Bunda, meski Anda berhasil hamil kembali setelah sebelumnya pernah keguguran, pasti Anda perlu waktu sebelum benar-benar bisa menikmati kehamilan yang sekarang ini. Sebenarnya normal-normal saja jika wanita yang pernah mengalami keguguran merasa takut akan kehilangan janinnya lagi. Terlebih lagi bila Anda masih diliputi suasana berduka karena peristiwa buruk tersebut.
Menjalani kehamilan dalam kondisi seperti ini bisa menjadi 9 bulan paling lama dalam kehidupan seorang wanita. Berbagai kondisi emosional dan kecemasan lazim terjadi sepanjang kehamilan. Memang tidak mungkin begitu saja Bunda dapat melupakan kesedihan yang baru saja menimpa, tapi Anda harus mencoba menerimanya. Anda mungkin akan menjadi semakin sedih dan cemas saat hari perkiraan kelahiran semakin dekat, tapi itu hal yang wajar, kok Bun. Jangan paksa diri Anda untuk terus merasa senang. Biarkan diri Anda merasakan apa yang ingin Anda rasakan. Kadang dengan menangis Anda bisa meredakan ketegangan ini.
Rasa takut dan cemas sudah pasti ada, tapi ketika kehamilan Bunda semakin membesar, mendengar detak jantung si kecil, dan merasakan gerakan janin, Anda pasti semakin yakin bahwa semua akan baik-baik saja.
Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk bisa tetap berpikir positif selama kehamilan ini:
Merawat diri. Fokus pada apa yang bisa Anda perbuat untuk membuat kehamilan kali ini sehat. Perhatikan kesehatan dan kondisis fisik Anda. Tidur cukup, konsumsi nutrisi yang baik, dan melakukan aktifitas fisik yang teratur akan membantu Anda merasa fit secara fisik maupun emosional. Atasi stres dan jangan berlebihan pada diri sendiri. Penelitian menunjukkan terlalu banyak stres dapat membahayakan kesehatan kehamilan Anda.
Ketika muncul rasa khawatir tentang apa yang akan terjadi pada bayi Anda, segera hentikan pemikiran buruk ini dan fokuslah hanya tentang hari ini. Nikmati semua hal yang membuat Anda merasa bahagia. Yakinkan diri Bunda bahwa kehamilan yang sekarang berbeda dengan kehamilan sebelumnya. Berkonsentrasilah pada hal-hal yang berjalan dengan lancar setiap harinya dan cari tahu bagaimana agar Anda dan bayi bisa tetap sehat.
Lakukan latihan relaksasi. Bisikkan kata-kata positif pada diri sendiri, seperti, “Saya harus sehat demi si bayi.” Berbicara pada janin juga bisa menambah bonding antara ibu dan bayinya. Gunakan teknik relaksasi jika Anda khawatir tidak bisa mendapat tidur yang cukup. Bicaralah ke dokter jika rasa khawatir ini membuat Anda terjaga di malam hari selama berminggu-minggu.
Jika keguguran yang Bunda alami sebelumnya disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, Anda perlu banyak membaca buku atau artikel tentang kondisi tersebut. Anda pastinya akan merasa lebih memiliki kontrol jika dapat memahami apa yang terjadi sebelumnya. Tapi jika mencari tahu hal tersebut membuat Anda semakin merasa cemas, jauhkan sumber informasi itu dari Anda.
Berkomunikasi dengan suami. Suami Anda juga pastinya merasakan duka atas keguguran yang Bunda alami sebelumnya. Oleh karena itu, Anda berdua perlu saling menenangkan. Bunda, pria seringkali bersikap berbeda ketika berada dalam kondisi ini. Membicarakan semua yang telah terjadi mungkin akan membuat Anda merasa lebih baik, tapi hal ini bisa membuat suami justru merasa lebih terpuruk. Bunda harus menghormati cara yang dilakukan oleh suami untuk mengatasi rasa kehilangan ini. Bunda jangan merasa tidak mendapat dukungan atau terlalu sensitif jika Anda berdua mengatasi hal ini dengan cara yang berbeda.
Anda tidak sendiri, Bunda. Tak apa jika Anda tidak mengetahui penyebab kematian bayi Anda sebelumnya, karena banyak kasus keguguran dan kelahiran mati yang tidak diketahui penyebabnya. Yang Bunda harus ingat, sejarah keguguran tidak akan membuat Anda lebih beresiko mengalaminya kembali. Lebih baik fokuskan diri Anda pada kesehatan diri dan janin yang sekarang daripada terus khawatir tentang hal buruk yang akan terjadi. Bunda harus yakin bahwa semua akan baik-baik saja.
Bunda bisa bergabung atau membentuk kelompok yang beranggotakan ibu-ibu yang pernah mengalami keguguran. Sering kali para anggota grup semacam ini bisa menjadi teman yang dapat dipercaya dan benar-benar memahami perasaan Anda.
Sering berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Bertemu dokter secara teratur untuk menjalani pemeriksaaan kehamilan mungkin bisa semakin meyakinkan Anda kalau janin yang Bunda kandung sekarang dalam kondisi sehat. Bunda pastinya akan dipantau lebih teliti oleh dokter. Minta dokter untuk memperdengarkan detak jantung bayi jika ini bisa membuat Anda merasa lebih baik. Jika dokter tidak sensistif terhadap kondisi Anda yang pernah mengalami keguguran, ada baiknya Anda mencari dokter lain.
Mencari bantuan dari profesional jika diperlukan. Jika Anda mengalami gejala kecemasan atau depresi klinis, segera minta referensi seorang ahli terapi. Semakin sedikit stres fisik maupun emosi dalam diri Anda, akan semakin sehat kehamilan yang Anda jalani. Mengatasi stres selama kehamilan akan mengurangi kemungkinan Anda mengalami deperesi dan kecemasan paska melahirkan.
Memberitahu teman dan keluarga kalau Anda hamil lagi merupakan keputusan yang bersifat personal. Bunda harus ambil keputusan yang membuat Anda merasa nyaman. Banyak wanita yang harus menunggu beberapa waktu sebelum mereka siap berbagi berita gembira ini. Tapi ada juga yang merasa senang dan langsung menceritakannya ke orang-orang lain karena mereka mendapat dukungan dari orang-orang terdekat. Yang jelas, Bunda harus membicarakan hal ini dengan suami terlebih dahulu dan pastikan Anda berdua menyepakati keputusan yang diambil.
(Ismawati)