Balita

Cara Bersihkan Kotoran Hidung Anak

Cara Bersihkan Kotoran Hidung Anak

Bagi bayi yang baru lahir, hidung tersumbat dapat menjadi hal yang sangat menyebalkan dan membuat ia tak berhenti rewel. Bagaimana tidak, sang buah hati hanya dapat bernafas menggunakan kedua lubang hidungnya, jadi kalau hidungnya penuh oleh kotoran atau cairan, maka sudah tentu akan membuat anak merasa tidak nyaman.

Ada beragam cara yang dapat Bunda lakukan untuk membersihkan isi hidung si kecil. Meski ia akan sesekali menangis saat Bunda berusaha membersihkan hidungnya, tetap saja hal ini perlu dilakukan agar si kecil dapat bernafas, makan, dan tidur dengan nyenyak.

Kini, semakin banyak orang tua yang menggunakan nasal bulb syringe dan nasalaspirator yang dianggap efektif membersihkan ingus dari hidung sang buah hati kesayangan. Apa saja kegunaan alat-alat tersebut? Yuk simak penjelasan Ibupedia di bawah ini!

Saline nasal spray

Ini adalah satu-satunya semprotan hidung yang aman digunakan untuk bayi sampai batita. Cara penggunaannya juga sangat mudah. Pertama-tama, mulailah dengan menyemprotkan sedikit saja nasalsaline ke dalam hidung si kecil. Gunanya adalah untuk melembabkan serta melemaskan lendir yang terdapat di dalam hidung anak sebelum Anda tarik keluar.

Bunda dapat membeli nasalsaline di apotek terdekat maupun membuat sendiri di rumah. Mudah saja, Bunda cuma perlu melarutkan 1/4 sendok teh garam ke dalam 8 ons air hangat. Buatlah persediaan air garam tersebut setiap harinya dan tempatkan pada wadah gelas tertutup. Jika Bunda memakai air dari sumur, maka ada baiknya merebus air tersebut terlebih dulu untuk mensterilkannya dari kuman. 

Kemudian, baringkan tubuh buah hati Anda dengan posisi dagu agak miring sedikit ke atas. Lalu, tuang satu atau dua tetes saline ke dalam tiap lubang hidung dengan menggunakan pipet. Jika Bunda memakai semprotan khusus saline, maka cukup semprotkan sekali atau dua kali saja. Jangan lupa untuk menjaga kepala bayi tetap pada tempatnya selama kurang lebih 10 detik.

Setelah selesai memberikan nasalsaline, maka hal terakhir yang harus Bunda ingat adalah mengelap pipet. Garam yang terdapat pada nasalsaline diharapkan mampu menghilangkan rasa buntu di hidung si kecil. Namun, jika anak tetap terlihat gelisah dan tak nyaman, maka sebaiknya Bunda mencoba cara lain seperti memakai alat penghisap khusus hidung.

Rubber bulb syringe

Bentuk dasar dari produk ini sedikit banyak menyerupai bola yang terbuat dari karet dan dapat diremas. Di bagian atas bola tersebut ada semacam benda lurus panjang menyerupai jarum suntik (syringe) yang nantinya akan dimasukkan ke dalam lubang hidung si kecil. Cara penggunaannya pun relatif gampang.

Pertama-tama, remas-remaslah bola tersebut agar udara keluar dan tercipta ruang kosong. Lalu, secara lembut masukkan ujung syringe karet tersebut ke salah satu lubang hidung anak. Perlahan-lahan, lepaskan bola sampai alat tersebut menghisap lendir yang terdapat pada hidung anak. Kemudian, tariklah ujung syringe tersebut dan sekali lagi remas bola sampai lendir dan ingus anak keluar. Taruh kotoran tersebut di tisu atau wadah kecil. Jangan lupa untuk mengelap syringe dan ulangi proses tersebut sekali lagi pada lubang hidung yang lainnya.

Apabila bayi Bunda masih saja terlihat tidak nyaman bahkan setelah lewat 10 menit, itu berarti hidungnya masih belum bersih sepenuhnya. Kali ini, teteskan air garam atau nasalsaline ke dalam hidung anak dan ulangi proses sebelumnya dengan menggunakan rubber bulb syringe.

Ingat ya Bun, hindari melakukan penghisapan hidung bayi lebih dari dua atau tiga kali sehari karena akan dapat mengakibatkan iritasi di lapisan hidung bagian dalam. Selain itu, Bunda juga sebaiknya tidak meneteskan nasalsaline lebih dari 4 hari berturut-turut. Sebab, terlalu banyak memberikan air garam akan membuat hidung bagian dalam anak menjadi sangat kering dan rasa sakit yang dialami anak bertambah.

Mengeluarkan ingus atau kotoran di hidung anak haruslah dilakukan dengan lembut dan penuh kehati-hatian. Apabila Bunda terlalu agresif saat hendak menghisap lendir, maka jaringan di hidung si kecil bisa-bisa berdarah atau terjadi peradangan yang hanya akan memperparah keadaan. Kalau anak Bunda terus menerus menangis dan menolak saat Bunda menyentuh hidungnya, maka jangan paksakan dan biarkan saja ia dulu untuk sementara waktu.

Bagaimana cara membersihkan syringe?

Bunda cukup bersihkan syringe (ujung alat yang nampak seperti jarum suntik) tersebut dengan air hangat yang dicampur sabun setiap kali selesai digunakan. Jangan lupa pula untuk membersihkan bolanya dengan cara merendamnya di air sabun sambil diremas-remas agar isi dalam bola ikut bersih.

Kocok air sabun yang terdapat pada bola sebelum mengeluarkannya agar bola benar-benar bersih dan bebas sabun. Kemudian, bilas alat tersebut setelah dibersihkan beberapa kali dengan air hangat dan lap hingga kering.

Nasal Aspirator

Alat ini adalah yang paling mahal dan lebih canggih jika dibandingkan dengan alat sebelumnya. Nasalaspirator terdiri dari curat yang berfungsi membuka lubang hidung, sebuah tabung panjang di bagian tengah, serta corong di ujung lainnya. Untuk mengeluarkan ingus dari hidung serta curat alat tersebut, Bunda perlu melakukannya sendiri dengan cara menghisapnya melalui mulut. Tenang saja, ada filter di bagian tabung yang mampu menahan bakteri sehingga Bunda tidak akan menghirup kuman.

Alat ini dapat dibongkar pasang dan dicuci secara terpisah menggunakan sabun dan air hangat. Meksipun harganya terbilang cukup mahal dibanding alat lainnya (sekitar $15), tapi para orang tua yang menggunakan alat ini mengaku senang karena nasalaspirator terbukti lebih efektif dan mudah digunakan jika dibandingkan dengan bulbsyringe.

Selain kedua alat tersebut, Bunda juga bisa loh memanfaatkan benda-benda lain yang terdapat di rumah. Misalnya saja dengan menggunakan pancuran air panas di kamar mandi. Cobalah untuk memenuhi kamar mandi Bunda dengan uap air panas selama beberapa menit. Ketika kamar mandi sudah penuh uap (steamy), maka bawalah si kecil dan duduklah di dalam kamar mandi untuk beberapa waktu.

Cara ini akan membantu melemaskan lendir atau ingus yang membuat hidungnya buntu. Tapi hati-hati ya Bun, jangan sampai air panas tetap menyala dan terciprat mengenai kulit si kecil!

Selain itu, Bunda juga dapat menaikkan kasur tempat tidur anak beberapa sentimeter. Dengan posisi kepala yang lebih tinggi, maka anak pun dapat bernafas lebih baik. Sebaiknya jangan gunakan bantal sebagai sandaran ya, Bun. Menggunakan bantal sebagai sandaran kepala bayi berpotensi mengakibatkan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Sebagai gantinya, gunakan saja handuk untuk mengangkat kepalanya sedikit. Cara ini akan sedikit banyak membantu anak merasa lebih nyaman saat tiba waktunya tidur.

Nah, itu dia beberapa alat pembersih hidung anak berikut cara penggunaannya yang dapat menjadi bahan pertimbangan Bunda sebelum membeli produk. Semoga bermanfaat!


(Yusrina)