Ibupedia

Risiko Bayi Beda Rhesus dengan Ibu

Risiko Bayi Beda Rhesus dengan Ibu
Risiko Bayi Beda Rhesus dengan Ibu

Pada awal kehamilan, darah Bunda akan dites untuk menentukan tipe darah dan status Rh. Juga untuk mencari tahu apakah Anda memiliki faktor Rh, protein yang kebanyakan orang miliki pada permukanan sel darah merah. Jika Anda memiliki faktor Rh, seperti kebanyakan orang, status Anda berarti Rh positif. Jika Anda tidak memiliki faktor Rh, berarti Rh Anda negatif, dan Anda perlu menjalani beberapa langkah pencegahan selama kehamilan.

Risiko Jika Ibu Hamil Memiliki Rh Negatif

Jika Rh Anda negatif, ada kemungkinan darah Anda tidak sesuai dengan darah bayi, yang mungkin memiliki Rh positif. Anda tidak akan mengetahui hal ini secara pasti hingga si bayi lahir. Memiliki Rh yang tidak sama dengan bayi tidak membahayakan Anda atau bayi selama kehamilan ini, jika ini kehamilan pertama Anda. Tapi jika darah bayi bocor ke darah Anda (ini bisa terjadi beberapa kali selama hamil dan saat kelahiran), sistem kekebalan Anda akan mulai memproduksi antibodi untuk melawan darah Rh positif. Jika itu terjadi, Anda akan mengalami sensitisasi Rh, dan nantinya jika Anda hamil dengan bayi Rh positif, antibodi itu bisa menyerang darah bayi Anda.

Rh Immune Globulin: Solusi Agar Antibodi Ibu Hamil Tidak Menyerang Bayi

Untungnya, Anda bisa menghindari sensitisasi Rh dengan mendapat injeksi obat yang disebut Rh immune globulin kapanpun ada kemungkinan darah Anda terpapar pada darah bayi. Jika Anda memiliki Rh negatif dan pernah hamil sebelumnya tapi tidak mendapat suntikan ini, Anda harus melakukan tes darah secara rutin sebelum persalinan. Ini akan memberi tahu apakah Anda sudah memiliki antibodi yang menyerang darah Rh positif. Jika Anda sudah memiliki antibodi, berarti sudah terlambat untuk mendapat suntikan. Dan jika bayi Anda memiliki Rh positif, ia kemungkinan akan mengalami beberapa masalah. Bila Anda tidak memiliki antibodi, maka suntikan ini akan melindunginya.

Jika ayah bayi memiliki Rh positif, seperti kebanyakan orang, ada 70 persen kemungkinan Anda memiliki bayi dengan Rh positif. Jadi jika Anda memiliki Rh negatif, kemungkinan Anda dan bayi memiliki Rh yang tidak sama. Sebagai antisipasi dokter akan mengansumsikan Anda memiliki Rh yang tidak cocok dengan bayi. Tidak berbahaya mendapat suntikan Rh immune globulin, meski jika akhirnya tidak diperlukan.

Tentunya jika ayah bayi telah dites dan ditemukan memiliki Rh negatif juga, maka bayi Anda akan memiliki Rh negatif dan Anda tidak perlu mendapat suntikan. Tapi jika ayah bayi memiliki Rh positif (atau Anda tidak tahu apakah ia memiliki Rh positif atau negatif), Anda tidak akan tahu status Rh bayi secara pasti hingga ia lahir, kecuali Anda menjalani amniocentesis, tes yang memeriksa sel janin dari cairan ketuban di sekeliling bayi di dalam rahim. Sebaliknya, jika Anda memiliki Rh positif dan pasangan Anda mempunyai Rh negatif, Anda kemungkinan memiliki anak dengan Rh negatif. Untuk kondisi ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena sangat tidak mungkin bayi Anda terpapar pada darah Anda dan mengembangkan antibodi. Yang terjadi justru sebaliknya.

Amankah Menjalani Kehamilan Tanpa Suntikan Rh Immune Globulin

Pada kondisi normal selama kehamilan, darah bayi Anda tetap terpisah dari darah Anda dan sangat sedikit ada sel darah yang mengarah ke plasenta. Faktanya, darah Anda tidak mungkin bercampur hingga Anda melahirkan. Itu sebabnya ketidakcocokan Rh biasanya bukan masalah untuk bayi pertama Anda jika darah Anda tidak bercampur hingga Anda menjalani persalinan. Bayi akan lahir sebelum sistem kekebalan tubuh Anda memiliki kesempatan memproduksi antibodi yang akan menimbulkan masalah.

Tapi  Anda akan membutuhkan suntikan setelah persalinan jika bayi Anda ditemukan memiliki Rh positif. Jika Anda terpapar pada darah Rh positif selama melahirkan, suntikan akan mencegah tubuh Anda membuat antibodi yang bisa menyerang darah bayi yang memiliki Rh positif selama kehamilan selanjutnya. Dokter atau ahli medis lain akan mengambil contoh darah dari tumit bayi atau tali pusar bayi Anda segera setelah ia lahir untuk menguji beberapa hal, termasuk faktor Rh, jika diperlukan. Tanpa pengobatan, ada 15 persen kemungkinan Anda akan memproduksi antibodi, tapi dengan pengobatan, kemungkinannya bisa tertutup hingga 0 persen.

Waktu Yang Tepat Mendapat Rh Immune Globulin

Karena sebagian kecil wanita dengan Rh negatif (sekitar 2 persen) mengembangkan antibodi terhadap darah bayi dengan Rh positif selama trimester ketiga, Anda juga diberikan suntikan Rh immune globulin pada minggu 28 kehamilan yang akan mencakup hingga waktu kelahiran. Anda juga perlu suntikan ini pada waktu lain yang memungkinkan darah bayi bercampur dengan darah Anda, termasuk setelah prosedur invasif, seperti amniocentesis atau chorionic villus sampling (CVS), atau jika Anda mengalami:

Jika Anda berada pada salah satu situasi ini, ingatkan dokter bahwa Rh Anda negatif, dan pastikan Anda mendapat suntikan dalam 72 jam. Perlu diingat bahwa antibodi dalam tubuh Anda tidak mungkin terbentuk jika Anda menerima perawatan prakelahiran yang baik dan diobati dengan Rh immune globulin ketika dibutuhkan. Meski tanpa perawatan, kemungkinan Anda mengembangkan antibodi dan menjadi Rh-sensitized hanya sekitar 50 persen bahkan setelah beberapa kehamilan dengan ketidaksesuaian Rh.

Masalah Kesehatan Jika Ibu Hamil Tidak Mendapat Rh Immune Globulin

Jika Anda tidak mendapat suntikan, Rh Anda menjadi tersensitisasi dan jika bayi berikutnya memiliki Rh positif, ia mungkin akan menderita penyakit Rh (penyakit hemolytic). Antibodi Anda akan menyeberang ke plasenta dan menyerang faktor Rh dalam darah Rh positif bayi seperti benda asing, menghancurkan sel darah merahnya dan menyebabkan anemia. Penyakit ini bisa menyebabkan masalah mulai dari penyakit kuning yang parah hingga kerusakan otak, atau pada kasus yang ekstrim, keguguran atau kelahiran mati.

Sekali Anda tersensitisasi, Anda akan memiliki antibodi untuk selamanya. Dan Anda akan memproduksi lebih banyak antibodi pada tiap kehamilan, jadi resiko penyakit Rh menjadi lebih tinggi pada bayi-bayi selanjutnya. Berita baiknya, dokter menemukan cara baru untuk menyelamatkan bayi yang mengalami penyakit Rh. Dokter bisa memonitor tingkat antibodi Anda dan menjaga kondisi bayi selama kehamilan untuk melihat apakah ia menderita penyakit ini. Dokter bisa memeriksa kondisi sel darah bayi dengan mengunakan Doppler ultrasound atau amniocentesis. 

Jika bayi dalam kondisi baik-baik saja, Anda bisa mengandungnya hingga waktu melahirkan tanpa komplikasi. Setelah lahir, dokter bisa memberikan yang disebut exchange transfusion untuk mengganti sel darah merah pada Rh positif yang sakit dengan sel darah Rh negatif yang sehat. Ini dapat menstabilkan tingkat sel darah merah dan meminimalisir kerusakan lebih jauh oleh sirkulasi antibodi di aliran darahnya. Seiring waktu, sel darah Rh negatif ini akan mati, semua sel darah merah bayi Anda akan menjadi Rh positif kembali, dan serangan antibodi akan hilang.

(Ismawati)