Kehamilan

18 Hal Yang Perlu Ibu Awasi Saat Hamil 9 Bulan (Usia Kandungan 9 Bulan)

18 Hal Yang Perlu Ibu Awasi Saat Hamil 9 Bulan (Usia Kandungan 9 Bulan)

Saat usia hamil 9 bulan, perut Ibu sudah sangat besar. Banyak perubahan yang sudah terjadi selama 9 bulan ini. Kurang tidur dan beban perut yang berat menyebabkan kelelahan di usia kandungan 9 bulan (hamil 9 bulan). 

Ada beberapa hal yang terjadi dalam tubuh Ibu pada usia hamil 9 bulan. Rahim tidak lagi terlalu menekan perut dan diafragma sehingga heartburn, gangguan perut, dan nafas pendek jarang terjadi, tapi terasa berat di perut bawah. Kemungkinan tekanan pada kandung kemih membuat Ibu buang air kecil menjadi lebih sering. Kemungkinan di kehamilan pertama, kepala bayi telah bergerak turun ke area panggul.

Serviks menjadi lunak sebagai persiapan untuk melahirkan saat usia hamil 9 bulan. Kontraksi terjadi lebih sering, dan kadang Ibu merasa tiba waktunya untuk melahirkan. Tapi bila kontraksi terjadi tidak teratur, berarti itu hanya kontraksi palsu yang kadang disebut latihan kontraksi. Coba lakukan latihan pernafasan bila kontraksi terjadi terlalu sering.

Kotoran dari vagina menjadi lebih pekat dan mengandung lebih banyak lendir, bisa muncul lapisan darah. Lendir jadi berwarna lebih jernih setelah pemeriksaan internal atau hubungan seksual. Perut juga terasa gatal. 

Jangan khawatir Bu, semua ini menjadi tanda bahwa janin sudah siap lahir dan tubuh Ibu sudah semakin siap untuk melakukan proses melahirkan. Untuk menjaga agar tetap nyaman, Ibu perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini pada usia hamil 9 bulan. 

    

1. Berat badan stabil pada usia hamil 9 bulan

Di usia hamil 9 bulan, berat badan Ibu menjadi stabil. Bila Ibu menambah berat badan kurang dari 13 kg, tak akan sulit mengembalikan berat badan seperti semula setelah melahirkan. Timbang berat badan Ibu tiap 2 sampai 3 hari dan tulis di catatan Ibu. Saat penambahan berat berhenti berarti Ibu siap melahirkan dalam 10 hari. Perut yang besar telah mengubah pusat gravitasi Ibu, jadi lebih berhati-hati ya Bu. Posisikan kaki vertikal untuk mencegah bengkak dan varises.  

   

2. Gaya hidup di usia kandungan 9 bulan (hamil 9 bulan)

Habiskan hari-hari pada usia hamil 9 bulan Ibu dengan beristirahat. Jangan sibuk mengurus pekerjaan rumah. Rencanakan tugas rumah yang akan dikerjakan suami dan teman. Bila Ibu akan berada di rumah sakit dan suami di rumah, isi lemari pendingin dengan makanan yang tahan lama. Ajarkan suami memasak agar Ibu tak perlu khawatir ia akan kelaparan.  

        

3. Periksa ke dokter tiap minggu

Meski sulit mengatur waktu untuk memeriksakan diri secara teratur, Ibu harus melakukannya demi kesehatan Ibu dan calon bayi. Di usia hamil 9 bulan Ibu perlu mengunjungi dokter setiap minggu.  

      

4. Pola makan di bulan terakhir kehamilan

Makanlah 5 sampai 6 kali sehari. Masak di porsi kecil dan perlahan batasi kandungan kalori pada makanan. Hindari makanan yang bisa menyebabkan alergi meski Ibu belum pernah mengalaminya. 

   

5. Persiapan menuju rumah sakit

Beli bra khusus menyusui dan breastpad untuk menghindari ASI merembes ke baju. Kemas semua barang yang akan digunakan selama di rumah sakit untuk Ibu dan bayi.  

   

6. Seberapa sering gerakan bayi?

Bila Ibu merasa bayi bergerak kurang dari 10 kali dalam sehari, minta dokter mendengarkan detak jantungnya. Mungkin bayi mengalami gangguan. Dokter bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memonitor nafas, gerakan, dan detak jantung bayi serta berapa banyak cairan ketuban di sekitar bayi. Informasi detail ini membantu mencegah penurunan kondisi kesehatan bayi saat kelahiran.  

   

7. Hari Perkiraan Lahir

Bila kehamilan melewati tanggal perkiraan kelahiran tapi dokter tidak khawatir, Ibu juga tak perlu merasa cemas. Dua minggu lebih awal atau lebih lambat dari tanggal perkiraan kelahiran adalah rentang yang normal.  

   

8. Posisi janin yang ideal

Dokter juga akan memeriksa apakah bayi siap untuk dilahirkan dan berada di posisi yang tepat, yaitu kepala di bawah dan miring ke kiri. Kadang bayi berbalik dan bokong berada di bawah atau melintang pada rahim atau mungkin sungsang. Ini sebabnya jangan lewatkan kunjungan ke dokter, karena Ibu bisa mengetahui semua perubahan yang terjadi dan melakukan tindakan yang dibutuhkan.  

   

9. Pertumbuhan bayi

Selama usia kandungan 9 bulan (hamil 9 bulan), sedang berlangsung persiapan aktif bayi untuk kehidupannya yang baru. Di minggu 36, ia memenuhi semua rongga rahim dan itu sebabnya ia tidak leluasa bergerak tapi menendang lebih keras dan membuat Ibu kesakitan. Ada kuku pada jari tangan dan kaki bayi. Fase penting lain telah terlampaui, pembentukan jenis kelamin bayi telah selesai. Mekonium berkumpul di usus bayi. Selama bulan terakhir, bayi akan menambah berat sekitar 27 gram per hari. Di minggu 40, panjang janin sekitar 20 inci, dan beratnya sekitar 3,5 kg.  

Di usia kandungan 9 bulan (hamil 9 bulan) terjadi perubahan besar pada pertumbuhan bayi:  

  • Kulit bayi berubah, perlahan bagian seperti lilin yang disebut vernix terlepas. Vernix melapisi dan melindungi kulit bayi dari cairan ketuban di rahim.

  • Otot bayi sekarang jauh lebih kuat dibanding sebelumnya. Ibu akan merasakan banyak gerakan di dalam rahim. Bayi menendang lebih kuat tapi kurang sering.

  • Organ internal. Paru-paru sekarang memiliki cukup surfaktan untuk siap menerima udara saat lahir. Ginjal bayi menghasilkan lebih banyak urin yang takarannya sama dengan 1 liter per hari.

  • Tulang. Meski tulang bayi berkembang cepat, tulang di kepala tidak akan sepenuhnya menyatu saat lahir. Pada beberapa kasus, bayi lahir dengan kepala memanjang atau berlipat tapi kedua kondisi ini normal dan membaik dengan sendirinya setelah lahir.

  • Rambut dan kuku. Bayi sekarang memiliki rambut yang lebat. Kuku juga tumbuh lebih panjang selama bulan ini. Bahkan beberapa bayi memiliki kuku yang lebih panjang dibanding jarinya ketika lahir. Ini memang tidak sering terjadi tapi normal, jadi tak perlu  khawatir.

   

10. Perubahan besar pada tubuh dan pikiran ibu

Berikut beberapa perubahan besar pada ibu di usia kandungan 9 bulan (hamil 9 bulan):  

  • Kadang seiring energi yang besar, ada kelelahan yang berlebihan. Ini normal karena bayi masih tumbuh setiap hari. Selama bulan terakhir, tinggi bayi akan tumbuh dua inci dan lemak bertambah sebanyak 0,9 kg.

  • Ibu merasa gelisah atau memiliki banyak energi di akhir kehamilan. Kondisi emosi yang alami ini membuat Ibu bersiap dengan bersih-bersih rumah. Tak masalah bila Ibu memanfaatkan kondisi ini, rumah Ibu akan sepenuhnya siap menyambut bayi.

  • Nyeri tubuh. Karena bertambahnya berat bayi di rahim, tubuh bisa mengalami nyeri dan sakit karena membawa beban berlebih. Normal bila nyeri lebih terasa di bulan ini.

  • Peningkatan berkemih. Ibu akan buang air kecil lebih sering ketika rahim terus berkembang dan menekan kandung kemih terutama saat masuk usia hamil 9 bulan. Bayi juga bergerak ke posisi kepala di bawah untuk bersiap dilahirkan. Ini bisa menimbulkan tekanan lebih pada area panggul, yang meningkatkan buang air kecil.

Meski mengira perut tidak bisa tumbuh lebih besar lagi, berat badan Ibu tetap bertambah. Payudara membesar dan ASI mulai bocor sebagai persiapan untuk menyusui. Ibu mengalami kembung, tapi ini kondisi yang bersifat sementara. Semua ini akan berubah setelah Ibu melahirkan.  

   

11. Persiapan melahirkan 

Berikut yang bisa Ibu lakukan untuk mempersiapkan persalinan:  

  • Waspadai tanda pecah ketuban. Pastikan Ibu familiar dengan kontraksi Braxton Hicks dan kontraksi persalinan agar tidak perlu kembali ke rumah setelah tiba di rumah sakit.

  • Pelajari teknik pernafasan. Pastikan Ibu berlatih pernafasan sebelum memasuki persalinan. Buku dan kelas kehamilan bisa jadi panduan untuk memastikan Ibu tak terkejut saat masuk ke ruang persalinan.

  • Persiapkan diri. Luangkan waktu untuk mempersiapkan diri secara mental dan fisik menghadapi apa yang akan terjadi. Persiapkan tubuh dengan menjaganya tetap sehat. Minum vitamin dan suplemen dan hanya makan makanan ringan dan sehat. Lakukan meditasi untuk menenangkan diri.

    

12.Nyaman di usia hamil 9 bulan 9 bulan

Berikut beberapa hal yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi rasa tidak nyaman di usia kandungan 9 bulan (hamil 9 bulan):  

  • Mandi air hangat. Ibu akan merasa lebih baik ketika mandi air hangat. Mandi air hangat memberi kenyamanan pada tubuh yang terasa nyeri. Pastikan air tidak terlalu panas.

  • Berenang.Ibu bisa menuju kolam renang terdekat dan menikmati berendam terutama di musim kemarau. Mengapung di atas air membuat Ibu rileks. Berenang juga jadi latihan untuk mempersiapkan tubuh menjalani persalinan.

  • Sediakan waktu bersama keluarga. Habiskan waktu bersama keluarga tercinta sebelum hari persalinan tiba. Nikmati keakraban di sekitar Ibu.

  • Latihan kegel. Ketika tanggal perkiraan melahirkan semakin dekat, terus lakukan latihan kegel. Ibu akan merasakan manfaatnya selama persalinan dengan otot panggul yang lebih kuat.

  • Buku, teman, dan film. Tontonlah film, berkumpul bersama teman, dan membaca buku. Lakukan apa yang Ibu inginkan di bulan ini. Ibu tidak akan punya waktu untuk diri sendiri setelah bayi lahir. Manjakan diri dengan menjalani facial, manikur, dan pedikur. Ibu akan merasa senang dan bersemangat.

  • Berpikir positif. Penting untuk memiliki pikiran positif dan bahagia sebelum melahirkan. Ibu sudah mengalami emosi yang naik-turun karena perubahan hormon selama beberapa bulan ini. Dan sebentar lagi Ibu bisa menggendong si bayi. Bayangkan kelahiran yang lancar tanpa kendala.

  • Perhatian untuk anak yang lebih besar. Bila ini kehamilan kedua dan ada anak yang lebih besar, persiapkan kakak untuk menyambut kelahiran adiknya. Berikan tugas yang berhubungan dengan bayi agar ia merasa terlibat. Beritahukan kalau Ibu akan menginap di rumah sakit dan siapa yang akan merawatnya saat Ibu tidak di rumah. Ungkapkan rasa sayang untuknya agar ia tetap merasa mendapat perhatian Ibu meski setelah bayi lahir.

    

13. Mempersiapkan keperluan bayi

Luangkan waktu untuk membeli car seat, siapkan tempat tidur bayi, semua keperluan bayi harus sudah siap sekarang. Pastikan tas untuk dibawa ke rumah sakit sudah siap. Hospital bag harus berisi keperluan Ibu dan bayi selama tinggal di rumah sakit.  

    

14. Seks selama hamil 9 bulan

Ini jadi pertanyaan yang sering diperdebatkan dan perlu dijawab oleh dokter Ibu. Ibu mungkin merasa takut berhubungan seks pada trimester terakhir kehamilan, tapi tak ada bukti yang menyebut ini harus dihindari. Seks aman dilakukan pada kehamilan normal selama  tidak ada tekanan pada rahim. Seks juga memicu kontraksi yang diperlukan di 2 minggu terakhir kehamilan. Bicara pada dokter bila Ibu mengalami kondisi tertentu seperti tekanan darah tinggi, HIV, atau komplikasi medis lain.  

    

15. Postur tubuh ketika tidur dan duduk saat hamil 9 bulan

Terus tidur di posisi miring ke kiri hingga minggu terakhir kehamilan. Ibu saat ini selalu ingin bergerak ketika tidur. Duduk di posisi tegak dengan topangan punggung yang baik. Pastikan Ibu duduk di alas yang empuk.  

    

16. Yang harus dihindari di bulan terakhir kehamilan

Pastikan Ibu menghindari hal berikut ya Ibu:  

  • Stres mental. Pastikan Ibu menerapkan rutinitas yang rileks. Persiapan kelahiran bayi dan peran menjadi ibu akan menghantui pikiran Ibu. Jangan terlalu terbebani oleh hal ini. Sekarang saaatnya Ibu rileks dan tenang.

  • Aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang berat sangat tidak dianjurkan. Istirahatlah bila ada orang lain yang melakukan tugas rumah. Jangan memaksakan diri untuk ikut terlibat di banyak kegiatan.

  • Gerakan tiba-tiba. Jangan tiba-tiba berdiri atau duduk karena ini menurunkan gula darah. Ibu juga mengalami kram karena perut yang membesar. Lakukan gerakan perlahan ketika melakukan aktivitas keseharian.

Kelahiran adalah proses yang alami, jadi isi diri Ibu dengan perasaan bahagia untuk kelahiran yang akan segera terjadi.  

    

17. Persalinan dan kelahiran

Baca tentang proses persalinan dan melahirkan agar Ibu punya gambaran tentang keduanya. Bila ini kehamilan pertama, bicaralah pada pasangan dan beri tahu apa yang akan terjadi di ruang persalinan. Ibu tentu tidak ingin ia mengalami syok dan pingsan saat Ibu melahirkan.  

    

18. Menginduksi persalinan secara alami

Saat usia hamil 9 bulan, masih ada waktu sebelum tanggal perkiraan melahirkan, cobalah mencari cara alami agar bayi lahir tepat waktu atau beberapa hari lebih awal. Tapi sayangnya, para ahli menyatakan tak ada cara non-medis yang terbukti bisa menginduksi persalinan secara alami. Cara aman untuk memulai persalinan hanyalah dengan obat yang diberikan di rumah sakit.   

Ketika bicara tentang menginduksi persalinan, beberapa ahli memiliki pendapat berbeda tentang beberapa metode berikut. Ada yang berpendapat tidak ada bukti yang mendukung atau bisa berhasil tapi memiliki risiko. Bila Ibu berencana mencobanya, konsultasikan dengan dokter atau bidan lebih dulu.  

  • Makanan pedas. Ini merupakan teori  yang populer, tapi tidak ada hubungan langsung antara perut dan rahim. Jadi tidak ada alasan untuk memilih makanan tertentu untuk memicu kontraksi.

  • Jalan kaki dengan durasi lama. Jalan kaki selama hamil dengan durasi yang lama jadi olahraga yang baik tapi belum tentu bisa menginduksi persalinan. Aktivitas ini menyebabkan kelelahan dan bukan cara yang baik untuk masuk ke tahap persalinan.

  • Minyak kastor. Ibu hamil kadang dianjurkan menggunakan minyak kastor setelah usia hamil 9 bulan. Tapi ini tak ada efeknya langsung pada rahim. Metode ini hanya akan berhasil bila tubuh siap menjalani persalinan. Tak ada bukti yang mendukung tentang induksi persalinan dengan minyak kastor, bahkan ibu bisa mengalami diare dan dehidrasi.

Bila kehamilan sudah melewati tanggal perkiraan melahirkan, dokter atau bidan akan merekomendasikan menginduksi persalinan di rumah sakit. Untuk wanita dengan kehamilan berisiko tinggi, bisa diinduksi dekat atau tepat sebelum tanggal perkiraan kelahiran. Beberapa risiko komplikasi membutuhkan induksi sebelum tanggal perkiraan melahirkan. Untuk kehamilan dengan risiko rendah, 42 minggu jadi batas untuk kelanjutan kehamilan.   

Menginduksi persalinan biasanya dimulai dengan meminum prostaglandin atau diaplikasikan di dalam vagina dekat serviks. Kadang ini cukup untuk membuat kontraksi mulai terjadi. Bila ini tidak cukup untuk menginduksi persalinan, langkah selanjutnya adalah pitocin, yaitu hormon oksitosin buatan yang menstimulasi kontraksi rahim. Pitocin hanya diberikan ketika serviks terbuka dan siap untuk persalinan. 

   

(Ismawati, Yusrina / Dok. Shutterstock)