Ibupedia

3 Tahapan Persalinan yang Wajib Bunda Tahu

3 Tahapan Persalinan yang Wajib Bunda Tahu
3 Tahapan Persalinan yang Wajib Bunda Tahu

Persalinan merupakan hal yang normal dialami oleh setiap Ibu di luar sana. Menariknya, masing-masing persalinan bersifat unik dan berbeda satu sama lain. Bahkan jika Bunda melahirkan dua anak, pastinya proses melahirkannya pun berbeda. Kalau anak pertama Anda hanya memerlukan waktu beberapa jam untuk keluar, maka anak kedua Bunda bisa jadi lebih menguras stamina fisik dan emosional.

Ya, tidak ada yang dapat memprediksi bagaimana persalinan akan terjadi. Namun, Bunda dapat melakukan persiapan, salah satunya dengan mengetahui tahapan-tahapan proses melahirkan seperti yang Ibupedia rangkum di bawah ini:

 

Tahap 1: Persalinan Awal dan Persalinan Aktif.

Tahap pertama ini akan sangat menguras tenaga Bunda, karena merupakan tahap yang memakan waktu paling lama. Dimulai dari pembukaan rahim sampai kepala bayi membuat rahim terbuka penuh. Proses persalinan ini dapat memakan waktu berbeda-beda untuk seiap Bunda, bisa jadi lebih dari 18 jam untuk pembukaan pertama. Lalu, untuk pembukaan kedua dan seterusnya menghabiskan antara 2-3 jam. Keseluruhan proses terbukanya jalan lahir ini dapat berlangsung 24-48 jam. Nah, siapkan fisik Bunda baik-baik ya!

 

A. Persalinan Awal

Di tahap ini leher rahim Anda akan terbuka selebar 3 cm. Anda juga akan merasakan kontraksi setiap 30-60 detik. Ini akan muncul setiap 5-20 menit sekali. Bunda juga akan mulai merasa mulas seperti kram saat menstruasi. Jika Bunda merasa mengalami gangguan pencernaan lain seperti mual dan diare, usahakan agar jangan panik. Pasalnya, sistem pencernaan Bunda memang akan bekerja lebih lambat menjelang persalinan. Banyak-banyaklah minum air putih dan konsumsi sesuatu yang ringan saja seperti sup atau roti. Rasa mulas ini akan Bunda rasakan tiap 5 menit sekali, nah inilah yang disebut kontraksi. Tetap tenang dan atur nafas dengan baik ya, Bun.

Berapa lama hal ini berlangsung?

Lamanya persalinan awal tidak dapat diprediksi. Jika ini adalah kehamilan pertama Bunda, maka rentang waktu persalinan yaitu antara 6-12 jam. Bagi yang sudah pernah melahirkan, proses persalinan awal bisa jadi kurang dari 6 jam.

Apa yang Bunda dapat lakukan?

Rileks. Tahap ini memang terasa tidak nyaman, namun Bunda dapat mensiasatinya dengan berbagai hal yang membuat pikiran Anda tenang. Mulai dari mendengarkan musik, berjalan-jalan, menonton film, atau berendam air hangat.

 

B. Persalinan Aktif

It's time for the real work, Bunda! Di tahap ini, mulut rahim sudah terbuka lebar hingga 10 cm. Kontraksi akan semakin sering terjadi lebih kuat dengan intensitas yang lebih lama, yakni antara 60-75 detik setiap 1-3 menit sekali. Bunda akan mengalami mulas yang lebih hebat, namun kali ini disertai dengan pegal dan linu. Dari daerah perut sampai paha pun mulai terasa panas seperti terbakar. Di tahap ini  Bunda juga kemungkinan besar merasa pusing, mau muntah, dan punggung seperti ditekan. Bertahan sedikit lagi ya, Bunda!

Berapa lama hal ini berlangsung?

Biasanya tahapan ini berakhir setelah 8 jam, meski bagi beberapa wanita ada yang mengalaminya lebih lama. Bagi yang sudah pernah melahirkan, tahapan ini dapat berlangsung lebih singkat.

Apa yang dapat Bunda lakukan?

Mintalah suami dan keluarga terdekat untuk selalu berada dalam jangkauan Anda. Hal itu penting untuk menjaga pikiran Bunda tetap tenang dan feel secure. Cobalah untuk berjalan-jalan di dalam ruangan, tetapi jika tidak kuat berdiri maka duduklah tegak atau tidur dengan posisi miring menghadap samping kiri. Lakukanlah segala hal yang membuat Bunda lebih rileks.

 

Tahap Transisi

Ini adalah tahapan terakhir sekaligus paling berat dari proses persalinan awal. Mulut rahim Bunda membuka antara 8 hingga 10cm. Bunda juga merasakan kontraksi setiap 90-120 detik. Karena kontraksi terjadi begitu sering, maka Anda akan mulai berusaha untuk mengejan. Tapi jangan dulu ya, Bun. Tahanlah keinginan untuk mengejan agar pembuluh darah di sekitar mulut rahim tidak membengkak.

Berapa lama hal ini berlangsung?

Tahap transisi dapat terjadi antara beberapa menit hingga beberapa jam. Bagi Anda yang pernah melahirkan, maka tahap ini berlangsung lebih cepat.

Apa yang sebaiknya Bunda lakukan?

Cobalah untuk mengalihkan rasa sakit tersebut dengan hal-hal yang menyenangkan seperti bercakap-cakap dengan suami tercinta. Sentuhan, obrolan, atau musik akan membuat Bunda merasa lebih tenang dan siap untuk proses selanjutnya, yaitu melahirkan.

 

Tahap Kedua: Kelahiran

Bunda, ini adalah saatnya mengeluarkan si kecil yang telah lama dinanti-nanti! Permualaan tahap ini adalah terbuka penuhnya mulut rahim. Lalu diikuti dengan keluarnya bayi melewati mulut rahim dan menuju vagina. Nah karena mulut rahim sudah terbuka sempurna dan menipis, maka Bunda tidak dapat menahan diri lagi untuk tidak mengejan (menekan otot perut). Bunda harus mengejan mengikuti instruksi dokter ya. Mintalah bantuan suami atau suster untuk menyemangati Anda dan menjaga agar Bunda tetap tersadar. Jangan sampai terlelap ya, karena jika sang buah hati terlalu lama berada di jalur jalan lahir akan berbahaya.

Berapa lama hal ini berlangsung?

Tahapan ini biasanya terjadi kurang dari satu jam untuk persalinan pertama Bunda dan sekitar 20 menit untuk persalinan berikutnya.

Apa yang harus Bunda lakukan?

Push! Di tahap ini, satu-satunya yang harus Anda lakukan adalah mengejan sekuat tenaga hingga si kecil keluar. Hal yang perlu Bunda perhatikan saat mengejan adalah jangan berteriak terlalu keras karena akan merusak pita suara. Juga, jangan sampai menutup mata karena pembuluh darah di mata bisa pecah. Bebaskan diri berekspresi dan mencoba berbagai posisi saat mengejan. Fokus dan konsentrasikan arah pandangan Bunda pada pusar sembari mendengarkan prosedur dari dokter yang menangani Bunda.

 

Tahap Ketiga: Plasenta

Nah, setelah si kecil terlahir di dunia pasti rasanya lega luar biasa! Inginnya sih cepat-cepat mendekap sang buah hati. Tapi tunggu dulu ya Bunda, ada hal terakhir yang harus Anda jalani. Di tahap ini, dokter serta perawat akan memastikan plasenta sudah dikeluarkan dan pendarahan Bunda sudah teratasi. Plasenta atau ari-ari dalam bahasa Jawa akan terlepas dari dinding rahim karena kontraksi terus berlanjut sesaat setelah bayi lahir. Mungkin Anda akan merasa sensasi gemetaran atau keringat dingin, tapi cobalah untuk rileks karena sebentar lagi semuanya akan selesai. Keseluruhan proses tahap ketiga ini berlangsung antara 15-20 menit setelah kelahiran bayi.

 

Nah, kalau Bunda sudah berhasil melalui ketiga tahapan tersebut, maka ini saatnya untuk tersenyum lega. Akhirnya segala persiapan, rasa sakit, dan usaha selama proses persalinan terbayar sudah dengan adanya si kecil. Hmm, menjadi Ibu memang pengalaman paling hebat, bukan?

(Yusrina)