Balita

Perlukah Memberikan Multivitamin Harian pada Anak?

Perlukah Memberikan Multivitamin Harian pada Anak?

Orang tua mana sih yang tidak khawatir saat buah hati kesayangannya selalu menolak saat disuruh makan buah dan sayur? Alhasil, demi mencukupi kebutuhan nutrisi harian si kecil, orang tua pun seringkali memberikan berbagai multivitamin pada anak.

Tindakan tersebut dinilai praktis karena tidak harus terlibat pertengkaran panjang di meja makan agar anak mau mengonsumsi sayur dan buah. Cukup sekali telan, Bunda pun merasa tenang dan berharap si kecil akan tumbuh sehat.

Hmm, benarkah tindakan tersebut? Apakah pemberian suplemen berupa multivitamin pada anak memang diperlukan?

Well, sayangnya, kebanyakan ahli kesehatan tidak menyetujui pemberian multivitamin maupun mineral harian pada anak. Bahkan, American Academy of Pediatrics (AAP) menghimbau para orang tua untuk memberikan suplemen pada anak hanya apabila ada rekomendasi dari dokter yang bersangkutan.

Satu-satunya pengecualian adalah pemberian vitamin D. Sebab, anak-anak memang seringkali tidak mendapatkan cukup asupan vitamin D tiap harinya. Itulah mengapa AAP merekomendasikan anak-anak hingga orang dewasa untuk setidaknya mengonsumsi suplemen yang mengandung 400 IU vitamin D.

Namun, kini hampir semua makanan telah diperkaya dengan berbagai jenis vitamin dan mineral sehingga pemberian suplemen tidak terlalu diperlukan lagi. Walaupun tentu saja AAP mengakui konsumsi suplemen mineral serta multivitamin harian tidak akan membahayakan tubuh apabila tidak melebihi umlah yang direkomendasikan oleh dokter.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa multivitamin diperbolehkan bagi si kecil:

  • Beberapa anak mungkin menjalani gaya hidup berbeda dengan yang lain. Misalnya, seorang vegetarian atau mereka yang sensitif terhadap jenis makanan tertentu boleh jadi memerlukan suplemen harian berupa mineral maupun multivitamin sesuai dengan takaran dokter.
  • Selama suplemen yang diberikan tidak over dosis, maka pemberian multivitamin atau mineral sah-sah saja.
  • Penting untuk dicatat bahwa suplemen bukanlah pengganti makanan. Apabila si kecil memang susah untuk makan sayuran, buah, dan makanan sehat lainnya, maka boleh saja Bunda memberikan tambahan asupan berupa suplemen. Namun, hal ini juga harus dibarengi dengan usaha mengubah kebiasaan buruk si kecil yang suka pilih-pilih makanan.

Apabila anak Anda memang seorang picky eater, tidak ada salahnya menambahkan multivitamin untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Terlebih apabila sang buah hati menolak makan sayur, buah, dan hanya ingin makan cemilan seperti roti, biskuit, dan makanan ringan.

Debby Demory Luce, seorang pelatih pediatri di Baylor College of Medicine mengungkapkan bahwa pemberian multivitamin akan memberikan Anda paling tidak sedikit jaminan rasa tenang terkait cukup tidaknya kebutuhan nutrisi harian si kecil. Selama sesuai dengan anjuran produk, maka anak Anda tidak akan overdosis vitamin kok, Bun.

Vitamin apa ya yang seharusnya diberikan pada si kecil?

Segala tipe multivitamin anak generik sebenarnya diperbolehkan, kecuali apabila anak Anda memiliki suatu kebutuhan khusus. Usahakan untuk selalu memilih suplemen dalam bentuk cair, sebab tablet yang bisa dikunyah dapat membuat si kecil tersedak.

Contohnya, apabila buah hati Anda adalah seorang vegetarian, maka sebaiknya multivitamin yang diberikan mengandung vitamin B12 serta vitamin D beserta riboflavin dan kalsium. Lain halnya apabila si kecil menderita anemia, maka dokter biasanya akan merekomendasikan suplemen yang mengandung zat besi.

Perlu dicatat bahwa suplemen seringkali tidak mengandung 100% vitamin dan mineral, jadi penting sekali bagi Bunda untuk tetap mencukupi kebutuhan nutrisi anak dari sumber-sumber makanan lainnya.

Salah satu hal yang perlu Bunda waspadai adalah kecenderungan anak untuk menyamakan suplemen dengan permen. Beberapa vitamin memang rasanya enak, bentuknya menarik, serta memiliki banyak varian warna jadi tak heran kalau si kecil sering minta lagi dan lagi.

Padahal, overdosis vitamin seperti terlalu banyak mengonsumsi zat besi dapat membawa dampak buruk yang fatal bagi kesehatan sang buah hati. Jadi, sebaiknya Bunda menganggap vitamin itu selayaknya obat. Hanya gunakan saat benar-benar diperlukan serta usahakan untuk jauh dari jangkauan tangan anak Anda.

Kalau si kecil hanya makan junk food selama seminggu penuh, apa boleh memberikan vitamin lebih dari satu sehari?

Jawabannya, tentu tidak boleh. Apapun alasannya, memberikan multivitamin di luar takaran yang seharusnya (umumnya sehari sekali) dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan anak.

Memang beberapa orang menganggap bahwa "lebih banyak itu lebih baik", termasuk dalam hal pemberian vitamin. Aduh, jangan ya, Bun! Kalau memang khawatir anak Anda kurang tercukupi kebutuhan nutrisinya, mengapa tidak sediakan saja makanan sehat sebagai pengganti vitamin?

Jangan jadikan kesibukan sebagai alasan untuk memberi anak makanan cepat saji sepanjang waktu. Luangkan beberapa menit waktu Anda untuk memilah bahan makanan apa saja yang bagus bagi kesehatan sang buah hati. Kalau memang benar-benar tidak ada waktu atau tidak memiliki keahlian memasak, masih ada kok alternatif lainnya selain mengonsumsi makanan cepat saji.

Kini ada banyak sekali jasa catering makanan yang menyediakan beragam menu makanan sehat dan dapat diantarkan langsung ke rumah. Atau, pilihlah warung makanan rumahan yang Anda percaya kualitasnya. Bagaimanapun, pemberian multivitamin haruslah menjadi opsi terakhir apabila Bunda benar-benar tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi sang buah hati.