Balita

Bunda, Yuk Ajarkan Anak Pentingnya Uang Sejak Dini!

Bunda, Yuk Ajarkan Anak Pentingnya Uang Sejak Dini!

Mengajarkan nilai uang dan cara mengelolanya adalah salah satu hal yang harus ditekankan oleh orang tua sejak dini. Terlebih, kalau Bunda tidak ingin membesarkan si kecil sebagai anak yang manja dan maunya hasil serba cepat. Buah hati Bunda harus tahu benar bahwa benda-benda kesayangannya didapatkan dengan cara membayar memakai uang.

Uang itu sendiri bukan hanya berbentuk kartu yang asal digesek saja, melainkan sesuatu yang harus dicari melalui berbagai macam usaha manusia. Dengan mengajarkan si kecil bahwa seseorang harus melakukan suatu pekerjaan sebelum mendapatkan uang, maka secara tidak langsung ia akan berpikir dua kali sebelum rewel minta dibelikan ini itu.

Nah, lalu kapan sebaiknya usia yang tepat bagi sang buah hati untuk mulai mengenal uang? Menurut pendapat para praktisi pendidikan dan ahli fiskal, Bunda dapat mengajarkan pentingnya uang sejak ia mulai berusia 2 tahun!

Usia 2 tahun

Jika Anda memberikan si kecil uang koin lima ratus rupiah, maka besar kemungkinan ia akan melempar koin itu. Ya, ia memang terlalu kecil untuk mengerti bahwa koin di dalam genggamannya dapat dipakai untuk membeli permen kesukaannya. "Uang hanyalah representasi konkrit dari suatu ide yang abstrak dan anak berumur 2 tahun belum memiliki representasi pemikiran untuk memahami hal tersebut," ujar Megan Hans, seorang kepala sekolah untuk taman kanak-kanak.

Walaupun anak belum memahami makna uang, Bunda tetap bisa mengajarkan padanya bahwa uang itu bentuknya berupa koin dan lembaran kertas. Ketika Bunda sedang berbelanja bersama anak, maka gunakanlah uang koin dan kertas tersebut untuk membayar belanjaan Anda.

Tunjukkan pada si kecil berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk membeli sesuatu. Dengan terus mengulang kata uang dan menunjukkan bentuk uang tersebut, maka besar kemungkinan ia semakin ingat hal-hal yang coba anda ajarkan tersebut.

Sebagai tambahan, Bunda juga bisa membelikan si kecil tabungan plastik yang kini banyak dijual dengan berbagai bentuk serta warna yang lucu-lucu. Beri dia beberapa genggam uang dan arahkan tangannya untuk memasukkan koin tersebut satu demi satu ke dalam celengan. Hihi, si kecil pasti senang deh saat mendengar suara 'krincing krincing' di dalam celengan.

Ingat ya Bun, jangan biarkan sang buah hati memegang koin tersebut saat sedang sendirian mengingat banyak sekali kasus anak-anak yang menelan koin karena lengah soal pengawasan.

Usia 3 tahun

Di usia ini, Bunda sudah mulai dapat mengajarkan pengertian uang sebagai alat pembayaran. Beri dia beberapa rupiah dan temani si kecil membeli permen di swalayan atau warung dekat rumah. Menurut Jerlean Daniel, direktur eksekutif di National Association for the Education of Young Children, anak berusia 3 tahun sudah bisa mengidentifikasi koin berdasarkan tipenya apabila ia mendapatkan cukup paparan.

Itu berarti, jika Bunda sudah berhasil menanamkan apa itu uang sejak ia beruur 2 tahun, maka si kecil akan semakin mudah mempelajari nilai uang sebagai alat pembayaran. Oh iya, saat ia berhasil menukar uang dengan permen, siapkan diri Anda melihat si kecil mulai protes mengapa uang miliknya diambil oleh kasir dan tidak dikembalikan lagi.

Usia 4 tahun

Umumnya, anak sudah mengerti bahwa uang adalah alat tukar pada umur 4 tahun. Jadi, mereka tidak lagi kesal atau menangis saat uang yang ia berikan tidak dikembalikan lagi oleh si penjual.

Nah, sekarang saatnya Bunda untuk mengajarkan sang buah hati bagaimana caranya mengelola uang. Berikan ia 500 rupiah, seribu, hingga dua ribu. Ia akan pelan-pelan memahami bahwa uang 500 rupiah dapat dipakai membeli permen. Sedangkan uang seribu rupiah dapat dipakai membeli snack mini. Lalu, dua ribu rupiah setara dengan dua bungkus snack mini. Dengan cara ini, ia akan mulai memahami adanya perbedaan harga pada berbagai jenis benda.

Hal ini diyakini pula oleh Laura Busque, seorang gru sekaligus manajer pemasaran dari Ohio Credit Union League. Laura percaya bahwa anak berusia 4 tahun sudah mulai memahami gagasan bahwa uang kertas misalnya, jauh lebih bernilai dari pecahan koin.

Selain uang sebagai alat pembayaran, Bunda juga dapat mengajarkan si kecil bagaimana caranya mengapresiasi uang. Ia harus mulai sadar bahwa uang datang melalui usaha manusia.

Seperti sang ayah, manusia harus bekerja selama beberapa jam sehari agar bisa mendapatkan uang yang nantinya dapat digunakan untuk membeli berbagai macam hal. Setiap orang memiliki pekerjaan yang berbeda sehingga masing-masing memiliki jumlah uang yang berbeda.

Bunda tidak perlu menjelaskan konsep 'kaya' dan 'miskin', namun cukup jelaskan padanya bahwa kalau seseorang memiliki banyak uang maka sudah sewajarnya membantu orang lain yang kesusahan.

Usia 5 tahun

Di usia ini, pemikiran anak Bunda akan sedikit banyak mulai berkembang menjadi lebih realistis. Tak heran mengapa banyak orang tua mulai memberikan uang saku untuk anak-anak mereka.Tentu saja pilihan untuk memberikan uang saku itu sepenuhnya ada di tangan Bunda. Namun memang sebaiknya Anda jangan memberikan terlalu banyak uang pada si kecil kalau tidak ingin ia menjadi terlalu boros.

Bunda dapat memberikan beberapa koin sebagai jatah uang jajan anak. Namun, ajarkan pula padanya bahwa uang itu lebih baik berada di tempat yang aman seperti celengan. Ketika ia merasa tidak ingin membeli sesuatu, maka arahkan si kecil untuk langsung menabung.

Usia 6 tahun

Kebanyakan anak usia 6 tahun sudah mulai mampu menghitung mulai angka 5 dan 10. Jadi, ia mulai dapat menghitung nilai uang secara keseluruhan yang terdiri dari koin atau uang kertas, tentu saja meskipun jumlahnya masih sangat terbatas. Sang buah hati juga mulai dapat memahami pentingnya menabung. Walaupun ia masih belum dapat membayangkan untuk apa uang simpanannya kelak akan dipakai, ia mulai dapat membayangkan barang-barang yang ia dapat beli di waktu dekat.

Misalnya saja, ia dapat menyisihkan uang untuk membeli permen karet, menabung sedikit guna membeli jepitan rambut untuk  Bunda, serta benda-benda lain yang ada di imajinasinya. Menurut Laura Gerrity, seorang guru sekolah dasar, anak berusia 6 tahun cenderung sudah mulai mampu memahami perbedaan antara "keinginan" dan "kebutuhan".

Usia 7 tahun

Anak-anak sudah mulai paham bahwa mereka memiliki kesempatan untuk memutuskan akan digunakan untuk apa uang mereka. Coba beri ia uang seribu rupiah, maka bisa-bisa ia serius memikirkan hendak dibuat apa uang tersebut. Langsung dibuat beli jajan kah atau sebaiknya langsung ditabung, hmm pasti si kecil gundah sendiri. Terlebih, seiring anak mulai bisa menghitung, maka ia akan mulai sadar bahwa uang koin pecahan 500 rupiah itu jumlahnya kecil.

Usia 8 tahun

Kini, anak Bunda sudah lebih cerdas dalam mengelola uang jajannya. Ia mulai dapat membayangkan hendak dipakai apa uang mereka untuk suatu keinginan jangka panjang. Misalnya saja, anak Anda ingin sekali membeli sepeda. Ia sudah tahu bahwa sepeda itu harganya mahal, jadi ia akan rela menabung selama beberapa bulan sampai celengannya penuh. Anak pun akan belajar menunda keinginan mereka dan merasa puas saat bisa membeli sesuatu dengan uang mereka sendiri.


(Yusrina)