Kelahiran

Alasan Kenapa Harus Mencukur Rambut Kemaluan Menjelang Persalinan

Alasan Kenapa Harus Mencukur Rambut Kemaluan Menjelang Persalinan

Tubuh merupakan konstruksi yang menakjubkan. Semua bagian menjalankan tugas dan fungsinya. Tapi bagaimana dengan rambut kemaluan? Ilmuwan memiliki teori tentang fungsi rambut kemaluan, antara lain sebagai indikasi kematangan. Manusia mengalami pertumbuhan rambut pada kemaluan di awal pubertas. Ini waktu di mana manusia mulai matang secara seksual, rambut kemaluan menandakan hal ini. Teori lain menyebut rambut kemaluan menjaga area kemaluan tetap hangat, juga untuk melindungi area genital terutama vagina dari kotoran, bakteri, dan virus. Rambut kemaluan juga mengurangi gesekan pada bagian tubuh lain.

Mencukur rambut kemaluan di tahap awal persalinan merupakan prosedur standar di beberapa rumah sakit. Mencukur rambut kemaluan sangat disarankan untuk ibu hamil, baik yang akan melalui persalinan normal atau operasi caesar. Mencukur rambut kemaluan membuat kelahiran lebih higienis dan mengurangi kemungkinan infeksi. Tapi sebenarnya tak ada cukup bukti ilmiah untuk mendukung hal ini. Mencukur rambut kemaluan untuk alasan medis hanya diperlukan bila Anda menjalani operasi caesar.

Banyak ibu hamil merasa tidak nyaman dengan mencukur rambut kemaluan, terutama di persalinan pertamanya. Banyak yang merasa hal ini memalukan. Ada juga ibu yang merasa takut menggunakan pisau cukur pada area kemaluan atau perut. Semua perasaan ini sangat wajar. Bicaralah pada dokter bila Anda merasa terganggu karenanya.

Coba bicara pada teman yang pernah mengalaminya. Mendengar cerita mereka mungkin membuat Ibu berubah pendapat tentang prosedur ini. Lagi pula ini hanya prosedur kecil dari keseluruhan proses kelahiran. Anda juga bisa ngobrol dengan ibu-ibu lain di komunitas online yang memiliki kecemasan yang sama seperti Anda.

Sebagai alternatif lain, Ibu bisa melakukan prosedur ini sendiri sebelum berangkat ke rumah sakit buat melahirkan. Tapi perut yang membesar tentu membuat Anda kesulitan, mintalah bantuan suami untuk mencukur rambut kemaluan menjelang persalinan. Tanyakan dokter apakah boleh menggunakan krim penghilang rambut. Bila dokter meminta prosedur mencukur rambut kemaluan dilakukan di rumah sakit, ingatlah beberapa  hal berikut:

  • Pastikan pisau cukur yang digunakan dalam keadaan steril. Ibu juga bisa memastikannya dengan meminta perawat membuka kemasan pisau cukur di depan Anda.

  • Area yang dicukur harus dibersihkan dengan larutan antiseptik.

Perawat akan menggunakan krim cukur antiseptik, gel, atau sabun untuk membuat prosedur ini terasa lebih nyaman dan juga untuk mencegah goresan di kulit. Luka kecil sekalipun karena pencukuran bisa meningkatkan risiko infeksi lho, Bu.

Saat ini sebagian besar rumah sakit menyarankan ibu hamil untuk mencukur rambut kemaluan sebelum persalinan. Praktek mencukur rambut kemaluan sebelum persalinan dilakukan untuk beberapa alasan berikut:

  • Agar area genital tetap bersih dan mudah merawatnya selama periode pasca persalinan.

  • Ibu hamil tidak perlu merasa malu ketika area genital terlihat oleh dokter atau bidan.

  • Memudahkan dokter saat membantu Ibu menjalani persalinan normal, terlebih jika perineum perlu disobek dan dijahit.

  • Mengurangi insiden infeksi maternal, yang bisa terjadi bila rambut perineum tidak dicukur sebelum bayi lahir.

Sebagian ibu hamil merasa waswas jika harus mencukur rambut kemaluan. Mereka merasa takut melihat atau menggunakan pisau cukur pada area perut atau kemaluan. Coba beberapa langkah berikut untuk mengatasi perasaan Ibu:

  • Bicaralah pada dokter dan ungkapkan kecemasan Anda tentang mencukur rambut di area kemaluan. Langkah ini membantu Anda mengetahui alasan yang jelas kenapa dokter meminta rambut kemaluan dicukur.

  • Bergabung di forum ibu hamil dan cari tahu pandangan mereka dalam diskusi.

  • Anda bisa minta bantuan pasangan, ibu, atau saudara perempuan untuk mencukur rambut kemaluan sebelum proses melahirkan. Anda tidak perlu sepenuhnya mencukur rambut kemaluan bila tidak menjalani operasi caesar.

Sebagai prosedur standar dalam proses melahirkan, bidan atau perawat akan mencukur rambut di area kemaluan Anda. Berikut beberapa tips selama menjalani sesi ini:

  • Jangan merasa malu. Bidan atau perawat telah banyak melihat wanita hamil selama karir mereka, jadi ini sudah jadi rutinitas mereka.

  • Beritahu bidan atau perawat bila ia mencukur terlalu kasar atau Anda merasa sakit. Ini penting karena goresan kecil yang disebabkan pencukuran juga bisa menimbulkan infeksi.

Bila memutuskan untuk melakukannya sendiri, Ibu perlu tahu kalau ada beberapa metode mencukur rambut kemaluan yang bisa berbahaya bagi Anda dan bayi, antara lain:

  • Elektrolisis genital. Arus listrik dialirkan pada tiap folikel rambut yang bertujuan menghancurkan akarnya. Belum ada penelitian yang menunjukkan metode ini tidak aman selama hamil.

  • Wax. Metode yang aman tapi karena ada lebih banyak aliran darah ke kulit selama hamil, terutama di area kemaluan, kulit Anda jadi lebih sensitif. Gunakan lotion antiseptik sebelum dan setelah waxing untuk mencegah rasa tersengat, infeksi, dan mengurangi iritasi dan kemerahan.

  • Depilatories (obat penghilang rambut). Hindari krim penghilang rambut, karena ada resiko penyerapan bahan kimia pada kulit.

  • Mencukur rambut kemaluan sambil berdiri. Jangan mencukur sambil berdiri bila di kamar mandi. Minta pasangan menjaga keseimbangan Anda.

Meski mencukur rambut kemaluan tidak terasa sakit, kadang Anda akan merasa gatal setelahnya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah rasa gatal setelah mencukur:

  • Potong rambut kemaluan yang akan dicukur lebih dulu dengan gunting untuk memudahkan pisau cukur bergerak.

  • Mandi air hangat. Air hangat akan membuat kulit dan rambut kemaluan lebih lembut serta membuka folikel dan pori-pori rambut. Tunggu hingga selesai mandi sebelum mencukur.

  • Pijat area yang akan dicukur dengan sikat badan yang lembut.

  • Gunakan krim atau lotion cukur yang bebas parfum karena penambahan pewangi bisa menimbulkan iritasi. Biarkan krim selama beberapa menit sebelum mencukur.

  • Gunakan pisau cukur khusus untuk area kemaluan dan pastikan dalam kondisi baru. Pisau cukur yang pernah digunakan meski baru satu kali, lebih beresiko melukai kulit. Hati-hati menggunakannya karena kulit di area kemaluan lebih sensitif.

  • Renggangkan kulit ketika Anda mencukur untuk mengurangi resiko tergores.

  • Keringkan kulit setelah mandi tapi jangan gosok area kemaluan dengan handuk. Gunakan gel lidah buaya ke area yang telah dicukur. Lidah buaya bisa meredakan kulit sensitif dan mengurangi rasa sakit.

  • Gunakan krim hydrocortisone  pada area yang dicukur dua atau tiga kali sehari. Krim ini membantu meredakan gatal dan iritasi, juga mengatasi kemerahan, peradangan, dan bengkak yang disebabkan oleh sabun atau deterjen.

  • Jangan gunakan sabun biasa untuk mencukur rambut kemaluan. Sabun bisa membuat kulit kering dan memperburuk iritasi.

Bila Ibu sangat tidak suka mencukur rambut kemaluan atau Anda takut dengan rasa gatal yang tidak nyaman ketika rambut kembali tumbuh, bicarakan pada dokter yang akan memberi keputusan terbaik untuk Anda.

(Ismawati)