Balita

Sering Bikin Kesal! Anak Diburu-Buru Makin Lelet, Ini Yang Perlu Ibu Lakukan

Sering Bikin Kesal! Anak Diburu-Buru Makin Lelet, Ini Yang Perlu Ibu Lakukan

Hampir setiap Ibu pernah mengalami situasi saat anak diburu-buru, tetapi yang terjadi justru ia mematung, melamun, atau bahkan panik dan bingung harus berbuat apa. Apakah Ibu pernah mengalami situasi ini?

Tanpa disadari sebenarnya hal itu juga sering Ibu alami sebagai orang dewasa, lho! Saat diburu-buru seringkali Ibu justru seperti kehilangan arah dan tujuan. Artinya, apa yang dilakukan saat anak diburu-buru tapi justru makin lelet bukanlah sebuah kesalahan. 

Bisa jadi anak diburu-buru semakin lelet, karena merasa cemas melihat Ibu marah atau ia sedang takut melakukan kesalahan. Mengutip hasil riset yang dipublikasikan dalam The Journal of Neuroscience, kecemasan ternyata dapat memengaruhi bagian otak yang penting dalam membuat keputusan. 

Area tersebut disebut prefrontal cortex (PFC), terletak di bagian depan otak, dan merupakan area yang memberikan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, sebaiknya Ibu tidak perlu merasa kesal menghadapi anak diburu-buru yang justru jadi semakin lelet. 

Beberapa alternatif cara berikut ini bisa Ibu coba untuk membuat anak lebih sat-set. Apa saja, ya? Yuk, cari tahu!

Beri instruksi lebih spesifik

Pernahkah Ibu coba untuk melakukan introspeksi diri untuk menemukan penyebab anak diburu-buru tetapi justru semakin lelet? Bisa jadi penyebab situasi tersebut adalah diri Ibu sendiri. Sebagai orang dewasa terkadang kita lupa bahwa anak-anak, belum mampu memahami instruksi yang kompleks. 

Ketidakpahaman inilah yang membuat ia menjadi semakin lelet saat diburu-buru. Mulai sekarang, cobalah untuk lebih spesifik saat memberi instruksi kepada si kecil. 

Misalnya, "Kakak ambil sepatu hitam di atas rak, lalu pakai. Kalau kesulitan, nanti Ibu bantu". Instruksi yang singkat dan spesifik ini relatif lebih mudah dipahami anak-anak, terutama jika usianya masih di bawah 6 tahun. Ibu bisa menyesuaikan hak ini dengan usia dan perkembangan kemampuan anak.

Jelaskan alasan anak diburu-buru

Pola pemikiran anak-anak masih sangat sederhana jika dibandingkan dengan orang dewasa. Untuk itu, ia tidak tahu kenapa suatu aktivitas harus segera diselesaikan. 

Dengan demikian, sebagai orang tua, Ibu perlu memberikan penjelasan tentang alasan anak diburu-buru. Ketika anak sudah mengetahui alasannya, ia akan lebih termotivasi untuk segera melakukan dan menyelesaikan aktivitas tertentu. 

Beri penjelasan pula konsekuensi yang akan diterima anak jika ia tidak segera menyelesaikannya. Cara ini terbilang cukup efektif membuat anak diburu-buru lebih tanggap.

Kenalkan konsep waktu

Tidak semua anak mampu memahami konsep waktu di usianya yang masih dini. Ketika anak diburu-buru untuk segera selesai dalam waktu lima menit, misalnya, bisa jadi ia tidak tahu seberapa lama waktu lima menit tersebut. Kondisi inilah yang akhirnya membuat anak terlihat justru semakin lelet saat diburu-buru.

Dilansir dari laman Very Well Family, anak-anak yang sudah tahu angka belum tentu memahami konsep waktu. Ibu bisa membantunya dengan menyetel timer saat ia harus menyelesaikan suatu aktivitas. 

Letakkan timer tersebut di dekat anak, dan lakukan hitung mundur secara verbal saat menit berlalu. Tujuannya adalah, untuk membantu si kecil memahami seperti apa rasanya satu jam, 15 menit, atau bahkan lima menit.

Jadi, ketika suatu saat Ibu berkata, "Kita akan berangkat dalam lima menit," si kecil akan tahu bahwa dengan waktu tersebut ia tidak punya kesempatan untuk bermain atau membersihkan kamar mereka terlebih dahulu.

Bantu anak bersiap lebih awal

Kemampuan mengatur waktu tidak bisa dimiliki begitu saja oleh anak-anak. Kemampuan ini membutuhkan latihan yang cukup panjang dan pembiasaan sedini mungkin. 

Untuk itu, Ibu perlu membiasakan anak-anak untuk bersiap lebih awal. Ini penting dilakukan demi memastikan seluruh kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Ibu bisa membantu anak bersiap satu jam lebih awal dari jadwal seharusnya, untuk mencegah risiko terlambat jika ada suatu hal yang terjadi. Persiapan yang lebih awal pun bisa secara tidak langsung mengajari anak untuk disiplin dan menghargai waktu yang ada.

Cobalah bersikap tenang

Saat anak diburu-buru tetapi malah lelet, sebaiknya Ibu tetap bersikap tenang. Meskipun mungkin sulit dilakukan, namun dengan cara ini Ibu lebih bisa bersikap bijak dalam menghadapi situasi tersebut. 

Cobalah untuk menemukan cara positif yang bisa dilakukan, untuk membuat si kecil bisa bergegas lebih cepat. Pasalnya, dikutip dari Psychology Today, jika Ibu terpancing emosi apalagi memberikan sebutan "si lelet", "si siput", atau label-label negatif lainnya pada si kecil, maka hal ini justru akan membuat anak malu dan kesal. Akibatnya, ia akan semakin enggan bergegas menyelesaikan kegiatannya.

Biarkan sesekali anak menerima konsekuensi

Masih belum berhasil juga? Mungkin inilah saatnya Ibu membiarkan si kecil menerima konsekuensi dari kebiasaannya tersebut. Dengan mengetahui akibat dari kebiasaannya tersebut, anak akan nemiliki kesempatan untuk melakukan introspeksi diri. 

Motivasi dari dalam dirinya inilah yang akan membantunya lebih bisa mengatur waktu. Nah, ternyata banyak juga alternatif cara yang bisa dilakukan, agar anak diburu-buru bisa lebih tanggap dan sigap menyelesaikan kegiatannya. Kira-kira cara mana yang akan lebih dulu Ibu coba? Semoga berhasil, ya!

Editor: Aprilia