Tiap orang tentu ingin memiliki gigi yang berjajar rapi agar tampak manis ketika tersenyum. Namun, tak semua orang terlahir dengan gigi yang rapi alami ya Bu.
Sehingga mereka membutuhkan bantuan dokter gigi untuk membantu merapikan gigi yang bermasalah seperti gingsul dan lain sebagainya. Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memasang kawat gigi atau behel.
Tapi gimana ya kalau pasangan behel saat hamil? Apalagi jika kondisi rahang yang tidak simetris sudah sangat mengganggu proses mengunyah makanan. Mau tidak mau, langkah pasang behel saat hamil harus dilakukan.
Namun, sebelum memutuskan hal tersebut ada baiknya cari tahu terlebih dahulu yuk mengenai apakah boleh pasang behel saat hamil dan apa saja bahayanya dalam ulasan berikut ini!
Apakah boleh pasang behel saat hamil?
Ketika kondisi rahang dan gigi sudah sangat mengganggu, tentu rasanya bikin nggak nyaman ya Bu. Terkadang bahkan bisa kehilangan nafsu makan karenanya.
Untuk itu, dokter menyarankan agar segera melakukan pemasangan behel demi kenyamanan saat mengunyah. Lalu apakah boleh pasang behel saat hamil?
Jika melansir Parenting First Cry sejatinya pasang behel saat hamil cukup aman dilakukan. Dengan catatan Ibu dalam kondisi sehat dan sedang tidak mengalami morning sickness berlebihan.
Pasang behel saat hamil tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan janin. Namun, mengingat efek awal dari pemasangan kawat gigi cukup menyakitkan mungkin saja bisa berpengaruh terhadap nafsu makan Ibu hamil.
Sebelum memutuskan untuk pasang behel saat hamil, ada baiknya tetap perhatikan beberapa hal berikut ini ya Bu:
- Beritahu dokter bahwa kamu sedang hamil, sehingga jika perlu konsumsi obat maka dokter akan meresepkan obat yang aman untuk Ibu hamil;
- Perubahan hormon kehamilan dapat mempengaruhi pergerakan gigi;
- Periodontitis dan gingivitis adalah beberapa masalah gusi yang mungkin terjadi selama kehamilan. Akan menjadi lebih parah jika menggunakan behel; dan
- Kunjungi dokter gigi secara teratur untuk menjaga kesehatan gusi dan gigi agar tetap dalam kondisi baik meski menggunakan behel saat hamil.
Adakah bahaya pasang behel saat hamil?
Menurut International Journal of Applied Dental Sciences sejatinya tak ada alasan bagi Ibu hamil untuk tidak boleh memasang behel. Pasang behel saat hamil boleh dilakukan dan justru bermanfaat untuk mengatasi struktur dan susunan gigi yang tidak rapi atau tidak sesuai tempatnya.
Namun, Ibu mungkin akan mengalami beberapa kendala ketika pasang behel saat hamil. Sebab, salah satu risiko pasang behel saat hamil adalah dapat membuat gigi tidak nyaman sehingga berpengaruh pada makanan yang Ibu konsumsi nantinya.
Berikut adalah 4 hal yang membuat Ibu tidak nyaman ketika pasang behel saat hamil:
1. Mengalami radang gusi
Perlu diketahui, memasang behel bukanlah sekadar untuk fashion saja ya Bu. Karena ada baiknya pasang behel saat hamil dilakukan atas rekomendasi dokter, terutama bagi Ibu yang sering mengalami gangguan mengunyah.
Ketika memasang behel, Ibu harus siap untuk merasakan sakit dan risiko radang gusi pun menjadi lebih besar. Akibat adanya tekanan dari kawat gigi tersebut.
Selain itu, radang gusi atau gingivitis bisa terjadi karena perubahan hormonal selama kehamilan serta kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik.
Apalagi meningkatnya hormon progesteron bisa membuat gusi dan gigi Ibu hamil lebih sensitif dan mudah terkena bakteri dari plak yang menempel.
2. Mengganggu pergerakan gigi
Behel merupakan benda asing yang ‘sengaja’ dipasang pada gigi guna membantu merapikan struktur gigi. Nah, selayaknya benda asing yang ada dalam tubuh tentu membuat Ibu hamil akan merasa tak nyaman di awal pemakaian.
Ditambah peningkatan hormon estrogen saat hamil bisa menurunkan kecepatan pergerakan gigi. Alhasil, kondisi ini akan menghambat dan memperpanjang masa waktu pemakaian behel pada Ibu hamil.
3. Sulit mengunyah makanan
Di trimester awal kehamilan, meski tak menggunakan behel terkadang Ibu hamil pun merasa tak nafsu makan akibat morning sickness. Jika ditambah pasang behel saat hamil maka, risiko Ibu tidak nafsu makan justru makin meningkat.
Selain akibat rasa sakit akibat pemasangan behel dapat menurunkan nafsu makan Ibu. Secara otomatis asupan gizi yang seharusnya diterima oleh janin jadi lebih sedikit karena asupan makanan dan minuman dari Ibu tidak sempurna. Sehingga janin pun berisiko tinggi mengalami kekurangan gizi.
4. Bakteri di mulut makin meningkat
Ketika hamil, hormon estrogen Ibu membuat pH air liur lebih asam. Kondisi asam ini bisa menjadi tempat tumbuhnya bakteri.
Nah, kalau tak rajin merawat kebersihan gigi dan mulut maka Ibu hamil rentan mengalami sakit gigi, radang gusi dan masalah lainnya. Efeknya bahkan bisa membuat Ibu melahirkan bayi prematur.
Terlebih menurut penelitian dari Journal Obstetrician and Gynecology Ibu hamil berusia di atas 35 tahun yang mengalami gangguan pada gigi dan mulut berisiko melahirkan bayi prematur atau meninggal setelah lahir.
Kondisi ini terjadi akibat bakteri pada gigi bisa masuk ke aliran darah, kemudian menyebar ke paru-paru dan berpengaruh pada kandungan.
Sehingga para dokter menyarankan, jika mengalami gangguan pada gigi dan mulut selama kehamilan ada baiknya segera langsung periksa ke dokter ya Bu! Nah, secara garis besar pertanyaan mengenai, apakah boleh pasang behel saat hamil tetap bisa dilakukan.
Terutama jika sudah sangat mengganggu proses mengunyah makanan. Namun, sebelum melakukannya ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter gigi dan dokter kandungan ya Bu.
Sebab tiap Ibu hamil tentu memiliki reaksi tubuh yang berbeda-beda saat memutuskan untuk pasang behel saat hamil.
Editor: Dwi Ratih