Balita

Sampai Kapan Anak Harus Duduk Menghadap Belakang di Car Seat Mobil?

Sampai Kapan Anak Harus Duduk Menghadap Belakang di Car Seat Mobil?

Selama ini banyak orang tua beranggapan bahwa menempatkan anak mereka di carseat bayi yang menghadap ke belakang adalah pilihan paling aman. Kalau bisa sih, anak tetap berada di posisi tersebut sampai carseat tersebut kekecilan bagi ukuran tubuhnya.

Pendapat tersebut didukung pula oleh American Academy of Pediatrics (AAP) yang menyatakan bahwa demi keselamatan anak, sebaiknya mereka duduk menghadap ke belakang hingga usia 2 tahun atau sampai badannya melebihi batas maksimum carseat. Menurut AAP, anak di bawah usia 2 tahun memilki resiko 75% lebih kecil untuk terluka saat terjadi kecelakaan mobil jika mereka duduk menghadap ke belakang.

Dalam kebijakan barunya yang dirilis pada April 2011 lalu, AAP juga menghimbau para orangtua untuk mendudukkan anak mereka di booster seat hingga mereka setinggi 4,9" dan berusia antara 8-12 tahun. Kebijakan sebelumnya di tahun 2002 memang menyebutkan bahwa cara paling aman untuk bayi dan balita adalah dengan duduk di carseat yang menghadap ke belakang namun hanya sampai usia satu tahun dan memiliki berat badan minimal 20 pons. Akibatnya, banyak orang tua yang kemudian mendudukkan anaknya di carseat yang menghadap ke depan sekaligus sebagai perayaan ulang tahun pertamanya.

Padahal, menurut Dennis Durbin yang merupakan penggagas kebijakan baru AAP, seharusnya orang tua melakukan transisi dari satu tahap ke tahap berikutnya berdasarkan panjang tubuh dan bobot tubuh anak, bukannya sekedar dari usia saja. Kalau anak Anda masih dapat duduk di carseat lamanya yang menghadap ke belakang, maka biarkan dia dalam posisi tersebut sedikit lebih lama.

Pasalnya, carseat tersebut memiliki fungsi pengamanan yang sangat baik karena mampu menopang kepala, leher, serta tulang belakang si kecil saat terjadi kecelakaan. Sedangkan bagi anak yang berusia lebih tua, carseat yang menghadap ke depan dengan pengamanan sabuk justru lebih aman daripada duduk di booster seat. 

Meskipun tingkat kecelakaan kendaraan bermotor pada anak berusia di bawah 6 tahun sudah jauh berkurang, namun hal tersebut masih menjadi penyebab utama kematian anak berusia 4 tahun ke atas. Jika menghitung angka kecelakaan pada anak dan remaja hingga usia 21 tahun, maka terdapat lebih dari 5000 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat.

Setiap terjadi kecelakaan besar, setidaknya ada 18 anak yang harus dirawat di rumah sakit dan lebih dari 400 orang dengan luka serius membutuhkan perawatan medis. Hmm, terbayang kan Bunda betapa mengerikannya akibat dari kecelakaan. Karena itulah, selalu upayakan perlindungan maksimum bagi si kecil saat sedang berkendara!

Usia 2 tahun tentu bukanlah semacam tenggat waktu, namun lebih sebagai guideline agar orang tua lebih bijak saat menentukan waktu transisi perpindahan arah carseat. Mungkin saja anak yang lebih lambat pertumbuhannya memang membutuhkan waktu 2 tahun baru badannya cukup besar untuk pindah ke carseat yang menghadap depan, sementara anak yang lain mungkin hanya membutuhkan waktu 1 tahun.

Orang tua juga seringkali cemas jika anaknya terlalu banyak duduk di carseat yang menghadap ke belakang karena ruang kaki yang sempit. Biasanya kaki anak akan menyentuh carseat mobil Anda sehingga kaki si kecil harus dilipat agar muat dalam carseat. Tentu sebagai orangtua, Bunda akan khawatir apabila anak merasa kurang nyaman dengan posisi duduknya. Atau, Bunda juga khawatir kakinya justru akan terluka saat terjadi kecelakaan.

Jangan cemas ya, Bun. Pasalnya, para ahli berpendapat bahwa kondisi menghadap ke belakang meskipun kakinya terlipat akan jauh lebih efektif dalam mencegah luka fatal saat terjadi kecelakaan. Carseat khusus anak memang didesain untuk melindungi lengan serta kaki si kecil serta menopang bagian-bagian vital tubuhnya dari bahaya terguncang.

Kini, carseat khusus anak yang didesain menghadap ke belakang dapat mengakomodasi bobot tubuh anak hingga 45 pons serta tinggi mencapai 37,5 inci. Si kecil memang cepat bertumbuh, jadi carseat dengan ukuran baru ini akan membuatnya aman lebih lama. Sebagai orang tua, memang tidak ada yang lebih penting selain keselamatan sang buah hati, jadi selalu berikan pengamanan yang terbaik baginya ya, Bunda!

(Yusrina)