Kelahiran

Ketika Persalinan Normal Hanya Tinggal Impian

Ketika Persalinan Normal Hanya Tinggal Impian

Selama berbulan-bulan, Bunda mempersiapkan diri untuk sebuah kelahiran yang sempurna. Anda mengikuti kelas melahirkan, membaca buku, dan berlatih pernafasan. Tapi kemudian terjadi hal yang mengejutkan yang sama sekali tidak Anda inginkan saat persalinan tiba.

Anda berakhir dengan berada di rumah sakit setelah merencanakan melahirkan di rumah. Atau Anda mendapat epidural saat Anda berharap bebas dari obat-obatan. Bisa jadi Anda perlu menjalani operasi sesar saat Anda yakin Anda bisa melahirkan secara normal. Bukannya mendapat pengalaman indah yang Anda impikan, Anda justru merasa takut, tak berdaya, kewalahan, dan sendirian.

Ada banyak sekali hal yang akan mengejutkan Anda dalam proses melahirkan. Sebagai ibu baru, Anda mungkin merasa kecewa bahkan bersalah jika segalanya tidak berjalan sesuai yang Anda rencanakan. Tapi Anda tidak sendirian kok Bun dalam menghadapi pengalaman melahirkan yang sulit dan mengecewakan. Berikut ini ada beberapa cara untuk memulihkan diri Anda dari kekecewaan tersebut:

Tak apa merasa sedih

Seorang ibu yang merencanakan kehamilan normal, ternyata mengalami preeclampsia dan harus diinduksi. Ia harus mendapat epidural dan menjalani operasi sesar tak terencana, bukan melahirkan normal seperti yang ia impikan. Kesedihan langsung menyelimuti perasaannya. Memang itu semua terasa menyakitkan.

Beberapa orang bahkan kadang membuat semua bertambah buruk dengan berkata, “Paling tidak ‘kan bayinya sehat.” Bukan berarti Anda tidak boleh merasa kesal atau perlu mengabaikan perasaan Anda. Untuk mengatasi rasa sedih ini, hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menghadapinya. Jadi coba jalani semuanya, perasan Anda nyata dan benar, jadi akui saja.

Bantu tubuh Anda untuk pulih

Sayangnya, kelahiran yang sulit sering membuat proses pemulihan fisik yang lebih rumit. Anda bisa jadi harus berurusan dengan air mata dan juga rasa sakit.  Tubuh Anda harus pulih, dan cara terbaik melakukannya adalah dengan beristirahat, yang lebih mudah untuk dikatakan daripada dilakukan karena Anda saat ini telah memiliki seorang bayi.

Kuncinya adalah fokus pada Anda dan si bayi, dan jangan pedulikan yang lain. Ini bisa berarti membiarkan piring kotor menumpuk di tempat cuci atau tidak menyentuh vacuum cleaner untuk membersihkan rumah. Lagi pula, bayi Anda tak akan peduli meski Anda belum mandi atau dapur Anda seperti kapal pecah.

Terima bantuan dari siapa saja yang menawarkannya. Bila ada kerabat yang mau membawakan makan malam untuk Anda, jangan kecewakan mereka. Anda bisa meminta mereka membawa makanan untuk meningkatkan mood atau beberapa cemilan sehat.

Untuk membantu Anda merawat anak yang lebih besar, sewalah pengasuh, minta teman atau kerabat untuk datang, atau tambahkan kegiatan pada jadwal anak Anda yang lebih besar. Anda juga bisa sementara waktu lebih santai pada aturan larangan menonton televisi bagi si kakak.

Bicarakan yang Anda rasakan

Banyak orang merasa membicarakan apa yang terjadi bisa membantu mereka mengatasi rasa kecewa. Lingkungan teman bisa sangat membantu dalam hal ini. Anda mungkin juga ingin bergabung di forum online yang isinya wanita yang mengalami kesulitan dalam melahirkan.

Berbicara pada dokter Anda juga cukup membantu. Jika Anda suka menulis, coba utarakan apa yang Anda alami, baik di atas kertas maupun di blog. Beberapa pengalaman melahirkan kadang meninggalkan trauma, bukan hanya perasaan kecewa, dan bisa menyebabkan emosi jangka panjang, tapi juga akibat yang bersifat fisik. Jadi, akan sangat mungkin terjadi gangguan stres pasca trauma setelah proses melahirkan yang sulit Anda alami.

Saat Anda mengalami gangguan stres pasca trauma, Anda bisa mengenang kembali pengalaman tak menyenangkan itu dalam bentuk kilas balik atau mimpi buruk. Anda bisa kesulitan tidur atau terserang rasa panik dan cemas. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan Anda sulit untuk menyusui, menjalin ikatan dengan bayi, atau berhubungan seks setelah melahirkan.

Anda lebih beresiko terkena gangguan stres pasca trauma jika rencana kelahiran Anda salah dan Anda menjalani sesar tanpa perencanaan atau kondisi darurat lain. Kemungkinan lebih besar bagi bayi Anda untuk lahir prematur dan harus menghabiskan waktu lama di unit perawatan intensif juga ada. Rasa tidak berdaya tentang situasi ini dan kurangnya dukungan selama melahirkan bisa berkontribusi pada gangguan stres pasca trauma setelah melahirkan.

Jika Anda merasa mengalami hal ini, coba konsultasikan dengan seorang ahli kesehatan mental. Minta dokter Anda memberi rujukan pada seseorang yang ahli dalam bidang ini. Sebagai contoh, seorang ibu yang melahirkan anak kedua melalui sesar darurat setelah detak jantung bayinya turun, mulai menjalani terapi untuk membicarakan kesedihannya terkait dengan proses melahirkan yang ia jalani. Kesedihannya berawal dari operasi sesar dan penyembuhan yang sulit, lalu mendapati dirinya memiliki penyakit yang kronis. Ia merasa memerlukan tempat untuk mencurahkan ini semua.

Lihat apa yang berjalan dengan baik

Meski Anda tidak melahirkan dengan cara yang Anda harapkan, coba ingatkan diri Anda tentang hal yang berjalan dengan baik. Mungkin Anda perlu menuliskannya. Memang bisa menjadi sulit melihat apa yang berjalan baik dalam kelahiran yang rumit dan traumatik, terutama jika bayi Anda mengalami cedera atau kondisi buruk lainnya.

Bila Anda mengalami kesulitan, bicarakan pada dokter untuk menjalani konseling. Anda mungkin juga memerlukan dukungan dari komunitas virtual yang juga bergulat dengan rasa duka dan kehilangan.

Jangan salahkan diri sendiri

Wanita kadang merasa bersalah ketika menerima bentuk intervensi apapun selama proses melahirkan, mulai dari induksi sampai operasi sesar. Sebagian dari mereka merasa gagal dan semuanya berjalan tidak terencana. Bagi beberapa wanita, perasaan bahwa mereka telah gagal di ujian pertama dengan tidak mampu menjalani kelahiran vaginal tanpa bantuan obat bisa mempengaruhi rasa kemampuan mereka untuk menjadi ibu.

Wanita yang menjalani sesar atau mengalami kesulitan melahirkan merasa mereka telah kalah dalam peran sebagai ibu. Yang benar adalah Anda tidak gagal. Persalinan dan melahirkan berbeda bagi setiap orang, dan satu orang bisa lebih rumit dari yang lain. Intervensi medis bisa diperlukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Obat untuk menghilangkan rasa sakit selama persalinan seringkali memang dibutuhkan.

Cobalah untuk membingkai kembali perasaan Anda. Anda tidak gagal, tapi Anda adalah seorang pejuang. Anda melewati tahapan yang sulit dan begitu juga bayi Anda. Apa yang Anda alami memberi Anda persiapan untuk menjadi orangtua yang penuh dengan hal tak terduga.

Jangan pedulikan penilaian negatif orang lain

“Saya bisa mengatasi rasa sakit. Saya hanya perlu mengatur pikiran untuk mengatasinya,” kata seorang tetangga Anda yang menjalani persalinan tanpa bantuan obat, atau “Sayang sekali ya kamu tidak melahirkan secara normal, padahal tidak ada yang bisa menyamainya,” pendapat saudara ipar Anda saat berkunjung.

Semua komentar ini bisa menyakitkan, tapi coba untuk tidak membuat komentar ini mempengaruhi Anda. Sebagai ibu yang menjalani operasi sesar, Anda bisa menangani komentar yang menyudutkan dengan mengingatkan diri sendiri tentang kesehatan bayi Anda. Bisa jadi fakta yang terlihat adalah bayi Anda terlihat sehat seperti juga bayi-bayi mereka.


(Ismawati)