Kehamilan

Mengidap Radang Panggul, Apakah Masih Bisa Hamil?

Mengidap Radang Panggul, Apakah Masih Bisa Hamil?

Radang panggul adalah infeksi pada rahim, indung telur, dan tuba fallopi. Radang panggul yang tidak diobati bisa memicu penyumbatan atau adhesi. Adhesi terjadi ketika jaringan saling menempel, yang bisa menyebabkan masalah kesuburan bila terjadi di sekitar tuba fallopi.

Gejala Radang Panggul

Kemungkinan Anda hanya mengalami gejala ringan berupa rasa tidak nyaman atau bahkan tidak menyadarinya. Waspadai gejala berikut, Bunda:

  • Sakit selama berhubungan seks

  • Rasa sakit pada perut atau panggul

  • Rasa sakit pada bagian punggung

  • Pendarahan vaginal tidak seperti biasa, pendarahan berat, pendarahan setelah berhubungan seks, atau keluar bercak di sela siklus bulanan

  • Kotoran vaginal berwarna kuning, hijau, atau berbau.

Bila Anda pernah mengalami kehamilan ektopik (dimana sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim), radang panggul bisa menjadi penyebabnya. Infeksi radang panggul yang berat bisa memicu:

  • Demam, mual, muntah

  • Abses berisi nanah pada indung telur dan tuba fallopi

  • Peradangan jaringan tipis di bagian perut

Penyebab Radang Panggul

Radang panggul bisa disebabkan oleh penyakit menular seksual. Infeksi akan menyebar ke bukaan serviks, menginfeksi seluruh rahim, dan tuba falopi serta indung telur. Chlamydia jadi infeksi yang sering dianggap sebagai penyebab radang panggul, diikuti gonorrhoea dan penyakit menular seksual lainnya. Bila mengidap chlamydia, 1 dari 3 kemungkinan Anda akan terkena radang panggul.

Risiko radang panggul meningkat bila Anda:

  • Berhubungan seks tanpa kondom

  • Di bawah usia 25 tahun, karena chlamydia umum terjadi pada usia muda

  • Aktif secara seksual di usia muda

  • Memiliki pasangan seks baru

  • Memiliki banyak pasangan seks

  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual atau pasangan memiliki riwayat ini.

Kadang radang panggul bisa merusak serviks, membuat Anda lebih mungkin mengalami infeksi berulang.

Radang Panggul dan Kesuburan

Bila radang panggul bersifat ringan dan ditangani dini, kemungkinan untuk bisa hamil masih tinggi. Satu episode radang panggul tidak banyak mempengaruhi kesuburan Anda. Radang panggul yang parah atau tidak diobati, besar kemungkinan menyebabkan tuba fallopi tersumbat.

Kambuhnya radang panggul sangat besar meningkatkan risiko tidak bisa hamil. Diperkirakan satu dari 5 wanita dengan radang panggul memiliki masalah kesuburan. Kerusakan pada tuba fallopi sebagai akibat radang panggul juga meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

Diagnosa dan Penanganan Radang Panggul

Dokter akan mengambil contoh jaringan dari vagina dan serviks untuk mencari kemungkinan penyakit menular seksual, seperty chlamydia. Anda juga akan menjalani tes darah.

Radang panggul diobati dengan antibiotik. Pengobatan yang tertunda berisiko kerusakan pada tuba fallopi dan indung telur, serta kesehatan jangka panjang. Anda dan pasangan perlu minum antibiotik untuk memastikan ia tidak kembali menginfeksi Anda.

Dokter akan meresepkan kombinasi antibiotik untuk memastikan semua bakteri yang menyebabkan infeksi yang biasa menyebabkan radang panggul teratasi. Dokter juga menyarankan Anda beristirahat dan minum obat pereda rasa sakit. Pastikan Anda menghabiskan semua antibiotik dalam 2 minggu. Untuk mencegah infeksi kembali Anda tidak boleh berhubungan seks, termasuk seks oral dan anal, hingga Anda dan pasangan menyelesaikan pengobatan.

Anda bertemu dokter lagi dalam beberapa hari pemberian awal antibiotik, untuk memastikan pengobatan berjalan baik. Anda akan diperiksa lagi beberapa minggu setelahnya untuk memastikan infeksi telah hilang.

Penanganan Masalah Kesuburan Yang Disebabkan Radang Panggul

Kerusakan apapun pada tuba fallopi harus ditangani. Dokter akan menawarkan prosedur bedah minor yang disebut laparoscopy. Anda menerima anestesi general, sehingga tertidur selama proses laparoscopy. Dokter akan membuat goresan tepat di bawah pusar. Melalui goresan ini, ia memasukkan pipa yang membawa kamera kecil untuk melihat bagian dalam area panggul. Dokter bisa melihat tuba fallopi dan luka apapun, sumbatan, atau adhesi. Ada juga pilihan prosedur yang disebut lap and dye test untuk mengetahui adanya sumbatan atau masalah lain.
Bila ditemukan masalah, ada dua kemungkinan pilihan:

IVF jadi pengobatan yang lebih populer untuk penyakit tubal dibanding bedah. Bila memilih bedah tubal, Anda punya satu dari 4 kemungkinan hamil dalam waktu sekitar satu tahun. Kebanyakan kehamilan terjadi antara 12 hingga 14 bulan setelah bedah tubal dan Anda bisa hamil lebih cepat bila radang panggul bersifat ringan.

Ada baiknya terus berusaha hamil bila radang panggul di kategori ringan hingga menengah, karena tingkat kehamilan dalam 3 tahun bisa mencapai 50 hingga 67 persen bergantung keparahan penyakit. Tapi bila Anda belum hamil di bulan ke-18, dokter bisa menyarankan  IVF.

Komplikasi Akibat Radang Panggul

Bila tidak diobati, radang panggul bisa memicu sakit panggul terus-menerus, menyebabkan luka di tuba fallopi, dan menyumbat jalan sel telur dari indung telur ke rahim. Bila sel telur yang sudah dibuahi tertahan di tuba fallopi, akan terjadi kehamilan ektopik. Ini adalah kondisi kesehatan serius yang mengancam keselamatan dan membutuhkan perhatian medis segera.

Sebagai akibat radang panggul, tuba fallopi yang rusak berat bisa jadi benar-benar tersumbat. Kondisi ini menyebabkan ketidaksuburan. Penelitian menyebut setelah satu episode radang panggul, kemungkinan wanita memiliki keberhasilan kehamilan menurun hingga 10 persen. Setelah dua atau tiga episode radang panggul, risiko wanita menjadi tidak subur sekitar 50 persen. Selain itu, wanita dengan riwayat radang panggul yang hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan, seperti keguguran, kelahiran prematur, dan lahir mati.

Untuk mencegah penyebaran bakteri yang menyebabkan radang panggul, wanita perlu melindungi diri dari penyakit menular seksual. Kondom menjadi penghalang fisik yang mencegah cairan tubuh seperti sperma dan cairan vagina, menyebar ke pasangan seksual. Bila digunakan dengan benar dan konsisten, kondom jadi cara efektif untuk mencegah penyakit menular seksual. Wanita juga perlu menjalani tes teratur untuk penyakit menular seksual, khususnya bila mereka melakukan aktivitas seks tidak aman, melakukan seks dengan pasangan baru, atau pasangan mereka memiliki lebih dari satu pasangan.

Wanita yang terdiagnosa radang panggul dan pasangan seksualnya dalam 6 bulan terakhir perlu menjalani tes. Karena kebanyakan kasus radang panggul disebabkan chlamydia, pasangan pria kemungkinan terinfeksi penyakit menular seksual.

Wanita dengan radang panggul parah (demam, mual, muntah) perlu dirawat di rumah sakit dan menerima infus antibiotik. Wanita hamil dengan radang panggul juga perlu dirawat di rumah sakit, meski gejalanya ringan, karena lebih aman menerima infus antibiotik selama hamil.
Bunda, pemberian antibiotik tidak bisa memperbaiki kerusakan yang telah terjadi pada organ reproduksi. Pada beberapa kasus, pembedahan dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan dan mengangkat jaringan dari tuba fallopi.

(Ismawati)