Balita

Waspada! Sinar Matahari Bisa Membakar Kulit Si Kecil

Waspada! Sinar Matahari Bisa Membakar Kulit Si Kecil

Jika kulit bayi Anda terbakar sinar matahari dan ia berusia di bawah 12 bulan, hubungi dokter, meski jika kulitnya terbakar ringan. Terbakar sinar matahari pada anak di bawah usia 1 tahun bisa menjadi kondisi yang lebih serius dari kelihatannya. Dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami dan kemungkinan meminta Anda untuk membawa si kecil untuk menjalani pemeriksaan, untuk memastikan ia tidak memerlukan pengobatan darurat.

Jika anak Anda berumur 1 tahun atau lebih dan kulitnya sedikit berwarna merah muda dan bertekstur lembut, Anda mungkin tidak perlu menghubungi dokter. Coba buat ia merasa senyaman mungkin hingga kulitnya yang terbakar matahari sembuh, dan ikuti tips berikut ini:

  • Basahi kain bersih di air yang dingin, peras, dan dengan lembut letakkan di area yang terbakar matahari selama 10 hingga 15 menit, beberapa kali dalam sehari, pastikan anak Anda tidak kedinginan.
  • Berikan banyak cairan, ASI atau susu formula jika anak Anda masih bayi, air dan cairan lain jika ia sudah lebih besar. Cairan membantu kulit untuk sembuh dan menggantikan kehilangan cairan karena terpapar sinar matahari.
  • Gunakan lotion pelembab berbahan dasar air yang bebas alkohol atau gel lidah buaya untuk meringankan rasa gatal. Rasa gatal akan semakin parah jika area kulit yang  terbakar mulai mengelupas.
  • Coba mandikan si kecil dengan air dingin. Untuk membuatnya semakin nyaman, tambahkan baking soda, tepuk-tepuk kulitnya agar kering, jangan digosok.
  • Bila anak Anda kesakitan, Anda bisa memberinya dosis acetaminophen atau ibuprofen yang sesuai untuk meringankan rasa sakit. Jika bayi Anda di bawah usia 12 bulan, tanyakan dokter saat Anda menelponnya apakah boleh memberikan penghilang rasa sakit. Ibuprofen dianjurkan bagi anak yang berusia lebih dari 6 bulan. Jangan pernah berikan anak Anda aspirin, karena bisa membuatnya beresiko mengalami kondisi yang fatal bernama sindrom Reye.
  • Jaga anak jauh dari paparan sinar matahari hingga kulitnya yang terbakar benar-benar sembuh. Sangat mudah bagi anak yang pernah mengalami terbakar sinar matahari untuk mengalaminya kembali.
  • Kenakan pakaian yang longgar agar tidak membuat kulit yang terbakar menjadi iritasi.

Yang tidak boleh Anda lakukan:

  • Jangan gunakan salep yang mengandung benzocaine. Benzocaine bisa membuat kulit iritasi atau menyebabkan reaksi alergi.
  • Jangan gunakan produk berbahan dasar minyak, seperti jel petroleum, pada kulit anak Anda. Produk ini mencegah panas dan keringat untuk keluar dan bisa membuat kulit yang terbakar menjadi lebih parah. Hal yang serupa untuk mentega dan minyak.
  • Jangan memecahkan kulit yang melepuh. Kulit melepuh terbentuk untuk melindungi bagian bawah kulit anak Anda, dan memecahkannya bisa mengakibatkan infeksi. Jika memang pecah, gunakan salep antibiotik serta balutan yang tidak menempel. Jangan bersihkan kulit yang mati.

Segera hubungi dokter jika bayi Anda mengalami terbakar sinar matahari. Anda baru bisa menyadari si kecil mengalami terbakar matahari saat Anda membawanya ke dalam ruangan. Warna merah dan rasa sakit pada kulit yang terbakar tingkat ringan bisa berlangsung selama beberapa jam.

Hubungi dokter jika anak Anda:

  • Mengalami bengkak pada tangan dan wajah.
  • Kulitnya mulai melepuh di 24 jam pertama.
  • Mengalami sakit kepala.
  • Memiliki tanda infeksi (nanah atau lapisan berwarna merah).
  • Mengalami demam atau merasa dingin.
  • Muntah atau pingsan.
  • Terlihat menderita rasa sakit atau merasa tidak nyaman.

Kulit anak Anda sangat tipis dan sensitif, jadi bisa dengan cepat terbakar. Kulit yang terbakar di tingkat pertama, menyebabkan warna merah, bengkak ringan, dan rasa sakit. Sedang kulit yang terbakar tingkat dua bersifat lebih serius, lebih menyakitkan, dengan lebih banyak bengkak, warna merah, dan melepuh. Kulit terbakar level pertama biasanya sembuh dalam 2 hingga 5 hari. Kulit terbakar tingkat dua bisa berlangsung selama beberapa minggu. Jika anak Anda terlalu banyak berada di bawah sinar matahari, ia juga bisa beresiko terkena heat stroke.

Heat stroke sebagai bentuk dari hyperthermia, adalah kondisi suhu tubuh yang naik secara tidak normal dan disertai oleh gejala yang meliputi perubahan pada fungsi sistem saraf. Heat stroke merupakan kondisi darurat medis yang sering berakibat fatal jika tidak ditangani segera. Tubuh pada kondisi normal menghasilkan panas sebagai hasil dari metabolisme, dan biasanya panas bisa dihilangkan dengan terjadinya radiasi panas melalui kulit atau penguapan keringat.

Pada cuaca panas yang ekstrim, kelembaban tinggi, atau aktifitas fisik berlebihan di bawah sinar matahari, tubuh menjadi tidak mampu menghilangkan panas dan suhu tubuh menjadi naik, kadang hingga mencapai lebih dari 106 derajat Fahrenheit (41,1 derajat Celsius). Penyebab lain terjadinya heat stroke adalah dehidrasi. Orang yang mengalami dehidrasi tidak bisa berkeringat cukup cepat untuk menghilangkan panas, yang menyebabkan suhu tubuh menjadi naik.

Jangan khawatir jika kulit si kecil yang terbakar mulai mengelupas. Kulit yang terkelupas adalah bagian dari proses penyembuhan yang alami. Ini biasanya terjadi di beberapa hari setelah terjadi terbakar kulit. Kerusakan kulit akibat sinar matahari perlu menjadi perhatian Anda.

Kulit yang terbakar artinya kulit telah dirusak oleh radiasi ultraviolet (UV), dan paparan radiasi UV dari matahari merupakan penyebab nomor satu dari semua jenis kanker kulit. Beberapa penelitian menyatakan kulit yang terbakar parah di masa kanak-kanak nantinya bisa menyebabkan melanoma, yakni kanker kulit yang paling mematikan. Karena kulit anak lebih sensitif dari kulit orang dewaa, anak lebih beresiko mengalami kulit yang terbakar dan kulit yang rusak.

Anak dengan kulit berwarna pucat, berbintik, dan mata hijau atau biru memiliki resiko paling tinggi mengalami kerusakan kulit dan kanker akibat paparan matahari, tapi radiasi ultraviolet berbahaya bagi siapapun. Tidak sulit untuk menjaga anak Anda terhindar dari terbakar sinar matahari, tapi Anda harus rajin.

Kulit anak bisa terbakar setelah hanya 10 hingga 15 menit terkena sinar matahari, meski di hari yang sejuk atau mendung. Untuk aktifitas luar ruangan, anak Anda perlu mengenakan baju dengan lengan panjang, celana panjang, serta topi, dan gunakan tabir surya. Jaga ia tetap berada di area teduh, meski tempat teduh hanya merupakan proteksi kecil terhadap kulit yang terbakar.

Sinar matahari paling berbahaya antara jam 10 pagi hingga 4 sore, tapi kulit tetap terpapar UV sepanjang siang hari, sepanjang tahun, meski di hari yang mendung. Gunakan tabir surya pada bagian kulit yang terkena sinar matahari.

Gunakan tabir surya yang mengandung SPF (sun protection factor) setidaknya 15 hingga 30 menit sebelum keluar rumah, untuk membuatnya menyerap pada kulit. Gunakan kembali tabir surya setiap dua jam, atau lebih sering jika anak Anda banyak berkeringat atau berada di dalam air.


(Ismawati)