Kehamilan

Hamil Berarti Makan untuk Dua Orang, Benarkah?

Hamil Berarti Makan untuk Dua Orang, Benarkah?

Bunda, berbadan dua bukan berarti Anda makan dua kali lebih banyak dari biasanya. Mungkin Anda tergoda untuk makan dua kali lipat dari porsi makan normal, tapi bukan itu sebenarnya yang dimaksudkan oleh dokter.

Tubuh Anda menjadi lebih efisien selama hamil dan mampu menyerap lebih banyak nutrisi yang Anda makan. Jadi mengkonsumsi dua kali lebih banyak makanan tidak menjamin Anda akan memiliki bayi yang sehat tapi memastikan Anda mempunyai berat badan yang berlebih yang bisa meningkatkan komplikasi kehamilan.

Memang ada hari-hari dimana Anda merasa sangat lapar dan ingin makan banyak, tapi pikiran bahwa Anda makan untuk dua orang adalah salah. Itu hanyalah mitos. Banyak wanita yang melakukannya pada akhirnya memperoleh berat badah berlebih.

Anda pastinya harus meningkatkan jumlah asupan nutrisi. Jika berat badan terlalu banyak selama hamil, berarti Anda meningkatkan resiko diabetes gestasional, sakit punggung, tekanan darah tinggi, dan kebutuhan untuk operasi sesar karena bayi yang sangat besar.

Sebaliknya, memperoleh berat badan yang terlalu sedikit selama hamil juga jadi masalah. Kondisi ini bisa memicu berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan kemudian keterlambatan perkembangan, ketidakmampuan belajar, dan masalah kesehatan kronis pada bayi.

Mengkonsumsi terlalu banyak kalori tidak baik untuk Anda maupun janin yang sedang berkembang. Meski tidak ada patokan resmi, Anda tidak membutuhkan kalori tambahan di trimester pertama, 340 kalori tambahan per hari di trimester kedua, dan sekitar 450 kalori tambahan  sehari di trimester ketiga. Jika Anda kelebihan atau kekurangan berat badan, Anda akan membutuhkan lebih atau kurang dari jumlah ini bergantung dari tujuan penambahan berat badan Anda. Hanya diperlukan beberapa gelas susu rendah lemak dan sandwich tuna untuk mendapat kalori yang cukup di trimester terakhir. Tapi Anda perlu makan lebih banyak jika mengandung janin kembar atau lebih.

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk memaksimalkan nutrisi selama hamil:

  • Untuk memenuhi kebutuhan harian protein, kalori, karbohidrat, lemak yang sehat, vitamin, dan mineral penting selama hamil, makanlah berbagai variasi makanan. Meski dalam satu kategori makanan seperti sayuran, carilah warna, jenis, dan tekstur yang berbeda.
  • Rencanakan makan dan cemilan Anda berdasarkan kebutuhan bagi wanita hamil dari sumber yang dipercaya.
  • Pilih makanan yang sebisa mungkin dekat dengan kondisi alaminya, misalnya buah segar atau buah beku tanpa pemanis dalam kemasan kalengan.
  • Coba kurangi makanan yang memiliki kalori tapi kurang bernutrisi, minuman dengan pemanis, makanan yang digoreng, makanan dengan lemak dan gula tambahan. Sebaiknya pilih makanan dan cemilan yang mengandung nutrisi per kalorinya. Mengkonsumsi cemilan sehat seperti yoghurt, kacang, telur rebus, sayur, dan buah segar menjadi cara yang baik untuk mendapat kalori yang sehat untuk kebutuhan bayi Anda.
  • Berhematlah dalam mengkonsumsi lemak, minyak, dan gula. Pastikan untuk memilih lemak yang sehat.

Dokter mungkin tidak dapat secara pasti menjelaskan bagaimana Anda dan bayi yang sedang tumbuh berbagi nutrisi. Makanan untuk anak Anda berasal dari makanan Anda dan nutrisi yang sudah tersimpan di dalam tulang dan jaringannya.

Dulu, janin yang sedang berkembang diyakini sebagai parasit, yang mengambil semua nutrisi yang diperlukan dari si ibu, apapun yang dimakannya. Mitos ini benar jika makanan Anda kekurangan vitamin C misalnya, bayi tetap saja bisa menyedotnya dari Anda.

Para ahli kini percaya bahwa bayi yang akan menderita jika makan ibu kurang. Nutrisi yang tidak cukup selama hamil memiliki efek jangka panjang pada kesehatan bayi. Singkatnya, kesehatan bayi Anda dan pertumbuhannya secara langsung berhubungan dengan apa yang Anda makan sebelum dan selama hamil.

Apa yang Anda makan menjadi penting. Dan ketika Anda tergoda untuk berlebihan melakukannya, ingatlah bahwa Anda makan untuk si janin, bukan untuk porsi ukuran dewasa. Utamakan kualitas dibanding kuantitas, ya Bun.

(Ismawati)