa berhenti

  • Keracunan

  • Cedera kepala

  • Kesulitan bernafas

  • Tidak sadarkan diri atau penurunan respon

  • Rasa sakit yang meningkat atau parah

  • Luka besar

  • Kulit atau bibir terlihat biru, ungu, atau abu-abu.

Perhatikan Hal Berikut Ini Saat Membawa Bayi ke Dokter

Ketika menghubungi dokter, bersiaplah untuk membantu staf medis memahami apa yang terjadi pada bayi Anda. Beberapa pertanyaan yang mungkin diajukan:

  • Riwayat medis bayi. Apakah bayi Anda mengalami alergi? Apakah bayi Anda baru-baru ini diimunisasi? Apakah bayi memiliki kondisi kronis? Bersiaplah untuk berbagi hal rinci tentang kehamilan dan kelahiran bayi.

  • Tentang gejala yang dialami bayi.

  • Perubahan pada kebiasaan menyusu dan buang air besar. Apakah ada perubahan pada pola makan dan minum, jumlah pipis, atau jumlah, volume, dan konsistensi buang air besar?

  • Pengobatan rumahan. Apakah Anda memberi pengobatan rumahan atau obat lain? Jika ya, seberapa banyak dan kapan?

  • Perubahan pada suhu tubuh bayi. Apakah bayi mengalami demam? Berapa suhu tubuh bayi? Bagaimana Anda mengukur suhu tubuh bayi? Jam berapa Anda mengukur suhu tubuh bayi?

Sebelum Anda menghubungi dokter, pastikan Anda siap mencatat semua instruksi yang diberikan. Dengan bersiap akan menghemat waktu Anda dan dokter bayi, serta mengurangi stres selama menghubunginya.

Kondisi Darurat Pada Bayi

Jika bayi sangat sakit dan Anda mengira ia perlu segera mendapat bantuan medis, segera hubungi rumah sakit. Rumah sakit bisa mengirimkan ambulans ke rumah Anda. Hubungi rumah sakit bila bayi:

  • Tidak sadarkan diri.

  • Menunjukkan satu atau lebih tanda meningitis. Termasuk tangan dan kaki dingin, ubun-ubun bengkak, menangis dan mengerang tidak seperti biasa, mengantuk, tidak suka cahaya terang, nafas cepat, kulit pucat, ruam berwarna merah-ungu.

  • Kesulitan bernafas atau bernafas dengan cepat, khususnya bila kulit dan bibir mulai membiru. Ini berarti ia tidak mendapat cukup oksigen.

  • Sakit setelah menelan sesuatu yang beracun atau berbahaya seperti obat untuk orang dewasa. Jangan lupa membawa kemasan atau botol obat yang anak Anda minum ke rumah sakit.

  • Mengalami seizure untuk pertama kali atau yang berlangsung selama lebih dari 5 menit. Tidak responsif, seizure biasanya disebabkan oleh demam, meski tidak selalu.

Bayi Cedera

Jika bayi mengalami kondisi cedera yang mengancam keselamatan dan perlu penanganan segera, paling baik untuk langsung menuju instalasi gawat darurat. Pergi ke instalasi gawat darurat bila bayi:

  • Terjatuh dan Anda menduga ia mengalami patah tulang atau terkilir.

  • Mengalami luka yang terus berdarah atau dalam dan perlu dijahit. Sampai mencapai IGD, lakukan yang terbaik untuk menghentikan pendarahan dengan menekan luka menggunakan kain bersih. Tempatkan bagian terluka lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi aliran darah ke luka.

  • Mengalami rasa sakit perut yang parah.

  • Menelan atau makan apapun yang mungkin beracun atau berbahaya, tapi ia terlihat baik.

  • Benturan serius pada kepala.

(Ismawati)