Balita

Melatih Si Kembar Tidur Secara Bersamaan

Melatih Si Kembar Tidur Secara Bersamaan

Memiliki anak kembar berarti berkah dan kebahagiaan ganda. Namun itu juga berarti Bunda harus kerja ekstra merawat dua anak dalam waktu yang bersamaan. Ketika si kembar sama-sama ingin menyusu, misalnya, Anda tentu harus sigap memberikan ASI kepada keduanya. Begitu pun saat waktu tidur tiba, Anda harus pandai-pandai menyiasati agar keduanya bisa kompak tidur.

Tidak mudah tentunya membuat dua anak tidur dalam waktu bersamaan. Terkadang yang satu sudah siap terlelap, satunya lagi justru sedang tantrum. Alhasil, acara tidur pun buyar. Berikut beberapa kiat melatih si kembar tidur pada waktu yang sama.

  1. Rebahkan bayi di tempat tidur secara bersamaan

Bunda, mengupayakan bayi berada dalam jadwal tidur yang sama adalah kunci dalam mengembangkan pola tidur sehat. Selain itu, dengan jadwal tidur berbarengan ini Anda dapat beristirahat cukup. Jika bayi tidur pada waktu yang berbeda, tentu Anda akan kesulitan beristirahat, kan, Bunda?

  1. Ciptakan rutinitas sebelum tidur secara konsisten

Rutinitas sebelum tidur yang nyaman dan tenang, seperti mandi air hangat, membacakan cerita, memeluk, mengelus elus atau menggosok-gosok punggung, serta menyanyikan lagu nina bobo dengan lembut, dapat membantu si kembar tertidur dengan mudah. Jika Anda melakukannya setiap hari secara konsisten, bayi-bayi Anda akan mempelajari sinyal-sinyal tidur dengan cepat.

  1. Bedong tubuh si kembar

Balutkan tubuh bayi-bayi Anda dengan selimut tipis sehingga dia merasa aman, nyaman, hangat, dan siap tidur.  Ajari si kembar tidur sendiri dengan meletakkan mereka ke tempat tidur dalam keadaan mengantuk, bukan ketika sudah tertidur.

Menurut Dr Rebecca Moskwinski, Presiden National Organization of Mothers of Twins Clubs, menggendong dan mengayun-ayunkan bayi hingga tertidur sebaiknya tidak dilakukan karena hal ini dapat memberi dampak ketergantungan pada si kecil. Si kecil tidak akan tidur jika tidak Anda gendong dan ayun-ayunkan.

  1. Letakkan si kembar di ranjang bayi secara terpisah

Banyak yang mengatakan, bayi kembar sebaiknya tidur di ranjang yang sama karena sebelumnya mereka berada dalam rahim yang sama. Masuk akal memang, namun American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan sebaliknya. Di mata AAP, bayi kembar kerap terlahir prematur dan berberat badan rendah, yang meningkatkan risiko SIDS (Suddent Infant Death Syndrome).

AAP mengatakan, sebaiknya si kembar berada dalam ranjang terpisah karena tak ada bukti bahwa tidur di ranjang yang sama memberi manfaat bagi keduanya. Sebaliknya, hal ini justru meningkatkan risiko kepanasan, sesak napas, dan SIDS. Agar si kembar dapat saling melihat satu sama lain namun tetap aman, Anda dapat meletakkan ranjang-ranjang bayi Anda berdekatan.

  1. Utamakan bayi yang lebih tenang

Jika bayi Anda salah satunya agak rewel dan satunya pendiam, sebaiknya Anda mencoba menidurkan bayi yang lebih tenang terlebih dahulu. Menurut Alexander Golbin, Ph.D, Direktur Sleep and Behavior Medicine Institute, jika Anda memilih menenangkan bayi yang rewel, maka bayi yang lebih tenang ini akan kehilangan waktu tenangnya dan pada akhirnya ikut-ikutan menjadi rewel.

Karena itu, sebelum Anda fokus pada anak yang temperamen, pastikan si kecil yang tenang senang, nyaman, dan siap tidur. Jangan takut anak yang tenang akan terganggu oleh rengekan saudara kembarnya. Jika sudah nyaman, mereka biasanya tidak akan terpengaruh dengan saudaranya.

  1. Satu bangun untuk menyusu, bangunkan yang lain

Bukan hal yang aneh jika bayi terbangun pada tengah malam untuk menyusu, termasuk bayi kembar Anda. Jika salah satunya terbangun untuk menyusu, bangunkan saudara kembarnya. Hal ini akan memudahkan Anda, sekaligus membiasakan si kembar tidur dan menyusu sesuai jadwal.

  1. Ciptakan suasana malam sebagai waktu istirahat

Bunda, agar bayi terlatih tidur sesuai jadwal dan nyenyak, penting untuk menciptakan suasana malam setenang mungkin. Dengan begini, si kembar akan mudah memahami bahwa malam adalah waktu istirahat, bukan bermain.Caranya adalah dengan menciptakan suasana setenang mungkin, membiarkan lampu kamar redup, bahkan saat si kembar menyusu sekalipun. Jangan biarkan si kembar bereksplorasi pada tengah malam, ya, Bunda, dan jangan sekali-kali mengangkatnya kalau tidak perlu atau darurat.

Jika Anda perlu menyusui, susuilah si kembar dan segera baringkan kembali ke atas ranjang sesegera mungkin. Dan jika bayi-bayi Anda berusia setidaknya sembilan bulan, Anda dapat mengajari mereka menyamankan diri sendiri dengan memberi mereka mainan atau selimut khusus sebagai teman tidur. Boleh pula memberi empeng jika memang diperlukan. Benda-benda ini akan menyamankan buah hati Anda sekaligus membuat bayi-bayi Anda terbiasa kembali terlelap di tengah malam. Namun jangan lupa, saat si kembar bangun di pagi hari, berikan pelukan, ciuman, dan manjakan mereka sebanyak mungkin sehingga mereka tahu bahwa Anda sangat mencintai mereka.

  1. Jika bayi kolik, tetaplah tenang 

Kolik adalah pola tangisan bayi yang biasanya terjadi pada siang menjelang sore, atau pada malam hari, tanpa alasan jelas. Bayi kolik adalah hal lumrah, Bunda. Karena itu, saat si kembar kolik menjelang tidur, tak usah panik. Tetaplah tenang.

Bunda dapat mencoba beberapa teknik menenangkan bayi kolik yang dirasa pas diterapkan pada sang buah hati. Apakah mandi air hangat, pijatan lembut di tubuh, memakaikan bedong, memutar lagu-lagu lembut, menggendong bayi dengan selendang, merebahkannya di ayunan bayi, atau kombinasi dari semua strategi tersebut?

Jangan ragu meminta bantuan keluarga atau sahabat jika bayi masih tetap rewel. Ingat, kebanyakan bayi mengalami kolik pada usia 3-4 bulan, jadi bersiaplah, Bunda! 


(Dini)