Demam Berdarah Makin Ganas, Lindungi Anak Mulai Sekarang!

Ibu pasti tahu banget rasanya, baru aja anak sehat dan ceria, eh tiba-tiba cuaca berubah, sebentar panas terik lalu hujan deras. Musim pancaroba kayak sekarang ini, bukan cuma bikin anak-anak gampang pilek atau batuk, tapi juga bikin hati Ibu makin was-was. Soalnya, musim kayak gini rawan banget muncul penyakit berbahaya, salah satunya demam berdarah.
Setiap tahun, penyakit demam berdarah adalah ancaman nyata yang terus mengintai keluarga kita. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Ina Agustina Isturini, MKM, pada tahun 2024 jumlah kumulatif kasus demam berdarah di Indonesia hampir menyentuh 250 ribu! Bahkan lebih dari 1.000 kasus berakhir dengan kematian. Dan sampai Februari 2025 aja, sudah tercatat 10.752 kasus baru dengan 48 kematian—terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Serem banget ya, Bu... Makanya penting buat kita, para orang tua, untuk makin sigap melindungi si kecil sebelum terlambat.
Kenali Gejala Demam Berdarah pada Anak Sebelum Terlambat
Penting banget nih untuk kita kenali sejak awal seperti apa ciri-ciri demam berdarah dengue pada anak. Soalnya, kalau terlambat ditangani, dampaknya bisa serius banget.
Gejala demam berdarah pada anak biasanya muncul dalam 4–7 hari setelah digigit nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus dengue. Awalnya memang mirip seperti demam biasa, jadi kadang suka nggak ketahuan. Tapi ada tanda-tanda khas yang perlu Ibu perhatikan, yaitu:
- Demam tinggi mendadak, bisa mencapai 39–41°C, dan berlangsung terus-menerus tanpa turun-turun.
- Nyeri hebat di otot dan sendi, kadang anak mengeluh badannya sakit semua.
- Sakit kepala yang berat, terutama di bagian belakang mata.
- Mual dan muntah, sehingga anak jadi nggak nafsu makan dan kelihatan lemas.
- Ruam atau bintik merah di kulit, biasanya muncul setelah 2–3 hari demam. Bintik-bintik ini bisa kelihatan seperti bercak perdarahan kecil di bawah kulit.
- Mimisan atau gusi berdarah, ini tanda bahwa ada gangguan pembekuan darah.
- Perut kembung dan terasa nyeri, kadang-kadang disertai pembesaran hati.
- Anak tampak sangat lemas, rewel, atau malah terlalu diam dari biasanya.
Kalau Ibu melihat beberapa gejala ini muncul bersamaan, jangan tunda—langsung bawa anak ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan dini bisa sangat menyelamatkan si kecil.
Dampak Serius Demam Berdarah pada Anak
Kalau demam berdarah tidak cepat ditangani, anak bisa mengalami komplikasi berat, seperti dengue shock syndrome (syok dengue), yaitu kondisi ketika tekanan darah anak tiba-tiba turun drastis karena kebocoran plasma darah dari pembuluh darah. Ini bisa menyebabkan organ-organ vital kekurangan aliran darah dan berujung pada kematian.
Kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis KSM/Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Hasan Sadikin – Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp. A(K), menjelaskan, “Semua orang berisiko terkena dengue, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia. Sekitar 75% kasus dengue terjadi pada kelompok usia 5-44 tahun dengan proporsi tingkat kematian tertinggi 40% terjadi pada anak-anak kelompok usia 5-14 tahun. Sistem imunitas yang belum sempurna pada anak-anak menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko terkena DBD.”
Ini sebabnya, bahaya demam berdarah pada anak nggak bisa dianggap remeh. Selain risikonya tinggi, proses perburukannya juga bisa cepat dalam hitungan jam saja.
Cara Efektif Melindungi Anak dari Ancaman DBD
Ibumin tahu banget, Ibu pasti ingin yang terbaik buat si kecil. Yuk, kita bahas langkah-langkah sederhana tapi efektif buat pencegahan demam berdarah:
1. Terapkan 3M Seminggu Sekali
Langkah 3M demam berdarah ini jadi garda terdepan banget buat cegah nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Sebenarnya gampang banget dilakukan kalau sudah jadi rutinitas. Ini langkah yang bisa langsung Ibu praktikkan:
A. Menguras
Kuras bak mandi, ember, dan tempat penampungan air minimal seminggu sekali. Jangan lupa juga cek dispenser air galon, tempat minum hewan peliharaan, bahkan alas pot tanaman yang bisa menampung air hujan.
B. Menutup
Tutup rapat tempat penampungan air seperti drum, toren, atau wadah air lainnya. Kalau ada bak cadangan air yang jarang dipakai, pastikan selalu tertutup rapat.
C. Mendaur ulang
Barang bekas seperti botol plastik, kaleng kosong, dan ban bekas bisa jadi sarang nyamuk kalau menggenang air. Lebih baik dibuang, didaur ulang, atau dibalik agar tidak ada air yang tergenang.
Plus, jangan lupa jaga kebersihan rumah. Jangan biarkan sampah numpuk atau baju bekas pakai menggantung terlalu lama. Lebih baik langsung cuci atau simpan di wadah tertutup.
2. Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Sistem imun anak-anak memang belum sesempurna orang dewasa. Itulah kenapa meningkatkan daya tahan tubuh anak jadi salah satu kunci untuk melindungi mereka dari penyebab demam berdarah. Beberapa langkah yang bisa Ibu lakukan antara lain:
- Pastikan anak makan makanan bergizi seimbang, kaya vitamin dan mineral.
- Ajak anak aktif bergerak dan olahraga ringan secara rutin.
- Pastikan anak cukup tidur dan tidak kelelahan.
- Dan jangan lupa, lakukan vaksinasi lengkap sesuai usia.
Kabar baiknya, sekarang sudah tersedia vaksin dengue yang bisa membantu melindungi anak dari infeksi virus dengue, penyebab utama demam berdarah. Vaksin dengue ini bisa diberikan untuk anak usia 6 tahun ke atas hingga dewasa. Biasanya diberikan dalam dua dosis dengan jarak 3 bulan antar suntikan.
Meski vaksin ini tidak 100% mencegah anak terinfeksi virus dengue, vaksin bisa secara signifikan mengurangi risiko anak mengalami demam berdarah berat atau komplikasi serius yang bisa berujung fatal. Tapi sebelum memutuskan vaksinasi, ada baiknya konsultasikan dulu ke dokter anak untuk memastikan kondisi kesehatan anak memang siap menerima vaksin.
3. Gunakan Pakaian Tertutup yang Nyaman
Salah satu cara paling sederhana tapi efektif untuk mencegah nyamuk demam berdarah adalah memastikan anak memakai pakaian tertutup, seperti baju berlengan panjang dan celana panjang, terutama saat bermain di luar rumah atau beraktivitas di area yang banyak nyamuknya.
Tapi, Ibumin paham banget, kadang kita suka khawatir: "Aduh, nanti anak malah gerah dan rewel nggak nyaman, gimana dong?"
Tenang, Bu. Pilih aja bahan pakaian yang ringan, adem, dan menyerap keringat seperti katun atau linen. Hindari bahan yang tebal dan panas supaya anak tetap nyaman bergerak. Pilihan warna cerah juga lebih baik, karena warna gelap lebih disukai nyamuk.
Waktu-waktu kritis yang perlu Ibu waspadai:
- Sore hari menjelang malam, sekitar pukul 15.00–18.00, saat nyamuk Aedes Aegypti paling aktif menggigit.
- Saat anak beraktivitas di area terbuka seperti taman, halaman, atau dekat genangan air.
Kalau anak sudah pakai pakaian panjang, perlindungan dari gigitan nyamuk jadi jauh lebih optimal.
4. Lindungi Anak dari Gigitan Nyamuk
Saat anak tidur, tubuhnya yang diam menjadi sasaran empuk untuk nyamuk Aedes Aegypti. Karena itu, perlindungan ekstra saat tidur, baik siang maupun malam, penting banget untuk mencegah demam berdarah pada anak.
Menurut Prof dr Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK, “Saat tidur siang anak-anak sebaiknya menggunakan kelambu. Selain itu juga menggunakan minyak telon karena selain berfungsi untuk menghangatkan tubuh, minyak telon terbukti bisa mengusir nyamuk.”
Tips tambahan dari Ibumin:
- Pastikan kamar anak memiliki ventilasi yang dipasang kawat kasa.
- Gunakan diffuser dengan aroma lavender alami untuk membantu mengusir nyamuk.
- Jauhkan kasur anak dari jendela atau sudut ruangan yang lembap.
Selain kelambu, Parents juga bisa memberikan perlindungan tambahan dengan menggunakan minyak telon untuk mencegah demam berdarah, seperti MY BABY Minyak Telon Plus.
Winny Yunitawati selaku Deputy Managing Director Consumer Cosmetic & Health Care Tempo Scan Group menjelaskan, “Sebagai pelopor dan merek Minyak Telon Plus No.1 di Indonesia yang dipercaya 9 dari 10 ibu, kami menghadirkan produk berkualitas MY BABY Minyak Telon Plus yang sudah teruji efikasi melindungi dari nyamuk demam berdarah dan serangga lainnya, serta sudah tersertifikasi halal. MY BABY Minyak Telon Plus tersedia dalam varian Eucalyptus dan Lavender serta tersedia dalam format lotion yang memberikan proteksi dari nyamuk 8 jam. Selain itu juga tersedia MY BABY Minyak Telon Plus Longer Protection yang memberikan perlindungan dari nyamuk hingga 12 jam.”
Dengan perlindungan ganda ini, tidur anak jadi lebih nyenyak, dan Ibu pun bisa merasa lebih tenang.
Komitmen MY BABY dalam Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
Melawan bahaya demam berdarah itu bukan tugas satu orang saja. Kita butuh gerakan bersama—mulai dari rumah, lingkungan sekitar, sampai komunitas yang lebih luas. Karena itulah, MY BABY, yang sudah lebih dari 40 tahun menemani perjalanan keluarga Indonesia, merasa punya tanggung jawab untuk ikut berkontribusi nyata.
Lewat kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk, MY BABY tahun ini menjangkau hampir 8.000 keluarga di Bandung, Semarang, dan Surabaya. Nggak cuma sebatas sosialisasi, tapi juga langsung turun ke lapangan untuk edukasi pencegahan DBD, praktik 3M Plus, fogging, pembagian bubuk larvasida, hingga mendistribusikan MY BABY Minyak Telon Plus sebagai perlindungan tambahan.
Seperti yang disampaikan oleh Winny Yunitawati, Deputy Managing Director Consumer Cosmetic & Health Care Tempo Scan Group, “MY BABY memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat, terutama para ibu, agar selalu siap melindungi anak-anak mereka dari serangan nyamuk pembawa virus dengue. Komitmen ini diwujudkan dengan kembali menggelar aksi nyata Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk."
Jangan Tunggu Sampai Terlambat, Yuk Mulai dari Rumah Kita
Bahaya demam berdarah memang nyata dan bisa menyerang kapan saja. Tapi bukan berarti kita tidak berdaya. Justru dari langkah-langkah kecil di rumah, kita bisa membangun benteng perlindungan besar untuk anak-anak kita.
Mulai dari cek genangan air, menjaga rumah tetap bersih, memilih pakaian tertutup yang nyaman, sampai menggunakan minyak telon untuk mencegah demam berdarah—setiap hal kecil yang kita lakukan, berarti satu langkah lebih dekat untuk menjaga si kecil tetap sehat dan bebas dari bahaya.
Ibumin percaya, perlindungan terbaik dimulai dari cinta dan perhatian kita sebagai orang tua. Jangan tunggu sampai terlambat, Parents.
Yuk, mulai dari keluarga kita sendiri. Karena setiap rumah yang bersih berarti satu nyawa anak yang kita lindungi. Saatnya berantas nyamuk bersama!