Kehamilan

8 Kondisi Dan Perubahan Tubuh Ibu Saat Hamil 8 Bulan (Usia Kandungan 8 Bulan)

8 Kondisi Dan Perubahan Tubuh Ibu Saat Hamil 8 Bulan (Usia Kandungan 8 Bulan)

Memasuki usia kandungan 8 bulan (hamil 8 bulan) Ibu mungkin mulai merasa lelah mejalani kehamilan. Berikut beberapa kondisi yang mungkin akan Ibu alami pada usia hamil 8 bulan:  


1. Sulit bernafas

Bayi menekan organ internal, termasuk paru-paru yang bekerja lebih keras membawa oksigen yang cukup untuk Ibu dan bayi. Bila sebelumnya menaiki tangga tidak membuat Ibu kehabisan nafas, ini akan terjadi di usia hamil 8 bulan. Karenanya Ibu perlu duduk, rileks, dan tidak terlalu memaksakan diri.


2. Heartburn

Saat usia hamil 8 bulan, semakin sedikit ruang tersisa di perut, Ibu akan merasa lebih sering makan di porsi kecil sebagai cara terbaik untuk mengurangi heartburn. Kemungkinan Ibu tidak bisa makan sebanyak biasanya, bahkan untuk makanan yang sangat Ibu sukai.


3. Posisi kepala bayi di bawah

Biasanya posisi kepala bayi sudah di bawah pada usia hamil 8 bulan. Hal ini menjadi posisi melahirkan yang optimal. Kepala bayi juga menekan kandung kemih yang membuat Ibu harus sering buang air kecil dan bolak-balik ke kamar mandi tiap 15 menit. Tapi ini normal. Jangan gunakan ini sebagai alasan untuk mengurangi konsumsi cairan. Ibu dan bayi harus terhidrasi.


4. Penambahan berat badan 

Banyak ibu hamil mengalami penambahan berat badan di usia hamil 8 bulan. Bila Ibu menambah berat badan melebihi dari yang seharusnya, coba hindari timbangan, tarik nafas, dan ingat, ini bukan waktunya merasa cemas tentang penambahan berat badan.


5. ASI bocor

Bila payudara Ibu belum mengeluarkan cairan berwarna kekuningan, biasanya ini akan terjadi saat Ibu hamil 8 bulan. Tubuh Ibu mulai memproduksi ASI untuk bayi. Kolostrum akan memenuhi kebutuhan bayi selama beberapa hari pertama setelah lahir, hingga ASI keluar. Jangan khawatir bila ASI keluar lebih awal atau lebih lambat. Ketika ASI mulai keluar, ini bukan indikasi Ibu bisa atau tidak mampu menyusui. Ibu hamil yang menjalani kehamilan kedua, ketiga, dan seterusnya kemungkinan memproduksi kolostrum lebih awal.


6. Bayi tumbuh lebih cepat

Di usia hamil 8 bulan, berat bayi mencapai 1,8 kg. Dalam 4 hingga 6 minggu ke depan, bayi memiliki sekitar setengah dari berat lahir. Itu juga berarti rahim terus mengembang dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Jangan terkejut bila Ibu perlu beraktivitas jauh lebih perlahan dibanding sebelumnya. Pada usia hamil 8 bulan ini juga, Ibu merasa lebih nyaman mengenakan celana yoga, tak masalah, celana ini memang lebih nyaman dibanding pakaian lain dan bisa melebar untuk mengakomodasi perut yang membesar.


7. Bantal jadi teman terbaik

Ketika perut merenggang, Ibu mengalami rasa tidak nyaman pada tulang rusuk, panggul, dan perut. Di akhir bulan ini, Ibu merasa seperti kehabisan ruang untuk bernafas. Untuk mengatasinya, coba topang tubuh dengan beberapa bantal atau gunakan bantal hamil. Berbaring miring dengan satu bantal di bawah kepala dan leher, satu bantal menopang perut, dan satu lagi di antara lutut. Ini akan membuat Ibu merasa lebih nyaman.


8. Anda mengalami mommy brain

Bila Ibu mengalami kesulitan mengingat benda yang baru saja Ibu letakkan, Ibu tidak sendirian. Banyak calon ibu mengalami kesulitan untuk fokus, konsentrasi, atau mengingat sepanjang kehamilan dan setelah melahirkan. Ini artinya Ibu perlu gunakan “note” pada smartphone atau menulis di kertas.


Usia kandungan 8 bulan (hamil 8 bulan) sering jadi momen yang paling menyenangkan. Ibu hampir mendekati akhir kehamilan, tapi masih harus menjalani hari-hari sebelum bertemu dengan buah hati. Sebisa mungkin nikmati bulan ini.  

    

Perubahan Pada Janin

Berikut ini beberapa perubahan yang terjadi pada bayi di usia hamil 8 bulan ini:  

  • Cairan ketuban yang berkurang menandakan ginjal bayi telah mulai berfungsi. Lebih banyak kortisol diproduksi oleh ginjal.

  • Pada bayi laki-laki, testis perlahan turun dari perut. Pada bayi perempuan, vulva sudah terbentuk. Hormon kehamilan menyebabkan kantung kemaluan bayi laki-laki terlihat bengkak saat lahir. Hal yang sama terjadi pada bayi perempuan.

  • Perkembangan kognitif yang cepat terjadi pada otak. Neuron terus berlipat ganda pada rentang yang cepat.

  • Vernix caseosa yang menutup kulit bayi akan terus melakukan tugasnya. Lanugo, rambut halus pada kulit, perlahan akan mulai hilang.

  • Semakin sedikit ruang untuk bayi bergerak di dalam rahim karena pertumbuhannya meningkat.

  • Berat bayi bertambah menjadi sekitar 2,7 kg pada akhir bulan ini dan panjangnya sekitar 50 cm.

    

Makanan Baik Untuk Usia Kandungan 8 Bulan (Hamil 8 Bulan)

Saat usia hamil 8 bulan, Ibu mengalami penambahan berat badan maksimal dan bayi jadi semakin berat. Ini sebabnya Ibu perlu makan makanan sehat dan menggabungkannya dengan olahraga ringan seperti jalan kaki. Berikut beberapa makanan yang perlu Ibu sertakan di usia kandungan 8 bulan (hamil 8 bulan): 

  1. Makanan kaya karbohidrat, protein, dan lemak

    Untuk protein bisa didapat dari daging, putih telur, tahu, ikan, dada ayam, susu, yoghurt, dan susu kedelai. Untuk memperoleh karbohidrat, konsumsi kentang, sereal, ketela, kacang, dan semangka. Untuk lemak bisa didapat dari telur, kacang, ikan, dan mentega kacang.

  2. Makanan kaya vitamin dan mineral

    Pada usia hamil 8 bulan dan seterusnya , Ibu harus makan makanan yang kaya zat besi dan kalsium. Banyak mengeluarkan darah menjadi bagian dari kelahiran dan Ibu perlu pastikan menyertakan zat besi yang cukup dari makanan. Sedangkan kalsium membuat tulang bayi kuat. Ibu perlu konsumsi makanan berwarna hijau, kacang, buah kering, kuning telur, daging, ikan, produk susu, serta pisang.

  3. Makanan kaya serat

    Makanan yang tinggi serat penting selama usia hamil 8 bulan ini. Makanan berserat memiliki nilai nutrisi yang tinggi. Konsumsi jagung, alpukat, beras coklat, bunga kol, brokoli, sayuran hijau, dan seledri untuk memperoleh jumlah serat yang Ibu butuhkan.

        

Makanan Yang Perlu Dihindari Di Usia Kandungan 8 Bulan (Hamil 8 Bulan)

Selama tahap kehamilan ini, ada makanan tertentu yang perlu Ibu hindari untuk mencegah penambahan berat berlebih dan rasa tidak nyaman karena beberapa gejala kehamilan yang Ibu alami. Konsumsi makanan bernutrisi selalu penting sepanjang kehamilan untuk memberi manfaat pada Ibu dan bayi. Berikut makanan yang perlu Ibu hindari mulai sejak usia hamil 8 bulan:  

  1. Kopi

    Ketika hari perkiraan lahir semakin dekat, Ibu mengalami konstipasi yang terasa sangat tidak nyaman. Satu cara mengurangi gejala ini adalah menurunkan asupan kopi. Ibu juga perlu menurunkan asupan minuman yang mengandung kafein seperti minuman ringan dan sebagainya.

  2. Beberapa jenis ikan

    Ikan hiu dan todak memilik tingkat methylmercury yang tinggi yang bisa merusak sistem saraf bayi. Bila ingin makan ikan selama hamil, pilih yang tidak terlalu berlemak dan memberi nutrisi yang Anda butuhkan.

  3. Susu tanpa proses pasteurisasi

    Ibu perlu hindari susu sapi, susu kambing, dan susu domba yang tanpa melewati proses pasteurisasi. Susu kambing sangat berisiko selama hamil karena bahaya tinggi toksoplasma.

  4. Keju lunak

    Keju lunak berisiko mengandung listeria sehingga perlu dihindari selama hamil. Bila Ibu ingin makan keju, pilih keju keras seperti cheddar.

  5. Kerang mentah

    Ibu perlu menghindari kerang mentah serta makanan yang mengandung ikan mentah seperti sushi selama hamil. Ini karena ada risiko tinggi keracunan makanan yang disebabkan makanan ini.

  6. Telur mentah atau setengah matang

    Telur setengah matang atau mentah harus dihindari selama kehamilan. Ada risiko kandungan bakteri salmonella yang bisa menyebabkan keracunan makanan.

  7. Hati dan daging curing (yang diawetkan)

    Sebaiknya hindari hati selama tahap kehamilan ini. Bahkan para ahli menyatakan Ibu perlu menghindari hati sepanjang kehamilan. Daging curing seperti salami dan ham perlu dihindari karena memiliki risiko lebih besar untuk toksoplasmosis dan listeriosis.

  8. Alkohol dan tembakau

    Keduanya perlu dihindari karena bisa menyebabkan masalah pada bayi dan bayi bisa lahir dengan komplikasi kesehatan.


Perhatikan apa yang Ibu makan karena akan berpengaruh ke bayi yang belum lahir. Makan dengan benar dan makan dengan sehat penting pada tiap tahap kehamilan. Ibu makan untuk Ibu dan bayi, jadi pastikan Ibu hanya makan makanan yang sehat dan bernutrisi. Ini membantu bayi berkembang dan tumbuh dengan seharusnya, serta memastikan Ibu kuat ketika waktu melahirkan tiba. Merawat diri selama hamil menjadi hal penting, terutama ketika Ibu mendekati tanggal perkiraan melahirkan.  

    

Yang Perlu Ibu Lakukan Saat Hamil 8 Bulan

Ada banyak hal yang perlu Ibu perhatikan mulai bulan ini. Berikut beberapa di antaranya:  

  1. Latihan pernafasan

    Pada usia hamil 8 bulan, kemungkinan Ibu akan mengalami kesulitan bernafas. Lakukan teknik pernafasan yang benar. Selama hamil Ibu membutuhkan pernafasan dalam. Tapi perlu latihan untuk bisa melakukannya. Ada beberapa manfaat yang didapat ketika Ibu berlatih pernafasan selama hamil: 

    • Ketika bayi tumbuh, tubuh Ibu membutuhkan lebih banyak oksigen untuk berfungsi optimal. Bayi juga membutuhkan oksigen untuk tumbuh dengan baik. Pernafasan yang dangkal tidak cukup untuk memberi tubuh oksigen yang cukup. Tapi dengan latihan pernafasan, tubuh akan mendapat oksigen yang dibutuhkan.

    • Kecemasan dan stres jadi bagian dari kehamilan. Dengan latihan pernafasan, Ibu bisa merasa tenang dan tidak stres.

    • Ketika bernafas dalam, Ibu memberi tubuh lebih banyak oksigen. Ini menjadi cara untuk mengatasi nyeri otot dan persendian.

    • Satu hal yang ditakuti ibu hamil adalah persalinan. Tapi bila Ibu berlatih pernafasan secara teratur, persalinan tidak akan sulit. Latihan membuat Ibu mampu mengatasi kontraksi dan rasa sakit persalinan dengan lebih baik.

  2. Latihan kegel

    Lakukan latihan kegel selama hamil untuk mengatasi inkontinensia urine. Latihan ini tidak hanya membantu meringankan kondisi tubuh tapi juga memperkuat otot panggul.  

  3. Postur tubuh yang baik

    Menjaga postur tubuh yang baik menjadi sebuah keharusan. Terus tidur di posisi miring ke kiri. Bila masih terasa tidak nyaman, gunakan bantal dan berbaringlah dengan nyaman. Ketika duduk, tubuh harus tegak dengan topangan di punggung untuk membantu Ibu menghindari tekanan pada pembuluh sciatica.

  4. Tetap terhidrasi

    Tetap terhidrasi akan sangat membantu ketika Ibu berusaha mengatasi konstipasi, heartburn, dan gula darah yang turun. Minum banyak air putih, jus buah, dan cairan untuk mengisi sistem tubuh dengan mineral. Asupan cairan yang cukup juga membantu mengatasi konstipasi.

  5. Rencana persalinan

    Bulan ini Ibu perlu membuat perencanaan persalinan. Pilih jenis kelahiran yang Ibu inginkan, siapa yang mendampingi, dan sebagainya. Perencanaan membantu Ibu menentukan pilihan di detik terakhir.  

  6. Latihan menyusui dan mengganti popok

    Usia hamil 8 bulan jadi waktu yang tepat untuk menghadiri pelatihan di rumah sakit tentang menyusui dan mengganti popok. Ini terutama penting bagi wanita yang pertama kali hamil. Ibu bisa bersosialisasi dengan calon ibu lain yang memiliki keluhan sama. Berbagi cerita membuat beban Ibu lebih ringan.   

  7. Letakkan lapisan plastik di kasur

    Ibu bisa gunakan plastik untuk melapisi kasur bila Ibu sering mengompol saat usia hamil 8 bulan. Juga gunakan pantyliner untuk mengatasi inkontinensia urine. Mungkin Ibu merasa tidak mngkin jika ketuban pecah di usia kehamilan 8 bulan, tapi tetap bersiaplah dengan membawa handuk kemanapun Ibu pergi.  

  8. Makanan dan pola makan

    Pastikan Ibu makan makanan yang bernutrisi. Bayi Ibu mengalami growth spurt di rahim dan makanan yang Ibu makan menentukan beratnya di waktu kelahiran. Makanlah pada interval teratur bila makan besar terlihat terlalu banyak untuk Ibu.  

  9. Kebugaran

    Saat hamil 8 bulan, Ibu mungkin menjadi tidak suka berolahraga tapi melakukan perenggangan dasar dan yoga jadi sebuah keharusan. Sebelum mulai berolahraga, mintalah persetujuan dokter. Konsultasikan ke instruktur Ibu untuk berlatih postur yang mudah.  

  10. Delegasikan pekerjaan

    Sekarang bukan waktunya untuk menjadi wanita super. Sebisa mungkin delegasikan tugas ke orang lain agar Ibu mendapat banyak waktu untuk beristirahat. Bila terbiasa kerja lembur, Ibu perlu membatasinya mulai saat ini.

  11. Hindari stres

    Ibu berhadapan dengan stres emosi dan fisik. Kecemasan tentang banyak hal akan berdampak pada bayi. Hindari pikiran buruk, tempat bising, dan lingkungan yang tidak kondusif. Ibu membutuhkan situasi yang tenang dan damai.   Ketika Ibu mulai mengalami stres saat hamil, ini bisa langsung berdampak pada pertumbuhan bayi. Aliran darah ke bayi terhenti dan semua nutrisi penting tidak tersalur ke bayi. Untuk memastikan Ibu dan bayi berada di kondisi sehat, sangat dianjurkan untuk menurunkan dan menghilangkan stres selama hamil. Tips berikut bisa membantu mengatasi stres selama hamil:  

    • Membicarakannya. Komunikasi di saat hamil sangat penting. Bicaralah pada orang di sekitar Ibu dan lepaskan stres. Ungkapkan perasaan dan kecemasan Ibu pada pasangan, teman, ibu, kolega, atau dokter. Ini membantu menurunkan stres. Bicara juga pada teman yang telah memiliki bayi untuk mengurangi kecemasan.

    • Lakukan latihan fisik. Sebelum memulai latihan fisik, Ibu perlu berkonsultasi pada dokter. Lakukan aktivitas olahraga yang tidak terlalu berat, tapi membuat Ibu sibuk selama beberapa saat. Sibuk dengan aktivitas selain memikirkan kehamilan dan melahirkan jadi penangkal stres yang baik.

    • Istirahat. Ketika merasa terlalu stres, hentikan rutinitas sehari-hari. Tubuh meminta Ibu beristirahat lebih banyak ketika hamil. Kelelahan yang berlebihan bisa menciptakan ketegangan. Tidur singkat di siang hari atau tidur malam satu jam lebih awal membantu Ibu mengurangi stres.

    • Makan dengan benar dan berpikir positif. Makanlah dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Omega 3, vitamin, dan mineral dapat menjaga mood dan meningkatkan perasaan positif.

    • Bersiap untuk hari persalinan. Wajar bila Ibu merasa cemas menjelang hari persalinan. Cara terbaik mengatasi stres ini adalah dengan mengumpulkan informasi tentang persalinan sebanyak mungkin. Coba bicara pada teman yang baru saja menjalani persalinan. Tanyakan tentang rasa tidak nyaman dan rasa sakit yang dialami. Minta saran dan tips dari mereka.

    • Pengobatan dan terapi. Tak ada salahnya melakukan terapi alternatif. Berlatih yoga dan belajar teknik pernafasan dapat menurunkan tingkat stres. Tubuh yang tenang membantu Ibu merasa lebih rileks. Latihan ini juga bisa mendorong tidur yang lebih nyenyak.

    • Tertawa. Luangkan waktu untuk rekreasi. Tonton film yang ringan, komedi, atau kartun yang membuat Anda tertawa. Ini tidak hanya baik untuk Ibu, tapi juga untuk bayi.

    • Bu, cari tahu apa saja yang membuat Ibu stres selama hamil dan coba hindari sebisa mungkin. Fokuslah pada hal yang positif. Mood Ibu di saat hamil akan mempengaruhi kondisi bayi. Bila Ibu bahagia, bayi akan bahagia juga.  


(Ismawati, Yusrina / Dok. Shutterstock)