Keluarga

Catatan Penting untuk Calon Ayah: Panduan Merawat Istri ketika Hamil

Catatan Penting untuk Calon Ayah: Panduan Merawat Istri ketika Hamil

Kehamilan tak selalu urusan para wanita. Banyak istri menganggap bahwa ketika ia hamil, maka sang suami akan merasakan gejala yang sama seperti mual, ngidam, atau nafsu makan yang mendadak meningkat tajam. Hmm, benarkah pria juga bisa 'hamil'?

Well, faktanya, pria tidak benar-benar merasakan apa yang Bunda alami. Mereka hanya menunjukkan empati, ketertarikan, serta membicarakan masalah kehamilan Anda. Beberapa pria bahkan mengumpulkan banyak informasi mengenai kehamilan dan tak henti-hentinya mengingatkan istrinya akan asupan makanan mana saja yang baik untuk tubuh serta rajin mengontrol kesehatan Ibu dan sang buah hati.

Hihi, tapi tunggu sampai sang ayah harus berurusan dengan popok bau atau minimnya waktu istirahat di malam hari, duh pasti kebanyakan suami memilih menyerahkan tanggung jawab tersebut pada sang istri.

Ya, bahkan suami paling sempurna pun tidak akan mampu merasakan seutuhnya apa yang Bunda rasakan, tapi mereka dapat memberikan bantuan lain dalam merawat si kecil. Artikel ini ditujukan untuk para Ayah di luar sana yang bingung hendak berbuat apa untuk meringankan beban Bunda tercinta terkait tugas merawat sang buah hati, yuk simak!

1. Berikan Perhatian!

Tidak ada yang mampu mengalahkan kekuatan perhatian yang tulus diberikan oleh suami tercinta. Meski tidak mengerti soal kehamilan, lelaki harus dapat menempatkan diri sebagai pengamat aktif.

Biarkan para istri tahu bahwa Anda bahagia dan sangat tertarik melihat perkembangan perut Bunda yang makin membesar. Rasakan tendangan atau gerakan pelan sang buah hati dalam kandungan. Lakukan kegiatan bersama-sama seperti memperdengarkan musik atau membacakan dongeng untuk si kecil. Sebelum berangkat ke kantor atau sepulang kerja, jangan lupa untuk mengusap atau mencium perut istri Anda.

Penting sekali untuk menunjukkan betapa Anda mencintai dan menunggu-nunggu kehadiran sang buah hati ke dunia ini. Bila perlu, bantulah Bunda dengan mencatat perkembangan janin dalam suatu jurnal khusus. Selain musik dan dongeng, sering-seringlah mengajak bicara si kecil dan berceritalah tentang apa saja asalkan hal tersebut positif.

Selalu ada di momen-momen tertentu yang penting bagi Ibu dan si kecil adalah syarat mutlak menjadi suami siaga. Yup, meski tak selalu ada waktu luang, usahakan untuk menemani istri melakukan kontrol kesehatan ke rumah sakit. Misalnya saat pemeriksaan ultrasound, berusalah antusias mendengar perkembangan janin. Tentu, jangan bersikap berlebihan dan terlalu heboh ya, cukup beriah antusiasme yang membuat istri merasa dihargai dan dicintai.

Selain itu, menghadiri kelas khusus untuk calon orang tua atau kelas yang mengajarkan proses persalinan juga penting lho! Sesekali temani Bunda untuk olahraga ringan di Minggu pagi juga merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, bukan?

2. Hidup sehat!

Tak cuma Ibu hamil saja yang harus memperhatikan asupan makanan, melainkan suami juga harus pintar dalam mengatur porsi makan. Biasanya sih, lelaki akan cenderung makan lebih banyak bahkan ikut-ikutan ngidam ketika istrinya hamil. Alhasil, seiring berat badan istri bertambah, suami pun juga ikut menggemuk.

Aduh, kalau sudah begitu cobalah meluangkan waktu berolahraga untuk menjaga berat badan. Makanan yang dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan badan menjadi kurang sehat. Padahal, suami sebisa mungkin harus selalu sehat dan cekatan agar dapat siaga sepenuhnya kalau-kalau istri memerlukan bantuan secepatnya!

Selain mengontrol nafsu makan dan berat badan, sebagai Ayah yang baik, Anda juga harus mulai menghindari alkohol, rokok, serta menyingkirkan makanan-makanan cepat saji yang minim nutrisi dari lemari es. Ganti isi kulkas dengan makanan sehat yang kaya akan gizi serta baik bagi kesehatan Ibu dan janin.

3. Cintai perubahan fisik istri Anda!

Jangan sesekali mencemooh badan wanita hamil karena bisa jadi akan menyakiti perasaan wanita atau bahkan membuatnya stres memikirkan diet apa saja yang harus dilakukan pasca persalinan. Bersikaplah dewasa dan hargai proses kehamilan yang sedang istri Anda jalani.

Abadikan setiap momen perkembangan kehamilan sang istri ke dalam foto dan bagikan ke sosial media agar ia tahu betapa Anda bangga dan mencintainya! Tentunya usahakan agar foto yang diambil pun terlihat cantik dan natural. Ketika ia mulai mengeluhkan penampilannya yang buruk, yakinkan sang istri bahwa ia tetap cantik.

Untuk masalah hubungan seks, hmm mungkin Ayah harus bersabar sedikit. Pasalnya, seiring berubahnya hormon, keluhan sakit pada punggung bagian beakang, serta mual-mual di pagi hari pasti sedikit banyak akan berpengaruh pada kehidupan seks Anda. Jangan paksakan ia untuk berhubungan intim apabila ia menolak. Bantulah memijat tubuhnya saat ia mengeluh kesakitan dan peluk ia ketika istri butuh sekedar sentuhan untuk menghangatkan tubuhnya di malam hari.

4. Siap berkorban saat ia mulai ngidam!

Aduh, istri minta mangga muda di pagi buta? Ia tiba-tiba menjadi murung dan menolak berkomunikasi? Hmm, jangan keburu marah ya, Yah! Sebisa mungkin, penuhi keinginan-keinginan istri Anda selagi maish wajar dan sanggup untuk dilakukan. Paling tidak, gantikan ia berbelanja bulanan di swalayan atau bawakan bunga mawar agar perasaannya semakin baik. Pokoknya, jangan ragu untuk memanjakan istri.

5. Ingat baik-baik rute menuju rumah sakit!

Urusan mengantar istri untuk bersalin tentunya adalah tanggung jawab utama para suami. Oleh karena itu, Anda sudah harus siaga seutuhnya saat tiba-tiba air ketuban istri pecah atau terjadi pendarahan yang tidak diinginkan. Catat nomor rumah sakit terdekat, buat janji dengan dokter kandungan, dan buatlah rencana alternatif agar istri Anda pun tenang selama masa persalinan.

6. Belanja perlengkapan bayi sebaiknya dilakukan bersama-sama.

Biarpun setelah diskusi panjang akhirnya keputusan tetap jatuh di tangan istri, Anda harus tetap bersabar dan menunjukkan antusiasme. Bunda pasti senang deh saat suaminya mau diajak memilih warna sprei untuk ranjang sang buah hati atau sekedar memilih peralatan makan bayi.

Ikutlah larut dalam euforia para calon Ibu saat bingung memilih baju-baju bayi paling lucu di toko baju atau mencari nama anak yang paling indah! Selain itu, Ayah juga harus menyiapkan barang-barang yang sekiranya penting dan dibutuhkan oleh sang buah hati nantinya. Mulai dari car seat khusus bayi atau stroller.

7. Rencanakan anggaran keuangan untuk menyambut hadirnya si kecil!

Urusan asuransi jiwa, biaya rumah sakit, sampai tabungan pendidikan anak harus dipersiapkan sejak dini. Jangan biarkan istri ikut pusing memikirkan biaya persalinan hingga membuatnya stres. Biarkan ia fokus dengan kehamilannya saja. Urusan cuti kantor juga harus dipikirkan sejak awal ya, jangan sampai Anda tidak ada waktu menemani istri bersalin atau merawatnya sehari pasca melahirkan.

Mintalah bantuan kerabat terdekat atau pengasuh untuk menemani istri Anda jika sewaktu-waktu ada hal yang mendadak terkait pekerjaan. Tak hanya itu saja, Ayah juga harus sigap dengan hal-hal kecil yang seringkali dilupakan oleh para suami. Mulai dari menyiapkan kepulangan istri dari rumah sakit hingga merawat diri sendiri saat ia tengah sibuk dengan pekerjaan barunya sebagai seorang Ibu.

Bersihkan rumah dan siapkan kasur yang nyaman, perlengkapan bayi yang lengkap, serta akses mudah untuk menjangkau segala keperluannya kelak. Bersabarlah dan jangan merepotkan istri Anda dengan urusan makan malam atau kemeja kantor. Urus keperluan Anda sendiri untuk beberapa minggu ke depan.

(Yusrina)