Kehamilan

Waspadai Inversio Uteri Pasca Proses Persalinan

Waspadai Inversio Uteri Pasca Proses Persalinan

Inversio uteri adalah salah satu penyakit yang cukup serius dan merupakan salah satu penyakit yang sangat langka terjadi. Survey menunjukan bahwa dari 3000 persalinan hanya ada 1 orang ibu saja yang mengalami hal tersebut. Inversio uteri ini biasanya terjadi pada Anda, para ibu yang baru saja menjalani proses persalinan.

Inversio uteri sendiri yaitu suatu keadaan dimana rahim Anda, para ibu yang baru melahirkan, berputar arah sehingga menyebabkan bagian atas rahim atau dikenal juga dengan istilah fundus bergerak kearah bawah menuju leher rahim atau hingga keluar menuju area vagina Anda, tepat setelah janin lahir.

Pada persalinan normal, setelah janin lahir dengan selamat, dalam rentang waktu sekitar 5-10 menit akan terjadi kontraksi-kontraksi lainnya yang bisa membantu plasenta terlepas dari dinding rahim Anda, ibu yang melahirkan. Kotraksi pelepasan plasenta buah hati Anda pun terkadang bisa berlangsung lama tapi hal tersebut bukanlah hal yang berbahaya selama Anda tidak mengalami pendarahan.

Dokter atau bidan yang menangani proses persalinan Anda pun akan tetap menunggu plasenta terlepas secara alami tanpa harus melakukan tindakan medis apapun. Namun terkadang pada persalinan normal, plasenta yang seharusnya keluar, tak kunjung keluar juga setelah lama menunggu.

Jika begitu adanya, maka dengan segera tim medis akan melakukan tindakan-tindakan medis untuk mengeluarkan plasenta dari dinding rahim Anda. tim medis akal melakukan pelepasan plasenta tersebut secara manual yaitu mengeluarkan plasenta dengan mengambilnya dan mencoba untuk melepaskan plasenta secara perlahan dari dinding rahim Anda.

Setelah tim medis Anda melihat bahwa plasenta sudah bisa terlepas, mereka akan meminta Anda untuk melakukan dorongan untuk mengeluarkan plasenta tersebut.

Pada Anda, yang mengalami inversio uteri, Anda pasti akan mengalami kesulitan dalam melepaskan plasenta dari dinding rahim secara normal sehingga Anda memang harus dibantu oleh tindakan- tindakan medis. Namun terkadang pada kasus-kasus tertentu, terjadinya inversio uteri tidak mempengaruhi pelepasan plasenta setelah proses melahirkan.

Inversio uteri atau keadaan rahim yang terbalik setelah proses persalinan ini, sangatlah berbahaya bahkan bisa mengancam nyawa Anda. Hal ini karena Anda yang mengalami inversion uteri biasanya mengalami pendarahan hebat, maka pertolongan medis haruslah dilakukan dengan segera agar Anda segera tertolong dan aman.

Untuk menyelamatkan Anda, tim medis yang menangani proses persalinan Anda biasanya akan berusaha untuk mengembalikan posisi rahim pada posisi semula dengan tindakan operasi. Mereka akan mencoba mengembalikan fundus rahim Anda kembali ke tempat asalnya dan menjauh dari leher rahim.

Jika Anda tidak sedang mendapatkan cairan infus maka tindakan operasi untuk mendorong fundus kembali tempatnya semula akan dilakukan sesegera mungkin. Anda akan diberi suntikan kebal untuk menahan rasa sakit dan Anda pun akan diberikan obat untuk melenturkan otot-otot rahim Anda. Hal ini dilakukan agar tim medis tidak kesulitan dalam melakukan tindakan mengembalikan posisi rahim pada tempatnya semula.

Ketika rahim Anda telah dikembalikan pada posisi asalnya, obat yang digunakan untuk melenturkan otot-otot rahim Anda akan dihentikan pemberiannya. Anda pun akan diberikan cairan infus lanjutan yang berisi hormon oxytocin untuk menguatkan rahim Anda sehingga rahim akan segera normal kembali. Selain itu oxytocin pun dapat menolong Anda mengurangi pendarahan yang diakibatkan oleh pelepasan plasenta dari dinding rahim tadi.

Sembari menunggu hormon oxytocin mulai bekerja untuk menguatkan rahim Anda, tim medis akan membantu mengurangi adanya pendarahan dengan menekan lubang yang ada pada dinding rahim Anda dengan satu tangan, dimana tempat plasenta berada, dan menekan bagian lainnya di perut Anda dengan satu tanganya lainnya. Hal ini dilakukan untuk menutup pembuluh darah yang terbuka karena pelepasan plasenta tadi. Sehingga pendarahan pun bisa terhindari.

Setelah tindakan operasi Anda berhasil, tim medis akan terus mengawasi Anda secara seksama. Mereka akan memeriksa apakah rahim Anda benar-benar tidak berputar arah atau bergeser lagi dan tetap berada dalam posisi asalnya, lalu mereka akan memeriksa apaka ada pendarahan-pendarahan pada bagian-bagian tubuh Anda lainnya seperti pendarahan pada area vagina atau adakah gejala-gejala penyakit lainnya.

Bila pada masa pemulihan ini Anda mengalami perdarahan, maka tim medis akan melakukan transfusi darah pada Anda dan Anda pun akan diberikan cairan antibiotik untuk menghindari adanya infeksi pada area yang mengalami pendarahan tadi.

Jika Anda mengalami hal tersebut maka fisik Anda pun akan menjadi lemas dan lemah, serta Anda akan mengalami pusing-pusing dan pening, maka tetaplah beristirahat penuh dan mintalah bantuan orang lain jika Anda ingin pergi ke kamar mandi atau ingin sekedar berjalan untuk melenturkan otot. Jangan pernah mencoba berdiri sendiri karena tubuh Anda masih lemah dan belum kuat.

Sekalipun Anda sudah diperbolekan pulang oleh dokter, Anda tetap harus menjaga diri Anda sendiri dengan baik-baik. Perhatikanlah makan dan istirahat Anda, makanlah makanan yang bernutrisi, perbanyak minum air putih dan ikutilah semua petunjuk-petunjuk dan pantangan-pantangan yang telah disampaikan tim medis yang menangani Anda. Sehingga proses pemulihan Anda akan berjalan cepat dan lancar dan Anda pun akan segera pulih serta dapat beraktifitas secara normal kembali.


(Wati)