Ibupedia

Mengajari Anak Menghargai Arti Uang

Mengajari Anak Menghargai Arti Uang
Mengajari Anak Menghargai Arti Uang

Bunda, mengajari anak tentang uang sejak dini tidak ada salahnya. Hal itu justru baik untuk membantunya menghargai arti uang, meski dalam tahap paling sederhana. Tetapi tentu saja dibutuhkan cara-cara yang fun dan menarik agar anak tidak bosan dan lebih mudah memahami apa yang ingin Anda sampaikan. 
Ajari buah hati Anda apa saja tentang uang, manfaat menabung, dan bagaimana membelanjakan uang dengan bijak dalam suasana yang asyik dan bahasa yang mudah dimengerti. Bagi Anda yang ingin membantu si kecil menghargai arti uang, berikut 10 cara fun mengajari balita Anda tentang uang dan tetek bengeknya. Selamat mencoba.

  1. Gelar Yard Sale (Garage Sale)

    Mungkin Anda sudah sering mendengar atau bahkan pernah melakukan aktivitas ini. Yard sale atau garage sale berarti menjual kembali barang-barang pribadi yang sudah tidak terpakai (barang bekas), namun masih dalam kondisi bagus dan layak jual. Biasanya, mainan anak-anak adalah barang-barang yang paling sering dijual dan paling diminati.
    Nah, Anda bisa mengajak si kecil menggelar yard sale di halaman rumah Anda sendiri. Anda dan balita Anda dapat bersama-sama mengumpulkan barang-barang atau mainan yang sudah tidak sesuai dengan usianya lagi. Tentu proses mengumpulkan mainan ini sangat menyenangkan bagi buah hati Anda.
    Nah, selanjutnya Anda dapat memasang harga-harga di setiap item barang yang akan ditawarkan. Dari sinilah anak-anak –khususnya anak yang sudah agak besar (anak TK, misalnya)-- akan belajar bahwa membeli barang saat yard sale jauh lebih murah dibandingkan membeli barang baru di mal. Bahkan bisa saja terjadi tawar-menawar ketika yard sale. Dari sinilah anak akan memahami bahwa membeli barang yard sale akan jauh lebih hemat dibandingkan membeli di pusat perbelanjaan.

  2. Ajak Si Kecil Belanja ke Pasar

    Ini juga penting sekaligus menyenangkan bagi anak, lho, Bunda. Mengajak anak ke pasar tradisional dapat mengajarkan si kecil cara bertransaksi yang berbeda dari di supermarket atau mal. Di pasar, budaya tawar-menawar masih terjadi. Nah, biarkan si kecil terlibat dalam proses menawar tersebut.
    Minta si kecil memilih sayur-sayuran yang disukainya. Selanjutnya, biarkan dia membayar sendiri belanjaannya. Nantinya dia akan mempelajari perbedaan cara membayar di pasar (yang langsung ditangani penjualnya) dengan di supermarket (melalui kasir).
    Coba jelaskan kepada si kecil bahwa beberapa pedagang sayuran di pasar menanam sayur-mayurnya sendiri sehingga harga yang ditawarkan kepada pembeli bergantung seberapa besar biaya perawatan tanamannya. Nah, pembeli tinggal menentukan apakah setuju dengan harga tersebut. Jika tidak, maka tawar-menawar akan terjadi. Ceritakan pula kepada si kecil bahwa jika pembeli sudah membayar, maka uang itu biasanya akan diputar kembali untuk biaya perawatan tanaman-tanamannya.

  3. Kumpulkan Kupon Diskon

    Di berbagai supermarket, biasanya ada kupon diskon untuk produk-produk tertentu. Nah, coba Anda manfaatkan kupon-kupon tersebut untuk mengajari anak arti berhemat. Mungkin Anda bukan penggemar kupon, dan biasanya selalu membuang kupon-kupon tersebut. Namun demi mengajarkan si kecil, tak ada salahnya, kan, mencoba mengumpulkan?
    Minta si kecil melihat gambar-gambar di kupon tersebut, produk-produk mana yang sedang didiskon di kupon tersebut. Lalu jelaskan padanya, bahwa jika dia membeli produk dengan kupon diskon itu, maka banyak uang yang bisa dihemat.

  4. Buka Stan Minuman Segar

    Mengajari anak bagaimana caranya menghasilkan uang tidak ada salahnya, kok, Bunda. Namun tentu saja tidak boleh berlebihan dan bukan berarti memaksanya bekerja. Mengajari anak cara menghasilkan uang tidak hanya berfungsi edukatif, namun juga dapat memberi semangat pemberdayaan pada anak.
    Cara termudah dan sederhana mengajarkan anak bagaimana uang bisa dihasilkan adalah dengan membuka stan limun atau minuman segar lainnya. Ini adalah cara kuno yang masih relevan hingga saat ini. Membuka stan minuman segar di depan rumah atau saat bazaar dan menjualnya bersama-sama seluruh keluarga sangat baik untuk melatih anak bekerja sama (teamwork).  Mintalah anak tertua mengurusi uang dari pembeli, sedangkan anak-anak yang lebih kecil mengambil gelas.

  5. Ajak Anak ke Bank

    Jika kebetulan Anda sedang ada keperluan di bank, sesekali tidak ada salahnya Anda ajak serta si kecil. Membawa anak ke bank lebih berharga daripada Anda memberinya lolipop gratis. Dengan membawa buah hati Anda ke bank, kesempatan ia belajar soal transaksi keuangan lebih besar.
    Anak akan memperhatikan apa yang terjadi di dalam bank. Anak akan mengerti apa itu uang tunai. Biarkan anak ikut terlibat sebanyak mungkin. Bahkan anak prasekolah pun boleh mencoba memberikan uang tunai kepada teller untuk ditabung. Seiring perkembangan usia anak, Anda boleh mencoba membukakan rekening untuknya, dan ajari dia memantau sendiri tabungannya. Antarkan si kecil setiap kali dia ingin menabung, dan jangan lupa perlihatkan hasil print-out di buku tabungannya sehingga dia bisa mempelajarinya sendiri.

  6. Minta Si Kecil Jadi Asisten Keuangan Anda

    Bagi si kecil yang terbiasa melihat ayah bundanya bertransaksi melalui kartu kredit atau debit, mungkin ia berpikir kartu-kartu magnetik tersebut benda ajaib nan sakti, sekali gesek... abrakadabra! Barang-barang bisa dibawa pulang tanpa harus mengeluarkan sepeser uang pun.
    Nah, supaya anak tidak berpikir seperti itu, yuk ajari dia apa itu kartu kredit atau debit. Anda jelaskan pada si kecil bahwa kartu-kartu itu sebenarnya bukan sulap, bukan pula sihir. Anda harus membayar agar kartu-kartu itu bisa digunakan.
    Supaya si kecil bisa lebih jelas mempelajari hal ini, Anda dapat meminta si kecil menjadi asisten keuangan Anda. Biarkan dia membantu Anda membayar biaya kartu kredit Anda. Untuk anak prasekolah atau TK, Anda bisa memintanya memasukkan sejumlah uang ke dalam amplop untuk membayar mainan yang dia beli melalui kartu yang digesek tadi di mal, misalnya.
    Anda juga dapat mengajak si kecil memasukkan uang ke dalam amplop pos-pos rumah tangga setiap bulannya. Misalnya untuk membayar listrik, air, sewa rumah, dan sebagainya. Percayalah, si kecil akan menikmati perannya tersebut, di samping dia akan belajar perspektif baru tentang bagaimana uang dibelanjakan.
    Manfaat lainnya, si kecil bisa belajar bertanggung jawab. Misalnya, ketika dia sudah paham betapa mahalnya biaya listrik rumah tangga Anda per bulannya, ia akan belajar menghemat penggunaan listrik. Sebagai contoh, ia akan mematikan listrik kamar ketika akan bermain di luar.

  7. Belanja Bersama, Kemudian Berderma

    Anda bisa mencoba mengajak buah hati Anda belanja bersama, kemudian setelah itu menyumbangkan hasil belanjaannya kepada orang yang membutuhkan. Misalnya membeli bahan kebutuhan pokok yang nantinya akan digunakan untuk membantu para fakir miskin. Atau jika si kecil penyuka binatang, ajaklah berbelanja makanan atau kebutuhan hewan untuk diserahkan kepada tempat penitipan hewan dan sebagainya.

  8. Bermain Game tentang Keuangan

    Seiring majunya teknologi, bukan hal yang sulit mencari game yang berkaitan dengan keuangan. Berbagai game komputer atau gadget lainnya banyak menghadirkan tema keuangan, misalnya game restoran, supermarket, dan lainnya. Tak hanya permainan modern, permainan papan manual seperti monopoli juga dapat melatih si kecil menghargai arti uang. 

  9. Ingin Jalan-jalan? Nabung, Dong!

    Namanya anak-anak, tentu sesekali mereka ingin jalan-jalan ke tempat-tempat yang menarik dan belum pernah mereka kunjungi. Misalnya, si kecil ingin ke Taman Safari atau ke Sea World saat liburan. Katakan padanya, boleh-boleh saja, tapi ada syaratnya: harus menabung dulu.
    Selanjutnya, Anda bisa siapkan celengan tradisional atau alat menabung yang lebih modern untuknya. Berikan uang jajan setiap hari, dan mintalah dia menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung ke celengan tersebut. Nantinya, jika uangnya sudah terkumpul banyak, barulah si kecil bisa berlibur sesuai keinginannya. Percayalah, Bunda, kegembiraan yang didapat akan berlipat karena dia tidak hanya bisa menuntaskan keinginannya berlibur, namun juga karena dia berhasil membiayai sendiri perjalanannya.

  10. Ajak Anak Ikut Seminar

    Saat ini, cukup banyak seminar bertema uang yang melibatkan anak-anak. Anda bisa mengajak si kecil ketika ada seminar semacam itu. Biarkan anak mendapat kesempatan memahami masalah uang dari pakarnya.

    (Dini)