Kehamilan

Sibuk Beberes karena Insting Nesting? Cek 8 Tips untuk Ibu Hamil Ini

Sibuk Beberes karena Insting Nesting? Cek 8 Tips untuk Ibu Hamil Ini

Tips untuk Ibu hamil satu ini melibatkan persiapan menyambut kelahiran si kecil atau umum disebut nesting. Ibu pasti kerap mendengar istilah ini di blog-blog yang menyoal tips untuk ibu hamil. Yup, nesting adalah tindakan mempersiapkan rumah untuk menyambut kelahiran bayi yang acap kali membuat Ibu merasa sangat berenergi di akhir kehamilan. Asal usul kata nesting persis seperti perilaku burung serta binatang lain yang juga merasakan dorongan biologis ini dengan menyiapkan sarang atau ruangan khusus nan nyaman. Sebagaimana binatang, manusia pun merasakan dorongan untuk menyiapkan rumah demi menyambut si buah hati.

Nesting biasanya berupa kegiatan persiapan fisik seperti bersih-bersih kamar bayi bahkan seluruh rumah, menyiapkan perlengkapan bayi, dan banyak mencuci baju. Nesting bisa juga berupa persiapan emosional untuk menjadi orangtua. Sayangnya, tidak banyak penelitian tentang insting ini. Satu dari beberapa penelitian yang dilakukan di tahun 2013 menemukan kalau wanita hamil menghabiskan lebih banyak waktu membersihkan dan menata rumah dibanding wanita yang tidak hamil. Mereka juga lebih memilih berada dekat dengan rumah. Nesting bukan kondisi medis loh Bu, tapi lebih kepada insting alami.

Tips untuk Ibu Hamil terkait pemicu nesting selama kehamilan adalah dengan memperhatikan secara menyeluruh bagaimana perilaku Ibu di akhir-akhir masa hamil. Misalnya apakah Ibu memiliki kriteria berikut ini:

  • Keinginan untuk menata rumah demi keamanan buah hati.

  • Rasa senang karena sebentar lagi bayi akan lahir yang membuat Anda membeli barang-barang baru dan menata rumah jadi lebih cantik.Tips untuk Ibu hamil salah satunya jangan sampai kalap belanja pernak-pernik ya, Bu!

  • Kesadaran kalau Anda tidak akan punya waktu bersih-bersih dan menata rumah setelah bayi lahir.

  • Keinginan mengatasi kebosanan ketika tanggal perkiraan melahirkan semakin dekat.

  • Keinginan untuk menyegarkan suasana rumah dan mood setelah sekian bulan kehamilan.


Apakah semua ibu hamil memiliki insting nesting?

Tidak semua. Sebuah polling menyatakan sekitar 73 persen ibu hamil melakukan nesting selama hamil dan 27 persen lagi tidak. Nesting ataupun tidak, keduanya normal. Beberapa orang punya dorongan untuk melakukannya, tapi sebagian lagi tidak. Lagipula, nesting tidak menunjukkan indikasi kesehatan kehamilan dan tidak menjadi tanda Anda mendekati persalinan.

Beberapa ibu hamil tidak bisa bebenah atau beres-beres rumah karena batasan fisik, seperti harus bedrest. Tips untuk Ibu hamil yang pernah mengalami masalah kesuburan atau mengalami keguguran sebelumnya adalah melakukan nesting dengan lebih hati-hati atau tidak sama sekali.

Nesting biasanya memuncak di trimester ketiga, tapi dorongan untuk bersih-bersih, menata, dan mempersiapkan rumah bisa mulai muncul paling awal di usia kehamilan 5 bulan.

Nesting juga bisa berarti Ibu serius memikirkan perihal menjadi orangtua dan membesarkan bayi. Beberapa orang meningkatkan aktivitas fisiknya, sedang lainnya menekankan pada perubahan identitas. Bila Anda tidak melakukan nesting, bukan berarti Ibu tidak normal atau Ibu yang buruk. Tips untuk Ibu hamil berikutnya: jangan dengarkan perkataan orang-orang di sekitar yang mencoba membandingkan antusiasme Ibu dalam berbelanja dan mempersiapkan rumah dengan Ibu-ibu lainnya.


Nesting dan tanda persalinan

Nesting bukan menjadi tanda persalinan sudah dekat. Dorongan untuk mempersiapkan kamar bayi biasanya memuncak di trimester ketiga, tapi tidak ada hubungannya dengan persalinan.

Ada ibu di usia kehamilan 34 minggu sudah menyiapkan semuanya, ada lagi yang usia kehamilannya sudah 37 minggu tapi belum membeli car seat. Dorongan energi dan aktivitas di akhir kehamilan terjadi karena calon ibu berusaha mempersiapkan segala sesuatu sebelum bayi lahir dan bukan menjadi tanda persalinan akan dimulai.


Nesting setelah bayi lahir

Nesting biasanya menjadi bagian dari kelahiran bayi. Setelah bayi lahir, kebanyakan waktu dan energi akan diberikan ke bayi dan ini berarti Anda tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal lainnya.

Ibu hamil menghabiskan banyak energi sebelum bayi lahir karena mereka tidak akan punya banyak energi atau waktu setelah bayi lahir. Jadi perilaku ini akan menurun setelah melahirkan karena Anda akan sibuk merawat bayi dan anak lainnya.

Secara umum, orangtua tidak punya waktu dan energi untuk melakukan nesting lebih lanjut. Itu sebabnya dukungan sosial jadi hal yang sangat penting, khususnya setelah bayi lahir. Bahkan sebuah penelitian menemukan kalau  perilaku nesting menjadi sepenuhnya berhenti pada 8 minggu setelah bayi lahir.


Nesting pada tiap kehamilan

Bila Anda melakukan nesting selama kehamilan pertama, kemungkinan Anda akan melakukan hal yang sama di kehamilan berikutnya. Ada kemungkinan pengulangan perilaku. Belajar dari pengalaman untuk tidak impulsif berbelanja adalah tips untuk Ibu hamil yang sebelumnya membeli terlalu banyak barang namun tidak terpakai.

Nesting pada ibu yang telah memiliki anak bisa berarti mengeluarkan baju-baju bayi terdahulu dan mencucinya, mengeluarkan car seat, mainan lama, pompa ASI, dan menyiapkannya untuk digunakan kembali. Nah ini pula tips untuk Ibu hamil lainnya yang bisa diterapkan, yakni daur ulang barang yang sudah ada. Nesting bukan melulu soal belanja barang baru ya, Bu.

Bagaimana dengan ayah? Apakah mereka melakukan nesting juga? Sejauh ini, tidak ada penelitian yang berhubungan dengan ayah dan nesting. Tapi lucunya, banyak ayah terbawa suasana oleh persiapan yang dilakukan pasangan dan melakukan tugas tertentu untuk mempersiapkan rumah untuk bayi. Terkadang ayah bisa jadi lebih impulsif dalam berbelanja, jadi tips untuk Ibu hamil, awasi pengeluaran pasangan juga ya.


Sisi negatif nesting pada wanita hamil

Perilaku nesting memang tidak berbahaya tapi ketika melakukan aktivitas selama hamil, ada beberapa hal yang bisa berdampak negatif bila Ibu abaikan. Berikut tips untuk Ibu hamil yang sedang melalui masa nesting;

  • Jangan menaiki tangga untuk menggantung gambar atau membersihkan area berdebu yang sulit dijangkau. Bila Ibu melakukan kegiatan mengecat atau bersih-bersih, pastikan ventilasi ruangan cukup baik dan produk yang Anda gunakan aman.

  • Ibu mungkin merasakan energi yang melimpah ruah, tapi kelelahan bisa berisiko. Pastikan lakukan istirahat teratur dan minum banyak air putih. Tips untuk Ibu hamil yang terkadang lupa minum, taruh beberapa botol air minum di sudut-sudut rumah yang mudah terlihat agar Ibu tidak malas mengambil air ke dapur.

  • Jangan perfeksionis. Ibu mungkin berpikir segala sesuatu harus sempurna sebelum bayi lahir. Hmm ini adalah salah satu tips untuk Ibu hamil paling penting, yakni percaya insting Ibu dan selalu ingat bahwa hal yang paling bayi butuhkan adalah kehadiran dan kesehatan Ibu. Bukan pernak-pernik atau letak perabotan di rumah.

  • Waspadai tanda kecemasan. Kecemasan umum terjadi selama kehamilan. Tapi bila nesting menjadi obsesif, misalnya Ibu hamil jadi kurang tidur karena cemas tentang tempat tidur yang sempurna untuk bayi, bicaralah pada dokter.


Tips untuk Ibu hamil yang ingin nesting, hindari pekerjaan rumah berikut ini!

Ibu punya keinginan tak terkendali untuk membersihkan debu dan merapikan segala hal yang nampak berantakan di rumah? Meski insting nesting bisa muncul berlebihan ketika tanggal perkiraan melahirkan semakin dekat, tetap penting untuk selalu berhati-hati ketika hamil.

Beberapa tugas rumah tidak cukup aman dikerjakan oleh calon ibu. Berikut ini tips untuk Ibu hamil terkait aktivitas yang perlu dihindari:

  • Memindahkan furnitur berat

  • Minta orang lain membersihkan kotoran kucing

  • Hindari menggunakan alat semprot nyamuk

  • Hindari finishing furniture.

Tips untuk Ibu hamil lainnya, cari tahu apakah aman apabila;

  • Menggunakan produk pembersih selama hamil

  • Mengecat atau berada di sekitar cat semprot

Ada sejumlah tugas rumah yang perlu dihindari selama hamil karena bisa berbahaya bagi janin yang sedang berkembang. Hamil bukan berarti Ibu tidak bisa menjaga kebersihan rumah. Seperti banyak aktivitas lain, Ibu masih bisa kok ikut bersih-bersih tapi jangan lupa agar selalu hati-hati ya.

Selama hamil, Ibu bisa merasakan dorongan yang kuat untuk membersihkan dan mempersiapkan rumah demi menyambut kelahiran si bayi. Tips untuk Ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan, harap perhatikan keamanan dari aktivitas yang Ibu lakukan.

Beberapa tugas rumah bisa berbahaya bagi Anda dan janin yang sedang berkembang. Misalnya saja:

  1. Penggunaan bahan kimia

    Produk seperti semprot nyamuk, pembersih oven, dan pemutih semua mengandung asap berbahaya. Bila Ibu harus mengatasi masalah serangga, oven, dan toilet kotor ketika hamil, cari alternatif pembersih yang lebih aman. Tips untuk Ibu hamil agar aman dari bahan kimia adalah dengan memakai alternatif seperti cuka, baking soda, dan lemon sebagai larutan pembersih alami yang aman digunakan.

  2. Mengangkat beban berat

    Jangan membawa kantong belanja berukuran besar dan memindahkan furniture berat. Semakin besar perut Ibu, semakin besar risiko tekanan pada punggung bawah dan cedera punggung. Tips untuk Ibu hamil, jangan segan untuk meminta kerabat, anak yang lebih besar, atau suami untuk membantu.

  3. Membersihkan hewan peliharaan

    Membersihkan kotoran kucing atau anjing bisa membuat Ibu terpapar parasit dan bakteri. Risiko terbesar pada janin adalah toksoplasmosis, infeksi yang dibawa oleh parasit dan hidup di kotoran kucing. Tips untuk Ibu hamil yang ingin turun menangani hewan peliharaan, jangan lupa kenakan sarung tangan dan cuci tangan hingga bersih setelahnya.

  4. Membersihkan tirai dan kipas pada plafon

    Sebaiknya hindari tugas yang membutuhkan memanjat atau naik ke kursi atau tangga. Wanita hamil  rentan terjatuh dan dampaknya bisa berbahaya. Jangan berdiri di atas meja atau kursi, ya Bu.

  5. Mengepel dan menyapu

    Meski aktivitas ini tak masalah bila dilakukan dalam jumlah kecil, mengepel dan menyapu bisa memperburuk nyeri punggung bawah dan membuat otot lutut tegang. Tips untuk Ibu hamil yang sehari-hari terbiasa mengepel dan menyapu, lakukan banyak jeda untuk istirahat.

  6. Membersihkan jendela

    Hati-hati ketika membersihkan jendela karena Ibu bisa terpeleset dan terjatuh. Hindari pembersih kaca berbahan keras dan hanya gunakan koran basah untuk mengelap jendela.

  7. Mencuci piring

    Selalu kenakan sarung tangan ketika mencuci piring karena kulit Ibu sangat sensitif selama hamil.

  8. Memvakum

    Memvakum rumah bisa sangat melelahkan. Usahakan Ibu tidak mengganti filter vakum di saat hamil. Filter mengandung debu, spora, dan rambut yang bisa mengiritasi mata dan paru-paru Anda. Sebagian wanita hamil memiliki kulit yang sangat sensitif terhadap produk sabun, sehingga mereka tidak bisa melakukan aktivitas mencuci piring, pakaian, atau membersihkan kamar mandi.

Ada wanita hamil yang tidak bisa melakukan aktivitas mencuci baju karena harus membungkuk dan merasakan sakit ketika meluruskan badan setelah membungkuk. Ada juga ibu hamil yang hanya bisa menyapu dan melakukan tugas ringan yang tidak membutuhkan banyak energi.


Manfaat nesting untuk persiapan persalinan

Bila insting nesting muncul ketika Ibu mempersiapkan kelahiran bayi, manfaatkan kondisi ini sebaik-baiknya, sebelum Ibu menjadi terlalu sibuk dan merasa sulit untuk melakukan apapun. Tips untuk Ibu hamil yang perlu diingat, jangan memanjat atau mengangkat beban terlalu berat. Serta hindari risiko terjatuh ketika berdiri di tangga untuk membersihkan plafon kamar mandi. Juga pastikan Ibu sering beristirahat dan mengonsumsi air serta makanan di sela-sela waktu nesting.

Tips untuk Ibu hamil lainnya yaitu jangan melakukan aktivitas berlebihan ketika mendekati persalinan dan kelahiran. Terutama karena Ibu perlu menghemat energi untuk melahirkan. Berikut ini detail tips untuk Ibu hamil yang bisa dilakukan sebelum melahirkan:

  1. Mengisi lemari es

    Sambil mempersiapkan kelahiran, buang barang yang sudah kadaluwarsa dan beli kebutuhan bahan makanan yang masih segar. Sediakan kebutuhan yang akan Ibu gunakan setelah bayi lahir seperti susu, yoghurt, keju, jus, buah, serta ayam siap goreng. Bila bayi tidak lahir minggu ini, sediakan stok kembali di minggu berikutnya.

  2. Sediakan bahan makanan

    Sediakan makanan karena Ibu tidak akan punya waktu ke supermarket setelah bayi lahir. Isi rak dapur dengan makanan sehat seperti sereal, biskuit, buah dan sayur, sosis, serta beras coklat.

  3. Memasak

    Bila insting nesting Ibu disertai keinginan untuk memasak, maka lakukan sebisa mungkin selagi sempat. Tips untuk Ibu hamil yang berencana segera kembali ke rumah setelah persalinan adalah dengan membuat sajian lebih untuk makanan kesukaan Ibu lalu simpan di wadah di dalam freezer, jangan lupa beri label agar Ibu tahu isi kemasan. Ibu akan merasa terbantu dengan menyediakan makanan dan cemilan buatan sendiri di freezer setelah pulang dari rumah sakit.

  4. Mencuci baju

    Merasa ingin mencuci baju? Jangan lupa cuci juga handuk, sarung bantal, karpet, atau benda lain yang tidak sempat Anda cuci secara teratur. Tips untuk Ibu hamil yang berencana mengurus si kecil tanpa bantuan asisten adalah dengan mencuci bersih semua barang yang sekiranya akan bersentuhan dengan sang buah hati. Sebab, setelah bayi lahir, Ibu akan repot dengan cucian kotor berupa baju dan popok bayi.

  5. Bebenah dan bersih-bersih

    Sekarang waktunya untuk mengelap jendela dan tirai. Jangan lupa vakum bagian belakang serta bawah sofa, mungkin Anda bisa jadi Ibu malah menemukan remote control yang dicari-cari sejak 3 bulan lalu. Bersihkan juga debu pada bingkai foto. Tapi jangan paksakan diri bila Ibu tidak bisa menjangkaunya. Hindari tangga atau memanjat ketinggian. Minta orang lain melakukannya.

  6. Baju untuk bayi

    Tips untuk Ibu hamil berikutnya adalah jangan impulsif berbelanja! Jangan berlebihan membeli pakaian bayi ketika Ibu mempersiapkan kelahiran, cukup pastikan saja Ibu punya persediaan standar untuk kebutuhan bayi seperti kaos kaki serta baju. Selain pakaian, bayi juga membutuhkan popok dan hal penting lainnya. Sediakan sabun bayi, termometer, potong kuku, botol susu, dan banyak lagi.

  7. Baju untuk Ibu

    Tips untuk Ibu hamil yang nantinya berencana menyusui, beli bra menyusui serta baju dengan bagian depan yang mudah dibuka. Sediakan pakaian dalam yang lembut dan nyaman dengan ukuran lebih besar. Kenapa? Karena Ibu perlu ukuran sedikit lebih besar agar nyaman di beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Selain itu, pakaian ini bisa terkena noda darah yang tidak bisa hilang. Ibu mungkin perlu membuangnya 6 minggu setelah bayi lahir. Jangan lupa sediakan pembalut ukuran besar.


Tanda bahaya yang perlu Ibu waspadai

Insting nesting bisa membantu Ibu menciptakan tempat yang aman dan nyaman untuk bayi, tapi bisa membuat beberapa wanita hamil merasa cemas berlebihan. Nesting bisa memicu perasaan berlebihan dan bahkan membuat ibu hamil merasa tidak bisa berfungsi normal.

Tips untuk Ibu hamil yang merasa aktivitas nesting menjadi sumber kecemasan dan kesedihan, segeralah mencari bantuan. Calon ibu dengan kecemasan dan depresi lebih berisiko mengalami depresi pasca melahirkan.


Berikut ini beberapa tanda peringatan yang perlu diwaspadai:

  • Sulit tidur karena merasa cemas, bukan karena kesulitan tidur akibat kehamilan.

  • Sering merasa cemas dan merasa tidak ada yang Anda lakukan yang cukup baik untuk bayi, misalnya, selalu memikirkan tentang memilih tempat tidur bayi yang salah.

  • Serangan panik.

  • Kurang selera makan karena cemas.

  • Terus memikirkan pilihan warna kamar bayi, berulang kali mencuci botol susu atau barang bayi yang sudah bersih.


Tips untuk Ibu hamil agar lebih rileks saat nesting:

  • Buat daftar teman atau kerabat yang bisa membantu, baik membantu memilih keperluan bayi, menghias kamar bayi, atau membantu membuat keputusan. Delegasikan tugas ke orang lain bila Anda merasa kewalahan saat melakukannya sendiri.

  • Hanya dengan berjalan kaki singkat di luar bisa membantu mengatasi pikiran obsesif.

  • Luangkan waktu bersama pasangan atau teman untuk melakukan aktivitas yang rileks seperti makan malam atau menonton film.

  • Ingatkan diri kalau yang bayi butuhkan adalah kehangatan pelukan Anda.

  • Lakukan latihan nafas dalam. Coba meditasi, sesi singkat selama 5 menit bisa membantu Anda menenangkan diri.

Jika semua cara di atas sudah Ibu coba namun gagal, maka bicarakan pada dokter tentang kecemasan dan masalah emosi lainnya. Dokter bisa memberi dukungan dan bila Anda memutuskan menjalani pengobatan, minta rujukan konselor kesehatan mental atau minta resep obat yang aman digunakan selama kehamilan.

(Isma & Yusrina)