Kelahiran

5 Cara Ampuh Kembali Langsing setelah Melahirkan

5 Cara Ampuh Kembali Langsing setelah Melahirkan

Ibu pasti tahu kan tipikal obrolan perempuan tentang cara langsing setelah melahirkan? Rasanya persalinan baru saja selesai eh langsung kepikiran bagaimana caranya menyingkirkan tambahan lemak di tubuh. Bingung rasanya ketika tubuh masih terlihat seperti hamil padahal sudah melahirkan. Apalagi, kita hidup di budaya yang melanggengkan langsing setelah melahirkan sebagai suatu norma bukannya pengecualian. Sekarang hal ini tidak hanya diharapkan dari selebriti saja. Maka dari itu, Ibu-ibu yang baru lahiran macam kita ini terbebani dengan tekanan untuk memiliki tubuh berbentuk. Padahal, bundar masih berupa bentuk, kan?

Namun, saya sadar kalau setelah melahirkan pertama kali, saya tidak terlalu senang memiliki bentuk badan bulat. Atau, berkegiatan memakai celana yoga sepanjang hari. Saya juga tidak terlalu rajin berolahraga dan hanya lompat dari satu diet ke diet lainnya untuk menurunkan baby weight tanpa hasil jangka panjang. Sesungguhnya, saya tidak bisa sepenuhnya menghilangkan baby weight ini hingga mencapai berat badan sebelum kehamilan.

Sindrom First-time Moms

Yup, para Ibu yang baru pertama kali melahirkan memang kerap tidak sabar untuk segera menghilangkan baby weight. Kita memasang target yang tidak realistis untuk kembali ke bentuk badan ideal. Inginnya sih memanfaatkan jatah cuti melahirkan supaya nanti saat kembali masuk kantor bisa terlihat keren saat sedang conference call sambil memompa ASI (ups!).

Sementara itu, Ibu pasti pernah mendengar konsep 9 bulan naik dan 9 bulan turun kan? Ibu pastinya ogah mendengar kalau ternyata butuh 9 bulan untuk kembali ke bentuk badan semula dan terlebih, tidak akan bisa kembali selangsing dulu lagi. Kaget? Sama, bahkan dulu saya kerap menangis selama masa mengandung.

Pertama kali saat saya memegang hasil tes kehamilan di tangan. Kedua, saat saya memeluk toilet sambil bercucuran air mata di 16 minggu pertama kehamilan. Kali ketiga saat saya melihat stretch marks pertama muncul di perut, kali keempat saat saya memegang Rocco untuk pertama kalinya, serta terakhir saat saya menyadari sudah tidak muat memakai jeans kesayangan pasca melahirkan. Itulah 5 momen di mana saya merasa kewalahan dan kerap larut dalam air mata.

5 Cara Kembali Langsing Setelah Melahirkan

Ayo catat 5 cara jitu agar Ibu kembali langsing setelah melahirkan si kecil! Jika Ibu pernah mengalaminya, semoga pengalaman saya ini membantu ya. Terkadang 9 bulan naik tapi 9, 12, 18, bahkan 24 bulan baru turun. Singkatnya, apapun cerita perjalanan Ibu untuk bisa menjadi lebih sehat memang bukan perkara mudah.

Bukankah seharusnya kita lebih baik dan lembut terhadap diri sendiri? Yakni dengan mematok tujuan yang realistis serta jujur terhadap motivasi kita untuk menurunkan baby weight. You are more than your body, Ibu juga pastinya ingin menjadi versi terbaik diri Ibu dan bisa menjadi contoh bagi si kecil. Maka dari itu, yuk lakukan dengan cara yang benar?

Catat 5 cara berikut agar tubuh kembali berbentuk usai persalinan

  1. Bergerak secara Alami

    Orang-orang yang hidup lebih dari 100 tahun, atau disebut centenarian, tidak berolahraga secara ketat, mengikuti kamp pelatihan, atau kelas body pump agar tubuhnya bugar. Sebaliknya, mereka bahkan tidak memiliki keanggotaan di gym! Jadi apa rahasianya? Mereka memadukan gerak alami dalam kehidupan dan aktivitas sehari-hari. Misalnya berkebun, beternak, berjalan-jalan, dan memotong kayu sendiri untuk api unggun. Coba deh pertimbangkan itu untuk acara barbekyu Ibu berikutnya!

    Ada banyak cara untuk menerapkan gerakan alami dalam hidup kita. Apalagi jika Ibu memiliki balita kecil yang gemar berlarian di sekitar rumah. Cobalah agar tetap aktif, berlari, memanjat, berayun, dan meluncur, bergerak secara alami akan membuat Ibu terlihat muda dan bugar. Faktanya, olahraga ringan seperti pilates, yoga, pelvic tilts, dan berenang, selain membuat Ibu merasa bahagia, juga terbukti membantu depresi pasca melahirkan.

  2. Tampilkan Citra-diri yang Positif

    Setelah memiliki buah hati, tentunya Ibu tak  ingin menampilkan imej tubuh hanya bagi diri sendiri namun juga untuk anak. Ibu tidak mau dong keluhan tentang lipatan perut, payudara kendur, atau paha bagian dalam yang menempel sampai ke telinga si kecil? Ibu pasti ingin agar anak mendengarkan cerita hebat Ibu saat mengandung selama 9 bulan, bahwa lengan lembut Ibu senantiasa ada untuk memeluknya, atau bahwa perut empuk Ibu bisa juga berguna sebagai bantalan saat acara movie nights :) Jika Ibu butuh bantuan lebih lanjut seputar hal tersebut, sila baca artikel blog dan tips lainnya untuk menciptakan imej diri yang positif di sini.

  3. Menyusui

    Selain keuntungan fisik dan emosional bagi Ibu serta anak, menyusui juga ampuh untuk mengecilkan rahim dan membakar hingga 600 kalori setiap harinya! Namun jangan menjadikan proses menyusui sebagai target utama agar tubuh kembali langsing setelah melahirkan ya, Bu. Malahan Ibu akan merasa lapar sepanjang waktu saat menyusui! Nafsu makan Ibu akan melonjak naik, makin sering ngidam, duh menyusui memang punya seni-nya sendiri. Jadi Ibu harus tetap waspada akan nutrisi dan asupan kalori saat sedang menyusui.

  4. Jadikan Tidur sebagai Prioritas!

    Salah satu keuntungan dari berolahraga dan menggerakan tubuh adalah meningkatnya kualitas tidur. Rasanya tidak cukup menekankan hal ini sekali saja, tapi tidur adalah prioritas! Cara terbaik adalah dengan tidur siang saat si kecil sedang terlelap. Tidur menjadi tindakan yang berlebihan, namun Ibu harus meningkatkan level energi agar mampu mengkompensasi malam-malam yang kacau karena Ibu harus menyusui dan menjaga ASI tetap mengalir. Kurang tidur menyebabkan otak berkabut, susah fokus, level kortisol (stres) meningkat, dan akhirnya tubuh Ibu malah akan menahan lemak sehingga badan semakin membesar. Duh rasanya seperti mimpi buruk, lebih baik sempatkan waktu untuk lelap di alam mimpi beberapa kali dalam sehari ya Bu!

  5. Nutrisi Bergizi

    Jika Ibu ingin merasa bugar dan bertenaga saat harus menghadapi panggilan anak setiap jam 3 pagi, maka mengonsumsi makanan penuh gizi dan bernutrisi itu wajib hukumnya! Penuhi piring Ibu dengan ¼ karbohidrat kompleks, biji-bijian seperti nasi merah, quinoa, dan ubi jalar. Lalu isi ¼ piring sisanya dengan protein hewani tanpa lemak (bagi yang memilih asupan non-nabati) atau isi dengan protein nabati. Misalnya tahu, tempe, buncis, atau lentil. Nah, setengah lainnya bisa Ibu isi dengan beragam sayuran hijau. Jangan lupa perbanyak konsumsi buah-buahan, pisang kental, alpukat, dan santan agar produksi ASI terjaga kualitas rasanya. Ibu juga bisa memilih semangkuk smoothie yang lezat untuk sarapan dan smoothie hijau untuk cemilan.

    Percaya deh, tubuh Ibu dan si kecil akan berterima kasih jika Ibu melakukannya. Cobalah untuk menghindari makanan olahan, gula rafinasi, dan lemak jenuh agar kalori tetap terjaga. Hal terpenting adalah; dengarkan tubuh Ibu. Terlebih saat tubuh mencoba berkomunikasi dengan Ibu. Ambillah jeda ini untuk menjalani kehidupan yang lambat, agar Ibu dapat terhubung kembali dengan pikiran, tubuh, dan jiwa. Saya jamin, Ibu tidak akan menyesali keputusan ini! Apakah Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara meningkatkan kesehatan? Baca entri blog 12 Langkah Mudah Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu di sini.

Akhir Kata

Kesimpulannya, meski Ibu mungkin tak akan melakukan conference call atau kembali ke kantor dalam waktu dekat, saya harap 5 cara ini cukup ampuh untuk mengembalikan laju Ibu seperti semula. Ingat, Ibu mungkin tidak akan terlihat persis sama seperti saat sebelum melahirkan, and that’s okay! Tidak perlu malu memakai spanx atau waist trainers kalau memang itu yang Ibu suka. Hal terpenting, ayo nikmati dan sayangi fase baru kehidupan Ibu dan buatlah keputusan-keputusan cerdas untuk meningkatkan kesehatan serta kebahagiaan jangka panjang Ibu.

Pst, jangan lupa pilih tangga saat kembali ke kantor nanti :)

---

About The Writer

Melissa Senduk

Melissa Senduk is a mother of 2, a holistic health coach and a former obsessive dieter who changed the course of her life. Passionate about smoothie bowls, personal growth and helping working mothers find back their mojo. She's been keeping it real since 1984. Wanna know more? You can visit melissasenduk.com.

---

(Diterjemahkan oleh Yusrina. Artikel asli bisa dibaca di sini)