Kehamilan

Waspadai Gatal Pada Masa Kehamilan!

Waspadai Gatal Pada Masa Kehamilan!

Bunda yang saat ini sedang hamil, bisa jadi mengalami rasa gatal disekitar perut yang membesar atau disekitar dada. Bahkan mungkin gatal bisa muncul disekitar telapak tangan maupun kaki dengan gejala kulit memerah dan ruam-ruam yang disertai gatal. Hal tersebut biasanya terjadi karena pada masa kehamilan terdapat perubahan hormon yang menyebabkan hormon estrogen pada ibu hamil meningkat. Inilah yang menjadi penyebab gatal saat hamil.

Rasa gatal tersebut biasanya akan berangsur hilang setelah Bunda melahirkan. Namun pada sebagian kasus, gatal-gatal selama kehamilan bisa juga menjadi indikasi adanya penyakit-penyakit kronis lain yang mempunyai resiko membahayakan janin seperti Intrahepatic Cholestasis Of Pregnancy (ICP), Pruritic Urticarial Papules And Plaques Of Pregnancy (PUPPP), dan Pemphigoid Gestationis.


Intrahepatic Cholestasis Of Pregnancy (ICP)

Intrahepatic Cholestasis Of Pregnancy (ICP) atau Kolestasis Intrahepatik, biasa terjadi pada dua atau tiga trimester kehamilan. Penyebab dari kolestasis ini adalah adanya gangguan pada organ hati. Cairan empedu yang seharusnya mengalir menuju hati, malah tersumbat dan berkumpul dalam kulit sehingga menyebabkan rasa gatal pada kulit Ibu hamil.

Rasa gatal yang terjadi pada kasus kolestasis ini biasanya menyerang bagian telapak tangan dan kaki terlebih dahulu, terkadang pada sebagian ibu hamil rasa gatal bisa terjadi dibagian tubuh lainnya, namun kebanyakan ibu hamil yang terindikasi kolestasis merasakan gatal-gatal disekujur tubuh mereka. Rasa gatal ini bisa menjadi semakin parah dan semakin menjadi-jadi di waktu malam hari.

Rasa gatal seperti yang barusan disebut merupakan gejala awal kolestasis. Sedangkan pertanda kolestasis lainnya yaitu adanya rasa gatal pada kulit namun tidak disertai dengan ruam-ruam, kulit seketika memerah, terjadi iritasi kulit yang disertai luka bila terlalu banyak digaruk, hilang nya nafsu makan pada ibu hamil, mual-mual, badan lesu bahkan menyebabkan sebagian ibu hamil mengalami kulit yang menguning.   

Bila Bunda mengalami gejala-gejala kolestasis segeralah bertemu dengan dokter atau bidan. kolestasis begitu berbahaya karena dapat mempengaruhi kesehatan janin bahkan dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan.


Pruritic Urticarial Papules And Plaques Of Pregnancy (PUPPP)

PUPPP umunya terjadi ketika usia kandungan berada pada trimester ketiga kehamilan. Namun PUPPP juga bisa muncul pada awal masa kehamilan, bahkan pada kasus tertentu PUPPP muncul setelah satu-dua minggu masa melahirkan. Kulit kandungan memerah yang disertai munculnya daerah-daerah gatal diperut yang menyerupai sarang lebah merupakan gejala awal adanya PUPPP. 

Munculnya area-area gatal ini disertai juga dengan rasa gatal yang sangat hebat. Area pertama yang menjadi sasaran biasanya disekitar area dada dimana kulit perut mulai meregang seiring dengan berkembangnya janin dalam kandungan.

Semakin lama PUPPP ini juga bisa menyebar kedaerah lainnya seperti, paha, bokong, punggung, atau bahkan lengan dan kaki. Selain itu leher, muka tangan, dan telapak kaki bisa juga menjadi area tersebarnya PUPPP ini. Penyebab pasti dari terjadinya PUPPP sampai sekarang belum jelas nampaknya. 

Namun Bunda tak perlu khawatir dengan penyakit yang satu ini, PUPPP tidak mempunyai resiko fatal bagi janin. Penyakit ini pun akan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan. Tapi bila rasa gatal yang diderita semakin hebat, lebih baik bunda mengunjungi dokter agar segera mendapat pertolongan dalam meringankan rasa gatal yang diderita.   


Pemphigoid Gestationis

Pemphigoid Gestationis atau Herpes Gestationis terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. Gejala herpes gestationis hampir menyerupai PUPPP dimana terdapat area-area gatal yang menyerupai sarang-sarang lebah. Namun bedanya herpes gestationis biasa muncul di area sekitar pusar yang mana lama kelamaan menyebabkan kulit menjadi melepuh.

Bunda juga harus tahu bahwa herpes gestationis lebih berbahaya dibandingkan PUPPP. Resiko yang mungkin akan dihadapi bila ibu hamil mengalami herpes gestationis yaitu adanya kemungkinan bayi lahir prematur, terganggunya perkembangan janin dalam kandungan sampai menyebabkan kematian janin dalam kandungan.

Bunda harus waspada juga loh, bila Anda pernah sekali terjangkit herpes gestationis maka dikehamilan berikutnya penyakit ini akan datang kembali dengan prosentase yang lebih meningkat. Ada penelitian yang mengatakan bahwa penyebab utama yang bertanggungjawab dalam kasus herpes gestationis ini yaitu penggunaan kontrasepsi oral.

Jadi Bunda tetaplah waspada dan bergegas menemui dokter bila gatal yang Bunda derita tak kunjung sembuh. Jangan pernah menyepelekan gejala-gejala yang timbul pada masa kehamilan, bisa jadi itu pertanda adanya sebuah penyakit yang bisa mengamcam janin Bunda.

Berikut ini adalah hal preventif yang mungkin bisa Bunda lakukan untuk mengurangi timbulnya rasa gatal pada masa kehamilan:

  • Bila Bunda sudah merasa gatal-gatal pada kulit maka hindari mandi menggunakan air panas ya. Mandi menggunakan air panas akan membuat kulit menjadi kering dan memperparah rasa gatal Bunda

  • Gunakanlah sabun mandi dengan ph ringan dan hindari sabun dengan wewangian. Wewangian yang terkandung dalam sabun mandi terkadang bisa menyebabkan iritasi bagi sebagian orang dan tentu hal ini malah akan memperparah rasa gatal Bunda juga.

  • Pastikan Bunda mandi dengan bersih dan tak ada sisa sabun yang menempel pada badan Anda, karena hal ini bisa jadi salah satu penyebab rasa gatal juga. Jangan lupa untuk mengeringkan badan perlahan-lahan apalagi pada area gatal agar tidak menyebabkan iritasi.

  • Oleskan moisturizer tanpa wewangian setelah mandi. Kelembaban kulit yang terjaga akan mengurangi kulit kering yang menjadi penyebab rasa gatal pada kulit.

  • Kompreslah area gatal dengan sesuatu yang dingin, untuk meringankan rasa gatal Bunda.

  • Gunakan baju-baju longgar dari bahan katun yang lembut agar keringat bisa terserap efektif sehingga tidak memperparah rasa gatal.

  • Hindari pula untuk keluar disaat matahari sedang terik, hal ini bisa membuat rasa gatal semakin menjadi lebih parah.


(Wati)