Kehamilan

Tips Bekerja Saat Hamil Agar Ibu Tetap Sehat

Tips Bekerja Saat Hamil Agar Ibu Tetap Sehat

Ibu termasuk ibu hamil yang bekerja? Aman tidak ya bekerja saat hamil? Well, bila Ibu dalam kondisi sehat dengan kehamilan normal dan lingkungan kerja Anda aman, Anda bisa terus bekerja saat hamil hingga mendekati hari melahirkan.

Tapi menjelang akhir kehamilan, Anda mungkin lebih mudah merasa lelah, jadi batasi aktivitas pekerjaan ya. Perbanyak istirahat juga bisa jadi solusi. Jika Anda bisa mengambil cuti melahirkan satu atau dua minggu sebelum tanggal melahirkan, gunakan waktu itu untuk beristirahat, melakukan persiapan, dan sedikit memanjakan diri. Ini mungkin terakhir kali Anda punya waktu untuk diri sendiri.

Pada pekerjaan tertentu, Anda mungkin perlu membuat penyesuaian selama hamil. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang bekerja berat secara fisik selama hamil, termasuk mengangkat beban berat, berdiri untuk waktu lama, jam kerja tidak teratur atau berlebih, dan semacamnya, lebih beresiko melahirkan bayi prematur, memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah, dan mengalami tekanan darah tinggi selama hamil. Langsung beritahu dokter tentang pekerjaan Anda agar ia bisa membantu merencanakan apa yang baik di situasi Anda.

Jika pekerjaan berat, Anda harus memutuskan bagaimana mengatasinya selama hamil. Istirahatlah sesering Anda bisa. Jika harus berdiri lama, letakkan satu kaki di atas kotak kecil. Ganti kaki yang beristirahat sepanjang hari. Akan lebih baik bila Anda bisa berganti ke pekerjaan yang kurang menguras fisik selama hamil. Mungkin Anda bisa bertukar tugas dengan teman kerja agar Anda bisa berada di belakang meja sementara ia melakukan tugas yang membutuhkan berjalan dan berdiri. Jika hal ini tidak memungkinkan, coba ambil cuti untuk menghilangkan kelelahan dan mengurangi jumlah jam kerja, terutama di akhir trimester kedua dan selama trimester ketiga.

Berikut ini daftar kondisi paling umum atau faktor resiko yang bisa menyebabkan Anda berhenti bekerja atau mengurangi jam kerja selama hamil:

  • Jika Anda mengalami tekanan darah tinggi atau beresiko preeklampsia.

  • Bila Anda memiliki resiko persalinan sebelum waktu, termasuk wanita yang hamil kembar atau lebih dari dua.

  • Jika bayi tidak berkembang secara normal.

  • Jika Anda memiliki riwayat keguguran.

Saat kehamilan semakin membesar, aktivitas harian seperti duduk dan berdiri bisa menjadi tidak nyaman. Seperti yang sudah disebutkan, istirahat yang sering bisa menghilangkan rasa lelah. Bergerak setiap beberapa jam juga bisa mengendorkan ketegangan otot dan membantu mencegah cairan berkumpul di kaki. Coba juga strategi berikut ini:

  • Berdiri. Jika harus berdiri untuk waktu yang lama, gunakan sepatu yang nyaman dengan bagian lekuk kaki yang baik.

  • Duduk. Penggunaan kursi yang bisa diatur dengan pendukung punggung bagian bawah bisa membuat duduk berjam-jam lebih terasa nyaman, terutama saat berat badan bertambah dan postur tubuh berubah. Jika kursi tidak bisa disesuaikan, gunakan bantal kecil untuk menopang punggung. Jangan silangkan kaki saat duduk.

  • Membungkuk dan mengangkat beban. Meski mengangkat beban ringan, cara yang tepat akan menyelamatkan punggung Anda. Tekuk lutut, bukan pinggang. Dekatkan beban ke tubuh, angkat dengan dua kaki, bukan punggung, hindari memutar tubuh saat mengangkat benda.

Untuk meringankan mual dan muntah di tempat kerja:

  • Sering ngemil. Cemilan seperti biskuit bisa menjadi penyelamat ketika Anda merasa mual. Sediakan simpanan cemilan di meja Anda, teh jahe juga bisa membantu mengurangi mual.
  • Hindari pemicu mual. Ini mungkin berupa bau makanan yang dipanaskan di ruang istirahat yang membuat perut Anda terkocok-kocok. Jauhi semua yang bisa membuat Anda mual.

Anda juga akan merasa lelah ketika tubuh terus bekerja untuk menopang kehamilan dan istirahat selama jam kerja sepertinya sulit dilakukan. Coba lakukan hal berikut:

  • Kurangi aktivitas. Mengurangi kegiatan bisa membuat Anda beristirahat. Minta bantuan seseorang untuk membersihkan rumah atau belanja secara online untuk menghemat energi Anda.

  • Minum banyak cairan. Sediakan botol minum di area kerja dan selalu basahi tenggorokan dengan meminumnya sepanjang hari.

  • Istirahat singkat, tetapi sering. Bangkit dari tempat duduk dan bergerak selama beberapa menit bisa membantu. Menghabiskan beberapa menit menutup mata dan mengangkat kaki bisa mengisi kembali tenaga Anda.

  • Konsumsi makanan yang kaya zat besi dan protein. Lelah bisa menjadi tanda kekurangan zat besi atau anemia, tapi penyesuaian pola makan bisa mengatasi hal ini. Pilih makanan seperti daging merah, unggas, makanan laut, sayuran berwarna hijau, atau sereal dengan fortifikasi zat besi.

  • Tidur lebih awal. Siapkan waktu 7 hingga 9 jam tidur setiap malam. Posisi tidur miring ke kiri akan memaksimalkan aliran darah ke bayi dan mengurangi bengkak. Agar merasa lebih nyaman,  tempatkan bantal antara kaki dan bawah perut.

  • Jalani aktivitas kebugaran. Meski olahraga menjadi hal terakhir yang Anda pikirkan, aktivitas fisik bisa membantu meningkatkan energi, terutama jika Anda duduk di belakang meja sepanjang hari. Berjalan kaki setelah pulang kerja menjadi  pilihan yang bagus, atau ikuti kelas kebugaran pranatal, selama dokter membolehkannya.

Kebanyakan wanita bisa bepergian dengan aman selama hamil, tapi bicara pada dokter lebih dulu, terutama jika Anda akan pergi jauh dari rumah. Sebaiknya bawa serta dokumen medis untuk berjaga bila terjadi kondisi darurat, dan cari informasi lebih dulu untuk mengetahui perawatan medis sepeti apa yang tersedia di tempat tujuan Anda.

Bila ada pilihan, waktu terbaik untuk bepergian adalah selama trimester kedua. Memasuki trimester kedua, Anda sudah melewati masa morning sickness di trimester pertama dan belum merasa terlalu lelah di trimester akhir.

Maskapai penerbangan biasanya melarang wanita terbang pada akhir kehamilan. Jika Anda harus terbang cepat di trimester kedua, tanyakan tentang regulasi penumpang hamil pada maskapai yang bersangkutan.

Stres karena pekerjaan bisa menguras energi yang Anda butuhkan untuk merawat diri dan janin. Untuk mengurangi stres di tempat kerja:

  • Bicarakan stres yang Anda rasakan pada teman kerja atau pasangan.

  • Buat daftar kegiatan yang harus dilakukan dan utamakan tugas Anda. Pertimbangkan tugas yang bisa Anda delegasikan ke orang lain.

  • Lakukan teknik relaksasi, seperti bernafas perlahan atau membayangkan diri berada di tempat yang tenang atau coba ikuti yoga pranatal, selama dokter tidak melarangnya.

Anda perlu tahu bagaimana kehamilan mempengaruhi pekerjaan. Selama trimester pertama dan ketiga, ada rasa lelah, tidak nyaman, dan kepikunan. Selama trimester kedua, Anda merasa lebih berenergi dan bisa fokus. Meski rasa lelah dan lupa wajar saat berbadan dua, akan lebih baik bila Anda membicarakannya pada teman yang bisa dipercaya di tempat kerja.

Kehamilan Anda, meski terlihat, bisa tetap menjadi hal yang bersifat pribadi. Karena Anda ingin terus dianggap sebagai pekerja yang serius, coba untuk tidak mengeluh atau berbicara tentang kehamilan terlalu banyak. Ini bisa menyulitkan terutama bila atasan tidak terlalu mendukung kehamilan Anda. Saat ada waktu pribadi, Anda bisa melakukan apa saja, santai atau tidur sejenak, tapi berhati-hatilah ketika berada di sekitar rekan kerja.

(Ismawati)