Orangtua mana yang tidak pusing saat dihadapi dengan kebiasaan anak suka merebut barang.
Anak kerap diperingatkan oleh orangtua agar jangan suka merebut barang saat sedang bermain bersama saudara ataupun temannya, namun sepertinya nasihat orang tidak digubris oleh si buah hati.
Ternyata, anak suka merebut barang merupakan masalah perkembangan tingkah laku anak yang sering terjadi. Perebutan mainan merupakan hal yang lumrah terjadi saat anak sedang bermain dengan anak lain.
Tidak jarang perebutan ini berakhir dengan pertengkaran dan ledakan tangisan serta berantakannya mainan. Orangtua tak perlu khawatir karena ada alasan anak suka merebut barang yang sebelumnya harus dipahami terlebih dahulu.
Apa saja alasan anak suka merebut barang saudaranya dan teman sebayanya?
Alasan anak suka merebut barang
Ada 5 alasan mengapa anak suka merebut barang yang bukan miliknya:
- Ingin menguasai mainan sendirian;
- Belum memiliki empati;
- Belum memahami konsep kepemilikan;
- Belum dapat mengkomunikasikan keinginannya dengan baik; dan
- Masih bersifat egosentris.
Dengan berusaha mengetahui mengapa anak suka merebut barang yang bukan miliknya, diharapkan orangtua lebih bijak dalam bertindak dan mengantisipasi saat anak merebut barang temannya tanpa harus tersulut emosi.
Cara mengatasi anak suka merebut barang
Ibu jangan bingung, ada beberapa cara mengatasi anak suka merebut barang seperti yang dilansir dari Parenting Code.
1. Mengetahui sudut pandang anak
Cara mengatasi anak suka merebut barang adalah berpikir layaknya anak kecil berpikir. Orangtua perlu mengetahui anak terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Anak suka merebut barang bisa jadi hanya sebagai pelampiasan keingintahuan mereka terhadap sesuatu atau bahkan cara mereka untuk berbaur bermain bersama dengan anak lain. Biasanya, si kecil sama sekali tidak merasakan bahwa merebut mainan secara paksa itu adalah hal yang salah.
2. Dekati si kecil dengan uluran tangan
Bagaimanapun cara Ibu menangani perbuatan anak suka merebut barang, selalu ulurkan tangan kepada si kecil dan menawarkan diri untuk membantu problematika masalah anak.
3. Jangan terlalu berharap banyak saat orangtua sedang tidak mendampingi si kecil
Selalu nasihati dan ajarkan anak perihal jangan merebut barang dari anak yang lain dalam keadaan tenang dan si kecil tidak merasa tertekan. Misalnya, Ibu dapat menasihati si kecil terlebih dahulu sebelum si kecil bermain dengan temannya di taman.
Jika Ibu malah menasihatinya saat si kecil sedang merebut barang, Ibu malah cenderung akan terbawa emosi dan tidak ada juntrungannya.
4. Bermain peran
Cara mengatasi anak suka merebut barang berikutnya adalah bermain peran bersama si kecil. Ibu dapat seolah-olah menjadi teman bermain si kecil di taman dan amati tindak tanduk si kecil saat ia merebut barang dari Ibu. Ibu akan lebih arif untuk mengetahui alasan si kecil melakukan perbuatan tersebut.
5. Ambil mainannya
Saat si kecil merebut barang dari anak lain, tanyakan si kecil apa yang sedang ia rasakan. Setelah memahami apa yang dirasakan si kecil, lakukan hal selain mengambil langsung mainannya.
Tanyakan si kecil apakah Ibu dapat bermain dengan mainannya atau pinjam mainannya. Teknik-teknik seperti ini akan mengasih kemampuan si kecil dalam berperilaku dalam lingkungan sosialnya.
6. Gunakan konsekuensi logis
Saat si kecil sudah mengetahui mengenai peraturan sosial yang berlaku, Ibu dapat menjelaskan konsekuensi logis kepada mereka.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, komunikasikan perihal konsekuensi ini sebelum si kecil bermain bersama dengan temannya. Jelaskan pada anak apa yang akan terjadi jika ia merebut mainan dari temannya.
Salah satu konsekuensi logis yang dapat dilakukan jika ia merebut mainan adalah berhenti bermain dengan temannya dan pulang. Mengatakan hal seperti “tidak ada makan biskuit sore ini” merupakan contoh konsekuensi yang buruk karena konsekuensi semacam ini tidak logis sama sekali terhadap perilaku yang sedang dilakukannya.
7. Hindari terbawa emosi
Saat Ibu menjelaskan konsekuensi pada si kecil apabila ia masih merebut barang temannya, selalu ingat untuk tetap tenang menjaga emosi tetap rendah. Tidak membentak dan mengomelinya terus-menerus.
Jangan sampai si kecil merasa bersalah ataupun Ibu yang merasa bersalah akibat salah mengatasi sikap anak suka merebut barang ini. Lakukan dengan arif layaknya seorang polisi menilang pelanggar peraturan. Tidak menceramahi tetapi tetap memberikan sanksi.
8. Berpikir kreatif
Salah satu cara mengatasi anak suka merebut barang yang tidak pernah terpikirkan adalah berpikir kreatif. Misalnya, mintalah pengasuh dari teman si kecil untuk meminta kembali mainan yang telah direbut dan menjelaskan kenapa mainan tersebut bukan milik si kecil.
Anak biasanya akan merasa kaget dan bingung mendengarnya. Si kecil merasakan hal tersebut karena yang meminta mainan tersebut bukanlah Ibu ataupun ayahnya dan ia merasa canggung. Ia biasanya akan datang ke Ibu dan menangis.
Ini adalah hal wajar. Ibu dapat sembari mengingatkan si kecil perihal peraturan dalam bersosialisasi dan menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Dalam kondisi ini, Ibu berperan menjadi pembimbingnya dibandingkan menjadi polisi yang hanya memberikan sanksi. Beri semangat si kecil untuk kembali ikut bermain dengan temannya.
9. Ajarkan cara meminta mainan
Selalu ajarkan si kecil untuk menggunakan kalimat yang menunjukkan ia ingin meminjam barang temannya dibandingkan hanya merebut saja. Dengan mengutarakan permintaan izin, si kecil akan melihat perbedaan hasilnya dibandingkan hanya merebut barang saja.
Editor: Dwi Ratih