Kehamilan

6 Alasan Kenapa Ibu Hamil Harus Sering Menari!

6 Alasan Kenapa Ibu Hamil Harus Sering Menari!

Menari bisa menjadi aktivitas olahraga yang menyenangkan selama hamil. Anda tidak hanya menggerakkan tubuh seiring musik yang Anda sukai, tapi juga dapat menjaga fleksibilitas otot-otot tubuh. Agar manfaat yang didapat bisa maksimal, menarilah setidaknya 20 menit, tiga kali seminggu.

Manfaat Menari Untuk Ibu Hamil

Sebagai salah satu bentuk latihan latihan fisik selama hamil, memari punya banyak manfaat lho Bun, antara lain:

  1. Tidur Menjadi Lebih Nyenyak

    Ketika beban tubuh serta janin yang semakin besar kian bertambah, menemukan posisi tidur yang nyaman menjadi hal yang sangat sulit bagi para wanita hamil. Nah, kalau Bunda rajin menari, Anda akan mendapat kualitas tidur yang lebih baik.

  2. Meningkatkan Energi

    Energi Anda bisa terkuras habis selama hamil, tapi latihan fisik yang teratur akan membantu Anda melakukan aktivitas sehari-hari serta menjalani kegiatan yang menumpuk. Latihan fisik dapat memperkuat sistem kardiovaskular, sehingga Anda tidak mudah merasa lelah. Dengan otot yang kuat, Anda hanya memerlukan sedikit tenaga untuk melakukan aktivitas, baik saat berkeliling di pusat perbelanjaan atau duduk di kursi kerja.

  3. Mengurangi Rasa Tidak Nyaman Selama Hamil

    Secara umum, latihan fisik yang teratur dapat meregangkan dan memperkuat otot, yang akan membantu tubuh menyesuaikan diri lebih baik dalam mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil.

  4. Lebih Siap Melahirkan

    Dengan latihan fisik, Anda akan semakin kuat untuk menjalani persalinan dan kelahiran. Proses melahirkan ibarat olahraga Marathon, yang memerlukan stamina yang prima. Latihan fisik bisa memudahkan persalinan bahkan memperpendek waktu proses persalinan.

  5. Mengurangi Stres Dan Meningkatkan Semangat

    Memiliki anak merupakan suatu perubahan dalam hidup dan menjadi momen yang membuat perasaan Anda berubah-ubah. Satu penelitian menemukan bahwa latihan fisik dapat meningkatkan jumlah serotonin, sejenis unsur kimia di otak yang berkaitan dengan mood. Dan peningkatan jumlah ini akan membuat Anda semakin bersemangat.

  6. Tubuh Kembali Ke Bentuk Semula Lebih Cepat Setelah Melahirkan

    Hal ini pasti cukup memotivasi Anda kan untuk rutin menjalani latihan fisik selama hamil? Bila Anda menjaga kekuatan dan kelenturan otot selama hamil, tubuh akan lebih mudah untuk kembali ke bentuk sebelum Anda melahirkan. Anda juga tidak akan mengalami penambahan berat badan berlebih jika menjalani latihan fisik selama hamil.

Tips Menari Di Trimester Pertama

Menarilah dengan gerakan yang normal, tapi Anda juga perlu berhati-hati. Selalu ingat lakukan pemanasan untuk mempersiapkan persendian dan otot, yang juga akan meningkatkan detak jantung secara perlahan. Jika Bunda tidak melakukan pemanasan, persendian Anda bisa tegang dan cedera. Sesuaikan intensitas tarian berdasarkan kondisi fisik Anda. Aturan umumnya, jangan lakukan gerakan yang membuat Anda merasa tidak nyaman.

Gerakan yang Anda lakukan harus bersifat low-impact, dengan salah satu kaki harus tetap berpijak di atas lantai, jadi jangan lakukan gerakan seperti melompat. Anda harus selalu menyadari batas gerakan tubuh Anda selama hamil.

Tips Menari Di Trimester Kedua Dan Ketiga

Pusat gravitasi Anda berubah seiring perubahan ukuran perut yang semakin membesar, jadi jaga keseimbangan Anda. Hindari pula gerakan hip-hop bila ukuran perut sudah menyulitkan gerakan Anda. Yang pasti, pada setiap gerakan tarian yang Anda lakukan, hindari melompat, gerakan menyentak, menekuk punggung, dan berputar. Semua gerakan ini menambah tekanan pada persendian serta meningkatkan risiko cedera dan terjatuh.

Bunda bisa mencari studio tari di kota Anda dengan mengecek suart kabar atau mencarinya di internet. Saat mau mendaftarkan diri, selalu tanyakan apakah si guru tari memiliki pengalaman mengajar wanita hamil. Pastikan ruang yang digunakan cukup berventilasi atau ber AC dan ada air minum yang tersedia selama latihan.

Balet, jazz, dan salsa bisa menjadi pilihan ideal bagi Anda terutama di masa awal kehamilan. Tetapi berhati-hatilah karena perut yang membesar membuat keseimbangan Anda berkurang dan Anda lebih beresiko terjatuh.

Tap dance yang memerlukan gerakan melompat terus-menerus, harus Anda kurangi atau hentikan setelah kehamilan minggu 16 hingga 20. Gerakan high-impact ini bisa menyebabkan risiko bagi ibu maupun bayi. Setelah trimester pertama, lakukanlah tap dance dengan low-impact. Tap dance ini tidak mengharuskan Anda melakukan gerakan melompat.

Wanita yang sudah terbiasa menari secara teratur sebelum hamil bisa melanjutkan aktivitas ini pada level yang sama selama trimester pertama tanpa perlu merasa khawatir, termasuk gerakan melompat. Tapi ingat Bun, hindari gerakan tari yang bersifat high-impact, gerakan tari yang berasal dari pusat tubuh dan memerlukan keseimbangan, gerakan yang ditujukan untuk memperbaiki postur tubuh, dan latihan otot. Anda akan menikmati manfaat menari selama terjadi perubahan pada tubuh. Pastikan Anda segera menghubungi dokter jika terjadi trauma.

Menjaga keseimbangan tubuh saat menari akan lebih sulit pada trimester kedua dan ketiga. Banyak wanita mulai menggerakkan punggung bawah mereka ketika perut semakin membuncit, serta membentuk lengkung pada area pinggang, sebagai akibat penambahan berat badan bayi. Hal ini juga dapat mengubah pusat gravitasi dan mengurangi keseimbangan tubuh.

Postur tubuh yang tepat akan membantu Bunda menjaga keseimbangan saat menari. Anda bisa meningkatkan risiko pada kesehatan bayi jika kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Wanita yang terbiasa melakukan gerakan berputar hingga pertengahan kehamilan bisa tetap melakukannya. Tubuh Anda akan memahami dimana keseimbangan tubuh berada dan akan membuat penyesuaian yang tepat ketika tubuh Bunda bertambah besar. Anda tidak perlu menghentikan gerakan yang sudah biasa dilakukan, terutama jika Anda memang sudah menari secara teratur.

Hormon kehamilan menyebabkan persendian melonggar pada trimester kedua dan ketiga. Anda akan merasa lebih fleksibel, tapi cedera juga akan semakin mungkin terjadi karena tubuh kehilangan kontrolnya. Jadi jangan menari melewati batasan Anda ya Bun. Selama 3 bulan terakhir kehamilan, kurangilah frekuensi tari. Mulai lakukan tarian low-impact pada 6 hingga 8 minggu terakhir.

Oh iya, Bun, tidak semua ibu hamil bisa terus menari hingga waktu melahirkan. Setelah bayi Anda lahir, bicarakan dengan dokter tentang rencana Anda untuk kembali menari. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan sebelum Bunda memutuskan untuk menari lagi, termasuk berapa lama Anda menari sebelum melahirkan, penyembuhan tubuh, dan apakah Anda melahirkan secara normal atau melalui bedah sesar. Wanita yang suka menari hingga akhir kehamilan dan melahirkan secara normal tanpa komplikasi, biasanya bisa mulai menari lagi dalam 3 hingga 4 minggu setelah melahirkan. Wanita yang melahirkan melalui bedah sesar atau mendapat luka sobekan besar saat melahirkan, perlu menunggu setidaknya 6 minggu. Mulailah menari secara perlahan dan perhatikan kondisi tubuh Anda.

(Ismawati)