Kehamilan

7 Perubahan Payudara saat Hamil dan Cara Mengatasinya

7 Perubahan Payudara saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Perubahan hormonal selama hamil menyebabkan peningkatan aliran darah dan perubahan pada jaringan payudara. Kondisi ini bisa membuat payudara Anda terasa bengkak, sakit, dan biasanya sensitif terhadap sentuhan.

Beberapa wanita menggambarkan sensasi ini seperti sakit yang terasa saat menjelang datang bulan. Kondisi ini merupakan tanda awal kehamilan yang biasanya dimulai pada sekitar minggu 4 hingga 6 dan berlangsung selama trimester pertama. Selain itu, apa saja yang sebenarnya berubah dari payudara Anda ketika hamil? Simak yuk penjelasannya!


  1. Payudara Semakin Membesar

    Mulai dari usia kehamilan 6 hingga 8 minggu, Anda akan merasakan payudara semakin membesar. Payudara Bunda akan terus menambah volumenya sepanjang kehamilan. Jadi wajar saja bila ukurannya bertambah satu atau dua cup, terutama pada kehamilan pertama. Payudara juga akan terasa gatal dan bisa juga muncul stretch marks.


  2. Warna Kulit di Sekitar Payudara Menjadi Lebih Gelap

    Anda bisa melihat urat darah di area bawah kulit payudara dan puting yang bertambah besar dengan warna lebih gelap dari biasanya. Setelah beberapa bulan pertama, areola, lingkaran berpigmen di sekitar puting juga membesar dan lebih gelap.


  3. Benjolan Kecil di Aerola Makin Banyak

    Selain itu, juga akan muncul benjolan-benjolan kecil di areola. Benjolan yang disebut  Montgomery's tubercles merupakan sejenis kelenjar yang memproduksi minyak dan akan semakin jelas terlihat di akhir kehamilan. Payudara Bunda melewati tahapan perubahan ini sebagai persiapan untuk menyusui si kecil.


  4. Payudara Mulai Memproduksi Kolostrum

    Pada sekitar bulan ketiga kehamilan, payudara Anda mulai memproduksi kolostrum, yang akan diterima bayi saat pertama kali menyusu. Selama beberapa bulan terakhir kehamilan, Anda akan mendapati kebocoran kecil cairan yang berwarna kekuningan ini, meski beberapa bumil mulai mengalaminya lebih awal atau ada juga yang tidak mengalaminya sama sekali.


  5. Ada Stretch Marks di Payudara

    Pada usia kehamilan 20 minggu, Anda akan merasakan munculnya stretch marks, khususnya di bagian dalam bawah payudara. Ini disebabkan oleh sobeknya kolagen di bawah kulit ketika merenggang untuk mengakomodasi payudara yang membesar. Jumlah stretch marks bervariasi pada masing-masing wanita dan ditentukan juga oleh gen serta usia. Ketika wanita semakin bertambah tua, kulit semakin kehilangan elastisitasnya, membuat stretch marks semakin mungkin terjadi.


  6. Payudara Jadi Lebih Sensitif

    Bila Anda melakukan implantasi payudara, payudara Anda akan lebih terasa sensitif. Hal ini disebabkan karena jaringan pada payudara tumbuh di sekitar area implant. Kulit di sekitarnya juga akan terasa tidak nyaman.


  7. Puting Lebih Menonjol

    Payudara Anda akan tetap mempersiapkan diri untuk menyusui bayi walaupun Bunda berencana untuk tidak memberikan si kecil ASI. Pada wanita yang baru hamil pertama kali, umumnya puting tidak menonjol keluar sepenuhnya. Sekitar sepertiga bumil juga akan mengalami inversi (kondisi puting yang masuk ke dalam), tapi ketika terjadi perubahan pada kulit yang menjadikannya lebih elastis, hanya sekitar 10 persen saja bumil yang masih mengalami inversi saat bayi lahir. Risiko inversi ini akan semakin berkurang pada kehamilan-kehamilan berikutnya.


Cara Mengatasi Perubahan Pada Payudara

  • Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara, cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan bra yang sesuai. Luangkan waktu untuk membelinya di toko keperluan ibu hamil, ya Bun. Bra dengan kawat mungkin akan terasa kurang nyaman jika dikenakan saat ini. Untuk menghindari adanya gesekan, carilah bra dengan material yang halus tanpa jahitan di bagian puting. Bra katun bisa menjadi pilihan terbaik Bunda karena akan lebih nyaman dibanding yang berbahan sintetis.

  • Anda juga bisa mencoba menggunakan bra menyusui. Selama trimester ketiga, Bunda perlu membeli bra menyusui, karena Anda akan membutuhkannya saat menyusui si kecil nanti. Saat malam hari, Bunda bisa kenakan bra khusus untuk tidur bagi wanita hamil, yang terbuah dari material halus.

  • Saat berolahraga gunakan bra yang cocok ya Bun karena payudara Anda akan terasa lebih berat. Bra yang dirancang untuk aktivitas olahraga akan menopang payudara Anda dan meminimalisir rasa tidak nyaman. Belilah bra dengan ukuran yang sedikit lebih besar, karena ukuran payudara Anda akan bertambah satu atau dua ukuran sesuai dengan pertumbuhan payudara dan pelebaran perut.

  • Memasuki minggu 22, terjadi perubahan dramatis pada ukuran payudara Anda. Sekali lagi, jangan gunakan bra dengan kawat karena bisa membatasi aliran darah dan mengganggu perkembangan pembuluh ASI. Pilihlah bahan yang alami seperti katun karena Anda akan lebih sering berkeringat.


Stimulasi Puting Saat Hamil Tua Memperlancar Persalinan

Pada minggu 38, kelahiran semakin dekat, kolostrum berubah warna dari kuning pekat menjadi pucat dan bening. Kini payudara Anda sudah benar-benar matang. Bila Anda sudah tidak sabar untuk segera melahirkan, manipulasi tangan pada puting dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon oksitosin yang bisa memicu kontraksi. Hal ini tidak terjadi di awal kehamilan karena perubahan hormon yang menyebabkan rahim sensitif terhadap oksitosin hanya terjadi di akhir kehamilan.


Perubahan pada Payudara Yang Perlu Diwaspadai

Bunda, meski perubahan pada payudara yang terjadi selama hamil merupakan hal yang normal, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai:

  • Pembengkakan, payudara yang penuh ASI bisa terasa sangat menyakitkan. Tubuh Anda akan sangat banyak memproduksi ASI saat si kecil mulai menyusu. Jika Anda tidak cukup sering menyusui si kecil untuk mengurangi sakitnya kondisi ini, Bunda bisa gunakan kompres dingin pada payudara di saat tidak menyusui dan mandi air hangat setelah menyusui. Ini akan memperlambat produksi ASI dan mengurangi rasa sakit.

  • Puting tertarik ke dalam, kadang puting yang masuk ke dalam bisa memicu masalah ketika Bunda mulai menyusui anak. Jika puting Anda datar atau masuk ke dalam, pastikan bayi dapat memasukkan area areola ke dalam mulutnya saat menyusu. Ini akan menjadi pelekatan yang baik dan membantu puting mengeluarkan ASI.

  • Mastitis, kondisi yang menyakitkan ini bisa terjadi selama hamil dan setelah melahirkan. Mastitis terjadi bila satu area payudara mengeras atau bengkak. Mastitis merupakan infeksi yang bisa diatasi dengan antibiotik. Sering kali penyebabnya adalah puting yang pecah, gunakan krim untuk memastikan kesembuhannya.

  • Pembuluh tersumbat, ketika pembuluh ASI tersumbat, rasa sakit dan sulit untuk menyusui bisa timbul. Kompres hangat bisa meringankan kondisi ini, tapi yang paling baik adalah dengan menyusui bayi dan memijat payudara Anda. Penting sekali untuk sering menyusui pada situasi ini karena sumbatan bisa memicu mastitis.


Tips Menyusui Bayi Tanpa Rasa Sakit

Payudara Anda mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan peran baru sebagai pemberi nutrisi bagi bayi. Menyusui merupakan proses yang alami, tapi tidak berarti proses menyusui si kecil selalu berhasil saat pertama kali mencobanya. Berikut ini tips untuk menyusui bayi tanpa rasa sakit:

  • Seringlah menyusui untuk memastikan bayi mendapat cukup nutrisi yang dibutuhkan dan payudara Anda tidak bengkak.

  • Pelekatan yang baik. Bunda biasanya akan merasa sakit dan sesi menyusu menjadi tidak efektif jika bayi hanya memasukkan bagian puting Anda ke dalam mulutnya. Pastikan ia juga memasukan areola ke dalam mulut. Pelekatan yang baik juga bisa mengurangi risiko puting pecah.

  • Kompres payudara dengan air dingin. Jika terjadi pembengkakan, kompres dingin akan membantu meringankan sakitnya. Suhu dingin akan memperlambat produksi ASI dan membantu meringankan rasa sakit pada area payudara

  • Mandi air hangat. Sebaliknya, mandi air hangat mendorong produksi ASI dan membantu alirannya lebih deras ketika waktu menyusui tiba.


(Ismawati)