Balita

Inilah Menu dan Jadwal MPASI Bayi Usia 6 Bulan

Inilah Menu dan Jadwal MPASI Bayi Usia 6 Bulan

ASI adalah makanan terbaik hingga bayi berusia 6 bulan yang biasa disebut fase ASI Eksklusif. Tetapi, setelah masa tersebut, ASI sudah tidak maksimal memenuhi kebutuhan kalori bagi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.  Padahal otak anak usia 0-2 tahun mengalami perkembangan paling pesat. Maka untuk memenuhi kalori yang tidak dicukupi oleh ASI, diberikanlah MPASI bayi  atau Makanan Pendamping ASI sejak usia 6 bulan.

Nah, banyak sekali Ibu merasa kebingungan di awal momen makan, apa sih yang seharusnya diberikan pada bayi? Dikutip dari penjelasan dr. Meta Hanindita, berdasarkan buklet IDAI, MPASI bayi dapat diberikan dengan 4 strategi, agar pas dan mengena sesuai kebutuhan nutrisi anak, yaitu:

  1. tepat waktu: diberikan saat usia 6 bulan, bisa kurang asal sesuai saran dokter;

  2. aman dan higienis: proses pembuatannya menggunakan cara, bahan, dan alat yang higienis;

  3. adekuat: memenuhi kebutuhan makro dan mikronutrien anak; dan

  4. diberikan secara responsif: konsisten sesuai sinyal lapar atau kenyang dari anak.

Nah, sebelum menentukan makanan apa yang diberikan, Ibu perlu menelaah lagi syarat ‘adekuat’ dan waktu pemberiannya ditelaah pada poin ‘diberikan secara responsif’.

Cek Ini Dulu, Bu!

Ibu perlu mengetahui bahwa anak-anak mencerna makanannya dalam durasi waktu 100 menit atau sekitar 2 jam. Bila saat mengkonsumsi ASI saja bayi diberikan ASI on demand, atau sesuai dengan keinginan bayi, maka pada usia memasuki MPASI, sebaiknya terapkan jadwal makan setiap 2 jam. Hal ini baik untuk memperkenalkan anak rasa lapar dan kenyang. Maka dari itu, poin keempat dari strategi pemberian MPASI dalam buklet IDAI penting untuk dipahami.

Berdasarkan artikel “Infant and Young Child Feeding” yang diterbitkan WHO, di usia 6 bulan bayi membutuhkan energi 200kkal dari makanannya. Saran pemberiannya adalah 2-3 kali makan dalam sehari dengan porsi sebanyak 2-3 sendok makan orang dewasa setiap kali makan. Ibu boleh menyelipkan 1-2 kali makanan selingan atau cemilan termasuk ASI pada usia ini. Mari kita simak jadwal makan anak rekomendasi IDAI.

Jadwal MPASI 6 Bulan

06.00 ASI 

08.00 sarapan pagi, menu berat

10.00 cemilan / ASI 

12.00 makan siang, menu berat atau ASI saja

14.00 ASI

16.00 cemilan / ASI 

18.00 makan malam, menu berat

21.00 – sepanjang malam ASI saja

Nah, dengan jadwal MPASI bayi 6 bulan yang seperti ini, Ibu bisa mengkreasikan dan menyesuaikan menu dengan tekstur yang seharusnya. Karena di usia 6 bulan ini adalah peralihan dari makanan cair ke padat, maka tekstur yang dibutuhkan untuk usia pertama makan adalah lumat halus. Penyajiannya dapat dengan cara dilumat di saringan atau diulek di ulekan khusus makanan bayi. Ulekannya sebaiknya terpisah dari yang Ibu pakai untuk masak sehari-hari ya.Tidak masalah juga jika Ibu lebih nyaman menggunakan blender. Asal perhatikan teksturnya jangan sampai terlalu encer.

Selanjutnya, dalam memulai MPASI bayi, pastikan menu yang Ibu siapkan memenuhi syarat “adekuat” juga. Artinya, makanan tersebut memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang mencukupi untuk kebutuhan si kecil. Makronutrien di antaranya seperti karbohidrat, protein, lemak, dan lainnya. Sedangkan mikronutrien seperti vitamin A, kalsium, zat besi, dan lainnya. Makro dan mikronutrien ini bisa didapat pada MPASI bayi dengan menu lengkap. Menurut dr. Meta Hanindita, Sp.A., komposisi MPASI bayi perlu diluruskan, bukan lagi 4 bintang, melainkan ‘menu lengkap’. 


Apa Beda Menu 4 Bintang dan Menu Lengkap untuk MPASI Bayi?

Menu 4 bintang biasanya disebut-sebut terdiri atas karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran. Sedangkan menu lengkap terdiri atas karbohidrat, protein (utamakan hewani), lemak (wajib ada), dan sayur atau buah.

Dalam menu lengkap, protein nabati tidak wajib ada. Karena makanan berbasis tanaman memiliki kandungan antinutrien atau antinutrisi yang dapat menghambat penyerapan nutrisi atau mikronutrien lain. Tapi bukan berarti harus dihilangkan ya. Di masa 6 bulan, karena lambung bayi masih kecil kapasitasnya, maka lebih baik untuk mendahulukan protein hewani daripada protein nabati. Bila nanti bayi sudah lebih besar, Ibu bisa memasukkan protein nabati ke dalam makanan bayi

Selain itu, dalam menu 4 bintang sayuran dimasukkan dalam porsi yang sama banyak dengan komponen lainnya. Sementara dalam menu lengkap, sayuran atau buah-buahan diberikan sebagai perkenalan saja. Jumlahnya juga sangat sedikit. Hanya sekitar satu setengah sendok makan orang dewasa dalam satu hari. Kehadiran serat dalam makanan bayi tidak disarankan dalam jumlah banyak karena akan menghambat penyerapan zat besi. Berbeda dengan orang dewasa yang justru membutuhkan makanan tinggi serat agar asupan nutrisinya seimbang.

Selain itu, dalam menu lengkap, kehadiran lemak adalah wajib hukumnya. Lemak bisa berasal dari mana saja dan dari bahan yang ada di sekitar, seperti santan, minyak kelapa, mentega, butter, minyak canola, minyak jagung, minyak kedelai, minyak zaitun, atau dari minyak goreng biasa di rumah yang digunakan saat menggoreng makanan bayi. Oleh sebab itu, makanan yang digoreng atau makanan berminyak justru baik untuk bayi dalam masa tumbuh kembangnya. Asal pastikan minyak yang digunakan adalah minyak bersih dan baru.

Jika sudah memahami konsep adekuat pada MPASI bayi, tentu akan muncul pertanyaan seperti “masak apa hari ini untuk si bayi?”  Jangan khawatir, Bu. Artikel ini akan membantu Ibu menemukan inspirasi menu untuk makan bayi Ibu.


Menu MPASI Bayi 6 Bulan

Menu Utama / Makan Berat

  1. GULAI IKAN KAKAP ala @mrs.prahastyo

    Bahan:

    • 100 gr fillet ikan kakap (bisa diganti ikan apapun yang tersedia disekitar), cuci dengan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis, lalu goreng setengah matang;

    • 100 gr kentang, goreng setengah matang;

    • 200 ml santan kental, atau 200 ml air matang yang dicampur 3 sdm santan instan; dan

    • Garam, lada, dan kaldu bubuk secukupnya (kaldu bisa apa saja, kaldu ayam, sapi, teri atau jamur).

    • Bumbu halus:

    • 1 siung bawang merah;

    • 1 siung bawang putih;

    • 1 biji kemiri;

    • 1 lembar daun salam;

    • 1 batang serai kecil, geprek; dan

    • 1 cm kunyit.

    • Cara Membuat:

    • Parut semua bumbu halus kecuali daun salam dan serai.

    • Tumis bumbu sampai harum, lalu masukkan santan, kecilkan api dan aduk perlahan sampai mendidih.

    • Masukkan ikan dan kentang, aduk lagi sampai kentang mulai lunak.

    • Tambahkan garam, gula, dan kaldu bubuk secukupnya.

    • Koreksi rasa kembali, lalu tunggu sampai semua matang.

    • Angkat, lalu haluskan dengan cara dilumat di fatas saringan atau diulek. Sajikan dengan nasi lumat.


  2. NASI LUMAT ala @menjadiibu

    Bahan:

    • Nasi matang 1 mangkuk kecil; dan

    • Air / santan / kuah kaldu 2 mangkuk kecil.

    • Cara Membuat:

    • Masak kedua bahan di atas dalam panci sampai air habis.

    • Bila sudah matang, lumat dengan saringan, lalu tambahkan minyak 1 sdm orang dewasa.

    • Sajikan dengan lauk yang beragam.


  3. SUP KACANG HIJAU ala @menjadiibu

    Bahan:

    • Kacang hijau kupas (boleh yang tidak dikupas);

    • Daging cincang;

    • Wortel; dan

    • Kentang.

    • Bumbu:

    • Bawang Bombay;

    • Bawang putih;

    • Sedikit garam; dan

    • Sedikit merica.

    • Cara Membuat:

    • Rendam kacang hijau kupas 2-3 jam sebelum dimasak agar mengembang.

    • Siapkan air dalam panci, rebus kacang hijau, kentang, wortel dan daging.

    • Di wajan terpisah, tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum, lalu masukkan ke panci sebelumnya.

    • Tambahkan garam dan merica, lalu masak sampai empuk dan bumbu meresap.

    • Setelah matang, lumat diatas saringan, lalu sajikan dengan nasi lumat.

    • Khusus untuk usia 6 bulan yang masih membutuhkan tekstur lebih lembut, daging yang sudah matang bisa dihaluskan kembali baru disaring atau diulek.


  4. MACARONI SCHOTEL ala @seriousya

    Bahan:

    • Segenggam macaroni;

    • 100gr daging giling;

    • Sedikit wortel parut;

    • Secukupnya keju parut; dan

    • Susu cair atau kreasikan dengan santan.

    • Bumbu:

    1/4 bagian bawang bombay

    Cara Membuat:

    • Rebus macaroni sampai lembek (lebih dari al dente), sisihkan.

    • Tumis bawang bombay sampai harum, lalu masukkan daging giling. Tidak perlu tambahkan air, cukup bersabar sampai daging mengeluarkan minyak alaminya sendiri yang memberi rasa gurih.

    • Masukkan wortel parut, lalu tumis sampai layu.

    • Tuang susu cair atau santan sedikit demi sedikit, lalu tambahkan keju parut.

    • Masak sampai mengental. Resep ini tidak memerlukan gula atau garam karena rasa asin sudah didapat dari keju, gurih dari daging, dan manis dari wortel.

    • Bila selesai, lumat di atas saringan lalu sajikan untuk bayi. Khusus untuk usia 6 bulan yang masih membutuhkan tekstur lebih lembut, daging yang sudah matang bisa dihaluskan kembali baru disaring atau diulek.


Menu Selingan / Cemilan

  1. UBI KEJU

    Bahan:

    • 1 buah ubi manis, bisa jenis ubi apa pun;

    • 1 kotak kecil keju merk apapun yang mudah ditemui di pasaran;

    • Sedikit butter atau mentega, tidak harus unsalted; dan

    • ASI.

    • Cara Membuat:

    • Kukus ubi hingga empuk, lalu haluskan saat panas.

    • Beri butter atau mentega langsung. Butter akan leleh sendiri dengan panas dari ubi. Tapi jika ubi sudah tidak panas, lelehkan dahulu butter di tempat terpisah.

    • Masukkan keju yang sudah diparut lalu aduk rata.

    • Tuang ASI atau Sufor sedikit demi sedikit sampai pada tekstur kekentalan yang sesuai.


  2. PASTEL TUTUP ala @seriousya

    Bahan:

    • 1 buah Kentang;

    • ½ bagian tahu;

    • Sekelingking wortel parut;

    • 100gr ayam cincang; dan

    • Secukupnya keju.

    • Bumbu:

    • 1 siung bawang putih;

    • 1 siung bawang merah; dan

    • Air kaldu.

    • Cara Membuat:

    • Potong dadu kentang lalu kukus hingga lunak.

    • Hancurkan tahu putih dan parut keju. Sisihkan.

    • Tumis bawang putih dan bawang merah yang sudah dihaluskan sampai harum.

    • Masukkan ayam cincang dan masak sampai memutih.

    • Masukkan wortel dan tahu, lalu aduk rata.

    • Tambahkan air kaldu secukupnya, lalu masak sampai air kaldu agak menyusut.

    • Masukkan keju parut dan aduk lagi sampai mengental.

    • Lumat di atas saringan, lalu sajikan untuk bayi.


  3. AVOCADO YOGHURT

    Bahan:

    • ½ bagian Alpukat; dan

    • 2 sdm yoghurt (pilih yang plain).

    • Cara membuat:

    • Lumat alpukat di atas saringan, atau jika ingin diblender halus, tambahkan sedikit ASI. Perhatikan kekentalan puree, jangan sampai berbentuk seperti jus.

    • Setelah lumat, sajikan bersama dengan yoghurt.

    • Jangan lupa, batasi pemberian sayur dan buah, sehingga tidak perlu menyajikan dalam porsi terlalu banyak. Sayur dan buah hanyalah pengenalan saja.


  4. KOLAK UBI TAPE ala @menjadiibu

    Bahan:

    • Ubi;

    • Tape;

    • Santan;

    • Kayu manis;

    • Cengkeh; dan

    • Sedikit gula merah.

    • Cara Membuat:

    • Rebus ubi dengan air, kayu manis dan cengkeh sampai empuk.

    • Masukkan santan dan sedikit gula merah.

    • Setelah santan mendidih, masukkan tape, masak sampai meresap.

    • Setelah matang, lumat dengan saringan dan sajikan untuk bayi.


Perlu Ibu ketahui, bahwa dalam MPASI bayi di usia kurang dari 1 tahun sebelum mengenal tekstur makanan keluarga, MPASI bayi tidak harus dicampur jadi satu saat memasak. Justru bila memasak karbohidrat dan lauk secara terpisah, Ibu membantu anak mengenal rasa dan tekstur lebih banyak. Misalkan, tekstur kentang lumat dan daging lumat tentu berbeda. Bila Ibu memisahkan proses memasaknya, kemudian mengambil sebagian kecil dari kentang dan daging dalam sendok bayi, maka bayi akan belajar bahwa kentang dan daging memiliki tekstur berbeda yang baru ia kenal. Hal ini tidak akan banyak dirasakan bayi jika makanannya semua dicampur jadi satu. Tetapi bukan berarti tidak boleh sama sekali, ya. Ibu bisa mencampur semua makanannya seperti pada menu Ubi Keju untuk dimakan bayi langsung dalam satu suapan.

Selain itu, pemberian gula dan garam yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah maksimal sebanyak 1 gram dalam sehari. Bukan berarti sama sekali tidak diperbolehkan membubuhkan gula dan garam pada makanannya. Pemberian gula dan garam ini dapat memperkaya cita rasa makanan selama tidak melebihi batas wajar yang telah direkomendasikan IDAI.

Makanan yang Ibu sajikan untuk bayi hendaknya juga disamakan dengan menu yang akan dimakan keluarga. Bedanya adalah kurangi jumlah gula garam dan hilangkan cabai saat mencampur bumbu. Contohnya, jika Ibu memasak rawon hari ini untuk keluarga, maka untuk si bayi tinggal kurangi jumlah gula-garamnya, dan disajikan dalam keadaan lumat. Untuk menu seperti kare atau gulai, bisa dipisahkan dahulu sebelum ditambahkan cabai.

Memasak menu untuk bayi tidak harus berbeda menu dengan keluarga. Malah sebaiknya bayi dikenalkan dengan apa yang dikonsumsi keluarga sejak awal, hanya perlu sedikit modifikasi. Bila dalam keadaan terpaksa atau untuk selingan, sesekali Ibu boleh menyajikan MPASI bayi fortifikasi yang sesuai dengan usianya untuk memperkenalkan variasi rasa. Tetapi yang jelas, tekstur MPASI bayi fortifikasi tidak sekaya tekstur MPASI bayi yang dibuat sendiri. Untuk anak 6 bulan, MPASI bayi fortifikasi bisa juga jadi pilihan untuk memperkenalkan variasi rasa yang unik.

Menu makanan bayi juga bisa Ibu kreasikan dengan memilih resep Indonesian Food atau coba-coba Western dan Arabian Food. Yang harus tetap diingat adalah pastikan bahan yang dipilih adalah makanan lokal dan tidak memberatkan dalam hal keuangan. Jadikan momen awal bayi makan sebagai momen yang menyenangkan untuk Ibu maupun si kecil. 


(Dwi Ratih)