Balita

Cara Memperkenalkan Hewan Peliharaan Pada Bayi

Cara Memperkenalkan Hewan Peliharaan Pada Bayi

Sebelum memiliki anak, mungkin banyak di antara kita yang sudah menjadi 'orang tua' dari hewan perliharaan. Ketika Ibu hamil, tentu hewan peliharaan harus dibantu untuk menyesuaikan diri dengan bayi yang akan segera hadir di rumah Ibu.

Ibu bisa membuat hewan kesayangan beradaptasi dengan perubahan besar ini lewat cara yang sama seperti ketika orangtua membantu anak pertama menyambut kelahiran adik kecilnya. Kehadiran bayi baru lahir bisa menjadi hal yang sulit bagi hewan peliharaan Anda, khususnya bagi kucing dan anjing peliharaan.

Ingat, anjing dan kucing Ibu merupakan 'bayi' pertama Anda dan mereka telah terbiasa menjadi pusat perhatian di rumah. Jadi bisa dipahami jika mereka mengalami hal seperti 'sibling rivalry' ketika Anda memperkenalkan hewan peliharaan pada bayi. Anda bisa meminimalisir perasaan ini dengan berusaha selalu bersama hewan kesayangan sebelum membawa si kecil lahir.

Saat bayi lahir, perhatian Ibu dan Ayah otomatis akan berfokus ke bayi. Kurangnya perhatian secara drastis, sering mengabaikan, atau mengisolasi hewan peliharaan setelah bayi lahir kemungkinan akan membuat hewan peliharaan menjadi stres. Jika hewan peliharaan sudah terlanjur hanya akrab dengan Ibu, suami dan anggota keluarga lain di rumah harus mulai mendekatkan diri pada hewan kesayangan Ibu. Dengan begitu, hewan peliharaan Ibu masih merasa dicintai, meski Ibu sibuk mengurus si kecil.

Berikut ini beberapa tip untuk untuk memperkenalkan hewan peliharaan pada bayi yang bisa Ibu lakukan. Pastikan untuk melakukan tips ini beberapa bulan sebelum bayi lahir ya agar Ibu mempersiapkan hewan peliharaan lebih baik lagi.


  1. Berkonsultasi dengan dokter hewan dan dokter anak. Ini bisa dilakukan jika Ibu merasa khawatir kalau kehadiran hewan peliharaan akan berdampak buruk untuk bayi. Dengan berkonsultasi dengan para ahli sebelum bayi lahir, Anda bisa mencari solusi lebih awal dan menenangkan kekhawatiran Anda.

  2. Bawa hewan peliharaan ke dokter hewan untuk pemeriksaan rutin dan pemberian vaksinasi yang dibutuhkan.

  3. Pertimbangkan untuk mengikuti kelas pelatihan anjing yang sering diadakan oleh komunitas pecinta anjing. Bekal ini bisa membuat Anda lebih mampu aman mengontrol perilaku anjing Anda. Selain itu, ilmu melatih hewan ini bisa membangun kedekatan dengan si anjing kesayangan lho.

  4. Memandulkan atau mengebiri hewan peliharaan. Hewan yang telah mandul memiliki lebih sedikit masalah kesehatan berkaitan dengan sistem reproduksi mereka. Selain itu, mereka juga akan lebih tenang, sehingga anjing tidak selalu merasa terancam dan menggigit orang sembarangan.

  5. Jika hewan peliharaan Anda menunjukkan rasa takut dan cemas, konsultasikanlah dengan dokter hewan. Jika anjing Ibu suka menggigit atau menerkam Anda dan orang lain, kendalikan perilakunya sesuai dengan anjuran dokter.

  6. Biasakan untuk memotong kuku hewan peliharaan Anda.

  7. Latih hewan peliharaan Anda untuk bisa tetap tenang di lantai dan di sisi Anda. Ajarkan ia untuk tidak langsung naik ke pangkuan Anda. Hal ini penting dilakukan karena pangkuan Ibu akan menjadi tempat ternyaman untuk bayi nantinya.

  8. Jika hewan peliharaan dilarang untuk masuk ke kamar bayi, gunakan penghalang seperti pagar yang bisa dibongkar-pasang. Pagar penghalang ini akan membuat hewan peliharaan masih bisa melihat dan mendengar apa yang terjadi di dalam kamar bayi. Dengan begitu, ia tidak akan merasa diabaikan  dan ini juga akan membuat hewan peliharaan lebih terbiasa mendengar suara tangisan bayi yang baru lahir.

  9. Ajak teman yang punya bayi untuk bertamu ke rumah. Hal ini bisa dilakukan agar hewan kesayangan Anda terbiasa dengan bayi. Namun, awasi semua interaksi antara hewan peliharaan Anda dan bayi yang datang, ya.

  10. Biasakan hewan peliharaan mendengar suara tangisan bayi sebelum ia lahir. Ibu bisa menggunakan rekaman suara bayi yang sedang menangis. Berikan kesan positif saat hewan kesayangan mendengarkan suara ini dengan mengajaknya bermain sambil mendengarkan tangisan bayi.

  11. Taburkan bedak bayi atau percikkan baby oil pada kulit Anda agar hewan peliharaan terbiasa dengan bau khas bayi.

  12. Gunakan boneka bayi untuk membantu hewan peliharaan Anda terbiasa dengan kehadiran bayi. Bawa serta boneka bayi yang dibedong, letakkan boneka dalam stroller ketika Anda mengajak anjing jalan-jalan, dan libatkan boneka saat sedang beraktivitas sehari-hari, agar hewan peliharaan makin terbiasa.

  13. Bicaralah pada hewan peliharaan Anda tentang bayi yang akan lahir dengan menggunakan nama si kecil nantinya, jika Anda sudah memilihnya.

  14. Bikin rencana tentang siapa yang akan merawat hewan peliharaan selama Ibu melahirkan di rumah sakit.


Menyambut kehadiran bayi kecil pasti menjadi hal yang menyenangkan bagi Ibu sekeluarga. Sebelum memperkenalkan hewan peliharaan pada b ayi sebelum membawa pulang bayi, Ibu bisa meminta suami untuk membawa benda dari rumah sakit yang memiliki bau bayi Anda, misalnya bedong atau bajunya.

Nah, sepulangnya Anda dari rumah sakit, hewan kesayangan pasti akan menyapa dan cari perhatian agar diajak main. Jangan abaikan ya, Bu. Selama Ibu menghabiskan waktu dengan hewan kesayangan, mintalah bantuan seseorang untuk menggendong bayi di ruangan lain.

Stelah itu, lakukan beberapa trik agar Anda bisa mengalihkan perhatian hewan peliharaan Anda. Misalnya, setelah menyapa hewan kesayangan Anda, ajaklah ia untuk duduk di sisi Anda dan si kecil, lalu beri hadiah karena hewan kesayangan sudah berperilaku baik.

Ingat, selalu pastikan agar hewan kesayangan mengasosiasikan bayi dengan pengalaman yang positif. Untuk mencegah risiko cedera yang mungkin terjadi, jangan pernah memaksa hewan peliharaan untuk mendekat ke bayi, dan selalu awasi interaksi mereka saat memperkenalkan hewan peliharaan ke bayi.

Rutinitas sehari-hari pasti akan berubah drastis setelah kelahiran si kecil, tapi pastikan untuk selalu meluangkan waktu untuk bermain dengan hewan pelharaan. Selain untuk membantu hewan kesayangan beradaptasi, waktu-waktu ini juga akan membuat Ibu lebih rileks.

Dengan pelatihan, pengawasan, dan proses adaptasi yang baik, Ibu, si kecil, dan hewan peliharaan akan bisa hidup bersama dengan aman dan bahagia sebagai sebuah keluarga baru.

(Ismawati)