Kesehatan

Pertolongan Pertama untuk Anak yang Keracunan

Pertolongan Pertama untuk Anak yang Keracunan

Tiap tahun hampir 78.000 anak dirawat karena keracunan dan sekitar 100 di antaranya berusia di bawah 14 tahun. Lebih dari setengah jumlah kasus keracunan terjadi pada anak di bawah usia 6 tahun dan 90 persen terjadi di rumah.

Racun di rumah yang umum berupa kosmetik, produk perawatan pribadi, alat kebersihan, pereda sakit, pestisida, hidrokarbon (bensin, minyak tanah, semir perabot, thinner), tanaman, dan alkohol.

Bunda, bila si kecil menelan suatu benda yang mungkin beracun, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengeluarkan sisa benda yang tertelan dari mulut anak. Bujuk agar ia mengeluarkan yang ada di mulutnya. Jika ada, simpan sampel yang tertelan di dalam wadah untuk keperluan identifikasi racun bila dibutuhkan.

Segera hubungi rumah sakit bila anak mengalami gejala:

  • Sulit bernafas

  • Sakit tenggorokan parah

  • Terbakar pada bibir atau mulut

  • Tidak sadarkan diri

  • Sangat mengantuk.

Jangan paksakan anak untuk memuntahkan apa yang ditelan. Bila anak menelan asam yang kuat, seperti pembersih toilet atau alkali pembersih oven, muntah bisa memperparah cedera dengan membawa unsur yang bisa membakar kembali melalui tenggorokan dan mulut.

Bila anak terkena racun di bagian kulit, bersihkan pakaian yang terkena racun dan bilas kulitnya dengan air hangat kuku. Bila kulit terlihat terbakar, terus bilas selama 15 menit. Jika percikan racun masuk ke mata, segera siram mata anak dengan air hangat kuku. Tapi ini tidak mudah dilakukan bila anak merasa takut. Minta tolong orang dewasa lain untuk memegangi anak ketika Anda mengaliri air ke bagian dalam mata untuk menghilangkan bagian racun. Bila Anda sendirian, dekap erat anak dengan handuk atau selimut dan pegang tubuhnya dengan satu tangan. Siram mata dengan air hangat kuku perlahan ke bagian sudut dalam. Coba tahan kelopak matanya untuk tetap terbuka atau minta anak berkedip. Tenangkan ia ketika Anda terus menyiramkan air ke mata selama 15 menit. Bila racun mengenai bagian tubuh lain, Anda perlu memandikan anak, lalu hubungi dokter.

Cegah risiko anak menghirup uap beracun

Ketika tanpa sengaja si kecil menghirup uap beracun, bawa ia menghirup udara segar secepat mungkin. Lakukan nafas buatan bila ia tidak bernafas. Minta orang lain menghubungi rumah sakit. Bila Anda sendirian, lakukan nafas buatan selama satu menit lalu hubungi rumah sakit. Kembali lakukan nafas buatan hingga bantuan tiba atau anak mulai bernafas kembali.

Bicaralah pada dokter bila anak terpapar uap beracun tapi terlihat baik-baik saja. Uap beracun di rumah bisa berasal dari uap mobil di garasi yang tertutup, kompor kayu yang tidak berfungsi baik, atau oven, serta pemanas air.

Racun lain yang perlu diwaspadai adalah timbal. Keracunan timbal bisa saja terjadi  bila rumah Anda dibangun sebelum tahun 1980. Anak paling sering menghirup debu timbal selama renovasi. Keracunan timbal bisa menyebabkan anemia, masalah dengan perkembangan kognitif dan fisik serta perilaku.

Keracunan karbon monoksida berakibat lebih fatal dibanding insiden keracunan lain di Amerika. Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang bisa masuk ke rumah dari peralatan yang tidak berfungsi baik atau tidak terpasang sebagaimana mestinya.

Anak lebih dulu menunjukkan keracunan karbon monoksida dibanding orang dewasa. Tanda awal berupa sakit kepala, pusing, dan mengantuk. Bila terus terpapar, bisa terjadi mual, muntah, detak jantung cepat, tidak sadarkan diri, bahkan kematian.

Anak kecil mengeksplorasi dunianya dengan memasukkan benda ke mulut, dan bahkan anak yang lebih besar yang merasa penasaran tidak tahu mana yang tidak aman. Ini menjadi sebab kenapa lebih dari 1 juta anak di bawah usia 6 tahun jadi korban keracunan tiap tahun. Jaga keamanan anak dengan mengidentifikasi material beracun dan ketahui apa yang harus dilakukan bila anak menelan, menghirup, atau menyentuh zat yang beracun.

Identifikasi racun di tiap ruangan di rumah

Buat daftar produk beracun di tiap ruangan. Lalu pastikan semua racun diberi label dan terkunci jauh dari jangkauan anak. Para ahli menyarankan perhatian khusus pada dapur dan kamar mandi. Periksa label kemasan bila Anda tidak yakin apakah sebuah produk beracun.

Berikut beberapa unsur berbahaya yang umumnya tercerna anak di bawah usia 6 tahun:

  • Obat seperti obat tekanan darah dan jantung, anti depresi, pil tidur, obat diabetes, obat rasa sakit.

  • Produk pembersih termasuk pembersih oven, toilet, pemutih, deterjen pakaian, dan semir perabot.

  • Kosmetik dan produk perawatan pribadi seperti cairan kumur dan produk perawatan kuku.

  • Obat batuk dan demam.

  • Acetaminophen atau ibuprofen, beracun bila diminum dalam dosis banyak.

  • Aspirin, bisa memicu sindrom Reye, penyakit otak dan liver yang bisa berakibat fatal.

  • Vitamin, terutama suplemen zat besi.

  • Baterai seukuran kancing.

  • Magnet.

  • Tanaman rumah terutama philodendron dan holly berries.

  • Pestisida dan produk pengontrol hama  serta anti serangga.

  • Thinner untuk cat, pengangkat cat, dan minyak tanah.

Lindungi anak dari zat berbahaya

Tak ada kata terlalu dini untuk mengamankan rumah dari racun, bahkan sebelum bayi Anda lahir. Anda akan terkejut  betapa cepat bayi belajar menuju lemari dan membuka pintunya. Kunci semua tempat penyimpanan obat dan zat berbahaya. Jauhkan obat dan vitamin setelah Anda menggunakannya.

Telah banyak berita tentang anak kecil menarik kursi untuk naik ke meja dapur, memanjat lemari es, dan membuka lemari yang tinggi. Anak Anda bisa melakukan hal yang sama sebelum Anda menyadarinya.

Simpan obat, pestisida, dan deterjen di wadah aslinya

Jangan letakkan produk beracun di wadah tanpa label atau wadah yang pernah digunakan untuk makanan. Keracunan bisa terjadi karena salah mengira botol minuman yang berisi racun.

Singkirkan obat yang kadaluwarsa

Memang tak baik membuang obat yang kadaluwarsa ke toilet karena bisa mencemari air tanah dan air minum, tapi beberapa jenis obat sangat berpotensi berbahaya bagi anak sehingga disarankan untuk membuangnya ke toilet daripada dibiarkan di tempat sampah.

Bila membuang obat di tempat sampah, pisahkan informasi personal dari wadahnya lalu masukkan ke kantong sampah bersama dengan kotoran kucing atau biji kopi sebagai pencegahan.

Jauhkan baterai dari jangkauan anak

Jangan biarkan anak bermain dengan baterai atau alat elektronik seperti remote control. Baterai berbentuk kancing bisa tersangkut di tenggorokan atau usus dan melepaskan zat kimia berbahaya yang menyebabkan cedera parah atau kematian.

Selalu awasi anak

Pengaman terbaik tidak menggantikan supervisi Anda. Ekstra wapada ketika Anda ada tamu atau berkunjung ke rumah teman atau saudara, terutama bila situasinya tidak aman untuk anak.

Jangan menyebut obat sebagai permen

Meski ketika Anda mencoba membujuk anak untuk minum acetaminophen atau sirup antibiotik, jangan membuat anak berpikir ini adalah jajanan. Anak belajar dengan meniru, jadi minum obat ketika si kecil tidak melihat. Supaya aman, ajarkan anak tidak minum apapun sebelum minta izin orang dewasa.

(Ismawati)