Ibupedia

Hati-hati, Incompetent Cervix dapat Sebabkan Keguguran

Hati-hati, Incompetent Cervix dapat Sebabkan Keguguran
Hati-hati, Incompetent Cervix dapat Sebabkan Keguguran

Saat hamil, ada berbagai hal yang harus diperhatikan jika Anda ingin kandungan Anda selalu baik, salah satunya menciptakan pola makan dan gaya hidup sehat. Selain itu, Anda juga perlu mewaspadai hal-hal yang dirasa dapat membahayakan janin, menyebabkan keguguran, atau mengakibatkan kelahiran prematur.

Salah satu masalah yang dapat mengganggu dan mengancam kehamilan Anda adalah incompetent cervix. Juga disebut sebagai  cervical insufficiency, ini merupakan komplikasi yang sebenarnya cukup jarang, namun dapat terjadi pada trimester kedua kehamilan, dan dapat menyebabkan keguguran atau persalinan prematur.

Apa sebenarnya incompetent cervix itu? Sebelum membahasnya, yuk kita ingat kembali apa itu serviks. Bunda mungkin sudah paham bahwa serviks yang berarti “leher” dalam bahasa Latin adalah bagian ujung rahim yang sempit, berbentuk tabung, yang meluas ke dalam vagina. Saat Anda tidak sedang hamil, saluran leher rahim rapat dan hanya terbuka sangat kecil untuk memungkinkan sperma memasuki rahim dan darah haid mengalir keluar.

Namun ketika Anda hamil, sekresi mengisi saluran leher rahim dan membentuk penghalang pelindung yang disebut mucus plug. Pada kehamilan normal, serviks tetap kokoh, panjang, dan rapat sampai trimester akhir kehamilan. Pada fase kehamilan terakhir, barulah serviks mulai melembut, melebar, dan terbuka sebagai pertanda tubuh siap untuk persalinan.

Nah,  jika Anda mengalami incompetent cervix, itu berarti serviks Anda terbuka dan melebar terlalu cepat sebelum waktunya. Kondisi ini dapat terjadi pada trimester kedua atau awal trimester ketiga kehamilan, di mana serviks Anda menjadi lebih lembut dan melemah dari normal. Biasanya kondisi ini tidak diiringi kontraksi atau gejala lain.

Berbahayakah incompetent cervix pada ibu hamil? Ya, Bunda. Sebab, kondisi ini dapat menyebabkan keguguran pada trimester kedua, di samping ketuban pecah prematur  (preterm premature rupture of the membranes/PPROM, air ketuban pecah sebelum usia kehamilan komplet/37 minggu), ataupun persalinan prematur (melahirkan sebelum usia kandungan 32 minggu).

Lalu, apakah penyebab bumil mengalami kondisi incompetent cervix? Penyebab pastinya memang belum bisa dijelaskan, Bunda, namun diyakini kondisi ini diakibatkan oleh kelemahan fisik pada serviks wanita sehingga rentan terbuka dan melebar seiring membesarnya bayi dalam kandungan. Dengan kata lain, serviks tertekan akibat proses perkembangan bayi Anda.

Bagaimana dengan tanda atau gejalanya? Tidak ada tanda-tanda pasti yang bisa menyatakan seseorang mengalami incompetent cervix atau tidak. Namun beberapa bumil memiliki kesamaan tanda-tanda seperti bertambahnya cairan vagina, sedikit pendarahan atau flek, kram seperti haid, dan perasaan seperti berat atau tertekan pada panggul.

Selain tanda-tanda khas itu, bagaimana kita bisa mengetahui apakah mengalami incompetent cervix atau tidak, karena tidak ada gejala-gejala lain yang mengiringinya? Belum ada cara yang lebih jitu untuk melihatnya, namun jika Anda berisiko atas kondisi ini (misalnya sudah pernah keguguran beberapa kali sebelumnya, atau sempat melahirkan prematur), dokter mungkin akan melakukan transvaginal ultrasounds, dimulai pada usia kandungan 16-20 minggu.

Dengan cara itu dokter dapat mengetahui panjang serviks Anda dan tanda-tanda kemungkinan serviks membuka. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan ada perubahan pada serviks Anda, itu berarti Anda berisiko cukup tinggi untuk melahirkan secara prematur.

Siapa yang paling berisiko mengalami incompetent cervix? Ada beberapa yang memiliki tingkat risiko tinggi, Bunda. Seperti ditulis sebelumnya, salah satunya jika Anda sudah pernah mengalami keguguran pada trimester kedua, dengan penyebab yang tidak diketahui, atau persalinan prematur spontan (normal) pada kehamilan sebelumnya. Apalagi jika Anda pernah keguguran atau melahirkan prematur secara normal beberapa kali, risiko incompetent cervix lebih tinggi.

Selain itu, jika serviks Anda pernah terluka saat persalinan sebelumnya atau karena kuretase, atau Anda pernah mengalami incompetent cervix sebelumnya.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini? Jika hasil USG menunjukkan serviks Anda melemah atau pendek sementara usia kehamilan Anda kurang dari 24 minggu, mungkin Anda akan disarankan melakukan ikat leher rahim (cerclage). Ini adalah prosedur di mana akan dilakukan pengikatan (jahitan) di sekeliling leher rahim untuk memperkuat dan membantu serviks supaya kembali rapat.

Cerclage dilakukan dengan anestesi lokal dan menggunakan benang berdiameter 0,5 cm. Benang ini bersifat tidak dapat diserap tubuh. Nantinya, ikatan ini akan dilepaskan ketika usia kehamilan mencapai 37 minggu.

Prosedur pengikatan ini juga sederhana. Anda bisa langsung pulang hari itu juga atau keesokan harinya, tergantung kondisi tubuh Anda. Nantinya Anda akan diminta untuk santai dan beristirahat selama 2-3 hari, dan dalam masa itu Anda mungkin mendapatkan pendarahan atau kram. Anda juga diminta stop berhubungan dengan suami sementara waktu (atau mungkin hingga melahirkan).

Meski begitu, masih ada kontroversi seputar prosedur ini, apakah baik dilakukan untuk kasus incompetent cervix atau tidak. Beberapa riset baru-baru ini mempertanyakan efektivitas prosedur ikat leher rahim dalam mencegah terjadinya keguguran, PPROM, atau persalinan prematur. Prosedur ini bahkan disebut dapat memicu terjadinya persalinan prematur, selain infeksi uterus, ketuban pecah, dan “iritasi” uterus yang mengakibatkan kontraksi.

(Dini)